Rabu, 21 Februari 2018

Membentuk Keshalihan Diri Dengan Al Quran "Part 3"



OLeh    : Ustadz Cecep H.

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله الذي أنزل القرآن هدى للناس وبيانات من الهدى و الفرقان، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد

Alhamdulillah segala puji milik Alloh Rabb yang telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi seluruh ummat manusia, memberikan penjelasan-penjelasan terhadap petunjuk tersebut, sehingga washilahnya dengan Al Quran kita dibimbing untuk mampu membedakan mana yang Haqq dan mana yang bathil,

Alhamdulillah pada malam hari ini bisa kembali hadir dalam kajian Ahad Malam di Room Bidadari Perindu Surga,

Bagaimana kabarnya Sahabat Sholihah semua?

Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan keistiqomahan kepada kita untuk terus meraih keutamaan yang terbaik dari Al Quran, sehingga Alloh layakkan kita semua menjadi para penghuni Surga Alloh SWT, Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin

In syaa Alloh Tema pada malam hari ini akan menuntaskan pembahasan Surat Ali Imran ayat 14-17, mengenai berbagai KEINDAHAN yang telah Alloh berikan kepada kita semua, sebagai manusia, namun ternyata tidak hanya Keindahan yang Alloh berikan tetapi perasaan MENCINTAI atau MENYUKAI, bahkan Alloh berikan juga kesempatan untuk dapat *MEMILIKI*nya

Alloh Subahanahu wa Ta’ala berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

"Dijadikan INDAH pada (pandangan) manusia KECINTAAN kepada apa-apa yang DIINGINI, yaitu:
1. Wanita-wanita,
2. Anak-anak,
3. Harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran: 14)

🌸🌷🌸
Keindahan yang terbesar yang menjadikannya muncul kecintaan dan keinginan untuk memilikinya adalah, wanita-wanita, Anak laki-laki dan harta yang melimpah.

Semua itu merupakan fitrah manusia yang Alloh SWT pun TIDAK MELARANGNYA untuk dimiliki oleh setiap manusia,
NAMUN Alloh SWT mengingatkan

ذلك متاع الحياة الدنيا

Semua itu adalah KESENANGAN hidup di dunia,

JANGAN sampai kita terlena dengan semuanya karena Alloh memiliki sebaik-baiknya tempat untuk kembali,

Artinya bahwa dapat dipahami karena
💎1. Tidak semua manusia yang MAMPU untuk memilikinya semuanya, sehingga kita jangan sampai MERASA GUNDAH GULANA karena Alloh belum melayakkan kita untuk memilikinya.

Adakah Sahabat Sholihah di sini yang belum diberikan kesempatan untuk memiliki Pasangan hidup?
Apa yang Sahabat Sholihah rasakan ketika Sampai saat ini Alloh SWT belum memberikan kesempatan untuk memiliki pendamping hidupnya?
Sudah berapa lama Akhawaat fillah menunggu dan menantikannya?

Tentu jawabannya sangat beragam

Kalau kita hitung ternyata, setiap orang yang sudah merasa dirinya sudah Aqil Baligh tentu harapan berikutnya adalah mampu menunaikan setiap Ibadah yang Alloh Taklif-kan kepadanya, termasuk Bab Munakahat atau Pernikahan

Namun kalau kita bandingkan dengan saudara-saudara yang lain yang ujiannya lebih berat di luar sana, seperti contoh di Palestina, maka apakah masih terpikirkan oleh mereka untuk menjalaninya atau tidak, Wallahu a'lamu.

Kita belum ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka,
Seolah kalau hanya menuruti Perasaan atau istilah pemuda zaman now "Baper", maka seolah yang menderita hanya kita saja, betul apa benar...???
Maka dari itu jawaban dan solusinya ada di penjelasan ayat berikutnya,

Pertanyaan ke-dua
- Adakah Sahabat Sholihah yang TELAH Alloh berikan pasangan hidup namun belum diamanahi untuk memiliki keturunan?
Ini ujian ke-2 bagi Sahabat Sholihah yang sudah diamanahi pasangan,

Bagi yang belum mendapatkan pasangan hidup semoga Alloh layakkan Sahabat Sholihah untuk mendapatkan pasangan yang TERBAIK menurut Alloh SWT.. Aamiin!!!!

Bagi Sahabat yang sudah diberikan pasangan dan keturunan, keindahan berikutnya adalah Harta kekayaan.
Baik berupa uang (emas-perak), kendaraan (kuda yang dipelihara) atau ketercukupan kebutuhan hidup dengan tambahan bisnis dll (binatang ternak dan sawah ladang).

Ketiga itulah yang dijadikan keindahan bagi ummat manusia, kecintaan dan keinginan untuk memilikinya.

🌸🌷🌸
💎2. Ketika Alloh sudah memampukan seseorang untuk memilikinya MAKA tidaklah dia menjadikannya DIPERBUDAK oleh dunia, karena Alloh memiliki yang lebih baik dari itu

Adakah yang lebih baik dari ketiga hal itu,

ADA!!!!

Alloh SWT berfirman dalam ayat berikutnya, QS Ali Imran ayat 15

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya."

Bagi orang-orang yang bertaqwa Alloh menyediakan yang lebih baik dari keindahan dunia,
1. Surga-surga yang di bawahnya mengalir Sungai-sungai dan kekal di dalamnya,
2. Pasangan-pasangan yang suci atau tanpa cacat.
3. Keridhoan Alloh.

Marilah kita bandingkan ketiga keindahan yang Alloh berikan di dunia dengan ketiga keindahan yang Alloh berikan kelak setelah kehidupan dunia.

Perbandingan Dunia dan Akhirat
1. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. QS al-A’la: 16-17

2. Rasulullah Saw bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Alloh, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini –perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya." [HR Muslim, no. 2858]

Kenikmatan dunia hanya satu tetes air saja dibandingkan dengan kenikmatan Akhirat kelak
Karenanya tidak kah kita termotivasi untuk meraih kenikmatan di akhirat kelak?

🌸🌷🌸
Demi Alloh Saudariku Sahabat Sholihah, ujian untuk memiliki pasangan sangat kecil, dibandingkan dengan kesabaran yang akan Alloh balas dengan Surganya,

Demi Alloh Saudariku, amanah untuk memiliki keturunan tidaklah berarti begitu besar dibandingkan dengan keriDhoan-Nya kelak,

Demi Alloh Saudariku, harta kekayaan yang kau kumpulkan sangat kecil dibandingkan dengan yang akan engkau nikmati kelak karenanya Bersabarlah dalam menjalani setiap episode kehidupan kita ini.

Karenanya marilah kita isi kesempatan hidup di dunia ini yang sangat SINGKAT untuk berikhtiar menjadi bagian orang-orang yang BERTAQWA.

Siapa mereka orang-orang yang bertaqwa???

Alloh SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 16-17

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka.”

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

"(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar."

Orang yang Bertaqwa
1. Orang yang senantiasa berdo'a,
2. Bersabar,
3. Berbuat yang benar,
4. Berbuat ketaatan,
5. Berinfaq,
6. Memohon ampunan pada waktu sebelum fajar atau sahur.

Pertanyaannya, sudah seberapa Istiqamah hati kita terpaut do'anya kepada Alloh?
Bersabar dalam menghadapai setiap ujian?
Berbuat yang dibenarkan kan Syari'at?
Taat dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi Larangannya?
Menginfaqan sebagian rezeki yang sudah Alloh berikan?
Bangun diwaktu sebelum fajar, dan beristighfar kepada-Nya, memohonkan ampunan atas segala kekhilafan kita semua?

Itulah Sahabat Sholihah ikhtiar yang dapat kita lakukan untuk meraih sebesar-besarnya kenikmatan di dunia dan akhirat kelak,
Semoga Alloh memberikan kemudahan dan keistiqomahan kepada kita untuk dapat menunaikannya,

Aamiin yaa rabbal 'aalamiin

Wallahu a'lamu bish showwaab

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum ustadz.
Bagaimana caranya agar ketika kita sudah di beri anak, jodoh juga rezeki tapi yang di bicarakan soal dunia saja. Sementara kita yang sedikit paham memikirkan dosa kita juga ibadah kita. Intinya bagaimana agar tidak seperti itu agar tidak terlena.

Maksudnya orang lain begitu dan kita yang sedikit paham agama islam tidak seperti orang itu?

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Serra,
Menjalani aktivitas kehidupan di dunia ini tentu tergantung sejauh mana dia memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalaninya, ketika Islam dijadikan sebagai asas dalam menjalaninya maka ia akan senantiasa dibimbing oleh Islam, Islam mengajarkan bahwa tugas dan tanggung jawabnya di dunia adalah untuk beribadah kepada Alloh SWT,  maka tentu aktivitas nya akan tercermin dari nilai-nilai ibadah yang akan ia raih.

Namun tentu tantangannya adalah Syaitan tidak akan berdiam diri saja ketika melihat anak cucu Adam menjalani aktivitas nya di dunia ini, ia akan berusaha dan senantiasa menggoda manusia untuk menjadikan dunia sebagai sesuatu yang ia (manusia) takuti, takut apabila tidak mendapatkan "apa-apa" di dunia ini.

Karenanya yang ia bicarakan adalah urusan duniawi saja.

Maka dari itu di sinilah letak tanggung jawab seorang muslim dengan Muslim yang lainnya (haqqul Muslim 'alal muslim) saling menasihati satu sama lain, berkaitan dengan kebenaran dan kesabaran. Terlebih lagi kalau ia adalah pasangan kita yang senantiasa bertemu dengan kita.
Maka tugas kitalah yang lebih tahu walau baru tahu untuk mengingatkannya.

Wallahu a'lamu bish showwaab

0⃣2⃣ Sinda
Jazakallah khoir penjelasannya ustadz. Benar-benar "menampar" diri.

Ustadz....3 paket kenikmatan itu memang akan selalu jadi ujian terbesar bagi manusia.

Nah....bagi resep atau sharing pengalaman, bagaimana caranya menasehati teman atau saudara yang awam tentang akhirat di saat mereka diuji salah satu dari 3 hal tersebut dengan bahasa yang ringan tapi mengena?

Syukron

🌷Jawab:
Aamiin wa Jazaakillaahu khoyroo Ukhti Sinda,

Nasihat yang terbaik bagi teman atau saudara kita adalah Akhlaq kita sendiri,

Ketika akhlaq kita dipandang baik oleh teman atau saudara kita maka In syaa Alloh dengan sendirinya mereka akan menerima apapun yang kita sampaikan,

Pertanyaannya seberapa besar penilaian berkenaan dengan akhlaq kita...?
Seberapa besar penerimaan dan penolakan nasihat dari kita...?

1. Layakkan diri kita sebagai orang yang dipercaya oleh teman atau saudara kita, karena sekali saja mereka tidak percaya kepada kita karena kita telah "membohongi atau mengkhianatinya" maka akan sangat lama membangun kepercayaannya lagi.
2. Empatilah ketika mereka membutuhkan perhatian dari kita, seperti sakit kita tengok dan lain-lain.
3. Jaga silaturrahim dengan baik.

In syaa Alloh kedekatan dengan teman atau saudara kita dalam hal baik, akan menjadi washilah kebaikan bagi siapapun.

Aamiin

Wallahu a'lamu bish showwaab

0⃣3⃣ Ridha
Peringkat taqwa adalah peringkat tertinggi.. ada kehati-hatian didalamnya. Ketika semua baik-baik saja. banyak hal positif diatas bisa dilakukan. Namun, ketika masalah datang baru turun semuanya. Pertanyaan saya Bagaimana agar kita bisa istiqamah dalam Taqwa dalam setiap keadaan.
Jazakallah khair..

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Rhida,
Sahabat Ali Radhiyallahu Anhu, mendefinisikan TAQWA dengan:
1. Al Khoufu Minal Jalil,
Memiliki rasa takut kepada Alloh yang Maha Agung,
2. Wal 'Amalu bit tanziil,
Senantiasa beramal dengan apa yang telah Alloh turunkan atau Syari'at-Nya,
3. Walisti'daadi Li yawmirrohiil.
Senantiasa mempersiapkan diri untuk hari Akhirat
4. Wal Qona'atu Bil Qoliil,
Menerima setiap pemberian Alloh walau terasa sedikit,
Karenanya ke-empat kriteria di atas bisa memperkuat kita terutama supaya kita tetap beristiqamah dalam ketaqwaan ini, yang paling utama adalah Takut kepada Alloh, takut akan Azab-Nya, takut tidak mendapatkan Rahmat-Nya dan lain-lain.

Apabila rasa takut sudah hilang maka apapun perintah-Nya atau Larangan-Nya tentu akan senantiasa tiasa kita abaikan.

Wallahu a'lamu bish showwaab

0⃣4⃣ Aya
Setelah menikah wanitakan wajib taat kepada suaminya Ustadz, kalau misalnya sebulm menikah wanita ini adalah aktifis dakwah, apakah bleh suaminya melarang aktifitasnya tersebut dan berhenti dari jalan dakwahnya, sementara perannya dalam membentuk karakter muslimah lain sangat dibutuhkan!!!

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Aya,

Ketaatan Isteri Kepada Suaminya Setelah wali atau orang tua sang isteri menyerahkan kepada suaminya, maka kewajiban taat kepada suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi, setelah kewajiban taatnya kepada Alloh dan Rosul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.”

Sujud merupakan bentuk ketundukan sehingga hadits tersebut di atas mengandung makna bahwa suami mendapatkan hak terbesar atas ketaatan isteri kepadanya. Sedangkan kata: “Seandainya aku boleh…,” menunjukkan bahwa sujud kepada manusia tidak boleh (dilarang) dan hukumnya haram.

Sang isteri harus taat kepada suaminya dalam hal-hal yang ma’ruf (mengandung kebaikan dalam agama). Misalnya ketika diajak untuk jima’ (bersetubuh), diperintahkan untuk shalat, berpuasa, shadaqah, mengenakan busana muslimah (jilbab yang syar’i), menghadiri majelis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at. Hal inilah yang justru akan mendatangkan Surga bagi dirinya, seperti sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ

“Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.”

Berkaitan dengan larangan berdakwah tentu suami memiliki alasan tertentu, ketika alasannya tidak syar'i maka suami tidak boleh melarangnya, misal karena ia tidak suka terhadap dakwah Islam dan lain-lain.

Wallahu a'lamu bish showwaab

0⃣5⃣ iNdah
Bagaimana cara istri mengingatkan suami tanpa kesan menggurui berkaitan dengan wanita, anak, harta sebagai ujian dan cobaan?

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Indah,

Karakter suami secara fitrah tidak ingin digurui oleh istrinya, namun nasihat seorang istri akan ia terima ketika mampu memuaskan akalnya,

Kita lihat, Fir'aun seorang Raja yang Diktator mampu menerima nasihat istrinya 'Asiah ketika nasihat itu benar-benar mampu memuaskan akalnya tentang bayi kecil Musa yang akan dirawat menjadi anak angkatnya, padahal Fir'aun menyakini akan ada pemuda laki-laki yang akan menghancurkan kekuasaannya,
Namun 'Asiah berhasil menyampaikan nasihatnya dengan baik kepada Fir'aun pada saat itu.

Karenanya,
1. Pandai-pandailah memilih waktu kapan menyampaikan nasihat kepada suaminya,
2. Istri harus tetap "update" dalam belajar terutama mempelajari ilmu sesuai dengan pekerjaan suami, sehingga sewaktu-waktu ketika suami sharing mengenai masalah pekerjaannya, kita bisa memberikan solusinya,

Bisa kita lihat kisah Siti Khadijah ketika Rasulullah Saw mendapatkan Wahyu pertama, dalam keadaan takut. Namun istrinya menenangkannya dan mencari solusi dengan menanyakan perihal yang dialami suaminya kepada saudara-saudaranya. Dan dikabarkan dari Saudaranya bahwa Rasulullah Saw sedang mendapatkan amanah besar untuk diangkat sebagai Nabi atau Rasul.

Wallahu a'lamu bish showwaab

0⃣6⃣ Serra
Bolehkah ketika berdakwah kita langsung aksi lalu menjelaskan maksud kita.  Misal kita membahas poligami tapi kita rasa orang tersebut akan mengetahui ketika mencari tahu ilmunya sendiri. Bolehkah kita memintanya cari tahu sendiri?

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Serra,

Dalam berdakwah sebenarnya banyak cara atau washilah yang dapat kita lakukan, bisa menjelaskan langsung seperti yang sedang kita lakukan ini atau dengan cara memerintahkan saudara kita mencari referensi lain yang lebih baik lagi penjelasan nya,

Maka kita akan mengetahui mana orang yang sedang mencari kebenaran atau yang sedang mencari Pembenaran?

Karena diamnya kita tidak menanggapi pertanyaan dalam kondisi tertentu bisa jadi itu dakwah yang terbaik yang ia dapatkan. Tidak semua dakwah dengan lisan, bisa dengan amal atau akhlaq kita atau bisa dengan yang lainnya,

Wallahu a'lamu bish showwaab


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Alhamdulillah,

Saudariku Sahabat Sholihah, semoga ketika keindahan sekaligus ujian yang telah Alloh berikan kepada kita dapat kita jadikan sebagai jalan untuk meraih keriDhoan-Nya, sehingga kita tidak pernah berputus asa ketika semua itu belum dapat kita raih dengan sempurna, Karena Alloh Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita semua sebagai hamba-Nya,

Yakinlah dalam waktu dan kesempatan yang baik Alloh akan memberikan semuanya, kalaupun ternyata Alloh masih menundanya, yakinlah masih ada 3 keindahan yang Alloh sediakan nanti di Akhirat kelak. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang bertaqwa yang akan mendapatkan yang terbaik di sisi-Nya.

Aamiin ya rabbal 'alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar