Rabu, 21 Februari 2018

Tips Mencari Pasangan



OLeh   : Bunda Heradini Faizah

بسم الله الرحمن الرحيم
السلا م عليكو م و ر حمت الله و بر كا ته

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat ALLOH SWT atas segala rahmat, nikmat dan karuniaNya sehingga kita bisa bertemu kembali.. berkumpul bersilaturahmi di majelis ilmu yang in sya ALLOH diberkahi dalam ikhtiar keilmuan kita yang terbatas untuk lebih baik lagi dalam bertaqarrub kepada ALLOH, meluruskan niat, menguatkan Azzam berdakwah dalam komunitas ini, memaksimalkan potensi dakwah, menjalankan tugas kita sebagai khalifah didunia yang fana ini.

Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Nabi besar Muhammad SAW, manusia berahklak paling mulia, uswatun hasanah kita, dan inspirasi hidup kita sebagai seorang muslim. Semoga sosok beliau bisa terus memotivasi kita untuk terus menjadi pribadi yang selalu berjuang menjadi lebih baik.
Aamiin yaa robbal'alamiin


Malam ini kita akan membahas tentang 7 cara mencari pasangan hidup yang baik menurut islam :
7  Cara Mencari Pasangan Hidup Yang Baik Menurut Islam

1. Senantiasa Mendekatkan diri kepada Allah

Cara pertama yang harus dilakukan adalah perbaiki hubungan kita dengan Allah.
Untuk mendapatkan pasangan yang baik, maka kita perlu membaikkan diri kita terlebih dahulu, yang utama adalah hubungan kita dengan Allah. Mendekatkan diri kepada Allah bisa dengan cara kita memperbanyak ibadah sunnah, ibadah shalat malam, shalat Dhuha shodaqoh, tilawah Al-qur’an. Lakukan hal ini secara rutin, sehingga kadar keimanan kita semakin bertambah dan kita bisa semakin dekat dengan Allah.

2. Memperbaiki Diri

Setelah hubungan kita dengan Allah semakin baik, maka cara selanjutnya adalah memperbaiki diri kita. Memperbaiki hubungan kita dengan keluarga kita terutama dan lingkungan pada umumnya. Jika kemarin-kemarin kita sempat ada salah kepada orang tua, kepada kakak, kepada adik, maka kita harus meminta maaf.

Kita harus berbakti pada orang tua sesuai dengan perintah Allah QS. Lukman: 14, yang artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersykurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Senantiasa kita berbuat baik kepada orang tua, berkata yang lemah lembut. Selain itu, kita juga harus berbuat baik kepada saudara kita dan orang-orang di lingkungan kita ataupun kepada teman-teman kita.

3. Berdo’a Kepada Allah

Setelah hubungan kita dengan Allah, orang tua dan lingkungan kita baik, maka selanjutnya kita diperintahkan untuk berdo’a hanya kepada Allah. Karena hanya Allah yang bisa mengabulkan do’a kita, bukan orang tua kita ataupun teman atau pacar. Seperti yang ada dalam firman-Nya di QS. Al-Baqarah: 186, yang artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang aku kepadamu, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, ….”

Cukuplah Allah saja sebagai penolong kita. Hal ini sangat mudah bagi Allah. Siapa pasangan kita kelak sudah dipersiapkan oleh Allah. Lagian pasangan kita akan cepat dekat atau akan datang sendiri hanyalah Allah yang bisa menggerakkan hatinya. Cukuplah Allah bilang “Kun” maka terjadilah. Hal ini sangat mudah sekali buat Allah. Dan hanyalah Allah yang bisa menolong kita.

4. Berkhusnudzon

Ketika pasangan kita tidak kunjung datang juga maka kita harus berbaik sangka kepada Allah. Kita bisa renungkan, mungkin kitanya belum siap lahir batin, mungkin lahir kita sudah siap, namun batin yang belum siap. Kemungkinan juga kita masih belum bisa mengatur diri kita dengan baik, terutama dalam pengelolaan emosi, mengerjakan pekerjaan rumah.

Bisa juga Allah belum mempertemukan kita dengan pasangan karena niat kita yang belum lurus. Ingat, niat kita menikah adalah untuk beribadah kepada-Nya semata. Selain itu juga mengikuti sunnah Rosul. Karena menikah adalah menyempurnakan separuh dari agama.

5. Menjalani Proses Ta’aruf

Setelah poin 1 sampai 4 telah dijalani, poin selanjutnya adalah menjalani proses ta’aruf.
Ta’aruf adalah proses perkenalan antara kedua calon pasangan. Ta’aruf  biasanya dibimbing oleh ustadz atau ustadzah, bisa juga oleh saudara atau orang yang dipercaya.

Perkenalan ini dimulai dari saling bertukarnya biodata calon putri dengan putra. Biodata terdiri dari  data diri, riwayat sekolah, pekerjaan, motto hidup, data keluarga, dll. Mereka sama-sama mempelajari masing-masing dari biodata. Ketika keduanya saling sepakat untuk lanjut, maka proses selanjutnya adalah tatap muka antara kedua calon.

Pada saat bertukarnya biodata kedua salah satu pihak kurang tertarik atau mundur, maka proses ta’aruf sampai di situ saja. Setelah proses tatap muka, masing-masing ber istikharah untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan atau tidak. Masing-masing melakukan shalat Istikharah untuk meminta petunjuk dari Allah dan meminta pendapat dari keluarga terutama orang tua.

Jika memang keduanya setuju, keluarga sepakat dan cocok maka bisa lanjut ke proses pernikahan. Namun jika salah satu tidak setuju pun tidak apa-apa, berarti bukan jodoh. Dan proses ta’aruf ini ketika tidak berlanjut ke pernikahan akan tetap terjaga kerahasiaannya diantara kedua calon tersebut dan dengan ustadz atau ustadzahnya.

6. Tidak Terburu-buru

Seperti yang sudah kami sampaikan di awal, bahwa dalam mencari pasangan yang baik harus hati-hati dan tidak terburu-buru. Karena terburu-buru itu adalah bisikan syetan. Ketika sudah melaksanakan proses ta’aruf (termasuk tatap muka), maka waktu ber Istikharah harus dilakukan dengan hati yang netral, tidak condong ke salah satu.

Hasil dari shalat Istrikharah ini biasanya diperlihatkan dengan adanya kemantapan hati atau bisa juga diliat dari pendapat orang tua terhadap calon pasangan. Ketika hati tetap bimbang yakinkanlah terlebih dahulu mau lanjut atau tidak, bisa dengan menambah lagi shalat Istikharah atau bisa minta pendapat orang tua.

Yang perlu dihindari adalah ketika hati merasa bimbang namun karena keinginan yang besar untuk segera menikah, selanjutnya memberikan jawaban setuju, mau melanjutkan ke proses menikah. Padahal di hati masih penuh dengan kebimbangan. Waktu dalam memantapkan hati ternyata malah semakin bimbang dan jawaban tidak lanjut atau orang tua tidak setuju, maka itulah jawabannya si dia bukanlah jodoh kita.

7. Mengkomunikasikan Dengan Keluarga

Seperti yang ada pada poin ke 6, bahwa kita harus mengkomunikasikan calon pasangan yang telah kita pilih dengan semua anggota keluarga, terutama sekali kepada orang tua kita. Kalau memang orang tua tidak setuju, mungkin karena jarak rumah yang jauh, pekerjaan yang tidak jelas ataupun hal lainnya, maka baiknya tidak dilanjutkan. Ingatlah, ridha Allah berada pada ridho orang tua. Padahal di sisi lain, kitanya sudah mantap hati. Kalau memang seperti itu, mungkin dia bukan jodoh kita.
Tenanglah bahwa Allah telah mempersiapkan jodoh kita yang terbaik buat kita.


Dengan uraian 7 cara mencari pasangan hidup yang baik menurut Islam ini semoga bisa memberikan motivasi buat para jomblo dan jomblowati dalam berikhtiar ke jenjang pernikahan. Sebelum tidur juga  berdoa semoga para jomblo dan jomblowati segera dipertemukan dengan pasangan hidup yang baik.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum..
Bagaimana memastikan hasil istikharah kita itu jawaban dari Allah terlebih lagi bukan ta'aruf yang pertama tapi sudah kesekaian kalinya? 
Terima kasih.

🌷Jawab :
Waalaikum salam
Istikharoh bukan cuma sekali. Tapi bisa jadi berkali-kali. Sampai Allah memantapkan hati kita ada teman yang petunjuknya lewat mimpi dan lain-lain.
Kalau saya pribadi dulu tidak istikharoh.
Cuma nanya sama mak cmblang, dia pas nggak buat saya? iya, ya sudah saya mau
Langsung cap cus deh,..

0⃣2⃣ Evi
Apakah yang harus dilakukan seorang akhwat bila dalam ikhtiarnya menanti pasangan yang didambakan tapi justru kenyataan berbanding terbalik??
Terimakasih.

🌷Jawab :
Harus dievaluasi ikhtiarnya itu seperti apa.
Kalau berbanding terbalik, bisa jadi itu lahan amal buat dia. Menguji apakah dia tetap sabar dengan keputusan Allah.
Bisa jadi sesuatu yang kita anggap buruk, ternyata baik di mata Allah.

Apakah Allah salah menjodohkan Asiyah dengan Fir'aun.
Tidak ada yang salah dengan taqdir Allah jika kita bersabar.

0⃣3⃣ iNdika
Bagaimana cara meyakinkan keluarga atau orang tua bahwa pada shalat istikharah meyakinkan kita untuk tidak memilih orang yang ta'aruf ama kita disaat keluarga ingin untuk segera menikahkan?

🌷Jawab :
Shalat istikharoh merupakan salah satu upaya untuk mendapat kemantapan hati dan jawaban dari Allah. Kalau ini bisa dijadikan hujjah dengan orang tua, pakai saja tidak apa-apa.
Tapi kalau orang tua tidak menerima hujjah tersebut, maka kita perlu menyelidiki siapa dia agar ada alasan logis dibalik sikap penolakan kita. Bisa juga dengan minta tolong orang lain untuk menyelidikinya.

0⃣4⃣ Nene
Bagaimana caranya memperbaiki niat?
Lalu kalau niat di bawah sadar yang tidak lurus bagaimana?
Jazakillah khayran ustadzah

🌷Jawab :
Istighfar banyak banyak lalu kembali meluruskan niat.
Tidak ada itu niat di bawah sadar
Niat itu perbuatan hati yang harus dilakukan sesadar-sadarnya.

0⃣5⃣ Sansan
Assalamualaikum,
Bagaimana bisa ikhlas menerima jodoh kita di saat sudah menikah, kan kita tidak pernah tahu kedepannya bagaimana (harapan dari awal sih baik baik aja sakinah mawadah warahmah aamiin) dan jika suatu saat nanti pasangan menjadi berubah dan sering cekcok, bagaimana kita bersikap sebagai istri dan mengatasinya?
Karena kita tidak mengetahui segala isi hati hanya Allah yang Maha tau.

🌷Jawab :
Waalaikum salam
Sebaiknya pernikahan tidak hanya selesai di ijab qobul.
Harus ada follwo upnya.
Yaitu saling mentarbiyahi,
Terutama suami yang mentarbiyahi istri agar ada dalam 1 visi berumah tangga. Jika suami tidak mampu maka keduanya perlu datang ke kajian khusus pasangan. Yang disitu bisa saling mengingatkan satu sama lain. Kalau terjadi cek-cok, mungkin ada yang salah di proses tarbiyah.
Harap dievaluasi kembali.

0⃣6⃣ Ninick
Assalamualaikum ummi
Jika ada seorang wanita awalnya dia pacaran karena terbawa pergaulan kemudian ingin berubah dan istiqomah memperbaiki diri nah si cewek sudah tidak mau tuh seperti pacaran lagi, jalan-jalan ingin berubah sesuai syariat islam bagaimana cara kita menjelaskan ke cowok itu kalau cewek ini ingin berubah tidak mau seperti dulu lagi mi?

🌷Jawab :
Waalaikum salam
Ih...gue banget....
Langsung bilang aja. Kata ustadz pacaran itu dosa.
So, kita tidak usah pacaran ya...
Kalau memang kita berjodoh, meski jarak dan waktu memisahkan kita, in syaa Allah akan Allah pertemukan.

Pisah baik-baik.
Dibicarakan baik-baik.

0⃣7⃣ Nina
Assalamu'alaikum.
Bagaimana hukumnya jika kita menolak lamaran seorang pria yang sudah bagus agamanya, tapi kurang sreg di hati kita?
Misalnya pekerjaan atau persetujuan orangtua.
Terima kasih, Ustadzah.

🌷Jawab :
Waalaikum salam
wanita berhak menolak lamaran. Tapi alasannya harus syari biar tidak bikin sakit hati.

0⃣8⃣ Aniek
Bagaimana hukum pernikahan yang saat ijab qobul salah menyebut nama ayah mempelai wanita dengan sengaja?
Jazakillah khayrran

🌷Jawab :
Batal dan harus diulang.
Masalahnya kok bisa salah dengan sengaja? Itu harus diketahui dulu latar belakangnya.

0⃣9⃣ Serra
Bagaiamana mengatakan besok hasil istikharah ke orang tua sementara kita takut sudah di kasih tahu jawabannya sekarang. 
Terima kasih

🌷Jawab :
Ulangi dulu pertanyaannya ya. Biar saya lebih faham

💎 Intinya mau bilang besok hasil istikharah antara saya juga dia besok setelah  misal 3 hari istikharah.  Sementara kita takut mau bilang karena tipe orang tuanya terkadang tidak konsisten.
Karena tidak konsisten jawaban yang seharusnya besok jadi sekarang begitu.

🌷Jawab :
Tidak konsistennya seperti apa  contohnya?

1⃣0⃣ Ninick
Bagaimana cara meyakinkan orang tua kalau pilihan kita itu yang terbaik karena agamanya bagus tapi minus di pekerjaan?

🌷Jawab :
Seseorang dikatakan dien nya bagus, bukan cuma dari ibadah mahdhohnya saja.
Namun dilihat dari keseluruhan kepribadian. Termasuk kemampuan untuk mencari nafkah
Dia punya gambaran mau ngasih makan apa besok.
Nafkah tidak perlu banyak. Pekerjaan tidak harus tetap. Asal cukup saja dan bermartabat.

💎 Ya ummi dia juga kasih gambaran begitu beliau seorang guru dan dijelasin penghasilannya tidak seberapa dan lain-lain gitu, nah kalau kata orang tua tidak boleh tetap ikutin orang tua atau berusaha buat yakinin orang tua ?

🌷Guru itu gajinya besar lho. Saya juga guru swasta
Bisa juga nyari tambahan rejeki. Bikin bimbel kecil-kecilaan. Istri bisa bantu di rumah dengan jualan atau bantu-bantu di bimbel.
Rejeki itu bukan banyaknya nominal tapi perasaan cukup dengan apa yang Allah berikan.
Si calon suami juga harus punya harga diri dengan mengatakan bahwa ia mampu menafkahi istri, tidak malah memberikan gambaran-gambaran negatif.  Berikan banyak kemngkinan-kemungkinan positif yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan.

1⃣1⃣Tatik
Pertanyaan apa saja yang boleh diajukan saat ta'aruf?

🌷Jawab :
Saat ta'aruf boleh bertanya tentang banyak hal. Boleh melihat wajah dan telapak tangan.

1⃣2⃣ Soffia
1. Orang bilang jodoh itu di cari bukan di nanti..

Lantas bagaimana ikhtiar dalam mencari jodoh untuk seorang muslimah yang mempunyai banyak batasan dan aturan (selalu tertutup) ???

2. Saat kita berpenampilan sederhana berhias hanya sekedar bersih dan rapi saja, lalu ada teman yang mengatakan pada kita.. "kenapa tidak berdandan (gincuan dan lain-lain)?? kalau cuma ingin berhias untuk suami nanti, kan juga perlu latihan."

Seperti itu bagaimana??

🌷Jawab:
1. Jodoh itu dicari bukan dinanti. Ikhtiarnya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. Memperbaiki kualitas diri. Mengikuti liqo'-liqo' dan ketika sudah siap nikah, bilang sama murobbi atau murobbiyah untuk mencarikan. Saya dulu juga begitu. Terus murobbiyah yang mencarikan.
Jodoh itu sebetulnya juga tanggung jawab orang tua. Mereka bertugas mencarikan. Namun tugas itu bisa dilimpahkan ke murobbi karena mereka tahu prinsip hidup kita.

2. Dandan ? Boleh latihan dandan. Saya juga pernah ikut kursus singkat dari wardah. Tapi kita tidak berdandan seperti dandannya orang jahiliyah. Kita dandan bukan untuk orang-orang diluar rumah. Kita dandan ketika dirumah. Merawat diri dan lain-lain.
Tapi ketika diluar cukup pakai bedak tipis saja. Non gincu, maskara dan lain-lain.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Sesungguhnya jodoh kita sudah Allah tetapkan.
Tugas kita hanyalah memperbaiki diri selalu, memantaskan diri untuk menjadi ratu bidadarinya kelak di jannahNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar