Rabu, 21 Februari 2018

LGBT Penyakit, Pilihan Atau Takdir!




OLeh    : Ustadzah Halimah

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Barakallah.
Semoga Bidadari Surga senantiasa selalu dalam lindungan Allah,selalu diberikan semangat, rahmat, hidayah, inayah dan rizki yang melimpah dan juga kesehatan.

Pertama-tama jazakillah khair kepada Mba' Henny yang telah mengundang saya pada kajian malam ini.

Kajian kita malam ini adalah tentang
LGBT ...PENYAKIT, PILIHAN ATAU TAKDIR...

Al-Qur'an dan Sunnah di atas sudah menerangkan dengan jelas bahwa praktik homoseks merupakan satu dosa besar dan sangat berat sanksinya di dunia. Apabila tidak dikenakan di dunia maka sanksi tersebut akan diberlakukan di akhirat. Sedangkan hukuman bagi pelaku sihaq (lesbi), menurut kesepakatan para ulama, adalah ta’zir, di mana pemerintah yang memiliki wewenang untuk menentukan hukuman yang paling tepat, sehingga bisa memberikan efek jera bagi pelaku perbuatan haram ini.

Tidak dipungkiri bahwa setan menjadi musuh abadi manusia yang akan terus menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam lembah kebinasaan.

Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Az-Zukhruf: 62)

Cara setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr: 39)

Allah SWT berfirman:

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Fussilat: 36)

Upaya manusia salah satunya adalah dengan berlindung kepada Allah SWT agar terhindar dari kejahatan setan sebagaimana Kalamullah:

“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)

Kemudian setelah mengenal adalah menyesali perbuatan tersebut dan berupaya kembali kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar dan melakukan Taubatan Nashuha. Proses penyucian hati dalam Islam dikenal dengan Tazkiyatun Nafs yakni dengan cara beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui dzikir, berpikir positif (Husnuzhan) tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga terhadap diri sendiri dan Allah SWT serta memperbanyak doa yaitu momen hati terkoneksi dengan Allah SWT.
Menerapkan Usulan Untuk Menanggulangi Wabah LGBT di Indonesia.

Penyelesaian masalah LGBT dalam lingkup yang lebih luas seperti yang terjadi di masyarakat, dapat dilakukan dengan menerapkan usulan DR. Adian Husaini dalam bukunya LGBT di Indonesia: Perkembangan dan solusinya (hal 117-120). Ia menjelaskan strategi-strategi dalam menghadapi masalah LGBT di Indonesia yaitu:

Dalam jangka pendek, perlu dilakukan peninjauan kembali peraturan perundang-undangan yang memberikan kebebasan melakukan praktik hubungan seksual sejenis. Perlu ada perbaikan dalam pasal 292 KUHP, misalnya, agar pasal itu juga mencakup perbuatan hubungan seksual sejenis dengan orang yang sama-sama dewasa. Pemerintah dan DPR perlu segera menyepakati untuk mencegah menularnya legalisasi LGBT itu dari AS dan negara-negara lain, dengan cara memperketat peraturan perundang-undangan. Bisa juga sebagian warga masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli untuk mengajukan gugatan judicial review terhadap pasal-pasal KUHP yang memberikan jalan terjadinya tindak kejahatan di bidang seksual.

Dalam jangka pendek pula, sebaiknya ada Perguruan Tinggi yang secara resmi mendirikan Pusat Kajian dan Penanggulangan LGBT. Pusat kajian ini bersifat komprehensif dan integratif serta lintas bidang studi. Aktivitasnya adalah melakukan penelitian-penelitian serta konsultasi psikologi dan pengobatan bagi pengidap LGBT.
Masih dalam jangka pendek, sebaiknya juga masjid-masjid besar membuka klinik LGBT,  yang memberikan bimbingan dan penyuluhan keagamaan kepada penderita LGBT, baik secara langsung maupun melalui media online, bahkan juga pengobatan-pengobatan terhadap penderita LGBT. Bisa dipadukan terapi modern dengan beberapa bentuk pengobatan seperti bekam, ruqyah syar’iyyah, dan sebagainya.

Pemerintah bersama masyarakat perlu segera melakukan kampanye besar-besaran untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya LGBT, termasuk membatasi kampanye-kampanye hitam kaum liberalis yang memberikan dukungan kepada legalisasi LGBT.

Kaum muslimin, khususnya, perlu memberikan pendekatan yang integral dalam memandang kedudukan LGBT di tengah masyarakat. Bagaimana pun LGBT adalah bagian dari umat manusia yang harus diberikan hak-haknya sesuai dengan prinsip kemanusiaan, sambil terus disadarkan akan kekeliruan tindakan mereka. Dalam hal ini, perlu segera dilakukan pendidikan khusus untuk mencetak tenaga-tenaga dai bidang LGBT. Lebih bagus jika program ini diintegrasikan dalam suatu prodi di Perguruan Tinggi dalam bentuk ‘Konsentrasi Program studi’.

Secara individual, setiap Muslim, harus aktif menyuarakan kebenaran, melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Kepada siapapun yang terindikasi ikut melakukan penyebaran paham legalisasi LGBT. Sebagaimana tuntunan Al-Quran, dakwah perlu dilakukan dengan hikmah, mauidhatil hasanah, dan berdebat dengan cara yang baik.
Lembaga-lembaga donor dan kaum berpunya di kalangan Muslim, perlu memberikan beasiswa secara khusus kepada calon-calon doktor yang bersedia menulis disertasi dan bersungguh-sungguh untuk menekuni serta terjun dalam arena dakwah khusus penyadaran pengidap LGBT.

Orang-orang yang sadar dari LGBT perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai-khususnya oleh pemerintah-agar mereka dapat berhimpun dan memperdayakan dirinya dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dan melaksanakan aktivitas penyadaran kepada para LGBT yang belum sadar akan kekeliruannya.


💎Islam sebagai Solusi Permasalahan Umat

Badan Ulama’ Organisasi Syar’i Untuk Membantu Pemerhati Al-Quran dan Sunnah telah menyusun Visi Islam dalam Melawan AIDS yang terangkum di dalam buku dengan judul yang sama yaitu Visi Islam dalam Melawan AIDS (hal. 103). Metode Islam disajikan secara lengkap dan terperinci pada Bab Metode Islam dalam Melawan Penyakit AIDS. Islam mengatasi permasalahan ini dari akar-akarnya, dengan cara mengharamkan semua penyebab-penyebab penyakit ini, sehingga diharamkan perzinaan, homoseksual dan semua hal yang bisa menyebabkan keduanya. Hal inilah yang dapat memberikan perlindungan hakiki dari terserang penyakit kelamin.

💎Metode Islam dalam Melawan Penyakit AIDS

Metode Islam dalam Melawan Penyakit AIDS terdiri dari sekumpulan akidah dan falsafah yang lurus di masyarakat, karakteristik usia dan hubungan-hubungan sosial serta sekumpulan akidah yang baku dalam memandang tiga pilar utama: manusia, alam semesta dan kehidupan. Dasar-dasar itu ditentukan oleh Allah Ta’ala melalui syariatnya yang sempurna diambillah sumber syariat dan batasan-batasannya yang benar dengan pola hubungan sosial antar manusia. Dengan begitu maka sumbernya adalah tauhid kepada Allah Ta’ala Tuhan alam semesta, batasannya adalah syariat Islam dan kasih sayang antar sesama manusia merupakan pola pengatur hubungan antar sesama manusia.

Dalam hal ini Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 “Mukmimin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

💎Metode Islam dalam Mengatur Naluri Manusia

Di antara hakikat dalam Islam adalah perhatiannya pada naluri manusia, dan Islam memberikan satu pintu yang baik untuknya untuk menyalurkan kekuatannya dan menikmati kelezatannya. Di antara naluri yang dimiliki manusia adalah gejolak seks, Islam memberikannya bingkai yang mulia dan bersih melalui hubunganantara lelaki dan perempuan dengan perjanjian yang kokoh yang dipenuhi dengan cinta, kasih dan sayang yang disertai dengan pengakuan bahwasanya hubungan tersebut merupakan suatu keniscayaan yang harus dipenuhi dalam kehidupan ini sebagaimana kebutuhan pada makanan dan pakaian.

Allah Ta’ala berfirman: “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka….” (QS. Al-Baqarah: 187)

 💎Islam juga menentukan tujuan mulia dari pernikahan yang di antaranya:

Memberikan keturunan dan menjaga kelestarian. Hal ini terlihat jelas dalam firman Allah SWT:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak….” (QS. An-Nisaa’: 1)

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72)

Sebagaimana juga sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam: “Menikahlah kalian dengan wanita yang subur dan penyayang. Sesungguhnya aku akan merasa bangga dengan jumlah kalian yang banyak.” (HR Nasa’i)

Menjaga kesucian diri dan memenuhi kebutuhan biologis di antara kedua pasangan. Sehingga masing-masing di antara keduanya tidak berpikir untuk berkhianat, menyimpang, dan merampas kehormatan orang lain.
Mewujudkan ketenteraman dana ketenangan jiwa sehingga masing-masing di antara keduanya dapat bekerja dan memproduksi hal yang bermanfaat bagi dirinya dan umatnya.

Agar tujuan-tujuan tersebut di atas terwujud, Islam mempermudah pernikahan guna menutup celah kerusakan. Islam tidak menjadikan wanita sebagai komoditas yang bisa diperjual belikan, namun Islam menjadikan mahar yang dibayarkan oleh pihak suami sebagai penghormatan dan hadiah yang mengungkapkan keinginan untuk menikahinya.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pernikahan yang paling besar berkahnya adalah pernikahan yang paling mudah maharnya.” (HR. Ahmad)

Di samping adanya berbagai keringanan, kemudahan dan anjuran ini, Islam juga menutup pintu-pintu kejahatan dan permusuhan kehormatan; sehingga diputuskan hukuman berat bagi pelaku zina dan sarana untuk membuktikannya pun sulit guna menjaga kehormatan manusia agar tidak dipermainkan orang lain dengan adanya bukti dan kejelasan.

Demikianlah materi kajian kita malam ini...
Para sahabat Bidadari Surga bisa menilai sendiri sesungguhnya LGBT itu Penyakit, Pilihan apa Takdir?


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Key
Bund jumlah laki-laki pada akhir zaman 9 banding 1 apa karena kasus LGBT itukah salah satunya.?

🌷Jawab:
Syaikh Musthafa Muhammad Abu Al Mu’athi mengumpulkan puluhan peristiwa yang disabdakan Rasulullah akan terjadi di masa depan. Sekitar separuh dari peristiwa-peristiwa itu telah terjadi, menjadi bukti bahwa apa yang disabdakan Rasulullah pasti benar.

Misalnya sabda Rasulullah tentang apa yang akan dialami oleh para sahabat. Bahwa Umar bin Khattab akan mendapatkan Ilham. Bahwa Umar bin Khattab dan Utsman akan mati syahid sementara Abu Bakar akan masuk surga tanpa mati syahid. Dan beragam hadits lain yang kemudian terbukti, ketika Rasulullah masih hidup.

Sejumlah hadits Rasulullah tentang umat Islam dan dunia setelah beliau wafat juga telah terbukti. Misalnya munculnya nabi palsu, meluasnya wilayah Islam, ditaklukkannya Baitul Maqdis, ditaklukkannya Konstantinopel, dan berbagai peristiwa lainnya yang telah terjadi.

Selain menggunakan kalimat berita bahwa nanti akan terjadi begini, akan datang sebuah masa, dan kalimat senada lainnya, Rasulullah juga kadang mengabarkan apa yang akan terjadi di masa depan dengan kalimat yang menunjukkan kekhawatiran. Dan tidak ada satu pun yang Dilla asti Dian Rasulullah akan terjadi pada umatnya, melainkan perkara itu kemudian benar-benar terjadi satu per satu.

Prediksi lainnya dari Rasulullah SAW yang tampaknya juga benar adalah fenomena merebaknya pengidap LGBT. Rasul telah bersabda mengenai hal ini pada 14 abad yang lalu dan kini benar-benar terjadi.

"Sesungguhnya perbuatan yang paling kutakuti akan menimpa umatku adalah perbuatan yang dilakukan oleh kaum Luth." (HR. Ibnu Majah)

0⃣2⃣ Serra
Assalamualaikum bunda,,
Bagaimana bergaul ke sesama. Ke perempuan juga laki-laki?

🌷Jawab:
Pertemuan antara laki-laki dengan perempuan tidak haram, melainkan jaiz (boleh). Bahkan, hal itu kadang-kadang dituntut apabila bertujuan untuk kebaikan, seperti dalam urusan ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kebajikan, perjuangan, atau lain-lain yang memerlukan banyak tenaga, baik dari laki-laki maupun perempuan.

Namun, kebolehan itu tidak berarti bahwa batas-batas di antara keduanya menjadi lebur dan ikatan-ikatan syar’iyah yang baku dilupakan. Kita tidak perlu menganggap diri kita sebagai malaikat yang suci yang dikhawatirkan melakukan pelanggaran, dan kita pun tidak perlu memindahkan budaya Barat kepada kita. Yang harus kita lakukan ialah bekerja sama dalam kebaikan serta tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam. Batas-batas hukum tersebut antara lain:

1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak. Artinya, tidak boleh melihat aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat, tidak berlama-lama memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya …” (QS. an-Nur: 30-31)

2. Pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan yang dituntunkan syara’, yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang tipis dan jangan dengan potongan yang menampakkan bentuk tubuh. Allah berfirman:

“… Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya …” (an-Nur: 31)

Diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa perhiasan yang biasa tampak ialah muka dan tangan.

Allah berfirman mengenai sebab diperintahkan-Nya berlaku sopan:

“… Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu …” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dengan pakaian tersebut, dapat dibedakan antara wanita yang baik-baik dengan wanita nakal. Terhadap wanita yang baik-baik, tidak ada laki-laki yang suka mengganggunya, sebab pakaian dan kesopanannya mengharuskan setiap orang yang melihatnya untuk menghormatinya.

3. Mematuhi adab-adab wanita muslimah dalam segala hal, terutama dalam pergaulannya dengan laki-laki:

a. Dalam perkataan, harus menghindari perkataan yang merayu dan membangkitkan rangsangan. Allah berfirman:

“… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32)

b. Dalam berjalan, jangan memancing pandangan orang. Firman Allah:

“… Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan…”  (QS. An-Nur: 31)

Hendaklah mencontoh wanita yang diidentifikasikan oleh Allah dengan firman-Nya:

“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan …” (QS. Al-Qashash: 25)

c. Dalam gerak, jangan berjingkrak atau berlenggak-lenggok, seperti yang disebut dalam hadits:

“(Yaitu) wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan)." (HR. Ahmad dan Muslim)

Jangan sampai ber-tabarruj (menampakkan aurat) sebagaimana yang dilakukan wanita-wanita jahiliah tempo dulu atau pun jahiliah modern.

4. Menjauhkan diri dari bau-bauan yang harum dan warna-warna perhiasan yang seharusnya dipakai di rumah, bukan di jalan dan di dalam pertemuan-pertemuan dengan kaum laki-laki.

5. Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram. Banyak hadits shahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, ‘Karena yang ketiga adalah setan.’

Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri. Sehubungan dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:

“Jangan kamu masuk ke tempat wanita.” Mereka (sahabat) bertanya, “Bagaimana dengan ipar wanita.” Beliau menjawab, “Ipar wanita itu membahayakan.” (HR. Bukhari)

Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama hingga menimbulkan fitnah.

6. Pertemuan itu sebatas keperluan yang dikehendaki untuk bekerja sama, tidak berlebih-lebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri kewanitaannya, menimbulkan fitnah, atau melalaikannya dari kewajiban sucinya mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.

0⃣3⃣ iNdika
Setahu saya, kadang penyebab menjadi Gay & Lesbian adalah mereka pernah jadi korban pemerkosaan pada waktu kecil. Nah, apa yang harus kita lakukan supaya korban pemerkosaan waktu kecil tidak menjadi Lesbian atau Gay?

🌷Jawab:
Cara yaitu:

➤Berdoa kepada Allah
Penting untuk bartaubat dari kesalahan, menyadari dan mengkui bahwa hal yang selama ini dilakukan adalah salah.

Perbuatan buruk seperti ini terjadi karena memperturutkan bisikan kotor yang datang dari iblis dan setan-setan bala tentaranya.

Sehingga Anda bisa membaca doa, yang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memohon agar dikaruniai hati yang suci dan dijauhkan dari perilaku buruk:

اللهم آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أنت خَيْرُ من زَكَّاهَا (رواه مسلم )

“Ya Allah, limpahkanlah ketakwaan kepada jiwaku dan sucikanlah. Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yang Mensucikan jiwaku”
[Riwayat Muslim]

Pada kesempatan lain, beliau juga berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ (رواه الترمذي والحاكم والطبراني )

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amalan, dan hawa nafsu yang buruk”  [Riwayat at-Tirmidzi, al-Hakim, dan ath-Thabrani

2. Adanya pendekatan dengan korban agar tidak trauma dan syok.

3. Berikan nasehat yang membuat meteka semangat dalam menjalankan kehidupan ini.

0⃣4⃣ Mei
Bagaimana cara merangkul teman yang sudah terjerumus pada kasus tersebut?

🌷Jawab:
Langkah Pertama : Yang harus dilakukan ialah dengan membenahi kesalahan dan bertobat dari kekhilafan.

Langkah Kedua : Berdoa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ketahuilah, perbuatan dosa dan khilaf dapat terjadi karena kita memperturutkan bisikan kotor, baik yang datang dari iblis maupun dari jiwa yang tidak suci. Oleh karena itu, dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memohon agar dikaruniai hati yang suci dan dijauhkan dari perilaku buruk :

اللهم آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أنت خَيْرُ من زَكَّاهَا (رواه مسلم )

“Ya Allah, limpahkanlah ketakwaan kepada jiwaku dan sucikanlah. Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yang Mensucikan jiwaku.” [Riwayat Muslim]

Pada kesempatan lain, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ (رواه الترمذي والحاكم والطبراني )

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amalan, dan hawa nafsu yang buruk.” [Riwayat at-Tirmidzi, al-Hakim, dan ath-Thabrani]

Oleh sebab itu, bagi orang yang telah terjangkiti penyakit ini, hendaknya memohonlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar jiwanya disucikan, dan perangainya diluruskan. Ia hendaklnya yakin, bila bersungguh-sungguh berdoa, terlebih ketika sedang sujud dan pada sepertiga akhir malam, yakinlah, pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan.

Langkah Ketiga : Melakukan Kegiatan-Kegiatan Yang Sesuai Dengan Jenis Kelamin Kita.
Di antara cara yang dapat kita tempuh untuk memupuk jati diri ialah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang selaras dengan diri kita. Bagi kaum wanita, misalnya dengan mengasuh anak kecil (keponakan, adik, atau lainnya), memasak, berdandan, menjahit, membuat karangan bunga. Bagi kaum laki-laki, misalnya dengan mencangkul, olah raga angkat besi, bela diri, tukang kayu, berenang. Dan hendaklah menjauhi segala perbuatan dan perilaku yang biasa dilakukan oleh lawan jenis.

Langkah Keempat : Terapi Hormon.
Salah satu metode pengobatan yang sekarang dikenal masyarakat adalah dengan terapi hormon. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila seseorang yang menderita penyakit suka sesama jenis mencoba pengobatan dengan cara ini. Akan tetapi, sebelum mencoba terapi ini, seyogyanya ia terlebih dahulu berkonsultasi kepada tenaga medis yang berkompeten, untuk mengetahui sejauh mana kegunaannya. Juga untuk meyakinkan bahwa dalam seluruh proses terapi ini tidak mengandung hal-hal yang diharamkan atau melanggar syari’at.

Langkah Kelima : Berbesar Harapan Dan Kuatkan Semangat.
Sebagaimana telah diisyaratkan di atas, bahwa setiap manusia terlahir ke dunia dalam keadaan normal dan berjiwa suci, dan hanya lantaran pengaruh dunia luarlah seseorang mengalami perubahan.
Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:

وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عن دِينِهِمْ (رواه مسلم)

“Sesungguhnya Aku telah menciptakan seluruh hamba-Ku dalam keadaan lurus lagi suci, kemudian mereka didatangi oleh setan dan kemudian setanlah yang menyesatkan mereka dari agamanya.”  [Riwayat Muslim]

Dari situ, hendaklah kita senantiasa berbesar harapan dan optimis bahwa segala penyakit yang kita derita dapat disembuhkan. Yakinlah, penyakit yang kita derita merupakan salah satu akibat dari ulah dan godaan setan. Setanlah yang telah menodai kesucian jiwa kita. Oleh karena itu, besarkan harapan, bulatkan tekad, dan kuatkan semangat untuk merebut kembali kesucian jiwa kita dari belenggu setan dengan selalu berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan membaca Al-Qur`ân. Ketahuilah, wahai Saudaraku, membaca Al-Qur`ân dengan khusyu’ dan penuh penghayatan merupakan senjata paling ampuh untuk menghancurkan perangkap syetan.

Termasuk pula di antara cara untuk menghindarkan diri dari perangkap setan ialah dengan senantiasa menghadiri majelis-majelis ilmu, dan berusaha agar selalu berada bersama dengan teman-teman yang baik.

إِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ ، وَ هُوَ مِنَ الْاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ (رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني)

“Sesungguhnya setan itu bersama orang yang menyendiri, dan ia akan menjauh dari dua orang” [Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, dan dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni]

Semoga pemaparan singkat ini bermanfaat bagi kita. Dan semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan kesucian jiwa dan keluhuran budi pekerti kepada kita.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Wallahu a’lam bish-Shawab.

0⃣5⃣ Sinda
Subhanallah....
Merinding sama LGBT...

Bagaimana memproteksi anak-anak dari LGBT. Kan kalau dulu, lihat anak laki-laki suka main sama orang laki-laki, kita merasa aman. Sekarang melihat banyak kasus LGBT & pedofil, jadi suka parno kalau lihat anak laki-laki jadi didekati sekali sama laki-laki!

🌷Jawab:
1. Menegaskan Identitas Seksual Anak dan Membiasakannya Berperilaku sesuai Identitas.

✔Biasakanlah anak berperilaku sesuai identitas seksualnya, seperti anak perempuan main boneka. (Sumber: rajanego.co.id)

Pola asuh orang tua amat penting di sini. Sebagai sekolah pertama yang akan ditemui anak, keluarga, khususnya orang tua, hendaknya kita dapat menanamkan pendidikan seksual sejak dini. Bedakan perilaku pada anak laki-laki dan perempuan. Biasakan mereka untuk memiliki dan menyukai sesuatu hal yang sesuai jenis kelaminnya, misalnya boneka diberikan kepada anak perempuan, sedangkan mobil-mobilan diberikan kepada anak laki-laki.

Ajarkan juga anak untuk memahami dientitas seksualnya untuk membiasakan mereka berperilaku sesuai seharusnya. Sebagai contoh, seorang anak perempuan diberi ketegasan bahwa ia berbeda dari anak laki-laki sehingga pakaian dan cara berdandannya pun harus berbeda, jangan menyerupai.

2. Jangan Biasakan Anak Memperlihatkan Bagian Tubuh Tertentu di Depan Umum.

✔Berikan pendidikan seksual sedini mungkin pada anak. (Sumber: 1.bp.blogspot.com)

Hal yang wajar ketika anak masih bayi, kita sebagai orang tua terbiasa mengganti bajunya dan membersihkan popoknya di depan umum. Namun, perlahan ketika anak makin dewasa, kita harus secara bijak dan sopan dalam menyentuh area pribadi anak. Mintalah izin ketika ingin mengganti pakaiannya, larang mereka ketika ingin buang air sembarangan atau tidak pada tempatnya, dan beri tahu bahwa mereka memiliki area pribadi yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain, kecuali oleh diri mereka sendiri dan mungkin Ummi ketika anak masih kecil. Dengan cara ini, anak lambat laun akan memahami bahwa aurat yang ada di tubuh mereka adalah hal yang harus dijaga dengan baik.

3. Pisahkan Tempat Tidur Anak agar Mereka Mandiri dan Memahami Perbedaan Gender.

✔Saat berusia 7 hingga 10 tahun, pisahkan tempat tidur anak agar ia mandiri dan memahami perbedaan gender. (Sumber: gayarumahminimalis.com)

Perintah ini sejalan dengan isi hadis bahwa sebaiknya anak mulai diperintahkan salat dan tidur terpisah ketika berusia 7 hingga 10 tahun. Bahkan, kita berhak bersikap tegas pada mereka jika aturan main ini tidak dipenuhi. Sesekali, anak mungkin merengek untuk minta ditemani tidur oleh orang tua atau kakaknya, terlebih ketika sakit atau sedang manja. Siasati dengan memberi nasihat secara lembut bahwa kita akan menemaninya tidur kali itu saja karena anak harus belajar mandiri dan usianya sudah cukup dewasa untuk tidur terpisah.

4. Melindungi dan Menjauhkan Anak dari Berbagai Stimulus Perilaku Menyimpang.

✔Jauhkan anak dari berbagai stimulus perilaku menyimpang. (Sumber: media.vivanews.com)

Nafsu adalah anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, baik untuk makan, minum, maupun berhubungan seksual. Dengan nafsu, manusia dapat bertahan hidup dan mempertahankan keturunannya. Tapi, pemenuhan yang tidak sesuai syariat tentu akan mendatangkan keburukan, baik di dunia maupun akhirat. Dengan makin merebaknya kasus homoseksual, tentu membuat paparan akan hal ini makin banyak, misalnya dari film, berita, hingga pembicaraan sehari-hari. Dampingi perkembangan anak agar kita dapat mengetahui kira-kira hal apa saja yang mereka lihat dan dengar sehari-hari dari lingkungannya. Berusahalah untuk jangan cuek dan terlalu membebaskan karena tuntutan zaman, tapi tetap beri anak kemudahan akses untuk bertanya kepada kita sebagai orang tua tentang masalah tersebut.

5. Perkuat Ilmu Agama Anak dan Ceritakan Kisah-Kisah Tuntunan, Khususnya tentang Nabi Luth.

✔Perkuat anak dengan ilmu agama sejak dini dan ceritakan kisah-kisah islami. (Sumber: nuqtoh.com)

Agama adalah fondasi penting dalam membentuk karakter anak. Menjadi contoh bagi mereka adalah langkah awal dalam mendidik. Dalam kehidupan sehari-hari, ajarkan ilmu agama dalam setiap sendi dan kegiatan. Sering-sering menceritakan kisah keagamaan, seperti kisah Nabi dan para sahabat. Berkaitan dengan kasus ini, cerita yang paling cocok adalah kisah Nabi Luth.

0⃣6⃣ Ridha 
Semoga ustadzah bahagia selalu. Ustadzah, saya ibu yang mempunyai anak, ketika ada saudara & temen waktu ketemu sering berangkulan erat sekali, rapet. Ungkapan bahagia jarang ketemu. Namun saya sendiri risih, dan merasa tidak nyaman. Apakah saya disebut TERLALU ustazah??
Atau mereka yang TERLALU??
Bagaimana seharusnya akrab dengan teman sesama wanita??

🌷Jawab:
Kalau orang yang lama tidak bertemu jika bertemu wajar jika dia berpelukkan atau rangkulan dan ada juga orang yang biasa saja kita jangan mempersulit. Kalau mba' risih tinggal bilang saja dan katakan cinta mba' kepada saudara mba' karena Allah SWT insyaAllah mereka paham.

0⃣7⃣ Serra 
Sebenarnga adakah ciri khusus LGBT?

🌷Jawab:
1. Orientasi seks pria bisa terlihat ketika pesta.

Dari mata turun ke hati. Rasa ketertarikan seseorang dimulai juga dari pandangan mata menggoda atau penuh perhatian. Di mana akan berlanjut dengan berkenalan, berinteraksi secara intens dan kemudian berlanjut dengan menjalin ikatan.

Ketika di tempat ramai, seperti pesta atau pantai ada lelaki memberikan tatapan penuh arti dengan waktu lama, berarti dia memiliki ketertarikan lebih.

Ketertarikan ini dapat berlanjut, dengan sentuhan tangan, pantat atau sekadar menggoda. Seorang gay akan menunjukkan keberaniannya untuk mengenal pria yang disukainya.

Hal ini terlihat ketika dia mabuk. Ketika mabuk pria heteroseksual, dapat menggunakan alasan ini untuk mendekati wanita. Tapi jika seorang pria mengambil kesempatan itu berarti orientasi seksualnya agak dipertanyakan. Ia bahkan menghindar atau menolak secara halus berhubungan dengan lawan jenisnya.

2. Tidak terlalu tertarik diajak bicara mengenai seks dengan lawan jenis.

Lelaki normal terutama beristri pasti memiliki hasrat seksual untuk berhubungan intim secara intens apabila ia benar-benar normal. Dia memiliki imajinasi dan referensi gaya di ranjang. Namun, apabila pasangan pria Anda tidak ingin mencium, menolak menghabiskan waktu, menolak berpelukan bahkan menyentuh Anda dengan penuh gairah itu patut dipertanyakan.

Untuk memastikannya, tanyakan gaya apakah yang diinginkan saat di ranjang, apabila dia hanya terpaku tanpa nafsu saat anda menggodanya. Itu bisa menandakan bahwa dia adalah homoseksual.

Kemudian, tanyakan pandangannya tentang imajinasi dalam berhubungan badan. Paling ekstrem, seputar imajinasinya berhubungan intim dengan seorang pria. Jika makin lama dia bercerita dengan penuh hasrat menceritakan orientasi seksualnya kepada sesama jenis. Tanyakan langsung kepadanya, apakah dia seorang gay?

3. Film Favoritnya berisi pria telanjang.

Untuk menyalurkan hasrat seksual dapat dengan menonton film semi, majalah porno atau langsung ke tempat prostitusi. Beberapa pria memiliki mengoleksi video porno dengan bintang seksi perempuan dalam dan luar negeri. Itu, hal yang normal bagi seorang laki-laki, meskipun jika terlalu sering dapat dianggap maniak dan gila seks.

Untuk mengetahui hal itu, Anda bisa mengecek pasangan Anda apakah memiliki video porno di folder komputernya. Jika koleksi filmnya berisi perempuan berarti dia masih menginginkan berhubungan intim dengan perempuan, tentu dengan Anda juga.

Namun,  jika dalam koleksi videonya banyak dibintangi seorang laki-laki. Hati-hati, kemungkinan pasangan Anda seorang gay. Pria yang memiliki orientasi seks seperti ini memiliki ketertarikan menonton pria telanjang.

4. Punya teman gay.

Seorang lelaki yang berorientasi homoseksual biasanya memiliki komunitas dan kelompok sejenis. Di ruang-ruang ini, mereka berkumpul dan mengadakan agenda bersama yang menunjang isu tentang LGBT atau sekadar mencari pasangan. Media ini menjadi ruang terbuka dan nyaman untuk menunjukkan jati dirinya.

0⃣8⃣ ULfa
Sekarang sudah ada istilah QUEEN untuk LGBT, seperti apakah mereka itu?

🌷Jawab:
DRAG QUEEN adalah istilah untuk pria berdandan seperti wanita glamour untuk suatu pertunjukkan walaupun dalam kesehariannya mereka bisa bersikap normal seperti biasanya.
Contohnya: Tata Dado

0⃣9⃣ Chie
Bund, beberapa pelaku LGBT yang pernah ana temui kebanyakan berasal dari lingkungan yang kondusif dan keluarga baik-baik serta taat agama. Bahkan ada yang suami temen seorang hafidz dan imam sholat tapi memiliki orientasi seks menyimpang.
Yang ingin ana tanyakan, sudah sedemikian rapuhkah diri sehinga Mudah berubah haluan padahal nilai-nilai agama sudah ditanamkan sejak Dini!!!

Jazakillah khoir bunda.

🌷Jawab:
Afwan mba' mungkin saja mereka bisa menjadi LGBT karena pergaulan bisa saja seorang yang hafidz menjadi gay karena lingkungan dan pergaulan atau seorang suami yang berubah menjadi seorang LGBT karena waktu mudanya pernah atau trauma karena pelecehan seksual karena lingkungan atau pergaulan, mengingatkan dia akan hal tersebut sehingga dia merasa harus merubah diri menjadi hal yang lain walaupun mereka taat menjalankan perintah Allah SWT. Karena itulah kita harus berhati-hati dalam pergaulan kita dan mencari lingkungan yang baik. Karena setan selalu berusaha menggoda manusia dari arah mana saja.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Kita meminta kepada Allah agar memberikan keselamatan kepada seluruh kaum muslimin dari segala bala. Betapa bagusnya apa yang diajarkan Rasulullah kepada kita dalam zikir pagi dan sore. Ibnu Umar mengatakan, “Rasulullah tidak pernah meninggalkan doa berikut ketika sore dan ketika pagi:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَ وْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

‘Ya Allah, aku memohon kepadaMu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepadaMu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan amankanlah aku rasa takut, jagalah aku dari arah depan arah belakangku, dari arah kanan dan kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu agar aku tidak dibinasakan dari arah bawahku.’”

Waki’ mengatakan, “Maksudnya (dibinasakan dari arah bawah) adalah ditenggelamkan ke bumi.”

Perlu diperhatikan bahwa dengan tidak membuka diri sebagai orang yang memiliki kecenderungan homoseks, ini akan menjaga pelakunya dari banyak kejelekan dan menghilangkan dosa yang besar dari dirinya. Sehingga terdapat kebaikan dunia dan akhirat dengan tidak mengumbar aib homoseks. Dan barangsiapa yang mengumbar aibnya sendiri, maka jangan salahkan siapa-siapa selain dirinya sendiri.

Imam al Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkah sebuah hadits dari Salim bin Abdullah bahwa beliau mengatakan telah mendengar Abu Hurairah berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Setiap umatku akan diampuni kecuali orang-orang yang mengumbar aib dosanya. Sungguh termasuk sikap mengumbar aib semisal seseorang mengerjakan suatu perbuatan jelek di malam hari lalu di pagi harinya, dalam keadaan Allah telah menutupi perbuatan jeleknya itu, dia berkata pada temannya, ‘Wahai fulan, tadi malam aku melakukan ini dan itu’ Padahal Allah telah menutupi perbuatannya, akan tetapi dia singkap tutup yang Allah telah berikan itu di pagi hari.”

Demikian karena sikap mengumbar aib sendiri merupakan tanda tidak peduli dan sikap acuh tak acuh terhadap dosa baik dengan ucapan atau perbuatan. Oleh karena itu, dosanya pun menjadi bertambah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar