Rabu, 21 Februari 2018

DIFTERI



OLeh   : dr. Barry Army Bakry, Sp.A

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Senang bisa berjumpa dan berdiskusi disini dengan sahabat sahabat semua...
Jazakallah atas kesempatannya ukhti.
Insya Allah kali ini kita akan diskusi dan sharing soal kasus penyakit difteri yang saat ini sedang marak-maraknya.
Sebelumnya mau tanya dulu, apakah semua peserta group dari jakarta??

Ada sedikit pembahasan tentang difteri, silahkan disimak dulu, bila ada yang mau ditanyakan atau kurang jelas dipersilahkan bertanya.

🌷 Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.

Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings  sumbatan pada jalan nafas atau miokarditis ( peradangan pada otot jantung)  akibat aktivasi racun difteri.

Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.
Vaksin DTP termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini dilakukan 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal.

🌷 Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari.

Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
- Demam dan menggigil.
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
- Sulit bernapas atau napas yang cepat.
- Lemas dan lelah.
- Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

Saat ini sedang dilakukan gerakan vaksinasi ulang DPT/TD pada semua anak dan juga dewasa di daerah KLB, diseluruh indonesia masing-masing sebanyak 3 kali. Walaupun sudah pernah ada riwayat vaksinasi sebelumnya.
Untuk itu segera bawa anak-anak kepuskesmas, posyandu serta RS terdekat untuk mendapatkan vaksinasi Difteri. Jangan lupa, orang dewasa pun perlu mendapat vaksinasi yaa


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Evi
Dok kemarin saya sudah ke Puskesmas Kebayoran tapi kata petugas nya di Puskesmas itu belum ada instruksi untuk suntik difteri? Saya malah disuruh ke RS

🍓Jawab:
Sebenarnya bukan tidak ada tapi memang pada akhir bulan lalu terjadi kekosongan vaksin DPT, karena antusiasme masyarakat, rencananya minggu-minggu ini akan ada lagi stoknya.

0⃣2⃣ Evi
Bagaimana mendeteksi gejala awal difteri dini selain dari gejala yang sudah dipaparkan dokter tadi tapi belum terlihat jelas?

🍓Jawab:
Gejala awal justru seperti demam dan sakit menelan biasa. Jadi memang kita mesti berhati-hati.

0⃣3⃣ Dian
1. Apakah vonis defteri itu pasti ada nya selaput abu abu, dok? Bagaimana jika amandel bengkak, telinga sakit, demam, batuk, pilek dan sesak nafas tidak sering?

2. Apakah defteri bisa di ketahui lewat tes darah?

🍓Jawab:
1. Selaput putih
2. Tidak

0⃣4⃣ Atik
Dokter, yang sudah pernah vaksin DPT apakah mungkin bisa terkena difteri?

🍓Jawab:
Bisa, kalau tidak lengkap

0⃣5⃣ Padmi
1. Apakah ada preferensi lebih untuk serangan difteri ke anak daripada orang dewasa?
2. Selain vaksinasi adakah tips lain untuk pencegahan dipteri ini? Dari segi lingkungan atau habitat yang disuka bakteri misalnya!

🍓Jawab:
1. Lebih pada anak
2. Penularan difteri adalah dari droplet liur. Jadi hati-hati terutama di daerah keramaian.

0⃣6⃣ Bidan Devi
1. Apakah benar ada vaksin difteri boster yang hanya 1x pemberian? Terimakasih

2. Jika anak ada ganguan kaya DS atau riwayat kejang. Apakah di perbolehkan diberikan dengan kondisi daerah itu siaga 1 krn. Ada yang sampai + akibat difteri?

🍓Jawab:
1. Harus 3x
2. Boleh

0⃣7⃣ Magenta
Jarak antara vaksin pertama dan selanjutnya itu berapa lama, Dok?

Di daerah saya, Prabumulih, khususnya desa-desa yang sedikit jauh dari kota, kebanyakan masih hanya anak-anak yang di vaksin. Bagaimana dengan vaksin bagi orang dewasa?
Berbedakah dengan anak-anak waktu vaksinasinya?

🍓Jawab:
Jarak vaksin: 0, 1 dan 6 bulan
Vaksin orang dewasa sama dengan vaksin untuk anak diatas 7 tahun. Perlu diingatkan ya, kalau daerah lain belum tentu ada KLB dan mungkin belum perlu  vaksinasi sampai 3 x seperti di jakarta.

Untuk daerah di luar jawa, rasanya saat ini belum dinyatakan sebagai wabah, jadi pemberian vaksinasi hanya mengikuti jadwal yang biasa ya.

💎 Di depok sudah ada KLB dok jadi di posyandu dan puskesmas semua mengadakan dan gratis.

 🍓Iya, memang di depok sudah ada KLB

0⃣8⃣ Ani
Apakah pasien difteri harus diisolasi?
Bagaimana jika dirawat jalan?
Kiat atau tips agar yang lain tidak tertular?

🍓Jawab:
Mesti diisolasi, kan sudah dijelaskan kalau penularan via droplet dan sangat menular.
Tidak bisa dirawat jalan ya.

0⃣9⃣ Amik
Kalau penularan lewat droplet liur sebenarnya bakteri ini masuk lewat jalan nafas ataukah jalur pencernaan (mulut) ya dok?
Kalau misal ada orang yang terkena difteri, amankah memakai bekas sendok, piring, atau gelasnya?

🍓Jawab:
Lewat saluran nafas. Dan memang bisa menular, makanya mesti dirawat di ruang isolasi.

1⃣0⃣ Serra
Untuk yang dewasa adakah jarak umur misal 20- 40 atau bagaimana?
Batas usia  penerima vaksin defteri?

🍓Jawab:
Untuk yang tidak berada di daerah wabah, vaksinasi diberikan saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun.
Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal.

Jadi untuk dewasa diberikan per 10 tahun.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

🔹Difteri adalah penyakit yang sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
🔹Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya dari penderita saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
🔹Untuk yang tidak berada di daerah wabah, vaksinasi diberikan saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal
🔹Untuk daerah jakarta, tangerang dan jawa barat, yang termasuk KLB, segera lah vaksinasi baik anak maupun dewasa.

Lindungilah keluarga kita dari  infeksi penyakit difteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar