Selasa, 31 Maret 2020

MENGELOLA DAN MELATIH EMOSI ANAK



OLeH  : Bunda Ifat Latifah

           💎M a T e R i💎

: ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ


اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur kehadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ  atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa kembali dalam kajian di group Bidadari Surga ini, semoga kajian di malam ini selalu akan menambah kafaah keilmuan kita untuk menjadi seorang muslimah dan ummi  yang lebih baik lagi bagi keluarga dan masyarakat
Dan semoga akan menambah dalam bertaqarrub kepada Allah, menguatkan Azzam dalam jamaah, memaksimalkan potensi dakwah dalam keluarga dan masyarakat, mampu menyemaikan syariah dalam bermuamalah hingga dunia bersemai indah dan dapat membentuk keluarga yang Rabbani.

Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , yang berakhlak mulia, uswatun hasanah.
Semoga terus memotivasi kita untuk terus menjadi lebih baik.

Semoga pada malam hari yang barokah ini, insyaAllah mampu menerangi kita untuk selalu dekat dengan-Nya untuk menuju Jannah yang Abadi...
Aamiin ya robbal alaamiin.

Materi yang bunda ifat sampaikan saat ini adalah tentang emosi anak.

Jadi yang memiliki emosi tidak hanya orang dewasa saja, anak pun memiliki emosi.

Hanya perbedaannya,
Jika orang dewasa sudah mampu untuk mengekspresikan emosinya, sehingga dapat dengan mudah di arahkan.

Anak terkadang tidak mampu untuk mengendalikan emosinya, sehingga jika emosinya tidak di mengerti oleh orang dewasa, sang anak lebih memilih tantrum.

Bunda ifat akan menyampaikan materi tentang mengendalikan emosi anak dalam bentuk pdf.

🌸MENGELOLA DAN MELATIH EMOSI ANAK

JUST FOR BIDADARI SURGA

Anak-anak sering menghadapi persoalan mengontrol emosi. Dan terkadang orang tua tidak menyadarinya jika anak-anak mengalami persoalan dalam emosinya.
Meskipun kemarahan adalah emosi yang normal
dan harus diungkapkan, ada beberapa ekspresi kemarahan yang bisa membuat seorang anak justru menjadi kasar dan agresif.

Mengendalikan emosi memang bukan perkara yang mudah bahkan untuk orang dewasa sekalipun.
Tapi hal tersebut bukan berarti tidak bisa ditangani. Anak perlu mengetahui bagaimana
cara menyalurkan amarahnya dengan cara yang
sehat dan aman.
Hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak agar mengidentifikasi tanda-tanda kemarahan dan
menemukan cara yang tenang dan produktif sebelum melakukan tindakan.

Jika emosi mampu dikendalikan dengan cara
yang baik, maka kebiasaan itu akan membantu anak menghindari ledakan-ledakan kemarahan yang bisa menyakiti anak Anda dan orang di sekitarnya.
Anak yang tak mampu mengendalikan emosinya lebih sering di lampiaskan melalui tantrum.
Tantrum ini yang terkadang menjadi salah satu anak untuk trik mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu anak untuk mengelola kemarahan mereka dengan cara yang lebih baik.

◼1. Ajarkan Cara Menenangkan Diri

Istirahat adalah cara paling membantu untuk meredakan amarah seseorang. Jika anak Anda sedang marah, jangan bereaksi atau menegurnya. Hal tersebut malah dapat memicu kemarahannya.

Beri mereka waktu sejenak agar anak merasa lebih tenang. Bawa ia masuk ke kamarnya dengan suhu udara yang dingin agar ia memperoleh ketenangan. Pergi ke tempat yang tenang, jauh dari apa yang menyebabkan kemarahan, juga bisa membantu anak untuk tenang.

Namun, jika anak Anda justru agresif dan cenderung bersikap kasar, hentikan mereka segera. Buatlah anak Anda duduk terdiam selama satu atau dua menit untuk 'mendinginkan' pikiran mereka.

Ajarkan mereka untuk latihan pernapasan dan melakukan sejumlah gerakan yoga agar mereka tenang sebelum kemarahan yang mengendalikan diri mereka. Berjalan-jalan di luar rumah dan menghabiskan waktu sendirian juga dapat membantu mereka merelaksasikan perasaan dan pikiran mereka.

2. Belajar Mengungkapkan Perasaan

Jangan biasakan anak meluapkan amarah tanpa alasan. Anak-anak biasanya cenderung berteriak, menjerit, memukul, menendang, dan melempar benda saat mereka marah karena mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan kemarahannya secara verbal.

Ajarkan mereka kata-kata emosi yang berbeda dan cukup baik untuk memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka yang sebenarnya. Beberapa kata yang bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan adalah 'marah', 'bahagia', 'takut', 'geram', 'gugup', 'cemas', 'jengkel', dan 'kesal'.

Begitu Anda mengajarinya, dorong anak untuk menggunakan kata-kata tersebut ke dalam sebuah kalimat, seperti "Saya sangat marah sekarang!" Atau "Saya marah padamu" atau "Dia mengganggu saya." Tak perlu khawatir, karena berbicara selalu merupakan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan amarah daripada menendang, meninju, menggigit, melempar, dan menghancurkan barang.

◼3. Jangan Biasakan Memendam Amarah

Begitu emosi muncul, maka adrenalin akan terpompa dan detak jantung akan meningkat. Saat tingkat adrenalin meningkat, kita merasa lebih energik dan kuat serta cenderung berbicara lebih keras. Perubahan dalam tubuh ini meningkatkan risiko agresi dan kekerasan. Untuk mencegahnya, penting untuk mengalihkan semua adrenalin tersebut kepada sesuatu yang lebih produktif dan tidak terlalu berbahaya.

Tas, meneriakkan bantal, atau hanya terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari,
berenang, atau bermain olahraga adalah beberapa kegiatan pengelolaan kemarahan yang paling efektif untuk anak-anak.

◼4. Berempati Pada Anak Anda

Tanpa rasa empati, Anda akan kesulitan untuk mencari cara untuk mengelola amarah seorang anak. Bujuk anak Anda untuk membicarakan sesuatu yang memancing kemarahannya. Bantu mereka mengenali perasaannya apakah mereka marah, frustrasi, atau hanya kesal pada sesuatu saja.

Bila Anda 'berempati', Anda akan mampu memahami perasaan tanpa menghakimi mereka. Saat Anda terbuka untuk mendengarkan, anak akan merasa lebih tenang.

◼5. Berikan Pujian

Amarah berlebihan bisa diredam dengan sikap yang luhur. Anda dapat membiasakannya dengan memberi pujian di saat anak melakukan hal baik. Jadi saat anak Anda berperilaku baik, pujilah mereka dan hargai usaha mereka, namun jangan berlebihan.
Berilah pujian dengan takaran yang wajar. Mengingat bahwa pujian pun bisa berdampak buruk bagi anak. Tidak menutup kemungkinan, anak hanya akan mengharapkan penghargaan dan mungkin mengalami kesulitan dalam menangani kritik dari orang lain. Sama halnya dengan pentingnya memuji perilaku yang baik, maka Berilah pujian dengan takaran yang wajar.

◼6. Tetapkan Contoh Yang Baik Bagi Anak

Perilaku seorang anak berkaca dari orang tuanya. Baik buruknya perilaku anak bergantung pada bagaimana
orang tua mendidik mereka. Apakah anak Anda melihat banyak percakapan dan teriakan yang penuh amarah di rumah? Jika iya, maka cara yang bisa dilakukan agar anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang aman dan tepat, adalah dengan memberi contoh. Jadilah orang tua yang dapat dijadikan panutan. Bila Anda
melakukannya, anak-anak Anda akan meniru Anda dan mencoba mengatasi kemarahan mereka tanpa bersikap.

◼7. Terapkan Batasan

Anak Anda boleh saja marah, sejauh tidak sampai melampaui batas. Apa saja batasan yang tidak boleh dilampaui?
Kadar toleransi orang tua akan mencapai batasnya ketika kemarahan anak sudah sampai merusak fisik dan mengumpat. Beberapa di antaranya adalah memukul, menendang, menggigit, mencubit, atau menggunakan kekerasan fisik.

Pastikan batasan-batasan tersebut menjadi aturan yang tidak tertulis. Pastikan Anda dan anak-anak memahami peraturan ini dan menjalankan konsekuensinya saat salah satunya ada yang melanggar.

◼8. Aktivitas Fisik Untuk Luapkan Kemarahan

Kemarahan anak bisa juga dilampiaskan melalui aktivitas fisik, sejauh aktivitas itu tidak melukai orang lain. Anda bisa menggunakan tas atau bantal sebagai medium untuk melampiaskan kemarahan anak. Aktivitas fisik juga ada batasnya. Jangan mengizinkan anak untuk menerapkan gerakan memukul yang akan membiasakan tindak kekerasan pada anak.
Anda juga bisa mengajarkan anak untuk menuliskan perasaan mereka pada selembar kertas. Lalu menyobeknya hingga menjadi potongan kertas yang berkeping-keping. Menggambar atau melukis menggunakan warna juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menenangkan pikiran dan mengubah kemarahan menjadi sesuatu yang kreatif.

لا تغضب ولك الجنة

“Jangan marah, bagimu surga.”
(HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)

💎CARA MENGENDALIKAN EMOSI
DALAM ISLAM

1. Segera memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca taawuzd.
2. Diam dan jaga lisan.
3. Mengambil posisi lebih rendah.
4. Berwudhu.

Al-Khithabi menjelaskan,

القائم متهيئ للحركة والبطش، والقاعد دونه في هذا المعنى، والمضطجع ممنوع منهما، فيشبه أن يكون النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما أمره بالقعود لئلا تبدر منه في حال قيامه وقعوده بادرة يندم عليها فيما بعدُ

"Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu." (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

SEMOGA BERMANFAAT.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎


0⃣1⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadzah, 

Bagaimana caranya mengurai traumatik anak-anak di waktu kecil, karena disaat saya hamil yang kecil dan yang besar, balita, saya sempat punya emosi tidak stabil, saya menyadari semuanya setelah yang kecil SMP dan yang besar kuliah. 

Saya menyadari semua setelah ibu mertua wafat, dan anak-anak saya sekarang yang besar mudah mutungan dan keroso-roso, sedangkan yang kecil pemarah, mudah tantrum, kalau punya kemauan harus sekarang.
Anak-anak saya menjadi anak-anak yang peragu dan pemalas. Semenjak ibu mertua meninggal. Saya ingin menatanya kembali semuanya. Bagaimana caranya Ustadzah?

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Waalaikumussalam,

Mba erni sholehah
Apa kabarnya jogya...
Selalu kangen dengan jogya...

Untuk mengurai masa lalu, perlihatkan perhatian dan kasih sayang kita kepada anak-anak, misalnya dengan memanggil anak dengan sebutan sayangku, anak sholeh kebanggaan mama, anak baik, anak pintar, berikan kehangatan, misalnya berikan pelukan, berikan motivasi ketika anak sedang bete, perbanyak diskusi kepada anak tentang kebaikan-kebaikan, ajak mereka ngobrol.

Sering-sering kasih reward berupa kata-kata penuh cinta.

InshaAllah erni akan melalui masa itu dan mampu untuk melakukannya.

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Kabar jogja tetep berhati nyaman Ustadzah.

Bagaimana agar anak-anak tidak merasa HP lah segalanya. HP lah teman setia dia dan HP lah sudah cukup sebagai pengganti orang tua mereka?

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Buatlah peraturan dalam keluarga yang sudah di bicarakan dan di sepakati bersama-sama, seperti
ada batasan jam untuk memegang HP.
HP tidak digunakan pada saat jam makan.
Hp tidak digunakan pada saat silaturahim.

0⃣3⃣ Nurbaiti ~ Turki
Bunda, terkait no 7, ketika batasan sudah ditetapkan, dan diterapkan konsekuensi dan bahkan sanksi, namun masih terulang. 
Apakah perlu mendatangi psikolog anak?

🌷Jawab:
Ukhti nurbaiti...

Jika masih belum ada komitmen dari ananda, tawarkan kepada ananda. 
Tawarkan dengan kata kata, "sebaiknya apa yang harus ade atau kakak lakukan."

Masalah komitmen belum masuk ranah psikolog bunda.

Ranah psikolog adalah ketika anak sudah lepas dari jalur yang kita arahkan.

Semoga ananda dapat lebih baik.

0⃣4⃣ Amaniah ~ Kebumen
Assalamu'alaikum, 

Saya punya murid TK, dia mudah sekali tersinggung dan marah, kalau marah intinya merusak yang ada didekatnya. Dia kurang bisa berkomunikasi dengan aktif, semua yang tidak sesuai dengan dia selalu dia komunikasikan dengan marah dan marah. Di rumah dia hanya tinggal dengan ibu, ayahnya pulang paling 1 tahun 1x, ibunya kualahan menghadapi anak ini. Sehingga semua permintaannya dituruti supaya tidak marah!  Termasuk keasyikan nya bermain game di HP.

Kalau di sekolah, kami berusaha menangani seperti himbauan ustadzah di atas. Tapi apa yang kami lakukan tidak seirama dengan yang dilakukan orang tuAnya dirumah, dia sudah tahun ke 2 di TK, tapi untuk urusan emosi masih buruk sekali.

Pertanyaan saya,
Apakah ada cara yang lebih efektif ya? Karena yang kami lakukan bertepuk sebelah tangan, ibunya benar-benar kalah dengan anaknya!

Jazakillah khoiron katsiron Ustadzah.

Wassalam....

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Cara yang efektif adalah
Memberikan parenting kepada ibunya.

Sehingga ibunya dapat menyadari bahwa anaknya butuh perhatian.

Anak tersebut tidak mampu komunikasi dengan baik, sehingga peralihannya adalah dengan merusak.

Anak tersebut perlu di konsultasikan kepada psikolog untuk penangan yang lebih serius.

0⃣5⃣ May ~ Jakarta
1. Jika anak mengekpresikan marahnya di rumah, padahal marah dengan temannya. Tipsnya bagaimana?

2. Terapi untuk anak laki-laki yang takut terhadap sesuatu, yang menurut kita tidak perlu ditakutkan dan tidak berbahaya, bagaimana ya Ustadzah. Kadang merasa gregetan dalam hati (jadi cowok kok penakut sekali).

🌷Jawab:
Bunda may yang sholehah...

1. Anak yang sedang emosi kemudian ditumpahkan di rumah, kita dengarkan baik-baik, jadilah kita pendengar yang baik, juga di sela tumpahkan sampai emosinya selesai, kemudian berikan anak minum yang dingin, suruh tarik nafas dan kita usap usap punggungnya sambil katakan "sekarang apa yang adik rasakan."

2. Therapy untuk anak laki-laki yang takut, kita berikan pengertian bahwa yang ditakutkan itu tidak ada artinya apa-apa, dapat juga kita hypo therapy di saat malam jelang anak tidur, sambil dibisikkan kata-kata bahwa yang di takutkan itu tidak ada artinya.

0⃣6⃣ Devian ~ Grobogan
Assalamualaikum,

Bagaimana cara menangani anak yang speech delay dan apa penyebabnya ya ustadzah?

Jazaakillahu khair

🌷Jawab:
Waalaikumussalam...

Bunda devian yang sholehah...
Speech delaynya karena apa saay!

Untuk menyatakan speech delay perlu ada observasi dan pemeriksaan baru, kemudian bisa menetapkan therapy yang pas dan tepat untuk anak speech delay.

Penyebab speech delay ada yang bersifat intern dam extern.

Dan yang bersifat medis juga non medis.

Penyebab speech delay dari dalam biasanya karena trauma dan tidak ada motivasi.
Sedangkan yang dari luar  karena faktor lingkungan keluarga.

Yang penyebab medis karena adanya gangguan dari anatomi bicara anak.

Yang non medis adalah karena faktor lingkungan terdekat yang tidak memberikan stimulasi kepada anak.

0⃣7⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah,

Kalau si anak umur 6 tahun dia sudah pemarah, berbicara kasar lah susah diomongin kalau sudah seperti itu bagaimana ustadzah? Apa karakter si anak ini bisa dirubah,  soalnya ponakan fitri seperti begitu bun astagfirullah lah tapi memang karena kedua orang tuanya mendidiknya seperti itu kadang fitri kasihan bun kalau seperti itu bagaimana bun?

🌷Jawab:
Waalaikumussalam...

InshaAllah dapat berubah bun...
Berikan contoh yang terbaik, ajak diskusi, dan jangan pelit dengan reward kata-kata, seperti anak hebat, anak pintar, anak sholeh.

Dapat juga dilakukan hypo therapy dimalam hari.
Berikan kata-kata yang terbaik dibisikkan pada saat anak menjelang tidur.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Bahwa setiap anak adalah fitrah dan unik.
Tidak ada anak yang nakal, semua anak adalah hebat.

Tinggal bagaimana kita memberikan pengasuhan dan contoh yang terbaik untuk anak-anak kita.

Anak adalah aset yang tidak ternilai, bahkan anak-anak kita akan mampu menarik kita ke dalam surga.

Aamiin yaa Robbal alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar