Kamis, 22 Februari 2018

Psikologi Anak Dalam Menghadapi Perceraian Orang Tua



OLeh   : Bunda Nurhamida

Bismillah walhamdulillah
Akhwatifillah, mari kita simak ya paparan berikut ini. Jika sudah selesai membaca mohon diberi tanda. Agar bisa masuk ke sesi diskusi dan tanya jawab.

Bagaimana Jika Harus Bercerai?

🔹 Setiap pasangan saat berumah tangga tidak akan pernah terlintas dalam pikirannya
untuk bercerai. Mereka mengharapkan pernikahan yang dilakukan akan menjadi
pernikahan sekali seumur hidup dan memiliki sakinah, mawaddah, dan penuh rahmat
dari Allah swt.

🔹 Dalam perjalanannya, tidak sedikit pasangan suami istri yang berjatuhan dalam
mempertahankan biduk rumah tangganya. Mereka kalah dalam memperjuangkan
tujuan pernikahan yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, eksternal dan internal.
Seringkali runtuhnya mahligai perkawinan disebabkan hal-hal seperti ekonomi,
perbedaan prinsiphidup, strata sosial, campur tangan orang lain, hadirnya orang ketiga,
LDR karena suami ditugaskan di negeri lain ( pisah pulau), dan beberapa alasan lainnya.

🔹 Namun, apapun penyebab terjadinya perceraian, minimnya dasar keimanan dan
pemahaman akan tugas dan tanggung jawab sebagai suami dan istri, serta kurang
kuatnya komitmen bersama dalam mewujudkan tujuan pernikahan, menjadi faktor
terbesar dalam menyumbang runtuhnya sebuah perkawinan.

Dampak Negatif Perceraian Terhadap Anak

◼Penyebab utama penyimpangan sikap dan perilaku anak serta hilangnya harga diri anak.
◼Penyebab utama terjadinya perasaan serba kekurangan karena tidak terpenuhinya standar kondisi hubungan keluarga yang damai dan penuh kasih sayang.
◼Meninggalkan luka jiwa yang dalam yang memerlukan penanganan yang panjang dan intensif sampai anak dapat memahami dan memiliki motivasi untuk melakukanpenyembuhan secara mandiri dibantu lingkungan.

🌸🌷🌸
Menginformasikan Perceraian Pada Anak

🔸Jelaskan kepada anak secara singkat bahwa perceraian tidak berarti salah satu atau kedua orang tua tidak baik, namun penyebabnya adalah perbedaan pendapat orang tua dalam beberapa permasalahan.
🔸Jelaskan bahwa perceraian bukan berarti anak akan kehilangan salah satu orang tuanya, namun peraturan kehidupan saja yang mengalami perubahan. Anak tetap dapat bertemu dengan kedua orang tua kapan saja, tetap bisa berkomunikasi via telepon kapan saja.
🔸Mengajarkan pada anak bagaimana menjawab pertanyaan seseorang tentang kondisi anak paska perceraian, khususnya pertanyaan teman dan gurunya di sekolah agar anak tidak merasa bahwa ia memiliki titik lemah yang membuatnya malu ketika permasalahannya tersebut dibicarakan sehingga dapat mengurangi kepercayaan diri anak.
🔸Kedua orang tua bersepakat tentang jawaban yang akan diberikan kepada anak jika anak bertanya dan keduanya bersepakat untuk saling menghormati ketika berbicara tentang salah satunya. Dengan demikian misi kedua orang tua jelas mudah dipahami bahwa kedua orang tuanya tidak dapat hidup bersama karena perbedaan sikap dan tidak mungkin lagi disatukan. Keduanya bersepakat untuk mendidikanak bersama-sama tanpa saling menyalahkan, tanpa meunjukkan siapa yang benar dan siapa yang salah, tetap berlaku penuh kasih sayang, sehingga anak benar-benar merasakan bahwa percerainan itu memangkarena disebabkan oleh perbedaan sikap semata.

Kiat Melindungi Anak dari Dampak Negatif Perceraian

🔹Kedua orang tua harus saling pengertian dan rela berkorban demi kebaikan anak.
🔹Berusaha mengendalikan dan mengelolarasa pahit, kecewa, marah dan sedih akibat perceraian dan tidak memperlihatkannyadi depan anak.Biasanya orang yang bercerai tanpa sadar sering terlibat pertengkaran di depan anak. Pertengkaran ini jangan sampai memberikan kesan salah satu dari orang tuanya telah jahat sehingga menyebabkan perceraian.
🔹Sebisa mungkin orang tua menjauhkan diri dari tempat-tempat yang mengingatkan dirinya pada kenangan buruk, melakukan pertemuan dengan anak di tempat-tempat rekreasi yang dapat memberikan suasana batin yang menyenangkan sehingga anak memiliki rasa aman dan nyaman meski kedua orang tuanya sudah bercerai.
🔹Seorang bapak tetap harus berkonsultasi dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan masa depan anak dan pendidikannya, khususnyajika anak tinggal bersama ibunya. Bapak tetap memiliki peranan dalam merencanakan kehidupan anaknya agar anak juga merasa memiliki keluarga yang sempurna.

Kiat Melindungi Anak dari Dampak Negatif Perceraian

🔹Kedua orang tua memastikan bahwa mereka mencintai anak, anak adalah sesuatu yang berharga bagi mereka.
🔹Mematikan kedua orang tua saling menghormati dan tidak membicarakan keburukan salah satunya saat bertemu dengan anak. Karena gambaran buruk tentang salah satu dari kedua orang tua, bagi anak adalah luka batin yang akan mempengaruhi cara pandang terhadap dirinya sendiri. Jika ayah mengatakan hal buruk tentang ibu, atau sebaliknya, maka kedua orang tua tanpa sadar telah membentuk self esteem yang buruk pada anak.
🔹Memberikan dukungan pada anak untuk menyampaikan apayang ada dalam pikiran dan perasaannya terkait perceraian. Jika mereka merasa marah, dengarkan luapan kemarahan mereka. Jika mereka berperilaku yang tidak biasa ( bersikap kasar, memusuhi kedua orang tuanya, menjauh dari keluarga dan mencari pihak lain sebagai tempat bersandar), maka hadapilah, dan bersabarlah karena anak memerlukan waktu untuk dapat mencernasituasi yang baru tersebut dan masa untuk beradaptasi.
🔹Memastikan dukungan finansial tidak menjadi kendala bagi anak sehingga tetap merasa nyaman dan terlindungisecara materil.

Kiat Melindungi Anak dari Dampak Negatif Perceraian

🔹Jangan jadikan anak-anak sebagai informan yang memberikan kabar tentang kondisidan tempat tinggal pihak lain.
🔹Menjalin hubungan antara keluarga mantan istri dan mantan suami demi kebaikan anak-anak.
🔹Doronglah anak untuk dapat mengatasi persoalannya sendiri dan dukunglah untuk dapat mencapai keberhasilannya. Keberhasilan ini jangan dikaitkan dengan kondisi perceraian, melainkan memangorang tua memandanganak memiliki kemampuan untuk mencapainya sendiri.
🔹Jangan terbawa oleh anak bila anak membanding-bandingkan orang tuanya dengan pihak lain secara negative. Sebaiknya keduanya memberikan yang terbaikdan membiarkan anak memberikan penilaian yangwajar tntang ayah dan ibunya.
🔹Fungsikan peran kakek dan nenek anak bila mereka mampu memberikan rasa cinta dan kasih
sayang, perhatian, motivasi, dan kepercayaan.
🔹Ajari anak untuk bersandar pada orang tua dalambeberapa persoalan hidup agar anak selalu merasa kedua orang tuanya ada pada setiap saat ia membutuhkan.
🔹Jangan berkecil hati bila ada masanya anak menolak berrtemu, karena pada masa-masa
tertentu, anak sedang tumbuh dan memerlukan privasinya sendiri. Hal ini juga normal dialami anak-anak yang keluarganya tidak bercerai.
🔹Tidak saling berprasangka antara kedua orang tua agar menghindarkan munculnya perasaan memihak pada anak pada salah satu orang tua. Karena pada dasarnya anak tidak ingin berpihak pada salah satu dari kedua orang tuanya.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Tritiya
Bu, teman saya sekarang homo karena orang tuanya telah bercerai. Apa yang menyebabkan teman saya itu sampai sebegitunya ya bu?
Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk dia?

🌷Jawab:
Teman Mbak Tri ini menjadi homo setelah orang tunya bercerai atau sebelumnya juga sudah penderita?

Bila dilihat dari pola pengasuhan, anak yang orang tuanya bercerai, pada saat terjadi perceraian, ia merasakan konflik yang hebat dalam batinnya. Ia mengalami situasi yang tidak aman karena orang tua (ayah dan ibu) yang semestinya menjadi tempat untuk bersandar, tiba tiba hilang. Kepercayaan dirinya runtuh, dan ia merasakan kehilangan pegangan.

Keluarga yang bercerai, akan memorak porandakan seluruh tatanan yang ada, terkait hubungan anak dan orang tua. Ia merasakan bahwa ia menjadi anak termalang di dunia, anak yang tidak dihargai oleh orang tua (dalam pandangannya), merasa menjadi tidak berarti karena keberadaannya tidak cukup untuk merekatkan kedua orang tuanya untuk tetap bersama. Dalam kondisi seperti ini, jika kedua orang tuanya lengah, anak mencari cara agar persoalan psikis yang dialaminya dapat teratasi.

Ia akan mencari peer groupnya untuk memenuhi rasa amannya. Dan bila peer groupnya kelompok yang suka ke masjid, itu akan membawanya menuju Allah. Tetapi jika peer groupnya adalah kumpulan anak anak yang sama dengan nya dan memiliki hobi yang tidak pantas, maka ia akan dengan mudah terseret pada pola peer groupnya.

Para penderita homoseksual atau lesbian umumnya memiliki dua peran. Peran sebagai pelindung (laki-laki) dan sebagai yang dilindungi (perempuan).
Jika teman Mbak Tri ini, ketemu dengan teman homo yang berperan sebagai laki-laki, dapat dipastikan, ia merasakan kebutuhan batinnya untuk diperhatikan, dilindungi, disayangi, tercukupi oleh pria ini. Tanpa disadari, ia mengikuti permainan pria tadi sehingga perlahan ia mulai menjadi sama dengan pria yang mendekatinya.

Bagaimana caranya agar teman itu bisa kembali? Perlu beberapa upaya yang intens ya.
Pertama, jadilah sahabatnya tempat ia berkeluh kesah. Ajaklah ia mengobrol secara santai, agar isi hatinya keluar. Jika Mbak sudah tahu apa yang ia rindukan, maka mulailah buat strategi. Jangan hakimi dulu perbuatannya ya karena boleh jadi dia lakukan itu juga sebagai upaya protesnya pada orang tuanya.

Langkah berikutnya, harus bekerja sama dengan pihak yang bisa mendekatinya secara psikologis (jangan Mbak Tri, karena akan sedikit riskan kalau berduaan ya), ajaklah ke komunitas muslim yang memiliki aktivitas yang bagus. Tanya hobinya apa, carikan komunitasnya. Ajaklah ia untuk mulai aktif di situ.

Nah dari komunitas ini, diharapkan dia memiliki pilihan lain dalam memenuhi kebutuhan akan perasaan dipercaya, dilindungi, disayangi, dihormati, dicintai, dan dihargai keberadaannya.
Pastikan dia selalu dipantau, dan jika teman Mbak itu sudah merasa nyaman, barulah masuk ke pembicaraan perilakunya. Maukah ia meninggalkan perilaku buruknya tersebut.

Ini perlu proses ya Mbak. Jadi butuh kesabaran yang tinggi dalam membantunya. Jika perlu, lakukan ruqyah syar'iyyah untuk membantu mengeluarkan jin yang boleh jadi ikut andil dalam mempengaruhi teman Mbak ini. Demikian ya Mbak semoga membantu.

💎 Saya dan suami menitipkan anak-anak dipesantren, tapi kadang ada rasa khawatir kalau mereka merasa terbuang.

🌷Insyaallah tidak akan ada perasaan tersebut selama ayah dan ibu dapat mengkomunikasikan tujuan anak-anak belajar di pesantren dan yang penting selalu ada kesempatan menjenguk ya.

0⃣2⃣ Nada
1. Disaat orang tua cekcok depan anak umur 2 th. Bagaimana psikologi anak Bun?
Apakah akan tersimpan di memori nya sampai dia besar?

2. Menjelaskan kondisi orang tuanya yang bercerai itu di usia anak berapa tahun (misal orang tua bercerai, saat umur anak 2,5 th?

3. Salah tidak bund jika sang anak dipisahkan dengan ayahnya, karena ayahnya tidak memberikan nafkah kepadanya? Padahal si ayah sudah tahu ngaji dan sudah di ingat berulang kali tapi responnya tidak ada!

🌷Jawab:
Baik Mbak
1. Jika cekcoknya terus menerus dan langsung dihadapannya, akan mempengaruhi psikologisnya secara langsung. Biasanya anak menjadi agresif, mudah marah, penyendiri, sulit berinteraksi dengan teman.
Namun jika segera ditangani, diberi perlakuan yang lebih baik, menghindarkan anak dari perilaku kekerasan, memperlakukan anak dengan lembut tapi tegas dengan aturan di rumah yang diberlakukan secara adil dan sesuai dengan tahapan perkembangan, insyaallah ingatannya akan percekcokan tersebut  perlahan akan memudar. Dan anak akan tumbuh dengan perilaku yang lebih baik selama lingkungannya selalu mencontohkan yang baik.

2. Pada dasarnya, meski usia anak masih sangat muda, saat org tua bercerai,  anak sudah dapat mengenalinya dan mengerti bahwa orang tuanya tidak lagi bersatu. Anak melihatnya melalui fakta bahwa ayah dan ibunya sering cekcok, ayah sudah tidak tinggal lagi serumah, jika ingin ketemu ayah, anak harus pergi ke suatu tempat dan tanpa ibu. Ia bisa bersama ayah tanpa didampingi ibu.

Penjelasan pada anak bahwa orang tua sudah bercerai, sebenarnya hanya untuk menegaskan saja tentang kondisi yang dihadapi saat ini. Penyampaian bahwa orang tua sudah bercerai, bisa melalui obrolan atau cerita meski anak baru berusia 2,5 th.

Misalnya, membacakan buku cerita tentang single parent yang sedang bermain dengan anaknya. Kaitkan dengan kondisi si anak. Misal: Wah, kisahnya mirip Adek ya. Papanya tidak tinggal serumah dengan mama dan anaknya. Pada saat anak memasuki usia 7 tahun, boleh disampaikan bahwa penyebab pisahnya ayah dan ibu adalah karena perbedaan prinsip.

3. Kalau menurut aturan, tidak boleh ya memisahkan anak dari ayahnya walau telah bercerai. Tapi realitanya tidak seperti teori ya Mbak. Paska perceraian, seorang ibu harus bisa memilah dan bersikap bijak (demi memberi contoh yang baik untuk anak), meski ayahnya tidak memberi nafkah untuk anak (ini urusannya dengan Allah. Dosanya ia tanggung kelak di akhirat), peran ibu adalah tetap menjaga agar kehormatan ayah tidak tercedarai di mata anak. Akan sangat menyedihkan jika anak tumbuh dengan informasi buruk tentang ayahnya ( biarkan kelak ia melihat sendiri seperti apa sosok ayahnya tersebut dan dia yang memutuskan akan bersikap bagaimana, tugas ibu adalah mendidiknya dengan norma dan nilai yang benar) , maka harga diri anak akan sangat rendah, ia tidak memiliki rasa percaya diri selalu merasa tidak aman karena sosok yang seharusnya memberinya rasa aman, ternyata dipandang buruk oleh ibunya.

Nah pilihan nya ada di ibu. Apakah akan mengikuti rasa marahnya pada mantan suami atau bersikap bijak untuk kepentingan masa depan anak. Apalagi jika anaknya perempuan, kelak jika akan menikah, harus oleh ayah kandungnya. Mau sakit hati seperti apapun wali tetap ayah kandung ya bunda?

💎Tidak bisa Diwali hakim Bun?

🌷Benar Mbak memang tidak mudah, ini terkait keimanan ya Mbak. Jika mengikuti rasa sakit hati dan kecewa, tidak akan pernah selesai. Namun bila dilihat dari kaca mata keimanan ini adalah ujian, maka ini akan lebih mudah dilakukan.

0⃣3⃣ Ani
Ini pengalaman saya, Ustadzah saya sedikit curhat ya semenjak bercerai saya sangat anti menjalin komunikasi dengan mantan suami tersebab rasa sakit yang tidak bisa hilang, tapi saya tidak memisahkan dia sama anak-anaknya dia bebas menemui anak-anak nya dan komunikasi sama anak-anaknya lewat orang tua saya dulu sebelum dia menikah masih sering nengokin anak-anak juga nelphone, tapi semenjak menikah sudah tidak pernah sama sekali, bahkan anaknya sudah tidak bisa hubungi dia dan anak-anak jadi sangat membenci bapaknya.
Selalu ungkapan tidak suka setiap kali saya bahas tentang bapaknya mereka lebih sayang sama Ayah tirinya daripada bapaknya padahal saya dan suami tidak pernah ngajari anak-anak untuk benci bapaknya. Apakah ini bentuk trauma?

🌷Jawab:
Iya Mbak.
Anak anak tumbuh besar mereka mulai bisa menilai sosok orang tuanya, mereka punya penilaian sendiri. Umumnya hal ini terjadi pada saat anak sedang memasuki masa pubertas di mana emosi mereka lebih mudah meledak. Tapi jika Mbak tidak pernah mengajarkan hal buruk tentang ayahnya, ini bagus untuk anak anak. Kelak, saat mereka masuk fase dewasa, cara berpikir meraka tentang ayah mereka akan kembali membaik karena dasar yang Mbak sebagai ibunya buat tentang ayah kandungnya tetap baik. Insyaallah. Sambil terus mendoakan ya semoga saja ayahnya nanti digerakkan kembali oleh Allah untuk tetap berkomunikasi dengan anak-anak.

0⃣4⃣ Aliyah
Kakak saya seorang single parent juga. Dia punya anak 2 perempuan semua usia perceraian baru berjalan sekitar 3 tahunan. Sekarang ngasuh dan biayain anak sendirian. Karena suami tidak peduli sama sekali. Jangankan kasih nafkah, nelpon saja sudah tidak pernah. Baiknya bagaimana ketika berkomunikasi dengan anak kelak ketika anak menanyakan ayahnya.
Untuk saat ini anaknya memang belum menanyakan. Karena kalau anak pertama sepertinya memang sudah benci bapaknya. Dulu ketika mamanya dipukulin bapaknya dia sering lihat. Jadi mungkin trauma. Sedangkan anak yang kedua belum paham bapaknya. Ketika ditinggal usia baru 2 tahunan jadi tidak ingat bapaknya. Jadi bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka?

🌷Jawab:
Perceraian apalagi dibarengi dengan tindakan kekerasan, selalu berakibat buruk pada anak.
Semoga saja luka trauma anak pertama bisa perlahan sembuh ya seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia anak.
Tetap berikan gambaran yang baik tentang ayah ya. Walau sang ayah seakan tidak peduli pada anak. Berikan saja pemahaman bahwa ayah mungkin sibuk atau jika sudah menikah lagi, katakan saja ayah sekarang sedang bersama keluarga barunya. Kemungkinan mengalami kesulitan secara ekonomi untuk bisa membantu ananda. Doakan agar ayah suatu saat menjenguk nanda.

Jadi berikan info yang positif saja. Untuk apa, agar luka akibat perceraian tidak bertambah dalam. Setidaknya memori anak tentang ayah tetap baik ini sangat penting dalam membangun rasa percaya diri anak dan citra diri anak.
Memang susah ya karena istri adalah orang yang dirugikan oleh mantan suami. Tapi sekali lagi harus dilihat, ini untuk kepentingan anak bukan kepentingan ibunya.

0⃣5⃣ Sulami
Bagaimana menghadapi suami yang temperamen ya ustadzah memang benar tinggal serumah tapi jadi sering berantem di depan anak  itu kan sama aja anak berasa seperti keluarga yang tidak utuh ya ustadzah?

🌷Jawab:
Jika Bunda sudah mengenali suami temperamental, maka kenali apa penyebab suami suka meledak amarahnya. Jika misalnya rumah yang berantakan, anak yang ribut bermain, atau selalu ingin dilayani meski ia bisa ambil sendiri, maka hindari pemicunya ini.
Sehingga perilaku emosionalnya tidak sering dilihat anak.
Jika ayahnya sedang marah dan penyebab marahnya bukan anak, kebetulan anak-anak sedang di dekat ayahnya, bimbinglah anak untuk menjauh dahulu dari situasi tersebut lalu hadapi suami dengan tenang dan sabar. Jangan lupa selalu mendoakan ya Bun.

Orang yang temperamental biasanya memiliki luka jiwa pada masa kecil nya. Dengan memahami hal ini, kita tidak mudah terpengaruh dengan polanya. Usahakan untuk selalu menjadi penyejuk suami ya walau susah sekali. Bagaimana mau tersenyum ya kalau mendengar ia bicara sudah membentak bentak?
Sebagai istri, tentu tahu kapan saat suami tenang, nah pada saat seperti itu ajaklah ia berbincang tentang perilakunya. Boleh jadi ia tidak menyadarinya mintalah suami agar lebih bisa menahan diri.
Di satu sisi, Bunda buatkan air ruqyah Syar'iyyah di rumah agar setiap yang meminumnya, setan yang kemungkinan ikut andil membuat suasana hati panas bisa tenang. Karena setan dan jin tidak suka minuman yang telah dibacakan ayat. Setan dan jin amat senang dengan orang pemarah. Marahnya itu salah satu pintu masuknya.

Selain itu kiatnya menghadapi suami yang pemarah, saat suami mulai naik nadanya, cepatlah beristighfar. Jika ia terus.memarahi, jangan bantah. Dengarkan saja (Aduh mana tahan Bun dimaki-maki atau dikata katai yang jelas bukan salah saya maunya ya balik menyahut, nah pola ini yang harus diubah). Saat suami marah, tunjukkan bahwa kita tidak terpengaruh. Lalu bersikap tenang dan mendengarkan apa penyebab marahnya. Sepanjang itu beristighfarlah, baca ayat kursi dan berlindung dari gangguan setan. Pertengkaran tidak akan terjadi jika salah satu tidak membalas. Maka saat suami sudah mulai tenang, usap punggungnya, beri ia minum, lalu minta maaflah. Minta maaf bukan karena kalah tetapi untuk memulai sesuatu yang baik dan mengajak suami bersikap tenang.

Bila polanya seperti ini terus menerus, anak akan belajar dari ibunya, bahwa sikap pemarah ayah tidak selalu berakhir dengan perang antara ayah dan ibu, mereka juga belajar bahwa ibunya seorang yang hebat, lembut hati, tenang, tapi bisa memberi solusi. Bukankah ini akan menjadi gizi ruhani yang sangat baik bagi anak-anak?
Kembali kepada komitmen kita sebagai orang tua, bahwa apapun yang kita kerjakan dalam rumah tangga kita pada dasarnya adalah sebagai penyiapan lingkungan yang baik untuk masa depan anak.

💎  Umm , kurang faham ana , apa maksud dari kalimat "dengan memahami hal ini , kita tidak mudah terpengaruh dengan polanya." pola apa maksudnya?

🌷Orang pemarah maunya diladeni amarahnya akhirnya ujungnya berantem. Dan kita tahu penyebab marahnya adalah ini, ini, dan itu, nah hindarilah ini, ini, dan itunya tadi sehingga suami tidak terpancing marahnya.

0⃣6⃣ Chie
1. Bagaimana hukumnya jika ada keluarga yang memaksa pasutri untuk bercerai Karena pihak menantu laki-laki dalam posisi kehilangan pekerjaan dan ekonomi keluarga sedikit goyah?

2. Bagaimana cara mengasuh anak-anak korban perceraian tersebut saat sebelumnya anak-anak tersebut selalu dijejali hal-hal kurang baik terkait ayah mereka oleh pihak keluarga Ibu mereka?

3. Adakah tips cara menghindarkan anak-anak tersebut dari hal-hal yang negative. Serta memberi trauma healing. Mengingat salah satu anak-anak tersebut pernah menjadi korban sodomi teman-teman sekolahnya?

🌷Jawab:
1. Tentu tidak boleh keluarga memaksa pasutri bercerai hanya karena persoalan ekonomi. Seharusnya keluarga kedua belah pihak mendukung pasutri ini dalam melewati ujian yang sedang dihadapi.
Memisahkan pasutri tanpa alasan syar'i tentu tidak disukai Allah. Bercerai itu meski halal, tetapi dibenci Allah. Keluarga yang memaksa pasutri bercerai, tentu tidak diridhai Allah.

Saran saya, jika tidak ada alasan yang syar'i untuk berpisah, pertahankan. Jika memungkinkan, menjauhlah sementara dari keluarga besar agar tenang dalam menghadapi persoalan ekonomi. Mintalah nasihat dari orang yang dihormati keluarga tetang pentingnya dukungan untuk pasutri ini agar bisa menjalani tahapan ujian kehidupan.  Bagi pasutri ini sendiri, kuatkan komitmen pernikahan dan lihat kembali tujuan menikahnya. Kuatkan hubungan dengan Allah. Minta pertolongan Nya. Mungkin ada ibadah yang kurang sehingga mendapat ujian tekanan dari keluarga. Rizki itu di tangan Allah. Mohonlah kepada Nya. Mohonkan juga agar pihak keluarga dilunakkan hatinya dan tidak mendesak pasutri ini untuk bercerai. Semoga Allah mudahkan untuk mendapatkan jalan keluar.

2. Pertama, jauhkan anak darr keluarga yang berbicara buruk tentang ayahnya. Lalu, perlakukan anak dengan baik,  selipkan terus kalimat kalimat positif seperti ayah dan ibu sayang anak-anak namun saat ini ayah sedang menghadapi ujian, harus kehilangan pekerjaan. Tugas  anak-anak adalah mendukung ayah untuk tetap bersemangat, mendoakannya agar Allah segera memberikan ayah pekerjaan.
Jika ada perilaku yang menyimpang dari anak anak ini, maklumi tetapi segera tangani. Perilaku menyimpang tersebut pada dasarnya adalah ungkapan perasaan mereka terhadap apa yang tengah terjadi.

Mohon dalam kondisi ini, jika anak-anak bersama keluarga ayah, jangan dibalik keadaannya dengan menjelek jelekkan keluarga ibu. Nanti anak anak tambah bingung. Sehingga, akan tumbuh kebencian dalam hati mereka pada ayah dan ibunya. Mereka akan menyalahkan orang tuanya yang bercerai dan menganggap kelak apa yang terjadi pada mereka akibat kesalahan ayah dan ibu. Ini sangat buruk dalam pembentukan self esteem mereka.
Semangati anak-anak ini bahwa bagaimanapun keadaannya, jika dekat dengan Allah, Allah lah yang akan melindungi dan menjaga anak-anak.

3. Innalillah saya turut prihatin dengan kondisi ananda ya Mbak.
Trauma healing pada anak korban sodomi dapat dilakukan keluarga secara bersama sama.
◼Pertama, berikan perhatian, pelukan, dan kasih sayang pada ananda. Pada saat ia merasa takut, hiburlah ananda dan berikan pengertian bahwa keluarga (ayah, tante, nenek, kakek,) semua ada bersama ananda.

◼Kedua, jauhkan ananda dari lingkungan yang pernah membuatnya trauma. Usahakan ia berada di lingkungan baru karena jika bertemu lagi dengan anak anak yang pernah menyodominya, akan mengingatkan kembali pada kejadian tersebut. Efeknya, bisa membuat anak ini selalu dalam kondisi cemas, atau sebaliknya ia akan tertulari perilaku tersebut.

◼Ketiga, berikan motivasi positif. Apa yang terjadi padanya adalah takdir yang harus diterima. Katakan bahwa  ananda tidak.sendirian. Banyak temannya di tempat lain mengalami hal serupa. Minta maaflah pada ananda karena pada saat kejadian, tidak ada keluarga yang tahu sehingga dapat menolong.

◼Keempat, hindari ananda dari gadget yang tanpa pengawasan. Karena ini bisa jadi alat penularan melalui internet. Anak dengan mudah mengakses berbagai hal terkait perilaku sodomi.

◼Kelima, bila memungkinkan masukkan anak ke lingkungan yang religius (tidak mesti pesantren karena ini juga lingkungan rentan perilaku homoseksual), dekatkan anak pada kegiatan ibadah seperti menghapal Al Qur'an sehingga ada pengalihan fokus. Insyaallah dengan Al Qur'an, Allah akan berikan kesembuhan.

0⃣7⃣ Nada
Jika jarak anak dan ayah atau ibunya jauh, ayah atau ibunya jarang komunikasi dan berkunjung  sekalinya telpon si anak tidak mau bicara di telpon Bun..
Betul yang dikatakan bunda tadi anak ini mudah marah, dikit-dikit nangis, dirumah kalau main suka bicara nada tinggi, kalau sekolah dan dirumah susah komunikasi sama temannya bagaimana bunda?

🌷Jawab:
Yang bisa dilakukan keluarga terdekatnya adalah menjadi sandaran anak saat anak sedang tumbuh kembang. Selalu berikan kalimat positif bahwa ayah dan ibu sebenarnya sayang ananda tetapi saat ini belum bisa mendampingi ananda karena harus mencari rizki agar ananda dapat sekolah, terpenuhi kebutuhan fisiknya.

Tekankan terus bahwa keluarga tempat ananda bernaung sekarang adalah tempat ananda bersandar, boleh ceritakan apa saja yang ananda rasakan.
Ajaklah ananda berkreasi seperti jika ia punya keluarga yang utuh. Penuhi kebutuhannya akan perhatian, cinta dan kasih sayang karena itu yang saat ini sedang ananda butuhkan.

Lalu, teruslah meminta pada kedua orang tuanya untuk sering berkomunikasi, dijenguk dan ditelateni ingatkan ayah dan ibunya bahwa jika mereka abaikan anak ini, jangan salahkan anak jika kelak saat mereka beranjak tua, mereka tidak mendapatkan bakti yang semestinya dari anak.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSiNG STaTeMeNT💘

Bahwa perceraian adalah perkara halal tetapi dibenci Allah..mengapa halal?

Karena boleh jadi itu menjadi jalan keluar masalah yang sedang dihadapi oleh pasangan. Dan ia dibenciNya karena dampak yang ditimbulkan oleh perceraian tadi utamanya pada anak-anak.

Anak-anak korban perceraian umumnya mengalami keadaan yang lebih menurun dibanding anak-anak yang berasal dari keluarga yang utuh. Baik terkait kesehatan fisiknya, perkembangan mentalnya, kebebasan dirinya, maupun prestasi belajarnya. Ia juga mengalami kesulitan dalam.membangun relasi dengan lingkungan serta mudah stress dan emosi.

Oleh karenanya, yakinkan pada setiap diri jika telah berkomitmen menikah, maka jangan putuskan komitmen tersebut di tengah jalan apapun cobaannya, apapun ujiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar