Sabtu, 10 Oktober 2020

MENJAGA KESEHATAN MENTAL SAAT PANDEMI

 



OLeH  : dr. Defti Putri P. 

     💎M a T e R i💎


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala nikmat iman, Islam, sehat, sehingga pada pagi hari ini bisa sharing dengan ummahat sholihah.


Shalawat serta salam selalu tercurah kepada uswatun hasanah baginda Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, para sahabat, pengikutnya hingga akhir zaman, dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil akhir, aamiin.


Syukron atas kesempatan yang diberikan. Pagi hari ini saya akan sharing tentang MENJAGA KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI.


🌸MENJAGA KESEHATAN MENTAL SAAT PANDEMI VIRUS CORONA



Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur.


Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat mempengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental.


✔️Beberapa kelompok yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi virus Corona adalah anak-anak, lansia, dan petugas medis.


✔️Tekanan yang berlangsung selama pandemi ini dapat menyebabkan gangguan berupa:


1. Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat. 


2. Perubahan pola tidur dan pola makan. 


3. Bosan dan stres karena terus-menerus berada di rumah, terutama pada anak-anak. 


4. Sulit berkonsentrasi. 


5. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan. 


6. Memburuknya kesehatan fisik, terutama pada penderita penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi. 


7. Munculnya gangguan psikosomatis. 


💎Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Virus Corona


Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus Corona:


🔸1. Melakukan Aktivitas Fisik


Berbagai olahraga ringan, seperti lari kecil atau lompat di tempat, dapat Anda lakukan selama menjalani karantina di rumah. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh Anda akan memproduksi hormon endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood Anda.


√ Latihan peregangan dan pernapasan juga dapat membantu Anda untuk menenangkan diri. 


√ Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk meningkatkan sistem imun.


🔸2. Mengonsumsi Makanan Bergizi


Konsumsilah makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Beragam nutrisi tersebut dapat Anda peroleh dari nasi dan cereal, buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta susu.


Bukan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh Anda, asupan nutrisi yang cukup juga dapat menjaga kesehatan mental Anda, baik secara langsung maupun tidak langsung.


🔸3. Menghentikan Kebiasaan Buruk


Bila Anda atau keluarga Anda seorang perokok, cobalah hentikan kebiasaan buruk tersebut mulai dari sekarang. Merokok akan meningkatkan risiko Anda terinfeksi kuman penyakit, termasuk virus Corona. 


Kebiasaan buruk yang juga perlu dihentikan adalah kurang beristirahat atau sering begadang. Jika kurang istirahat, Anda akan lebih mudah mengalami kecemasan dan mood Anda pun akan lebih tidak stabil.


🔸4. Membuat Rutinitas Sendiri


Selama menjalani karantina di rumah, Anda bisa melakukan hobi atau aktivitas yang Anda sukai, misalnya memasak, membaca buku, atau menonton film. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut juga dapat menghilangkan rasa jenuh.


🔸5. Lebih Bijak Memilah Informasi


Batasi waktu Anda untuk menonton, membaca, atau mendengar berita mengenai pandemi, baik dari televisi, media cetak, maupun media sosial untuk mengurangi rasa cemas.


Meski begitu, jangan menutup diri sepenuhnya dari informasi yang penting. Pilah informasi yang Anda terima secara kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari sumber yang terpercaya.


🔸6. Menjaga Komunikasi Dengan Keluarga Dan Sahabat


Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan rekan kerja Anda, baik melalui pesan singkat, telepon, atau video call. Anda bisa menceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang Anda rasakan. Dengan cara ini, tekanan yang Anda rasakan dapat berkurang sehingga Anda bisa lebih tenang.


Bila Anda memang memiliki gangguan mental, konsumsilah obat-obatan yang telah diresepkan dokter secara rutin. Bila perlu, periksakan diri Anda ke dokter secara berkala agar dokter dapat memantau perkembangan kondisi Anda.


Rasa takut dan cemas memang normal dirasakan selama masa pandemi seperti ini. Namun, cobalah untuk selalu berpikir positif dan bersyukur. Jika stres dan ketakutan yang Anda alami terasa sangat berat, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.


Wallahu a'lam


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

        💎TaNYa JaWaB💎


0️⃣1️⃣ iiK ~ Pekanbaru 

Dok, memang kondisi pandemik ini sangat berasa dampaknya ke kesehatan mental. 

Terutama saya sebagai ibu. Salah satu yang harus ekstra dalam "Sehat Mental." Membersamai anak-anak belajar daring. Sungguh sampai saat ini masih bingung mencari cara yang pas untuk mengatur strategi.

Bagaimana caranya biar tidak terlalu stres menghadapinya ya dok?


🍓Jawab:

√ 1. Jangan Menanggung Beban Sendiri


Cari bantuan yang bisa membuat orang tua merasa lebih nyaman, jangan menanggung beban sendiri.


Berusaha menanggung beban dalam mengajari anak sendirian dapat menimbulkan rasa tertekan. Jika memang dirasa kurang mampu,  tidak perlu sungkan mencari bantuan dari orang lain seperti pasangan, tetangga, hingga orang-orang terdekat.


Jika orang tua memaksakan diri, bisa berdampak pada suasana hati dan emosi yang meledak-ledak.


√ 2. Mengatur Emosi


Orang tua akan menjadi galak saat menjadi guru di rumah yang berdampak bagi rasa tidak nyaman untuk anak dalam proses belajar jarak jauh. Harus ada kesadaran orang tua, kalau cara mengajarnya galak, bisa jadi anak tidak nyaman. 


√ 3. Mengenali Kepribadian Anak


Mengenal kepribadian anak menjadi strategi untuk menciptakan pola komunikasi yang baik dan efektif.


√ 4. Menanyakan Cara Belajar Yang Digemari


Belajar dengan metode yang digemari sang anak gembira ketika melakukan proses belajar jarak jauh.


Namun, orang tua juga diharapkan bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga anak tidak merasa bosan, tapi merasa senang dan betah untuk belajar sendiri didampingi ibu atau ayahnya.


Terlepas dari semua itu, kunci utama adalah Mohon kepada Alloh ﷻ, doakan anak dan diri kita agar Alloh ﷻ lembutkan hati keduanya, sehingga terbangun suatu sinergi yang baik antara orang tua dan anak. 


Wallahu a'lam


0️⃣2️⃣ Andita ~ Jakarta Barat

1. Bagaimana cara memotivasi anak yang LFH yang makin hari makin menurun semangat belajarnya karena keasyikan main dan seakan pandemi ini adalah liburan panjang bukan belajar dari rumah. Apa ada trik-triknya tidak dok?


2. Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada orang yang terkena covid-19 yang mengisolasi dirinya di kamar, bukan di rumah sehingga tidak bisa bebas melakukan aktivitas seperti yang disebutkan di atas untuk mengalihkan pikiran. Apakah ada teknik-teknik untuk merelaksasi pikiran atau semacamnya dok?


Terima kasih banyak sebelumnya. 


🍓Jawab:

1. Kalau pengalaman pribadi saya, ketika anak saya sudah mulai menurun semangatnya, video call guru, teman-teman, saudara. Dan alhamdulillah hal tersebut bisa sedikit menambah semangatnya yang mulai menurun.


2. Relaksasi dan menenangkan diri yang terbaik adalah dengan munajat dan mendekatkan diri pada Alloh ﷻ, terutama di sepertiga malam terakhir. 


Wallahu a'lam


0️⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan

Assalamu'alaikum


1. Ada rasa cemas mendengar banyak berita tentang covid-19 dan penyebarannya. Akhirnya muncul rasa paranoid.

Bagaimana mengatasi rasa itu dok? 


2. Kemudian, seberapa berat kerusakan tubuh, terutama paru-paru, akibat terserang covid 19?


🍓Jawab:

Wa'alaikumsalam, 


1. √ Positive thingking

√ Latihan pernafasan 

√ Jangan terlalu sering membaca berita atau info tentang covid-19, atau kalau kita tipikal yang mudah kepikiran akan suatu berita, sebaiknya tidak usah baca info tentang covid-19 dulu. 


2. Seberapa kerusakannya tergantung virulensi virus tersebut menyerang paru-paru, dan pada tiap-tiap penderita berbeda-beda. 


Wallahu a'lam


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Bismillah... 


Di kondisi yang spesial ini, mari kita sama-sama berdoa, pasrah dan tawakal, semoga pandemi ini segera berakhir, dan semuanya kembali normal seperti sedia kala. Selalu berpikir positif agar imun kita tetap baik, tubuh kita tetap sehat.


Men sana incorporesano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat). 


Doa perlindungan dari penyakit berbahaya (virus corona). 


Alloohumma inni auudzubika minal baroshi wal junuuni waj judzaami wa min sayyi-il asqoomi


"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra dan dari segala penyakit buruk lainnya." 

(HR. Abu Dawud no. 1554)


Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar