Jumat, 09 Maret 2018

Menjadi Istri Impian



OLeh   : Ustadz Riski Ramdani

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Alhamdulillah segala puji untuk Alloh semata. Al khaliq al mudabbir penguasa langit dan bumi. Tidak ada illah yang patut disembah melainkan Dia.

Shalawat serta salam tercurah untuk Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Aamiin

Para lajang...
Ketahuilah bahwa siapapun pria... PASTI menginginkan WANITA IDEAL untuk calon ibu anak-anaknya kelak.
Setiap pria pasti memiliki impian untuk mempunyai istri yang ideal ketika kelak menikah.

Hal ini merupakan impian yang wajar dan logis dimiliki oleh semua pria, bahkan tidak hanya pria yang beragama Islam saja, tetapi juga pria yang beragama selain Islam sekalipun menginginkan wanita yang ideal.

Oleh karena itu, bukan hal yang mengherankan apabila para pria berlomba-lomba dalam mendapatkan wanita yang ideal untuk dijadikan istri.
Nah, pertanyaannya istri yang ideal itu yang bagaimana? Pengertian ideal disini apa?

Sebetulnya wanita ideal dalam Islam pengertiannya jelas... yaitu wanita YANG SHALEHAH.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَ خَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya :
“Dunia itu semuanya menyenangkan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita sholehah."
(H.R. Muslim. Lihat Riyâdhush-Shâlihîn)

Dan hadits di atas merupakan suatu penegasan dari Rasulullah.
Penegasan bahwa kehadiran seorang wanita sholehah dalam sebuah keluarga senantiasa membawa KESENANGAN terhadap suami, anak-anak dan semua keluarga.

Rasul pun menegaskan bahwa kedudukan wanita shalehah dalam Islam sangat tinggi.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Rasûlullâh SAW berkata :

مَنْ رَزَّقَهُ اللَّهُ امْرَأَةً صَالِحَةً , فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ , فَلْيَتَّقِ اللَّهَ  فِي الشَّطْرِالثَّانِي

Artinya :
“Barang siapa yang di beri Allâh rezeki berupa isteri yang sholehah, maka sungguh Allâh telah menolongnya mendapat separoh dari agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allâh untuk memperoleh yang separohnya."
(H.R. Ath-Thabrânî dan Al-Hâkim)

Jadi, buat lelaki mukmin, mendapatkan wanita shalihah jelas adalah impian karena itu berarti Alloh telah menolong separuh dari agamanya.
Demikianlah betapa tingginya kedudukan wanita atau istri shalehah dalam Islam sehingga menjadi dambaan atau impian para lelaki mukmin.

Pertanyaannya bagaimana spesifikasi atau kriteria wanita shalihah yang dikehendaki oleh Islam...?

Itulah secara garis besar yang akan coba al faqir bahas pada malam hari ini.

🌷🌸🌷
Akhwat fillah, mengenai gambaran praktis seperti apa WANITA IDEAL yang dikehendaki oleh Islam, ini penting untuk diperhatikan.

Sebetulnya, banyak sekali kriteria wanita baik yang layak untuk dijadikan seorang istri.

Namun, dalam pembahasan kali ini adalah beberapa kriteria yang mungkin banyak TIDAK DIPERHATIKAN orang.
Kriteria mendasar yang terkait secara langsung dengan keberlangsungan rumah tangga berupa interaksi antara suami dan istri.

Baik.. kriteria Istri Idaman (Ideal) dalam Islam yang banyak tidak diperhatikan  adalah....

💘Pertama, MAMPU MEMBANGKITKAN GAIRAH SYAHWAT SUAMINYA
Ini bukan karangan al faqir... tetapi memiliki nash.

Bahwa salah satu kriteria ISTRI IDAMAN adalah istri yang pandai MEMBANGKITKAN SYAHWAT suaminya.

Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda:

“Sebaik-baik istri adalah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat. Yakni keras menjaga kehormatan kemaluannya, pandai MEMBANGKITKAN SYAHWAT suaminya." (HR. Dailami).

Senada dengan hadis tersebut, Muhammad Al Baqir, cicit Husain bin Ali menjelaskan:

“Sebaik-baik wanita di antara kalian adalah yang membuang perisai malu ketika menanggalkan pakaian di hadapan suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian kembali."

Perhatikan akhwat fillah, adalah salah jika ada anggapan bahwa seorang istri yang shaleh adalah yang bersikap DINGIN terhadap suami. Justru istri yang ideal yang dikehendaki oleh Islam adalah yang bersikap warm atau hangat dan pandai membangkitkan syahwat suaminya.

Mengenai ini banyak dilupakan oleh para akhwat...

Padahal, para ulama dan termasuk ulama mutaakhirin ketika membahas masalah rumah tangga tidak tabu dan memberikan porsi mengenai pembahasan ini.
Syaikh Ismail Yusuf misalkan, menulis buku berjudul "Tuhfat al Urus wal mat'ah al nufus al Wikalah Al Arabiyah li Al Tauzi"
Yang kemudian sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diberi judul "Mutiara Pengantin"
Isinya cukup banyak memberikan porsi mengenai hal ini.

Begitupun Ustadz Fauzil Adhim, dalam buku Triloginya
"Kado Pernikahan  untuk Istriku" memberikan porsi pembahasan mengenai masalah kriteria istri yang satu ini.

Ini penting diketahui terlebih mengenai masalah ini banyak tidak diperhatikan karena dianggap tabu.
Padahal para ulama sudah memberikan porsi pembahasan dalam banyak kitab yang berbicara mengenai pernikahan dan rumah tangga.

🔹🔹🔹
daftar isi :
MENGGAIRAHKAN SUAMI
* Membuang Rasa Malu
* Allah Telah Menghalalkan
* Pakaian dan Parfum Istri
* Ciptakan Suasana Dulu
* Hanya Untuk Anda

Ini al faqir capture langsung dari salah satu buku trilogi kado pernikahan dr Ustadz Fauzil Adhim, dengan judul " Mencapai Pernikahan Barakah"

🌷🌸🌷
Dari hadits hadits di atas yang sudah disampaikan kita ketahui bahwa salah satu kriteria ISTRI IDEAL dalam Islam adalah istri yang PANDAI MEMBANGKITKAN SYAHWAT (GAIRAH) SUAMI nya.

Konsekuensi dari kriteria ini, tentu seorang istri dituntut untuk tampil menyenangkan, segar, enak dipandang, menjaga penampilan, manja-manja genit sama suami untuk menggairahkan suami tentu menjadi suatu bentuk ibadah yang dianjurkan.

Semua itu dihadapan Alloh berpahala besar bagi seorang istri.
Inilah hebatnya IKATAN PERNIKAHAN  mitsaqan ghaliza.
Yang mengubah sesuatu yang tadinya haram MENJADI halal.

Konsekuensi dari kriteria pertama ini tentu masalah penampilan. Seorang istri harus pandai pandai menjaga penampilan. Tidak mungkin menjadi pandai menggairahkan suami kalau penampilan TIDAK DIJAGA, CUEK BEBEK.

Misalkan suami datang,  mungkin badan masih aroma bau bawang plus keringat.
Baju yang dipakai seadanya cuma daster lecek yang sudah sobek-sobek dan sejenisnya yang tidak memperhatikan penampilan. Dan pakaiannya itu-itu lagi...

Kasihan suami di sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan yang jauh dari nilai-nilai Islam, wanita tidak menutup aurat, pakaian ketat, sepanjang perjalanan sudah sekuat tenaga ghodhul bashar (menundukan pandang).

Datang ke rumah eh... pemandangannya kalah menarik sama yang di luar...

💎Alhamdulillah saya sama suami tidak pernah malu dan gengsi untuk yang satu itu.  Bahkan suami sangat senang sekali kalau istri yang memulainya.
Rugilah ya kalau malu-malu...

🌷 Betulll masya Alloh...

💎Bahkan kalau suami pulang ditanya, pa mau makan dulu apa tidur dulu?

🌷 insya Alloh suami Ridha dengan Ibu.. dan Alloh pun ridha dengan Ibu..
Aamiin

Akhwat fillah, istri memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan biologis sang suami, sehingga dituntut BERUSAHA untuk tampil MEMPESONA di depan suaminya demi MEMANJAKAN MATA dan GAIRAH suaminya. Dan ini semua berpahala dan jihadnya seorang perempuan di sisi Alloh.

Dalam salah sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan:

خَيْرُ النِّسَاءِ مَنْ تُسِرُّكَ إِذَا أَبْصَرْتَ , وَ تُطِيْعُكَ إِذَا أَمَرْتَ , وَ تَحْفَظُ غَيْبَتَكَ  فِي نَفْسِهَا وَ مَالِكَ

Artinya :
“Sebaik-baik isteri ialah yang menyenangkanmu ketika engkau MENATAPNYA, mematuhimu ketika engkau perintah; dan ketika engkau pergi, ia menjaga kehormatan-mu, yaitu dengan menjaga dirinya dan juga harta-mu." (H.R. Ath-Thabrânî)

Jadi alur logikanya begini akhwat fillah...
1. Istri ideal dalam Islam adalah Istri yang PANDAI membangkitkan Syahwat suaminya.

Dalil-dalilnya:
“Sebaik-baik istri adalah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat. Yakni keras menjaga kehormatan kemaluannya, pandai MEMBANGKITKAN SYAHWAT suaminya." (HR. Dailami)

Senada dengan hadis tersebut, Muhammad Al Baqir, cicit Husain bin Ali menjelaskan:
“Sebaik-baik wanita di antara kalian adalah yang membuang perisai malu ketika menanggalkan pakaian di hadapan suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian kembali.”

Karena harus pandai membangkitkan gairah dan syahwat suaminya, maka...

Kriteria Kedua seorang istri yang ideal menurut Islam adalah HARUS menyenangkan ketika DIPANDANG.

💘Jadi.. inilah kriteria kedua Menyenangkan Ketika Dipandang

Akhwat fillah, maksud menyenangkan di sini tentu tidak selalu harus cantik secara fisik seperti kebanyakan dugaan orang.

Akan tetapi JUGA kepada inner beauty atau kecantikan yang bersumber dari dalam jiwa.
Menyenangkan dipandang artinya apapun bentuknya yang membuat enak dipandang oleh suami..

1. Tidak cemberut
2. Bersih
3. Harum
4. Rapi
5. Memperhatikan penampilan
6. Berhias
7. Bersikap hangat
8. Murah senyum
9. Lembut
10. Bagus perangai
11. Dan lain-lain...

Rasulullah SAW bersabda: "istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali di pandang." (HR. An-Nasai)

Nah dalilnya juga bahkan jelas... kata Rasul.. istri baik (ideal) adalah yang mempesonakan setiap kali dipandang (oleh suaminya).

💎 Wuiih betul sekali ... kalau saya mau dirawat untuk operasi saja saya panggil mbak salon kecantikan ke rumah untuk menata rambut dan lain-lain... Sampai sekarang di usia 63 tahun pun masih saya panggil mbak salon nya.

🌷Masya Alloh... Allohu Akbar

Wajah wanita muslimah yang pandai menyenangkan suami biasanya akan memancarkan aura keteduhan karena sering terkena air wudhu.
Terdapat pancaran keikhlasan dan rasa syukur di wajah wanita tersebut karena telah hidup sebagai istri dari suaminya.
Dalam rangka menyenangkan suami jika ia memandangnya, maka seorang istri haruslah memancarkan aura keteduhan dan mengekspresikan roman muka yang membahagiakan sehingga akan membuat suami tersenyum apabila melihatnya.

Jadi akhwat fillah, selain masalah tampilan fisik, berhias, beraroma harum ketika bersama suami, maka juga seorang istri agar ENAK DIPANDANG OLEH SUAMI harus menampilkan  roman wajah yang BAHAGIA dan PENUH SENYUM.

🌷🌸🌷
Akhwat fillah...

Dengan melihat ekspresi istri yang menyenangkan tersebut dapat membuat suami bahagia, menghilangkan rasa penatnya dan akan berganti dengan kesegaran.
Hal ini akan membuat sang suami betah berlama-lama memandangi wajah istrinya yang mempesona tersebut.
Wajahnya ceria bahagia di depan suaminya, kendati setiap manusia pasti mempunyai masalahnya sendiri.
Tapi percayalah disanalah JIHAD nya seorang wanita akhwat fillah. Yaitu berkhidmat kepada suami sampai suami ridha kepadanya.

Sebetulnya muara dari kriteria Pertama dan Kedua tadi adalah Keridhaan Suami.
Inilah yang akan menjadi kunci dan jalan seorang istri menuju surga Alloh.

Rasulullah SAW Bersabda:  "Jangan sekali-kali kau abaikan kebajikan sekecil apapun, sekalipun hanya sekedar menampakkan wajah yang menyenangkan tatkala bertatap muka dengan saudaramu!." (HR.Muslim).

Dari poin ini saja.. insya Alloh ridha suami akan dapat diraih oleh akhwat fillah semuanya.

Ridha suami ini penting. WAJIB diperhatikan.

Dan inilah kriteria istri idaman berikutnya alhwat fillah

💘Ketiga Pandai Meraih RIDHA SUAMI

Ketahuilah akhwat fillah, bahwa ridha suami ini adalah TIKET seorang istri untuk memasuki surga Alloh.
Salah satu dalil betapa ridha suami ini terkait ridhanya Alloh bisa dilihat dari dalil berikut.

Untuk diketahui, saking besarnya perkara meraih ridha suami, malaikat pun sampai melaknat istri yang membuat murka suaminya.
Mafhum mukhalafah (negasi) dari ridha adalah murka.
Pandai meraih ridha suami berbalas surga, dan sebaliknya hanya pandai membuat suami murka maka berbalas neraka. Dan inilah yang menyebabkan kenapa PENGHUNI NERAKA kebanyakan adalah wanita.

Akhwat fillah, Rasulullaah SAW bersabda,

 وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan terhadapnya), maka penghuni langit murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” (HR. Bukhari)

Perhatikan akhwaty fillah, bahkan murkanya penghuni langit (malaikat) hingga melaknat si wanita hanya mampu DINETRALKAN dengan ridha nya suami.
Jangan anggap remeh dan sepele mengenai ridha dan murkanya suami.

Karena inilah yang banyak MENGGELINCIRKAN para wanita ke dalam neraka.

💎Betul, saking ingin mendapat ridho suami, kalau lagi saum sunah saja, jika suami berkehendak saya tegaskan benar nih, shaumku aku batalkan. Jangan sampai yang sunah mengalahi yang wajib.

🌷Masya Alloh... benar Bu.
Barakallahu...

Rasul Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

((…ورأيت النار فلم أر منظرا كاليوم قط ورأيت أكثر أهلها النساء قالوا: بم يا رسول الله ؟ قال بكفرهن قيل أيكفرن بالله ؟ قال: يكفرن العشير ويكفرن الإحسان لو أحسنت إلى إحداهن الدهر كله ثم رأت منك ما تكره قالت ما رأيت منك خيرا قط )) رواه البخاري.

“ … Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya :“Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab : “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab :“Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”  (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

Rasulullah pun pernah bersabda:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا “

"Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh seorang wanita sujud kepada suaminya.” (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi)

Hadits ini sangat tegas menyatakan maqam suami di hadapan istri.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku beri tahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau RIDHA.” (HR. Ath Thabarani)

Sebaliknya, apabila suami tidak ridha, Allah pun tidak memberikan keridhaan-Nya
Bahkan, akhwat fillah..
Jika suami murka kepada istrinya, ada ancaman dari Alloh sholatnya tidak diterima.
Apabila suami murka bisa mengakibatkan tertolaknya shalat yang dilakukan oleh sang istri.

Wal iyyadzubillaah.

Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hadits riwayat Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ

“Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah). Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah)

Jadi ini mesti diperhatikan akhwat shalehah. Jangan biarkan kalau sedang bertengkar terbawa ke tempat tidur bahkan masalah tidak selesai terbawa tidur. Suami dalam posisi masih marah.

💎 Saya pribadi senang dandan, senang wangi-wangian, senang pakai yang rapi bersih, tidak suka dekil dan bau, setelah menikah suami tidak suka melihat saya dandan kalau pas kerja, saya turuti mungkin kecemburuan yang tidak bisa diungkapkan.

Awal menikah dikontrakkan cuma ada 1 piring dan 1 gelas, bukan karena romantis kami makan sepiring berdua dan segelas berdua tapi memang keadaan.
Tapi dari kebiasaan itu suami jadi tidak bisa makan sendirian, bahkan saat jauh pun harus telepon dulu kalau mau makan, sebab dari semenjak menikah selalu makan dari tangan saya.

🌷Masya Alloh.. rumah tangga yang barakah..
Ziyadatul khair.. bertambah tambahnya kebaikan.

💎 Saya kalau berselisih  suami tidak pernah lewat satu haripun semuanya selesai di malam hari. In syaa Allah

🌷Mumtaz.. masya Alloh..

Namun akhwat fillah, perlu dicatat juga bahwa suami tetaplah manusia, bukan malaikat.
Penting dipahami bahwa tidak ada kepatuhan dalam kemaksiatan.
Misalkan saja rumah tangga dalam keadaan terhimpit ekonomi. Lalu sang suami meminta istri menjual diri. Dalam hal ini, istri berhak untuk tidak taat kepada suaminya. Atau suami menyuruh istrinya meminjam utang yang ada ribanya, tentu dalam hal ini tidak boleh taat.

“Tidak ada kewajiban taat jika diperintahkan untuk durhaka kepada Allah. Kewajiban taat hanya ada dalam kebajikan.” (HR. Ahmad).

Justru dalam hal ini, ada kewajiban kepada para istri agar menasihati suami.

💎 Suami saya tempramen tapi, saya memahami wataknya, bahkan setelah itu, suami tidak sungkan untuk meminta maaf mungkin menyadari ke khilafannya, sedang istrinya sabar. In syaa Allah

🌷Allohu Akbar... Semoga Alloh mengaruniakan istri yang sabar dengan surgaNya yang dapat dimasuki istri shalehah dari pintu mana saja karena telah berkhidmat pada suaminya dan membuatnya ridha.
Bu Saptawati luar biasa.. sudah mempraktikan  sampai kriteria keempat ini.

Akhwat fillah yang dimuliakan Alloh kriteria ketiga di atas, membawa konsekuensi logis dan menjadi KRITERIA Keempat yang kita bahas pada malam ini.

💘Kriteria keempat adalah Pandai Menahan Amarah

Istri yang menginginkan hidup penuh dengan kebahagiaan bersama suaminya adalah istri yang tidak mudah marah.
Dan niscaya dia pun akan meredam kemarahan dirinya dan kemarahan suaminya dengan cinta dan kasih sayang demi menggapai kebahagiaan surga. Ia tahu bahwa kemuliaan dan posisi seorang istri akan semakin mulia dengan ridha suami. Dan ketika sang istri tahu bahwa ridha suami adalah salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga, niscaya dia akan berusaha menggapai ridha suaminya tersebut.

Secara aqliyah sulit untuk menjadi pandai meraih ridha suami, jika istri pemarah atau tidak pandai menahan amarah.

Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-Imran: 134)

💎 Dulu saya suka ikut nyolot kalau suami marah, sekarang lebih milih diam daripada ribut.

🌷Alhamdulillah.. masya Alloh. Itu salah satu karunia nikmat yang Alloh berikan.
Kemampuan mengevaluasi dan melakukan perbaikan.

Akhwat fillah ada untaian kalimat indah dari Tariqh Damasyqus (70/151) dari Baqiyah bin Al-Walid bahwa Ibrahim bin Adham berkata, Abu Darda’ berkata kepada istrinya Ummu Darda’.

إذا غضبت أرضيتك وإذا غضبت فارضيني فإنك إن لم تفعلي ذلك فما أسرع ما نفترق ثم قال إبراهيم لبقية يا أخي وكان يؤاخيه هكذا الإخوان إن لم يكونوا كذا ما أسرع ما يفترقون

“Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan jika tidak maka kita tidak akan menyatu. Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah “Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah."

Sebagaimana syair di atas... Jika keduanya sama-sama tidak ada yang mengalah maka mereka akan segera berpisah.

Nah, akhwat fillah itu beberapa kriteria yang kita bahas pada kesempatan kali ini yang saat ini banyak TIDAK DIPERHATIKAN oleh kaum perempuan:

1. Pandai membangkitkan gairah syahwat (seksual) suami.
2. Pandai menjaga penampilan untuk menyenangkan mata suami.
3. Pandai meraih ridha suami.
4. Pandai menahan amarah.

Alhamdulillah. Selanjutnya saya serahkan  ke moderator kembali

💎 Kalau saya suka ngambek dulu ustadz, tidak berani kalau marah sama suami tapi ngambek, tapi beliau laki-laki yang supeeerrrr sabar dan humoris jadi ngambek juga cuma sebentar, pernah 1 malam saya pulang kerja beliau telat jemput, saya sudah diam sambil jalan kaki, tapi beliau malah nitipin motornya di tempat kerja saya dan nemanin saya jalan sampai kontrakan. huft gimana bisa ngambek beliau bilang "tidak capek ya mi jalan berdua sampai kontrakan"  hadeewwwww

🌷Masya Alloh

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Saptawati
Ustadz saya terlalu sabar dan mengalah, bahkan kepada saudara saya, sehingga terkadang suami memarahi saya, berkata kamu harus tegas kamu kan kakak, agar tidak disepelekan sama adikmu. Nah bagaimana itu ustadz.
Ngalahnya saya karena saya tidak mau ribut, dan terbiasa dari kecil orang tua selalu bilang ngalah kamu anak yang tua.
Jadi, terbawa hingga dewasa dan rumah tangga.

Pertanyaan saya apakah saya membenarkan atau mengikuti kata-kata suami saya sedang saya tidak mau ribut!

🌷Jawab :
Bu Saptawati yang dimuliakan Alloh, jalan konfrontasi dalam kehidupan keluarga pada faktanya memang lebih banyak membawa mudhorot.

Namun, adakalanya juga memang ketegasan sikap diperlukan jika ada kedzhaliman dan hak pihak lain yang dilanggar.

Antara tegas dan konfrontasi tidak selalu identik.
Artinya kita tetap pada satu titik bisa tegas tanpa harus berkonfrontasi.

Berbicara dari hati ke hati tentang apa yang kita rasakan, tentang harapan kita kepada pihak lain seperti apa semestinya, bisa tetap disampaikan dengan kemasan komunikasi yang lembut dari hati ke hati tapi mengandung ketegasan sikap.

Sikap Ibu selama ini sudah benar. Sikap sabar dan mengalah tentu adalah poin luar biasa yang tidak mudah dilakukan. Tapi bisa jadi dalam konteks tertentu saran bapak juga bisa benar dan mungkin bisa diikuti dengan tetap memegang prinsip BISA TEGAS TANPA KONFRONTASI.

Wallahualam bishawab.

0⃣2⃣ Siti Kori'ah 
1. Bagaimana menjalankan proses ta'aruf sampai khitbah yang sesuai syari'at?

2. Bagaimana merancang keluarga ideal & menyiapkan generasi emas yang akan dibangun?

🌷Jawab :
Bu Kori'ah yang dirahmati Alloh
1. Proses ta'aruf yang sesuai syariat adalah proses ta'aruf yang tidak melakukan keharaman seperti khalwat (berdua-duaan). Cara atau teknis ta'aruf bisa bermacam, selama tidak melanggar syariat ya sah-sah saja. Berikut macam cara ta'aruf yang syari:
a. Saling bertukar CV.
b. Melalui perantara.
c. Lelaki datang langsung ke rumah bertemu ditemani dengan mahramnya juga dibolehkan.

Intinya tujuan ta'aruf adalah untuk saling mengenal lebih baik tanpa terjebak berpacaran dan untuk mendapatkan kemantapan hati apakah lanjut menuju proses meminang (khitbah) atau tidak.

2. Bagaimana membentuk keluarga ideal kita bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz. Saat menjelang wafat beliau menyampaikan kepada anak-anaknya bahwa dia tidak meninggalkan emas dan perak (harta) untuk mereka. Namun, Umar bin Abdul Aziz mengatakan kepada mereka bahwa beliau sudah BERBUAT MELAKUKAN KEBAIKAN kepada anak-anaknya sebelum mereka dilahirkan.

Anak-anaknya berkata "bagaimana engkau berbuat kebaikan kepada kami sementara kami belum lahir?"

Kata Umar bin Abdul Aziz "aku berbuat baik kepada kalian sebelum kalian dilahirkan yaitu dengan MEMILIHKAN IBU TERBAIK buat kalian."

Hikmah dari kisah ini adalah membentuk keluarga muslim ideal MESTI DIAWALI dari memilih pasangan hidup yang BERKUALITAS.
Layaknya berkebun atau bertani, maka harus diawali dari memilih bibit terbaik dan menyediakan tempat persemaian terbaik yang kaya akan harta.

Bibit terbaik adalah datang dari laki-laki, dan tempat persemaian adalah wanita dengan rahimnya.

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿سورة البقرة : ٢٢٣﴾

Artinya: "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." [QS. Al-Baqarah: 223]

Analogi yang Alloh gunakan begitu indah, wanita bagaikan LADANG tempat bercocok tanam. Artinya kualitas ladang PASTI menentukan kualitas tanaman yang tumbuh di atasnya. Begitupun kualitas bibit juga menentukan tanaman yang akan dihasilkan.

Berikutnya setelah memilih pasangan terbaik, maka keluarga ideal muslim hanya AKAN TERBENTUK jika keluarga tersebut hidup dalam ruh tatsqif (pembinaan) keislaman yang intensif. Ikutlah kajian berupa halqah atau liqa-liqa mingguan dengan materi yang sistematis dan merujuk kepada para ulama.

0⃣3⃣ Mala
Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz izin bertanya, bagaimana jika ada seorang Ikhwan dulunya Duda terus dekat dengan seorang Akhwat (Sebut saja namanya si C) Karena hubungan mereka LDR akhirnya putus dan sudah tidak saling menghubungi. Akhirnya dua-duanya sama sama mendekatkan​ diri ke Allah, Karena sama-sama berhijrah (Memantaskan diri). Tapi berselang berapa Bulan kemudian si Ikhwan kembali ke mantan Istrinya. Terus Ustadz, tiba-tiba beberapa bulan kemudian si Ikhwan menghubungi lagi si Akhwat  terus khan si Akhwat bingung karena buat apa si Ikhwan menghubungi lagi. Terus si Ikhwan cerita kalau sebenarnya dia kembali kemantan istrinya hanya karena anaknya.

Dan dia akan kembali serius dengan si C tadi.

Tapi disisi lain si Akwat C bingung. Yang jadi pertanyaannya Ustadz jika dalam kasus ini si Ikhwan mau poligami karena dia masih sayang sama si Akhwat apakah Akhwatnya terima saja, atau bagaimana?

Karena sebenarnya si Akhwatnya juga masih suka sama si Ikhwan. Terus Ustadz jika suami tidak menafkahi bathin apakah itu berdosa? Karena si Ikhwan kembali kemantannya hanya karena anak bukan yang lainnya.
Aasiif Jidan Ustadz Curhat.

Jazakallah Ustadz

🌷Jawab:
Ibu Mala yang dirahmati Alloh, dalam kasus yang Ibu ceritakan POLIGAMI bisa menjadi solusi.

Jika ikhwannya memang sudah siap baik secara ilmu dan materi terkait rumah tangga poligami tidak apa diterima. Karena poligami adalah bagian dari syariat Alloh yang Alloh tetapkan kebolehannya.

Mengenai pertanyaan kedua masalah nafkah bathin tetap berdosa ketika tidak dipenuhi. Masalah motif kembali kepada istri karena anak anak TIDAK MENJADI PENGGUGUR KEWAJIBAN.
Dia tetap terikat kewajiban baik nafkah lahir ataupun bathin.

Wallahualam.

0⃣4⃣ Nadya
Bagaimana hukum taatnya seorang istri kepada suami yang tidak pernah shalat, selalu kasar dan memukuli istrinya, selalu berkata kata-kata kasar kepada istrinya, sering berbohong kepada saudara saudaranya, malas mencari nafkah hingga seringnya hanya diam saja di rumah bermain game dan saat marah suami selalu bilang kitalah istri yang durhaka. Padahal kita selalu mengajak beliau untuk sering mengikuti kajian dan belajar untuk memulai shalat. Mohon pencerahannya apa yang harus diperbaiki dari istri tersebut.

🌷Jawab :
Jika ini yang terjadi pada suami dan setelah diingatkan suami tetap TIDAK MAU SHOLAT, maka kata para ulama wajib dipisahkan karena sebagian ulama menganggap orang yang tidak sholat jatuh kafir.

Dalam konteks suami yang tidak pernah sholat dan tetap tidak berubah setelah diingatkan, maka seorang istri DIBENARKAN melakukan Khulu gugatan untak membatalkan pernikahan (fasakh).

Wallahualam bishawab.

Jadi Bu Nadya.. meninggalkan sholat bukan perkara remeh. Banyak ulama langsung menjatuhkan takfir pada pelakunya.

Jika susah dan bandel tetap tidak mau sholat maka seorang istri bisa melakukan KHULU untuk memfasakh atau membatalkan pernikahan.

Bagaimana mungkin tetap bersama dengan orang yang tidak sholat. Karena jangankan menjaga keluarganya dari api neraka! menjaga dirinya saja tidak bisa.

0⃣5⃣ Nada
Jika suami ingin menikah lagi (ta'addud), tapi istri belum siap, apa istri tersebut belum bisa dikategorikan sebagai wanita Sholehah ustadz?

🌷Jawab :
Ibu Nada yang dirahmati Alloh, ketidaksiapan istri biasanya karena faktor cemburu. Ketidaksiapan tersebut berupa adanya rasa cemburu tidak berarti langsung dianggap yang bersangkutan bukan wanita shalehah. Pasalnya, rasa cemburu itu memang fitrahnya perempuan.

Cemburu juga sekaligus ujian buat kaum perempuan. Mereka yang berhasil memanage cemburunya dalam suatu riwayat kata Rasul itu bentuk JIHAD mereka kaum perempuan.

Rasulullah SAW. bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan rasa cemburu pada diri wanita dan jihad pada diri laki-laki. Siapa di antara wanita tadi yang sabar dalam menghadapinya dengan penuh iman dan ihtisab, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mati syahid." ( Hadits Riwayat Thabrani).

0⃣6⃣ Endang
Jika suami itu gemar bermaksiat, seperti saung ayam, berjudi dan sebagainya.  Apa yang harus istri lakukan saat kata-kata atau nasehat baik dari istri tidak lagi dihiraukan??? 

Hampir sama seperti pertanyaan ukhti sebelumnya.

🌷Jawab :
Suami yang gemar bermaksiat artinya maksiat menjadi rutinitas. Ini sudah level CACAT SYAKHSIYAH kepribadian.

Kemaksiatan besar seperti berjudi bukanlah hal remeh. Ketika nasihat sudah tidak bisa, maka seorang istri berhak melakukan KHULU yaitu mengajukan pembatalan pernikahan kepada hakim (fasakh).

Wallahualam.

0⃣7⃣ Elva
 1. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kita sebagai wanita harus pandai membangkitkan syahwat suami dan harus tampil cantik dihadapannya.
Nah bagaimana apabila kita punya kekurangan ditubuh kita seperti selulit, kurang tinggi, rambut yang tidak lurus, kulit tidak mulus, bentuk tubuh tidak indah,dan lain lain (kita telah berusaha untuk merawat diri semaksimal mungkin, tapi tidak ada efek). Sehingga kita tidak percaya diri untuk mengenakan baju seksi dihadapannya takut dia hilang feeling  atau malah membandingkan dengan wanita-wanita mulus di luar sana yang berpakaian seksi.
Apakah kita tidak bisa menjadi istri idaman apabila kita tidak cantik, tidak mulus, bentuk tubuh yang kurang bagus ?
Apakah hanya wanita wanita cantik yang bisa menjadi istri idaman?

🌷Jawab :
Bu Elva yang dirahmati Alloh,  membangkitkan gairah suami tidak melulu berkorelasi dengan kecantikan fisik dalam arti yang dipahami oleh masayarakat secara umum.

Pandai membangkitkan gairah suami memiliki banyak dimensi sebagaimana sudah diterangkan sebelumnya. Kehangatan sikap, roman bahagia dan ceria, tidak gengsian depan suami untuk mencumbu, dan lain-lain.

Di sisi lain terkait fisik memang semata mata anugerah Alloh (Given). Kita tidak akan dihisab oleh sesuatu yang di luar kekuasaan manusia.

Kembali tentang kepandaian seorang istri membangkitkan gairah suami ini adalah masalah teknik, dimana setiap pasangan bisa berbeda cara.

Buku MUTIARA PENGANTIN dari Syaikh Ismail saya rekomendasikan untuk dibaca.

Wallahualam

0⃣8⃣ Sisca
Apakah berdosa ketika istri "menolak" dengan alasan masih trauma karena baru beberapa bulan setelah melahirkan?
Tapi suami tidak marah dan mengatakan tidak apa-apa, tunggu nanti kalau sudah siap dan tidak trauma,,
Terima kasih ustadz.

🌷Jawab :
Bu Sisca yang dirahmati Alloh, dari latar belakang yang diceritakan tentu penolakan tersebut dikecualikan dikarenakan adanya UDZUR SYARI berupa sakit atau trauma pasca melahirkan. Terlebih suami memakluminya tentu tidak ada masalah dalam hal ini.

Yang mengundang murka Alloh adalah apabila penolakan tidak ada udzur syari dan membuat MURKA suami.

Wallahualam

0⃣9⃣ Ani
Insyaa Allah selalu Romantis, kami kan menjalani cinta LDM ustadz, beliau pulang seminggu sekali, sudah 2 th terakhir sebab saya ingin fokus ke anak-anak, beliau tetap meneruskan usaha di kota, setiap telepon atau VC dan liat saya suami selalu merasa ingin pulang, jadi saya jarang nongol kalau VC an saya arahkan ke anak-anak, salahkah menggoda gairah suami saat suami jauh ustadz ?

🌷Jawab :
Masya Alloh...
Menggoda suami gairah suami selama dalam batas bumbu percakapan tidaklah mengapa.

NAMUN jangan bumbunya terlalu banyak sehingga bisa membuat suami klepek-klepek sementara posisi berjauhan.

Al wasilatu ilal haram haramun. Perantara pada keharaman haram.

Jika percumbuan dari telepon tersebut bisa membuat suami tidak tahan dan terjerumus tidak dapat menjaga kemaluannya maka menjadi haram. Tidak boleh.

1⃣0⃣ Elnanda
Apakah hanya dengan taat kepada suami saja bisa menghantarkan istri menuju ke Jannah-Nya, lalu bagaimana dengan kewajiban patuh dan taat terhadap kedua orang tua dari suami istri tersebut?

🌷Jawab :
Bu Elnanda yang dirahmati, bukan hanya taat pada suami saja, namun ada 4 hal yang dapat mengantarkan  seorang istri masuk surga. Cukup dengan  4 hal ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih).

Adapun kepada orang tua dari suami maka sebagai menantunya (istri dari suami) dituntut juga untuk menghormati dan menjaganya sebagai bagian dari pengkhidmatan kepada suami.

Dari Aisyah r.a, aku bertanya kepada Rosulullah, "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak atas seorang wanita? Beliau menjawab, "Suami dari wanita itu"

Aku bertanya lagi:

"Siapa yang paling berhak atas seorang laki laki, Rasulullah menjawab,"Ibu dari laki laki itu" ( HR.Imam Hakim )

"Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhoi oleh suaminya, maka ia masuk syurga" (HR.At-Tirmidzi)

Perlu diperhatikan bahwa surga istri adalah terkait ridha nya suami, dan surga suami terkait ridhanya orang tuanya.

Ini menjadikan seorang menantu berkhidmat juga pada orang tua dari suaminya dengan dasar tetap berdasarkan ketaatan pada suami.

Dari Abdullah Ibnu Amar al-'Ash r.a,Rasulullah bersabda:

"Keridhoan Allah tergantung kepada Keridhoan orangtua, kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua"

Bila seorang laki laki mempunyai istri yang senantiasa mendorong dan memotivasi suaminya untuk selalu berbuat baik kepada orang tuanya, maka..
Sungguh wanita seperti inilah yang bisa menjadi TANGGA bagi suami untuk masuk syurga dan otomatis istrinya akan mengikuti suami masuk syurga karena keridhoan suaminya sesuai Hadist diatas.
Dan sebaliknya, jika seorang istri selalu memicu permusuhan antara suami dan orangtuanya, maka.. dialah seburuk buruk istri.
Suami dan istri akan masuk neraka kecuali meminta maaf dan memohon ampunan kepada Allah, dan mendapat ampunanNya.

1⃣1⃣ Annisa
Suaminya kakak ipar saya rada pemalas ustadz, beliau tidak mau kerja kalau tidak dikasih uang Rp.50.000. Suaminya minta beli motor padahal dia sudah punya motor alasannya buat nyari tambahan jadi ojek online padahal posisinya tidak ada uang, akhirnya istrinya minjam ke mama nya sendiri. Terus seringsekali tiap bulan pinjam uang ke mamanya sendiri bahkan ke suami saya. Terakhir 2x kakak ipar saya (maaf) mencuri uang punya mamanya sendiri padahal itu uang setoran orang jadinya mamanya dipanggil sama atasannya dan ini sudah 2x melakukan hal tersebut.
Intinya suaminya nyusahin keluarga istrinya. Bahkan untuk urusan anak, suaminya tidak mau berperan, maunya makan enak-enak, terakhir dengar katanya sebelum beli motor pas suaminya minta beliin motor istrinya di pukul sama helm karena sempat berdebat.

Anaknya juga kasian ustadz jadi kena dampaknya. Anaknya jadi liar karena kurang di perhatikan sama orang tuanya, padahal anaknya perempuan.

Yang jadi pertanyaan saya, apa yang harus di lakukan sama istrinya? Apa keputusan cerai itu terbaik?

🌷Jawab :
Bu Annisa yang dirahmati Alloh, TERLEPAS dari kisah yang disampaikan, saya ingin membahas secara umum.

Jika terjadi KEZALIMAN dari suami atas istri yang sulit dihilangkan, maka berpisah bisa menjadi solusi dalam Islam.

Sulit dihilangkan artinya sudah ikhtiar maksimal menasihati dan berkumpul secara kekeluargaan dengan dihadiri pihak keluarga terkait untuk membicarakan kezaliman kezaliman yang terjadi (KDRT, pemaksaan meminta uang hingga mendorong istri mencuri) ini MESTI DIBICARAKAN dan disampaikan.

Jika ikhtiar maksimal sudah dan kezaliman dan kemudorotan tidak bisa dihilangkan kecuali dengan berpisah, maka di titik itulah berpisah adalah solusi.

Dalam hal ini seorang istri dapat mengajukan KHULU kepada hakim (membatalkan atau memfasakh pernikahan).

Wallahualam

💎Kalau pihak keluarga mengeluh tapi belum mau menasihati suaminya dan berkumpul secara kekeluargaan bagaimana ustadz? Soalnya saya sendiri greget, sudah sering bilang ke suami untuk bicarakan masalah ini tapi tidak dilaksanakan juga!

🌷Tetap lakukan mediasi, apapun masalahnya jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan,  komunikasikan terus apapun masalahnya,  dan doakan semoga suami terbuka hatinya. 

1⃣2⃣ Sulami
Ustadz ,,, bagaimana jika ada suami yang tidak pernah mau minta maaf ke istrinya. Saat suami tahu kesalahannya dia biasanya diam atau pergi menghindari istri. Nah,,,bagaimana itu ustadz menghadapi suami yang seperti itu ?

🌷Jawab:
Bu Sulami yang dirahmati Alloh, salah satu hak adami adalah meminta maaf jika bersalah, dan memaafkan jika diminta maafnya. Karena menyakiti sesama anak adam akan diampuni jika yang bersalah meminta maaf kepada yang disakiti DENGAN sungguh-sungguh dan penuh penyesalan. Perkara dia memaafkan atau tidak maka itu menjadi urusan dia dengan Alloh selama kita sudah bersungguh-sungguh bahkan berulang-ulang menyampaikan maaf.

Nah sampaikan mengenai ini pada suami dengan nasihat yang lembut dan tidak mengintimidasi. Pada waktu dan tempat yang tepat.

1⃣3⃣ Nitnit
Dalam pemaparan materi semalam bahwa salah satu hal yang harus dimiliki untuk menjadi istri idaman adalah bisa membuat atau membangkitkan gairah syahwat suaminya. Nah bagaimana jika suami istri tersebut melakukan long distance marriage? Apa yang harus dilakukan sang istri terhadap suaminya?Aapakah diperbolehkan melakukan maaf (syahwat) lewat media seperti sex phone begitu atau apalah sejenisnya.

🌷Jawab:
Mbak Nit yang dirahmati Alloh, sex phone dengan suami ketika posisi berjauhan yang tidak memungkinkan suami mendapatkan pemenuhan hasratnya maka bisa memghantarkan suami pada perbuatan tidak dapat menjaga kemaluan.

Pada konteks ini maka berlaku kaidah ushul yang tadi sudah disampaikan.
Al wasilah ilal haram haramun.

Perantara pada keharaman (diindikasikan kuat ghulabatu dzhan dapat menghantarkan pada keharaman) maka hukumnya HARAM.

Wallahualam.

💎Oh jadi tidak boleh ya....
Tapi kalau misalnya sesudah melakukan maaf sex phone suami istri tersebut merasakan halnya seperti mereka bertemu bagaimana! Dan baik istri dan suami tersebut sama-sama tetap menjaga diri dan kemaluan dari yang lain, bagaimana tetap tidak boleh?? Sementara kalau kondisinya harus berjauhan dalam kurun waktu yang lama sementara mungkin lewat media itulah mereka bersyahwat...

🌷Hasrat itu akan mendorong pemenuhan, kalau sarana pemenuhan yang halal tidak ada maka jangan dibangkitkan karena akan terjerumus pada mencari jalan yang lain seperti self service. Wallahualam.

💎Self service ini maaf maksudnya seperti onani dan masturbasi kah ? Afwan ustadz ini juga tidak boleh ya?

🌷Kembali pada hukum asal, tetap tidak boleh

1⃣4⃣ Phity
Kalau istri menolak ajakan suami kan dapat laknat dari Allah.
Nah, kalau sebaliknya berlaku tidak ustadz? misalkan suami menolak ajakan istri itu maka suami dapat laknat juga apa tidak ya ustadz ?

🌷 Jawab :
Dalil terkait LAKNAT Alloh atas penolakan istri terhadap suami yang sedang "mau" sementara tidak ada udzur syari adalah khos khusus terkait laki laki. Kenapa, karena wanita tersebut (istri) secara akad sudah dihalalkan farjinya (kemaluan) oleh suaminya melalui akad ijab dan kabul dan pemberian mahar.

Namun, suami yang tidak memenuhi hasrat istri sementara ia mampu (tidak ada udzur syari) tetap BERDOSA dari sisi dzhalimnya dia tidak memberi nafkah batin.

1⃣5⃣ Mei
Sebelum menikah tentunya pasti mencari calon pasangan yang terbaik. 
Bagaimana jika  sudah terlanjur menikah beberapa tahun sampai mempunyai beberapa anak ternyata pasangan masih minim dalam ilmu agama? Mohon diberi cara menjadi pasangan yang baik dalam mengajak suami atau stri yang masih minim ilmu agama?
Sebab kadang masih perlu waktu bertahun tahun untuk mendampingi pasangan tersebut dalam menimba ilmu agama!

🌷Jawab :
Bu Mei yang dirahmati Alloh, perubahan kepribadian seseorang (syakhsiyah) yang terdiri dari pola pikir dan perilaku diawali dari perubahan mafahim (pemahaman dan persepsi).

Sehingga yang harus dilakukan adalah mengikuti proses penataan mafahim ini dalam kajian-kajian intensif seperti liqa atau halqah.

Tatsqif atau pembinaan intensif ini fokus untuk membentuk syakshsiyah dan dicontohkan oleh Rasulullah terhadap para sahabat.

Ikuti kajian-kajian atau liqa atau halqah yang diberikan oleh para ustadz yang tsiqah yang jelas sanad keilmuannya.

Wallahualam bishawab.

1⃣6⃣ Endang
Lalu bagaimana sikap yang harus dilakukan si anak untuk menanggapi sikap si ayah yang gemar bermaksiat??

🌷Jawab :
Bu Endang, anak tetap anak. Tidak ada mantan anak. Nasehati ayahnya dengan maruf karena itu perintah dari Alloh. Menasehati adalah kewajiban kita. Sementara hidayah semata mata prerogatif Alloh.

Laa yukallifullahu nafsan illaa wus'ahaa

Alloh tidak membebankan sesuatu di luar kemampuan kita.
Jika ayahnya belum berubah sudah bukan urusan kita tapi itu urusan bapaknya dengan Alloh.

1⃣7⃣ Ummu Hafshoh
Ketika suami menikah lagi diam-diam kemudian ketahuan istri bolehkah istri meminta khuluk!
Atau ketika suami mau nikah lagi tapi istri tidak mau dan tetap nikah lagi bolehkah istri minta khuluk?
Berdosakah istri kalau demikian?

🌷Jawab :
Mesti dibedakan antara haram atau tidak haram dengan etis atau tidak etis.

Menikah lagi dengan diam-diam (bukan zina) bagaimanapun tidak jatuh haram. Karena bukan zina, TAPI TIDAK ETIS dan TIDAK MA'RUF.

Sementara kebolehan khuluk hanya jika ada udzur syari berupa KEZALIMAN yang menimpa istri atau KEMAKSIATAN suami yang tidak bisa diluruskan lagi.

Kembali saya ingin menyampaikan masalah mengenai poligami ini kaitannya dengan kerelaan perempuan. Perhatikan apa yang disampaikan oleh para ulama mengenai ini.

Bagaimana pahala wanita yang rela dipoligami?

Imam Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthir al Likhami al Syami; Abu al Qasim al Thabrani

Di dalam kitabnya (al Mu’jam al Kabir Lit Thabrani) menampilkan sebuah hadits yang menyatakan: Telah bercerita kepada kami Zakariyya bin Yahya al Saji, telah bercerita kepada kami Musa bin Abdurrahman al Masruqi, telah bercerita kepada kami Ubaid bin al Shabah, telah bercerita kepada kami Kamil: Abu al ‘Ala’, dari al Hakam, dari Ibrahim, dari ‘Alqamah, dari Abdillah, beliau berkata: “Kami dulu pernah berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang wanita dalam keadaan telanjang bulat. Demikian itu membuat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam susah dan memejamkan mata. Seorang lelaki dari kaum itu berdiri cepat untuk meletakkan kain guna menutupi dan memeluk wanita tersebut. Sebagian sahabat Nabi berkata: ‘Ya Rasulallah, saya yakin dia pasti istrinya’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘saya yakin wanita itu (dilanda) cemburu. Sungguh Allah azza wa jalla mewajibkan (memastikan) cemburu atas kaum wanita dan mewajibkan berjihad atas kaum pria. Barang siapa dari para wanita (ketika dilanda cemburu) bersabar dengan beriman dan mengharapkan pahala, maka mendapatkan semisal pahala para syuhada’.”

Dalam mengomentari hadits tersebut, Imam Zainuddin; Muhammad yang dipanggil dengan sebutan Abdurra’uf bin Tajul ‘Arifin bin Ali bin Zainal Abidin al Haddadi al Munawi di dalam kitabnya (Faidlu al Qadir Syarh al Jami’u al Shaghir) menjelaskan bahwa Allah telah memastikan “cemburu” kaum wanita kepada suami mereka, dan dari pengahasutannya, mereka bersabar atas peperangan diri mereka ketika meluapnya kemarahan, sebagaimana kesabaran kaum pria atas peperangan melawan musuh. Jika salah satu dari mereka tidak memerangi diri dan syetan (yang mempengaruhi) mereka, maka hilanglah kesempurnaan keimanannya dan syetan telah menaklukkannya dengan amarah dan melakukan tindak penganiayaan terhadap suaminya, maka hal itu membahayakan. Dan kerapkali wanita menjadi gila atau melakukan hal yang membahayakan terhadap dirinya, maka seorang wanita berkata kepada sayyidina Umar “Aku telah melakukan perzinahan, maka hukumlah aku.” Suaminya berkata “Tidak, ia tidak melakukannya, ia hanya dibakar dan dikendalikan rasa cemburu.” Sabda Nabi “Allah mewajibkan berjihad atas kaum pria” merupakan analogi atas kesabaran wanita, namun Rasulullah juga berasabda “bersabar dengan beriman dan mengharapkan pahala, maka baginya semisal pahala orang-orang yang mati syahid.”

Imam Badruddin al Hanafi di dalam kitabnya (‘Umdah al Qadir Syarh Shahih al Bukhari) mengutip pernyataan para Ulama’ yang menyatakan bahwa hadits tersebut mengindikasikan tidak berpengaruhnya gejolak cemburu yang muncul, karena dalam kondisi semacam itu, akal wanita tertutupi oleh amarah yang memuncak yang dipengaruhi oleh kecemburuan. Abu Ya’la juga menyebutkan sebuah hadits marfu’ dari ‘Aisyah radliyallahu ‘anha yang menyatakan bahwa sesungguhnya “Gejolak cemburu mampu membutakan dari kedalaman jurang.” Dan dari Ibnu Mas’ud “Sesungguhnya Allah telah memastikan gejolak cemburu atas kaum wanita. Barang siapa bersabar, maka bagi mereka pahala orang-orang yang mati syahid.” (HR. al Bazzar dengan sanad terpercaya).

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa wanita yang rela dipoligami karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka bagi mereka semisal pahala orang-orang yang mati syahid, karena ia telah bersabar atas ketentuan Allah dan tidak menyebabkan ia menjadi gila dan buta sehingga melakukan hal-hal yang diharamkan. Wallahu a’lam bis shawab.

Dasar pengambilan (1) oleh al-Ustadz Tamam Reyadi:

حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ يَحْيَى السَّاجِيُّ، ثنا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، ثنا عُبَيْدُ بْنُ الصَّبَّاحِ، ثنا كَامِلٌ أَبُو الْعَلَاءِ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُلُوسًا إِذْ أَقْبَلَتِ امْرَأَةٌ عُرْيَانَةٌ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَمَضَ عَيْنَيْهِ، فَقَامَ إِلَيْهَا رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ فَأَلْقَى عَلَيْهَا ثَوْبًا وَضَمَّهَا إِلَيْهِ، فَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَظُنُّهَا امْرَأَتَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَحْسَبُهَا غَيْرَى؟ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ كَتَبَ الْغَيْرَةَ عَلَى النِّسَاءِ، وَالْجِهَادَ عَلَى الرِّجَالِ، فَمَنْ صَبَرَ مِنْهُنَّ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا كَانَ لَهَا مِثْلُ أَجْرِ الشُّهَدَاءِ» المعجم الكبير للطبراني (10/ 87)

Dasar pengambilan (2) oleh al-Ustadz Wesqie Zidan Ardan:

(إن الله كتب الغيرة) بفتح الغين أي الحمية والأنفة (على النساء) أي حكم بوجود الغيرة فيهن على رجالهن ومن ضرائرهن فليصبرن على جهاد أنفسهن عند ثورانها كما يصبر الرجال على جهاد الأعداء فإن لم تجاهد إحداهن نفسها وشيطانها ذهب كمال دينها وظفر بها شيطانها بتسخطها وظلمها زوجها فضرتها وربما جنت أو أهلكت نفسها فقد قالت امرأة لعمر زنيت فخذني فقال زوجها: ما فعلت بل حملتها الغيرة (والجهاد على الرجال فمن صبر) القياس [ص:250] صبرت لكن ذكره رعاية للفظ من (منهن إيمانا واحتسابا) أي لوجه الله تعالى وطلبا للثواب (كان لها مثل أجر الشهيد) أي إنسان قتل في معركة الكفار بسبب القتال . فيض القدير (2/ 249)

Dasar pengambilan (3) oleh al-Ustadz Ibnu Malik:

قالوا وفي الحديث إشارة إلى عدم مؤاخذة الغيرة بما يصدر منها لأنها في تلك الحالة يكون عقلها محجوبا بشدة الغضب الذي أثارته الغيرة وقد أخرج أبو يعلى بسند لا بأس به عن عائشة رضي الله تعالى عنها مرفوعا أن الغيرة لا تبصر أسفل الوادي من أعلاه وعن ابن مسعود رفعه إن الله كتب الغيرة على النساء فمن صبر منهن كان له أجر شهيد رواه البزار برجال ثقات . عمدة القاري شرح صحيح البخاري (30/ 10، بترقيم الشاملة آليا(

Referensi:
1. Al Mu’jam al Kabir Lit Thabrani. X/ 87
2. Faidlu al Qadir Syarh al Jami’u al Shaghir. II/ 249
3. ‘Umdah al Qadir Syarh Shahih al Bukhari. XXX/ 10

1⃣8⃣ Yerma
Assalamualaikum ustadz.

Apa boleh seorang istri menasehati adek-adek dari suami yang masih suka pacaran dan suka musik-musik alai, sedangkan suami sudah sering menasehati tapi tidak mereka dengar,
Terkadang saya sebagai istri juga tidak nyaman melihat tinggkah mereka padahal biaya sekolah dan kuliah mereka suami yang bantuin?

🌷Jawab:
Bu Yerma yang di rahmati Alloh.
Setiap muslim berhak untuk menasehati muslim lainnya,  silahkan nasehati dengan cara yang ahsan,  apalagi ini ada hubungan kekerabatan, jadi caranya mungkin lebih diperhatikan, jangan sampai malah nanti menciptakan sebuah masalah yang membuat hubungan jadi tidak baik.  Sering sering mengajak mereka diskusi. 

1⃣9⃣ Soraya
Assallammualaikum ustadz,
Kakak laki-laki saya sudah meninggal dan punya satu anak gadis masih SMA, tapi istrinya ini bawa laki-laki di rumah itu, karena waktu saya ke rumahnya sudah ada baju laki-laki itu, saya sudah kasih tau bahwa tidak boleh ada laki itu. Jawabannya iya saja, tapi tiap saya ke sana ada lelaki itu, istri kakak saya ini memang lagi sakit keluar msuk rumah sakit, alasannya yang nganterin dan nungguin dia di rumah sakit.
Saya takut atäs keselamatan anaknya tërancam, kalau berlaku keras mengusir dia, kasihan ponakan saya  dan dia juga dalam keadaan sakit.
Saya harus bagaimana ustadz?
Dia tinggal di rumah orang tua saya cuma berdua sama anaknya!

🌷Jawab:
Bu ssoraya yang di rahmati Alloh.
Minta dibicarakan lagi dengan pihak keluarga istrinya, jelaskan masalahnya bagaimana,  dan semua kekhawatiran yang ada, dan laki-laki tersebut apa hubungan dengan istrinya itu? Kenapa tinggal satu atap? Jika tidak ada hubungan apa-apa, bisa juga dibicarakan dengan RT atau RW setempat. 

Wallahu a'lam

2⃣0⃣ iKe
Assalamualaikum ustadz,,

Apakah seorang adik wajib menegur kakaknya yang akan bercerai dengan istrinya sementara orang tua si kakak (orang tua saya juga) merestui perceraian itu sementara saya agak keberatan karena saya sangat sayang kakak ipar saya dan ke 2 keponakan saya ustadz.

Bagaimana menyikapinya ustadz.

Maaf ustadz kalau pertanyaan saya jauh dari pembahasan.
Terima kasih ustadz.

🌷Jawab:
'Alaikumussalam bu ike.

Menasehati adalah sebuah kewajiban, jadi bukan menegur yaa, tapi menasehati, silakan saja diingatkan si kakak dengan mengingatkan akibat-akibat buruk dari  perceraian. Mudah mudahan ada jalan keluar dari permasalahan  cerai adalah jalan terakhir setelah semua tidak bisa lagi diselesaikan.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar