Minggu, 25 Oktober 2020

MEMECAH MENTAL BLOCK DALAM DIRI



OLeH   : Ustadzah Farida Nur Aini

      💘M a T e R i💘

🌸MEMECAH MENTAL BLOCK DALAM DIRI

Bismillahirrohmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil 'alamiin

Washolatuwasala mu'ala ashrofil anbiya iwal mirsalin,  wa'ala alihi rosulillah ajma'in Asyhadu ala ilahaillah wa asyhadubanna muhammadar rasulullah 

Teman-teman semuanya, bunda-bunda shalihah, mbak-mbak, pada malam hari ini kita akan membicarakan tentang bagaimana cara kita menguasai diri, mengontrol diri dalam hal mental kita. Yaitu bagaimana cara memecahkan mental blok yang ada pada diri kita.

Selama kita mengalami kehidupan di dunia ini ada permasalahan-permasalahan, yang ini kita golongkan menjadi tiga permasalahan besar yaitu:

~ Masalah Harta

~ Masalah Fisik dan 

~ Masalah Hati 

Setiap manusia itu akan mengalami ketiga hal tersebut. Masalah harta, mungkin kurang dalam harta atau perebutan harta ataupun juga karena hartanya berlebih justru bisa menimbulkan masalah.

Masalah fisik juga begitu, ujian berupa kekurangan fisik, berupa sakit, berupa musibah. Nah yang paling berat dari ketika ujian ini adalah ujian hati permasalahan hati. Kita sebagai perempuan, sering disampaikan bahwa perempuan itu lebih dominan perasaannya ya. Ini memang fitrah, memang Alloh ﷻ sudah menjadikan kita itu berbeda dengan laki-laki. Kalau laki-laki itu lebih banyak dominan pada masalah logikanya.

Tapi kita lebih dominan pada perasaannya, sehingga kita sering sekali ketika menghadapi masalah, yang kita dapatkan adalah takut dulu, cemas dulu, sedih dulu dan sebagainya. 

Nah ini yang harus kita kendalikan sehingga kita tetap bisa menjalani kehidupan ini dengan benar, dengan baik. Jangan sampai kemudian kita larut dalam perasaan hati kita. Misalnya kita merasa kecewa terus, kemudian kekecewaan ini berlarut-larut, kita tidak bisa mengatasinya atau kita cemburu, tapi kita tidak bisa mengatasi kecemburuan ini, sehingga menjadi permasalahan yang semakin lama semakin membesar. 

Atau juga hal-hal yang lainnya, yang ini harus kita atasi, karena itu akan menjadi mental block di dalam diri kita, akan menghambat kehidupan kita, karena nanti ketika kita akan melangkah, ya perlu ada satu kekuatan, ketenangan jiwa dan juga keyakinan diri bahwa permasalahan itu semua akan bisa di selesaikan.

Sebenarnya permasalahan mental ini juga sudah terjadi sejak zaman dulu kala. Kita belajar dari Sirah betapa sahabiyah dulu juga mengalami berbagai macam ujian dalam hal mental dan hati. 

Kita belajar dari Maryam. Maryam ini nanti kelak di surga akan menjadi penghulunya para penduduk wanita di surga. Maryam mengalami ujian yang sangat sangat luar biasa, yang mungkin manusia biasa, kita, sebagai perempuan tidak sanggup untuk menghadapinya. Karena bagaimana tidak, Maryam diasuh oleh ayahnya Imron dengan penuh ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahkan ayahnya membuatkan sebuah mihrob khusus untuk anaknya, untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi tidak pernah sama sekali, tersentuh oleh laki-laki, tapi kemudian Alloh ﷻ menjadikannya hamil. Nah betapa ini hal yang sangat luar biasa. Seorang perempuan kenal laki-laki pun tidak, tiba-tiba hamil. Di fitnah perkataan masyarakat luar biasa, mereka membully, mereka benar-benar mencaci-maki dengan kata-kata kotor. "Kira perempuan yang baik, kira perempuan yang shalihah, ternyata hamil diluar nikah."

Padahal ini benar-benar wanita suci. Betapa sedihnya, betapa luar biasa perasaannya menghadapi ujian ini. Apalagi kemudian ketika menjelang kelahiran, Maryam kemudian meninggalkan wilayahnya untuk melahirkan seorang diri. Kita saja kalau mau melahirkan itu kan sudah wah segala persiapan yang kita lakukan, semua keluarga terutama ibu kita. itu mensupport kita. Tetapi ini Maryam sendirian, melahirkan sendirian. Jadi betapa sedihnya terhantam perasaannya dengan ujian yang sangat berat ini. Dicantumkan di dalam surat Maryam ayat 23 sampai 26 tentang kisahnya yang luar biasa. 

Kemudian kita juga melihat kisah yang luar biasa dari Asiyah istri Fir'aun, seorang wanita yang shalihah yang bersuamikan, tidak hanya tidak mau shalat, tidak mau mengerjakan perintah Alloh ﷻ, tapi malah dia menjadikan atau menganggap dirinya Tuhan dan sangat-sangat kejam. Coba bagaimana perasaannya. Ya mungkin diantara bunda disini ada yang merasakan "suamiku itu susah sekali ibadahnya, suamiku itu suka berkata kasar, suamiku itu malas bekerja dan sebagainya." Dan ini ternyata Asiyah ini jauh jauh lebih berat lagi ujian perasaannya dengan bersuamikan, orang yang menganggap dirinya Tuhan dan juga sangat kejam yang akhirnya asiyah meninggal dunia di tangan suaminya.

Juga istri Rasulullah ﷺ Ya Habiballah juga pernah mengalami ujian yang sangat besar. Di dalam perasaannya hatinya yaitu ketika Aisyah di fitnah berselingkuh dengan Sofyan. Dapat kita bisa bayangkan bagaimana perasaan aisyah ketika dituduh seperti itu. Beliau sama sekali tidak melakukan itu. Ya kita sedikit kembali siroh. Ketika aisyah bersama rombongan, dia sudah berada di tendanya disedekupnya. Kemudian ternyata kalungnya ketinggalan, akhirnya dia keluar lagi dari sedekupnya. Nah karena waktu itu badan aisyah masih kecil ya. Jadi orang-orang yang menandunya itu tidak tahu kalau Aisyah keluar, dikiranya masih ada di dalam sedekupnya, nah kemudian mereka pergi. Nah ketinggalan lah Aisyah di daerah itu sendirian. Kemudian ada seseorang yang bernama sofyan, ya sahabat yang kemudian membantu Aisyah untuk kembali menemui rombongan Rasulullah ﷺ. Nah disitu ketika melihat Aisyah berdua dengan sofyan, maka desas-desus kaum kafir mengatakan Aisyah telah berselingkuh, sampai kemudian Rasulullah ﷺ pun mendiamkan. Betapa luar biasanya peristiwa ini, seorang istri Nabi dituduh selingkuh. Bagaimana perasaannya, ini kan luar biasa yah sampai kemudian Alloh ﷻ sendiri yang membersihkan nama Aisyah. Di dalam surat An-nur bahkan itu satu lembar full itu adalah pembelaan Alloh ﷻ terhadap Aisyah. 

Kita juga mengalami hal yang sama di dalam kehidupan kita. Kita kecewa, kita marah, kita cemburu. Ini adalah ujian-ujian yang juga dialami oleh para sahabat di zaman dulu. Sehingga kita sebenarnya mengulang saja hal yang sama. Nah yang penting adalah bagaimana kita mengatasi permasalahan itu, mengatasi permasalahan mental yang terjadi pada diri kita.

Nah ternyata kalau para sahabiyah juga mengalami hal yang sama, apalagi kita, manusia normal. Kita juga hampir setiap hari mengalami permasalahan. Permasalahan ujian yang terkait dengan perasaan kita. Apalagi kita sebagai perempuan begitu ya, yang banyak sekali hal-hal yang kita kedepankan itu, langsung kita rasakan. Kata orang jawa itu kan, "digowo tekan ati", dipikir itu sampai dalam, sampai berlarut-larut, sampai bertahun-tahun. Nah ini apabila terus-menerus ada pada diri kita, itu akan menghambat perkembangan hidup kita sendiri, yang itu akan menjadi mental block, penghambat mental kita. Sehingga kita susah untuk melangkah ke depan. Jadi berbagai perasaan yang dialami oleh perempuan seperti minder misalnya, tidak percaya diri ketika menghadiri acara bersama suami,  itu ya atau minder dengan bentuk fisik kita, minder dengan dari sisi materi kita dan sebagainya. Apalagi kemudian kalau ini ada pergaulan dengan orang kantor suami begitu ya. Ini bisa menghambat komunikasi dengan suami, apabila perasaan minder ini ada terus-menerus. Termasuk minder dengan saudara misalnya yang saudara itu terlihat lebih sukses, sehingga ketika pertemuan keluarga kita menyendiri karena merasa tidak sukses, tidak berhasil seperti saudara yang lainnya. Atau takut dengan masa depan, khawatir nanti anakku bagaimana, nanti rumah tanggaku bagaimana, yang di keluargaku bagaimana. Ketakutan-ketakutan di masa depan apalagi di masa pandemi, dengan berbagai permasalahan yang ada pada keluarga kita. Takut terhadap masa depan ini juga menjadikan mental block pada diri kita. 

Termasuk hal yang cukup besar juga adalah trauma, trauma di masa lalu. Kita pernah mengalami kekecewaan. Kita pernah mengalami putus asa dan sebagainya, yang ini sehingga kita takut untuk melangkah. Trauma dengan masa lalu misalnya. Ada teman saya itu bilang, dia sempat trauma dengan pernikahan. Hampir saja dia tidak mau menikah karena trauma dengan ayahnya. Jadi ayah kandungnya ini seorang yang tempramen, yang kasar, yang dia sering memukul ibunya, beliau tidak mendapatkan sosok ayah yang baik ya, jadi di mata beliau ini laki-laki itu kejam, sampai kemudian dia tidak mau nikah, itu karena trauma dengan ayahnya.

Nah ini kan juga akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Perasaan khawatir gitu ya, jadi semua hal yang ada pada diri kita, itu kalau kita pelihara, kekhawatiran itu terus ada pada diri kita, ada traumatik, ada ketakutan, ada keminderan, ada cemburu, ada putus asa dan semua perasaan itu apabila terus ada pada diri kita, itu akan menjadi mental block yang akan menghalangi jalan hidup kita. Sehingga ini yang harus kita hilangkan. Ini yang harus kita bersihkan sehingga kita bisa melangkah ke depan itu dengan penuh keyakinan dan percaya diri.

🔷🌷🔷
Kemudian apa yang harus kita lakukan untuk bisa merubah diri kita sendiri, karena sebenarnya yang paling bisa merubah diri kita adalah diri kita sendiri. Orang lain itu memberikan masukan, memberikan motivasi. Bagaimana kita berusaha bisa berubah, itu yang bisa merubah adalah diri kita sendiri. Sehingga yang bergerak adalah diri kita sendiri. Semua ini dimulai dari pikiran kita. Alloh ﷻ itu sesuai prasangka hamba-Nya. Ini yang harus selalu kita pegang. Bahwa segala sesuatu yang terjadi itu, sebenarnya tergantung dari bagaimana kita berpikir positif. 

Pernah suatu hari Rasulullah ﷺ mengunjungi seorang Yahudi yang sakit yang sudah tua. Kemudian beliau ini mengatakan, "Bagaimana aku bisa sembuh, Aku kan sudah tua", begitu jadi dia mengatakan hal yang negatif, karena berpikir negatif. Dia udah tua, bagaimana dia bisa sembuh. Jadi dia tidak yakin, maka Rasulullah ﷺ menegurnya. Karena kamu akan mengalami apa yang kamu katakan seperti itu.

Sehingga pentingnya bunda semuanya, ketika kita mengalami permasalahan, yang harus kita tata adalah pikiran kita. Pertama kali itu pikiran positif, dengan memikirkan nanti yang terjadi adalah positif. Jangan memelihara pikiran negatif, nanti kalau begini bagaimana, nanti kalau begitu bagaimana. Perasaan khawatir akan menghambat diri kita. Ini harus ditata ulang, pikiran kita. Ada Alloh ﷻ Yakin saja semua permasalahan ini bisa diselesaikan karena Alloh ﷻ itu menguasai segala yang ada di muka bumi ini dengan sangat mudah.

Ketika Alloh ﷻ itu berkehendak ya, dengan Maha Iradah-Nya maka Kun Fayakun, semuanya bisa berubah. Bahkan sesuai dengan kehendak kita, sesuai dengan pikiran kita. Jadi harus yakin dengan merubah mindset kita, dengan berfikir yang baik, berpikir yang positif. Jadi kalau ada pikiran-pikiran negatif, ada lintasan pikiran kekhawatiran seperti itu, segera dirubah. Ada Alloh ﷻ tempat kita bergantung, tempat kita memohon. Pasti ada solusinya. Selama kita terus berikhtiar dan berusaha pasti nanti yang terjadi adalah baik, asalkan kita sabar. 

Kemudian mengubah kata-kata. Bunda bahwa kata-kata itu doa. Apa yang kita katakan itu, yang akan terjadi. Ini saya ambilkan ada yang menjadi guyon para bunda begitu ya, yang pernah saya dengar, jadi ada bunda yang bilang, "Saya itu susah kurus, gimana mau kurus, Saya minum air putih aja jadi daging",  pernah tidak mendengar kata-kata seperti itu. Jadi sudah menjadi dirinya, aku ini susah kurus, maka akan susah beneran. Terus dia bilang, aku minum air putih saja jadi daging, akan terjadi beneran kata-kata itu doa. Jadi kalau kita ingin merubah keadaan kita, beri ungkapan-ungkapan yang positif, rubah kata-kata kita, terutama kita sebagai seorang ibu kepada anak. Hati-hati kalau kita sedang jengkel. Jangan sampai seorang ibu mengucapkan kata-kata yang negatif kepada anak-anak itu doa itu. Nanti akan terjadi itu, yang kedua yang harus kita lakukan dengan merubah kata-kata kita. 

Kemudian juga bahwa kita harus menopang kehidupan kita ini, agar kuat, agar bakoh, menghadapi segala permasalahan dengan kekuatan iman dan taqwa. Kalau kita itu benar-benar beriman kepada Alloh ﷻ, kita benar-benar bertaqwa kepada Alloh ﷻ, maka kita akan menyerahkan segala permasalahan hidup kita hanya kepada Alloh ﷻ. Kita tidak akan menanggung permasalahan ini sendirian, kan permasalahan itu datangnya dari Allah subhanahu wa ta'ala, maka kitapun juga minta solusinya kepada Alloh ﷻ.

Ada satu kejadian yang luar biasa yang kita ambil dari Sirah. Ada suatu kisah yang terjadi pada zaman Umar Bin Khattab, ketika Umar menjadi khalifah menjadi pemimpin menjadi presiden. Pada waktu itu ada gubernur yang baru saja diangkat yang bernama Amru bin Khattab. Ketika ini di angkat, hanya selang beberapa waktu ya Sungai Nil ini tiba-tiba mengering. Kok bisa ini terjadi,  lalu beliau mengumpulkan para tokoh masyarakat, tokoh agama untuk ditanya ini kenapa sungainya kok bisa tiba-tiba mengering. Kemudian para tokoh masyarakat mengatakan ini sudah sering terjadi wahai gubernur dan solusinya adalah kami akan memberikan tumbal kepada Sungai Nil berupa seperti binatang-binatang seperti begitu dijadikan tumbal, tapi yang paling keras itu kami memberikan tumbal berupa gadis yang kami terjunkan ke sungai Nil. Kalau gadis itu jatuh kemudian berdarah-darah dan mengenai sungai dan sungai Nil itu akan mengalir deras. Ini Syirik, ini tidak boleh terjadi, tapi solusinya bagaimana juga beliau belum mengetahui. Akhirnya berkirim surat kepada Presiden, kepada khalifah yaitu Umar Bin Khattab kemudian,

Umar Bin Khattab dengan kekuatan keyakinan keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala membalas surat itu ditujukan bukan kepada Gubernur tapi ditujukan kepada Sungai Nil. Ketika surat itu sampai kepada gubernur, gubernur membacakan surat itu, karena memang surat itu ditujukan kepada sungai nil, yang isinya, "Jika kamu mengalir karena tumbal-tumbal yang diberikan oleh manusia, maka aku minta engkau berhenti sekarang, tapi kalau engkau mengalir karena perintah Alloh ﷻ, karena kekuasaan Alloh ﷻ, maka aku minta kamu mengalir selamanya."

Dan apa yang terjadi, setelah surat itu dibacakan, tiba-tiba Sungai Nil mengalir dengan derasnya dan tidak pernah berhenti. Solusi yang disampaikan karena kekuatan iman. Jadi bukan kemudian terus Umar Bin Khattab membuat perintah untuk meneliti, membuat penelitian terus kemudian mencari solusinya dengan berbagai media dan sebagainya, mencari aliran sungai dan sebagainya. Kalau memikirkan solusinya itu dengan manual, dengan tenaga manusia, dengan pikiran manusia, itu akan memakan biaya, energi, waktu yang luar biasa. Karena kan sungai-sungai yang terbesar. Tetapi karena kemudian kekuatan iman dan taqwanya Umar Bin Khattab pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, MasyaAllah solusinya sangat sangat simpel, sederhana, hanya dengan dikasih surat. Selesai. 

Jadi masalah ini juga bisa terjadi pada diri kita, karena Alloh ﷻ nya Umar dan Alloh ﷻ nya kita itu sama, bedanya di masalahnya karena beliau itu presiden, yang masalahnya besar sekali begitu. Tapi kalau kita tidak sekelas presiden, masalahnya kan lebih kecil dari Umar Bin Khattab, sehingga kalau Umar saja permasalahan besar itu sangat mudah simpel, kunfayakun, selesai. Apalagi kita dengan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bismillah semua permasalahan pasti bisa selesai. 

Terus kemudian bunda, apapun yang terjadi pada diri kita. Permasalahan yang pernah terjadi dengan tetanggga, dengan saudara, dengan ipar, dengan mertua, dengan suami ya, dengan siapapun. Ikhlaskan,  Ikhlaskan. Karena dengan mengikhlaskan masa lalu, hati kita akan bersih, mental kita akan kembali tenang. Mengikhlaskan memang mudah ya diucapkan, misal pernah dimarah-marahin suami, kita tidak melakukan kesalahan terus kita ikhlas, susah memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin ketika kita, "Ya Allah aku ikhlas, Ya Allah aku ikhlas, Ya Allah aku ikhlas" sampai hati kita itu bisa benar-benar ikhlas. Kita dimarahin, kita dituduh, kita difitnah, ikhlaskan, karena Alloh ﷻ yang akan menyelesaikan semuanya.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Dzah apakah setiap diri kita pasti memiliki mental block dzah? 

Dan jika kita mengatasinya, apakah suatu saat dia "mental block" itu bisa muncul lagi ya dzah?

🔷Jawab:
Setiap orang itu akan mengalami peristiwa dimana dia akan mengalami mental block. Tergantung orang tersebut, apakah bisa mengatasi atau tidak. Jika orang tersebut bisa mengatasi, artinya jika mengalami masalah, dia tetap tenang, dia tetap bisa mengendalikan diri, maka dia tidak akan mengalami mental block. Sehingga permasalahan apapun yang terjadi pada dia, maka dia bisa santai aja. Orangnya tenang, berarti orang yang seperti ini, artinya dia sudah bisa menguasai dirinya.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Titin ~ Jambi
Ustadzah, perasaan minder dan khawatir berlebihan sangat menganggu saya , terkadang membuat saya kesulitan dalam mengatasinya.

Apa yang harus saya lakukan dzah?

🔷Jawab:
Perasaan minder ini, ada pada semua orang. Karena kan tidak ada manusia yang sempurna, tetapi ini jangan kemudian membuat kita terus-terusan dalam hal keminderan. Kita harus keluar, karena kalau rasa minder itu ada pada diri kita dalam waktu yang lama, nah ini nanti akan menjadi mental block. 

Nah bagaimana caranya untuk bisa mengatasi? Cari kelebihan! Setiap kita pasti mempunyai kelebihan.

Caranya, dengan kita banyak-banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Apa yang bisa kita bantu kepada orang lain. Kalau kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain, maka akan timbul rasa percaya diri pada kita. Kita akan bisa bahagia, itu akan menghilangkan rasa minder kita. 

Kemudian juga ikhtiar. Ikhtiar untuk bisa mengatasinya, dengan memperbaiki tadi yang saya sampaikan diatas, ya memperbaiki kata-kata, merubah pola pikir. Beitu ya, itu secara pelan-pelan dirubah.

Kemudian memunculkan potensi yang ada pada diri, memberikan kemanfaatan kepada orang lain. 

InsyaAllah nanti akan berkurang rasa minder nya dan juga yang penting adalah santai saja dalam menghadapi masalah. Tetap tersenyum, tetap ceria, ini nanti akan menjadikan rasa percaya diri muncul.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah, 

Fitri ini tipe orang yang tidak berani kalau banyak orang yang khawatir atau takut atau apalah, pokoknya fitri seperti begitu dan fitri tipe orang yang kalau dibentak atau ngomongnya dengan nada tinggi, fitri paling tidak bisa, langsung takut walaupun itu bukan fitri yang di omong, kalau posisinya fitri yang dibentak ngomongnya nada tinggi, fitri langsung nangis, apa jika seperti ini berbahaya ustadzah untuk masa depan dan bagaimana solusinya? 

Fitri suka selalu "jangan nangis, jangan cengeng, kuat kuat, jangan takut, berani berani" tapi tetap saja tidak bisa.

🔷Jawab:
Assalamu"alaikum,

Itu termasuk mental block ya, jadi harus merubah diri sendiri. Bilang kepada diri sendiri, "Aku Tenang, Aku Bisa, Aku Sanggup mengatasinya" dan kata-kata positif yang lainnya. 

Ini adalah kata-kata afirmasi, kata-kata penyemangat. Ya kata-kata positif yang bisa merubah diri kita. Jadi ketika menghadapi masalah itu, kita menyiapkan diri kita dengan kata-kata positif dan itu terus diulang-ulang, terus diulang terus, sampai kata-kata itu bisa benar-benar menguasai diri kita.

Terus ucapkan, terus ucapkan, terus diucapkan sampai kita meyakini bahwa kata-kata itu sudah ada pada diri kita dan ini memang butuh pengalaman ya. Selama ini ketika kita mengalami permasalahan, ketika terus kemudian ada perasaan takut, ada perasaan minder, ada hal-hal yang mengganggu, segera sadar! segera kuasai diri! Kemudian mengatakan pada diri sendiri hal yang positif.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Neni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadzah,

Selama ini saya sama yang lebih tua atau teman saya berbicara atau sikap itu sangat saya jaga jangan sampai menyakiti orang lain. 

Tapi karena saya rasa selama ini menghargai yang lebih tua ehh seperti tidak dianggap, suatu saat mereka  berbicara seperti tidak ada bersyukurnya dengan pengorbanan kami.

Ya saya bicara agak gertak atau kasar "orang kok tidak ada bersyukurnya, tidak ada terimakasihnya",

Mohon solusi nya ustadzah.

Kalau solusi sama orang tua, katanya biar mereka  bisa menghargai orang lain. Padahal  asli saya cengeng dan tidak tegaan, 

Matursuwun

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ini adalah ujian keikhlasan. Jadi kalau berbuat itu, kita menunjukkan kepada Alloh ﷻ. Kita niatnya itu kepada Alloh ﷻ, bukan kepada teman. Kalau niat kepada Alloh ﷻ dan kita mau dapatnya pahala bukan balasan dari manusia. Karena kalau kita itu mengharapkan balasan dari manusia, ya itu belum ikhlas dan kalau kita juga mengharapkan balasan dari manusia kita tuh sering kecewa. Apa yang kita harapkan itu tidak terjadi, dari balasan manusia, jadi kalau kita berbuat, los saja, ikhlas kan itu untuk Alloh ﷻ tidak mengharapkan balasan dari manusia. 

Tetap berbuat baik dengan niatan mencari pahala, mencari ridha Alloh ﷻ, itu nanti akan membuat hati jauh lebih tenang. Apapun balasan yang ada pada manusia, itu tidak akan mempengaruhi hati kita, karena bukan itu yang kita inginkan, yang diinginkan adalah pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Erni ~ Yogja
Bagaimana caranya bisa move on dari orang tua angkat yang sering melontarkan kata-kata berulang-ulang, kalau yang layak membahagiakan saya adalah beliau. Dan bagaimana caranya bisa move on dari mantra-mantra atau amalan beliau yang tidak sesuai dengan sunnah Rasul tanpa ruqyah. Bagaimana caranya  move on dari inner child pengasuhan orang tua angkat? 

Mohon pencerahan.

🔷Jawab:
Maafkan segala sesuatu yang pernah disampaikan oleh orang tua. Ini butuh prosesnya, memaafkan, tetapi ini adalah cara untuk kita bisa membersihkan diri. Kemudian mengikhlaskan, kalau memaafkan ini kan kaitanya dengan beliau, orang tua angkat, tapi kalau mengikhlaskan, itu kaitannya dengan diri kita sendiri. Jadi silakan terus memberikan motivasi kepada diri sendiri untuk ikhlas ikhlas ikhlas begitu ya. Setiap kali mengingat, setiap kali teringat dengan kata-kata itu, sampaikan pada diri sendiri, "Ya Allah aku ikhlas, Insya Allah aku ikhlas ya, sudah aku maafkan",  terus diulangi sampai perasaan ini bisa mengikuti kata-katanya.

Bagaimana dengan amalan-amalan dari orang tua yang tidak sesuai dengan sunnah. Nah kalau panjenengan atau anda tidak terkait dengan hal itu, maka ini terlepas. Karenakan amalan masing-masing orang berbeda ya. Jadi kalau amal yang dilakukan oleh orang tua itu tidak terkait dengan bunda, ya kita terlepas dari yang itu. Yang penting kita mengetahui bahwa itu tidak disunnahkan dan sebisa mungkin bisa memberikan masukan kepada beliau, karena kan ini hal yang bertentangan dengan sunnah Rasul. Seperti itu minimal hati menolak, tidak mengakui apa yang beliau lakukan.

Untuk bisa move on seperti itu, memang butuh ikhtiar. Kalau bisa ya keluar dari lingkungan tersebut. Karena kalau masih bersama, ini ya butuh perjuangan yang luar biasa ya. Kalau bisa itu adalah mandiri, terpisah, tetap dengan silaturahim yang baik dan yang terpenting adalah terus mendoakan. Mendoakan beliau. Jadi apa yang sudah dilakukan, kita balas dengan kebaikan, kita mendoakan karena bagaimanapun beliau sudah berjasa kepada kehidupan Bunda.

Wallahu a'lam

0️⃣6⃣ Devi ~ Malang
Bagaimana cara kita agar bisa berpikir positif bahwa kita bisa berubah jadi lebih baik dari masa lalu yang bisa di katakan tidak baik? 

Terimakasih.

🔷Jawab:
Setiap orang mempunyai masa lalu, baik yang itu baik ataupun tidak baik ya, karena kita kan manusia yang tidak terlepas dari kedua hal tersebut. Untuk bisa terlepas dari hal yang tidak baik, kita terus belajar untuk memperbaiki diri, menutupi kesalahan atau menutupi keburukan dengan kebaikan. Banyak melakukan ibadah, banyak melakukan amal kebaikan, yang itu nantinya akan menutup kekurangan dan hal-hal yang tidak baik di masa lalu.

Kemudian mencari lingkungan yang baik, yang bisa mendukung kita untuk berbuat baik, terutama adalah teman cari teman yang baik. Teman itu sangat mempengaruhi kepribadian kita, mempengaruhi semangat kita. Jadi kita memang harus selektif dan tidak sembarangan memilih teman akrab, dijadikan teman yang baik, sebagai motivasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Kemudian sering mengikuti kajian, kalau masa pandemi seperti ini ya, secara online itu kan banyak sekali ya, mengikuti kajian-kajian sehingga kita bisa mendapatkan pencerahan dari kajian-kajian itu. Yang penting optimis, yakin bahwa kondisinya pasti akan jauh lebih baik dari yang dulu.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Teman-teman semuanya setiap kita pasti akan mengalami permasalahan . Ini adalah cara Alloh ﷻ untuk menguji kita menguji kualitas kita.

Maka jadikan diri kita adalah orang-orang yang tangguh, yang kuat dan bisa mengatasi segala permasalahan.

Kita tetap lurus kan niat bahwa segala sesuatu kita lakukan untuk beribadah mencari ridho dan pahala dari Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar