Selasa, 31 Maret 2020

MENJADI MUSLIMAH DI ERA MILENIAL



OLeH  : Bunda Ifat Latifah

         💘M a T e R i💘

🌷MENJADI MUSLIMAH DI ERA MILENIAL


Saat ini untuk menjadi  sosok muslimah yang Islami  di era milenial seperti saat ini adalah sesuatu yang tidak mudah untuk bertahan, karena banyak hal yang dapat melemahkan. Dan banyak pula yang menjadi gangguan.
Bagaimana tidak, kehidupan yang sudah mengarah ke kehidupan  yang sudah mulai materialis kapitalis telah memaksa para muslimah untuk berhadapan dengan ambisi orang tua dan keluarga, dan  lingkungan masyarakat sekitar, belum lagi ambisi pribadj yang masih ingin di katakan berjiwa muda, sehingga terkadanga melalaikan yang berhubungan dengan syariah.

Semua godaan ini tentu saja dapat menggelincirkan muslimah dari usahanya agar dapat selalu istiqomah menjadi muslimah sejati yang hanya menghamba kepada Alloh ﷻ saja, bukan kepada materi. Bahkan godaan ini sedikit demi sedikit bisa menggerus kepribadian Islamnya.

Pemikiran dan tingkah laku lah yang menjadi penentu seorang muslimah bisa mantap dan konsisten terhadap apa yang ia pegang. Menjaganya perlu kesembuhan dan keseriusan. Pikirannya harus selalu diasah hingga tajam meruncing, mengaitkan persoalan dengan solusi Islam. Ini dilakukan dengan belajar dan terus mempelajari Islam, yang tentu saja yang dipelajari adalah Islam Kaffah.

Tingkah lakunyapun didisiplinkan agar tunduk dan patuh hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Menjalankan semua perintah Alloh ﷻ dan menjauhi semua larangan-Nya adalah nafasnya. Latihannya memang tidak mudah. Menjalaninya apalagi. Karena semua tidak seringan dilisankan dan tidak semudah dibayangkan.

Walau demikian memantapkan kepribadiannya tidak pernah membuatnya menjauhi masyarakat. Walaupun dari segi pakaian dan pemikiran ia berbeda dengan masyarakat, namun karena semangat mewujudkan keyakinan terhadap kesempurnaan Islam mendorongnya untuk peduli terhadap sekelilingnya. Peduli untuk memberikan jalan keluar yang berasal dari Islam atau meluruskan kenyataan yang belum Islam. Ia memahami bahwa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar adalah langkah awal untuk menebar benih-benih kebenaran Islam.

Inilah pribadi yang unik. Muslimah yang mewarnai sekelilingnya dan selalu memberi manfaat bagi umat. Bukan sebaliknya, terwarnai oleh kotornya dunia yang tengah ditata dengan aturan hidup materialisme kapitalis. Sehingga semakin kokoh dan mantap kepribadian Islam seseorang. Makin jelas arah hidupnya, tidak goyah, tidak tumbang, tidak mudah terpengaruh oleh sejumlah provokasi dari keluarga atau provokasi dari masyarakat. Baik provokasi tetangga untuk menularkan penyakit (shopping mania) atau gila belanja atau rayuan mengkhianati suaminya kelak, dan banyak lagi ragam provokasi lainnya.

Kemantapan kepribadian Islam juga menjadi bekal mendidik anak-anaknya kelak. Mencelup mereka dengan warna Islam. Menunaikan setiap perintah Alloh ﷻ dengan penuh semangat, baik perintah Alloh ﷻ tentang hak suami, hak anak, hak dirinya, hak umat yang mesti ditunaikannya. Karena ia memahami perannya sebagai ummu warobbatul bayt sekaligus pengemban dakwah.

Persembahan terbaiknya diberikan kepada Alloh ﷻ, sehingga upaya terbesar dalam hidupnya dengan demi menggapai ridho Alloh ﷻ. Yang tentu saja dilakukan dengan ketaatan sempurna terhadap seluruh perintah-Nya. Tidak hanya itu, perintah untuk menegakkan agama Alloh ﷻ dan mengemban dakwah di tengah-tengah umat dipenuhinya dengan senang hati.

Kepribadian Islamnya juga dapat terpelihara dengan ketekunan mengasah pola pikir dan pola sikap. Wawasan keIslamannya terus diperluas dengan belajar dan belajar. Ia selalu mengkaji Islam tak Kenal lelah. Pada saat yang sama, ia mendisiplinkan diri dalam bertingkah laku. Kontrol diri yang tinggi agar setiap jengkal langkah amal, lisan, maupun ekspresi emosinya penuh kendali.

💎CARA UNTUK MENJADI MUSLIMAH YANG BERKEPRIBADIAN ISLAMI

1. Pribadi wanita Islami bisa dibangun pertama kali jika seorang wanita Islam memahami ajaran agamanya dengan baik dan melaksanakan perintah-perintah Alloh ﷻ.

Ketaatan terhadap agama akan bisa mencerminkan kepribadian wanita Islami yang baik sebab ibadah akan memberikan pengaruh terhadap cerminan akhlak prilaku yang ditampilkan.

2. Jilbab sebagai identitas wanita Islami. Perbedaan utama seorang wanita Islam dengan yang bukan Islam terletak pada simbol-simbol yang dikenakannya, salah satunya adalah jilbab.

Saat kita bertemu dengan dua orang wanita yang satu mengenakan jilbab dan yang satunya lagi tidak memakai jilbab, maka kita sudah bisa menebak mana yang sosok wanita Islami dan mana yang bukan wanita islami. Inilah fungsi dari simbol sebagai identitas seorang muslim.

3. Pribadi wanita Islami diukur dari sejauh mana akhlak prilaku yang ia tampilkan sebagai buah dari pemahaman agamanya. Pribadi wanita Islami memang harus dibangun melalui karakter akhwat Islami yang baik.

Tanpa adanya akhlak yang Islami maka tidak bisa dikatakan seorang wanita itu sebagai wanita yang Islami. Akhlak, ibadah dan simbol menjadi tiga hal yang saling beriringan dan saling memperkuat satu sama lain.

Sosok wanita dengan kepribadian Islami yang kuat sangat dibutukan di dalam kehidupan. Baik di tengah keluarga, masyarakat maupun bangsa dan agama. Sosok wanita Islami adalah tonggak kelahiran generasi Islami. Jika wanita-wanita suatu negara itu baik, maka akan baiklah suatu negara tersebut.

Mengapa Demikian?

1. Karena wanita menjadi pelahir generasi yang akan datang.

2. Karena wanita merupakan sosok yang akan mendorong karir perjuangan kaum laki-laki. Wanita memiliki peran yang besar terhadap aktivitas hidup seorang suami. Sukses atau tidaknya seorang laki-laki sangat ditentukan oleh peran wanita dalam kehidupan berumah tangga. Pria yang sukses tentunya didukung oleh wanita yang sukses.

3. Karena wanita pendorong aktivitas dakwah seorang suami.

4. Karena seorang wanita memiliki peran mendidik anak-anak yang lebih besar dibanding dengan seorang laki-laki. Seorang ibu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak.

Ia juga akan tumbuh menjadi sosok wanita yang dihormati di tengah masyarakat dan keluarga, dirindukan oleh para lelaki untuk dipersunting sebagai istri. Belum lagi ganjaran pahala yang akan didapatkan di akhirat kelak.

Jiwa yang Islami tidak bisa hanya sebatas polesan, namun harus dilandasi dari ketulusan jiwa. Jika tampilannya hanya dibuat-buat, sebatas tampilan semata, maka tak akan mendapatkan pahala di sisi Alloh ﷻ.

Saat ini memang disebut dengan jaman milenial dan jaman Z, tetap Islam tetap tidak terkekang oleh jaman.
Islam tetap berlaku dan sesuai dengan jaman apapun, yang terpenting kita memiliki pondasi keIslaman yang tanggung dan kuat.

◼Berikut 10 Karakter Muslimah Yang Tangguh:

√ Aqidah yang Lurus.

√ Ibadah yang benar.

√ Akhlaq yang kokoh.

√ Terjaga Hawa nafsunya.

√ Jasmani yang kuat.

√ Wawasan yang Luas.

√ Mandiri secara finansial.

√ Bermanfaat bagi orang lain.

√ Pintar mengelola waktu.

√ Teratur urusannya.

Demikian ulasan tentang kepribadian Muslimah yang Islami.

Semoga membawa manfaat bagi kita semua.

Selamat menyimak.

Wallahu'alam bi showab.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Bun,

1. Karakter, Mandiri secara finansial apakah diartikan harus punya penghasilan? Bagaimana kalau dia tidak punya penghasilan?

2. Apa yang dimaksud dengan teratur urusannya?

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Ukhti sholehah atin....
Mandiri secara finansial minimal memiliki penghasilan dari pekerjaan, karena jika seorang muslimah memiliki finansial secara mandiri, maka dia akan mudah untuk berinfaq.

Saat ini banyak sekali pekerjaan yang hanya dikerjakan di rumah dengan tidak mengganggu tugasnya sebagai ratu rumah tangga.

2. Teratur dalam urusannya adalah mampu mengatur waktu dan tugasnya sebagai muslimah.

Teratur dalam urusannya mba atin harus pandai pandai menjaga waktu, dan dapat menempati diri sesuai dengan kondisi.

Bila perlu mba atin memiliki catatan ya uminya.
Di mana ada waktu untuk bermasyarakat, bermain dengan cucu dan mengkaji ilmu.

0⃣2⃣ Rustia ~ Bekasi  Assalamu'alaikum ustadzah, 

Bagaimana cara menjaga muslimah ABG dari pengaruh negatif, misalnya girl atau boyband korea, sosial media, karena sedang dlm fase "ikut-ikutan" dan merasa gaul dan "nyambung" dengan  teman-temannya?

🔷Jawab:
Waalaikumussalam...

Naah...
Ini yang perlu kita kuatkan untuk anak-anak kita yang ABG, sulit-sulit mudah, tapi semuanya tergantung kepada lingkungan dimana anak kita berada.

Cara menjaganya adalah:
a) Sering- seringlah anak anak kita yang ABG di ajak ke kajian-kajian ustadz yang milenial.

b) Kemudian kita harus banyak diskusi dengan mereka, dan

c) Jangan terlalu mendikte kebiasaan mereka yang suka dengan boyband, kita arahkan mereka secara baik-baik dengan ngobrol dan berikan contoh-contoh negatif dampak dari kalau kita suka dengan girl atau boyband.

d) Teruslah pantau tapi tidak menggurui.

e) Perbanyak doa. Semoga anak anak kita terhindar dari perbuatan negatif.

Wallahu'alam bishowab

🌷Ustadz milenial kira-kira siapa ya ustadzah? 

Anak ABG lebih suka pergi dengan teman dibanding dengan keluarga, apalagi ke kajian.

🔷Ada anak yang tidak suka pergi dengan keluarga segera perbaiki komunikasi keluarga, kenapa anak tidak suka.

Jika alasannya untuk belajar it's oke.

◼DARI GENERASI KE GENERASI

1. Rayuan Gombal: Generasi Boomer (1946-1964)

Berjiwa petualangan, optimistik, berorientasi kerja, anti pemerintah.

2. Kopi Darat: Generasi X (1965-1976)

Individualis, luwes, skeptis terhadap wewenang, harapan tinggi terhadap pekerjaan.

3. CLBK: Generasi Milenial (1977-1995)

PD, berorientasi terhadap kesuksesan, toleran, kompetitif, haus perhatian.

4. Lit AF: Generasi Z (1996-2010)

Menghargai keberagaman, menghendaki perubahan sosial, suka berbagi, berorientasi target.

5. Tayo: Generasi Alpha (2010 - sekarang)

Belum terdeteksi Ciri-cirinya:
√ Milenial dan Teknologi.

Secara umum  generasi milineal tidak mengalami kondisi sulit, namun mereka peka dengan perubahan teknologi atau gadget. Mereka tidak pernah terlalu berpikir panjang. Cara mereka menghadapi masalah juga berbeda dengan tuntutan orang tua, proses pendidikan juga berbeda.

√ Milenial Dan Kemapanan.

Generasi milenial tidak lagi bisa ditahan di tempat kerja dengan memberikan fasilitas-fasilitas kenyamanan, seperti mobil atau rumah. Gini fasilitas semacam itu tidak bisa dianggap sebagai retention seperti untuk generasi sebelum milenial tapi lebih sebagai fridge benefit.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Untuk menjadi muslimah yang kuat di era milenial ini, kita harus memegang dan memahami 10 prinsip karakter seorang muslim, jika itu semua sudah kita pahami.

Insha Allah kita tidak mudah terlindas oleh masa.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar