Rabu, 14 Oktober 2020

TAUBATNYA SEORANG BANKIR

 


OLeH  : Ustadz Syahrawi Munthe 

 💘M a T e R i💘

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala karunia-Nya. Sholawat dan salam, semoga tercurah pada bagian Rasulullah ﷺ, keluarga dan sahabatnya. 

insyaAllah tema materi kajian kita sore ini adalah tentang TAUBATNYA SEORANG BANKIR, sebuah kisah nyata, silahkan dibaca. 

🌸TAUBATNYA SEORANG BANKIR

Ini adalah kisah nyata seorang bankir. Berada di posisi puncak karir saat ia memutuskan untuk  berhenti dari pekerjaannya. Yang saya tahu ia berhenti karena satu alasan, terbebas dari riba.  

Kehidupan yang mapan, gaji besar, dan berada di posisi puncak (top management) tidak menghalanginya untuk resign dari bank (salah satu bank terbesar di Indonesia) untuk mencari pekerjaan baru. Padahal saat itu anaknya paling besar masih menginjak masuk SMA, dan 3 lainnya SD dan TK. Baginya, masalah rizki biarkan saja Alloh ﷻ yang atur.  

Beliau kisahkan perjalanan kehidupannya saat kami sering diskusi tentang aqidah. Saya perhatikan buku-buku yang sering dibaca banyak hal tentang aqidah, surga dan neraka, serta muamalah. Beruntung baginya, rezeki tidak berkurang setelah berhenti dari bankir. Sebab ia mendapatkan pekerjaan lain di perusahaan dengan posisi yang hampir sama saat ia jadi bankir, yaitu sebagai jajaran direksi. 

Disela-sela diskusi di pagi hari (kebetulan saya sering diajak beliau diskusi di rumahnya) beliau sering mengingatkan agar istiqomah, sebab menjadi pribadi yang selalu istiqomah dalam urusan ibadah sangatlah sulit. Beliau ini orangnya rutin sholat qiyamullail dan selalu sholat berjamaah di masjid. 

Di suatu waktu saat kami diskusi tentang takdir, beliau cerita bahwa ia telah memesan kuburan untuk dia dan istrinya. Saya tertegun mendengarnya. Entah apa maksudnya saat itu, tapi saya mencoba mengira-ngira dalam hati dan sekaligus kagum pada beliau. Kagum karena beliau sudah mempersiapkan tempat kematiannya. 

Saya merasa beliau sosok yang luar biasa.  Taubat dari riba,  meninggalkan kemewahan dunia (direksi di bank tentu full fasilitas), ibadahnya sangat rajin, selalu berpikir positif kepada Alloh ﷻ, dan sudah mempersiapkan tempat kematiannya. Saat beliau cerita telah memesan tempat kuburannya, saya teringat pesan Rasulullah ﷺ tentang orang yang paling cerdas.  

"Rasulullah ﷺ pernah ditanya seorang lelaki dari kalangan Anshar, 'Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ 

(HR. Ibnu Majah dan Thabrani)

Semoga saja saya tidak salah menilai bahwa beliau masuk dalam kategori ini. Masuk golongan yang cerdas versi Rasulullah ﷺ sebab sudah mempersiapkan kematiannya. 

Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari beliau. Tentang bagaimana terjerat dari riba, tentang mengelola rasa agar selalu optimis kepada Alloh ﷻ, tentang istiqomah, tentang kematian, dan sebagainya. 

Hingga sekarang nasihat-nasihat itu masih terngiang. Ingat wajahnya, keseriusannya saat diskusi dan suaranya yang bergetar saat bicara takdir. Semoga Alloh ﷻ selalu merahmatinya dan selalu memberi kesehatan padanya.  Amin

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Farda ~ Malang
Assalamu'alaikum Ustadz, 

Jika kita bekerja di Bank dan benar-benar kita niatkan untuk beribadah kepada Alloh ﷻ (karena bekerja juga bagian dari ibadah), apakah hal tersebut dapat merubah "riba" menjadi sebuah "berkah"?

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam, wr wb. 

Ada hadist di hadist arba'an bahwa _"Alloh ﷻ itu Maha Baik, dan hanya menerima yang baik-baik saja. Bekerja itu diniatkan untuk taat kepada Alloh ﷻ, adalah ibadah, sebab Alloh ﷻ tidak suka kepada hamba-Nya yang jadi peminta minta, atau ngemis. Namun, jika pekerjaan tersebut 'salah' menurut syariat maka tidak mungkin jadi jalan pengabdian kepada Alloh ﷻ. Misal saja, orang korupsi dengan alasan untuk menghidupi keluarga, dan mungkin orang miskin. Niatnya mulia, tapi caranya salah., maka hasilnya tidak akan berkah, malah akan semakin menumpuk dosa. Sama halnya dengan masalah riba. Ulama menganjurkan tidak bekerja di lembaga-lembaga riba, karena riba itu status hukumnya jelas haram. Jadi semua yang bersinggungan dengan lembaga tersebut haram adanya. Jadi sebaiknya cari pekerjaan yang bukan untuk riba, sebab rezeki di bumi ini sangat melimpah, Alloh ﷻ Maha Kaya. Karenanya carilah pekerjaan yang berkah. 

Wallahu'alam

0️⃣2️⃣ Farda ~ Malang
Bagaimana dengan uang yang kita tabung di Bank?

Saat ini banyak sekali transaksi keuangan yang tidak terlepas dari Bank..

🔷Jawab:
Jika sebagai alat untuk transaksi, karena keterbatasan bank syariah, maka sebatas kemampuan kita bisa dihindari, tapi jika misal diwajibkan menggunakan bank tersebut oleh instansi kita, maka cari mudharat yang lebih kecil. Bilang saja ke bank nya, tidak dikenakan bunga atas tabungan kita, dan itu insyaAllah bisa.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Semoga kita sehat semua ya. amiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar