Jumat, 30 Oktober 2020

JANGAN BIARKAN DIA BERPALING HATI

 



OLeH: Ummi Yulianti

 💘M a T e R i💘

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
 الحمد لله 
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ. 

🌸JANGAN BIARKAN DIA BERPALING HATI


Menikah, menjadi salah satu impian terbesar semua orang. Menikah, menjalani hidup sebagai suami istri, dan membuat keturunan adalah cara manusia terhindar dari kepunahan. Setiap insan ingin menghabiskan masa tua bersama orang yang dicintai.

Membina hubungan suami istri itu tidaklah mudah. Ada banyak tanggung jawab besar yang harus dipikul. Masing-masing, suami dan istri punya kewajiban dan haknya. Jika salah satu saja dilanggar, hal itu dapat menggoyang biduk rumah tangga. Ada kalanya berbagai ujian dan cobaan datang menghadang. Seperti rasa lelah, bosan bertemu setiap hari, faktor ekonomi, perbedaan prinsip, dan masih banyak lagi lainnya.

Cara mujarab untuk bisa menghadapi segala ujian keluarga adalah dengan cinta. Rasa kasih sayang yang besar akan mampu membuat semuanya tetap indah. Tapi bagaimana jika sikap atau perilaku dari salah satu pasangan, berubah dan membuat kecewa?

Kita harus mampu sekuat tenaga menempuh cara lain untuk mempertahankan pernikahan. Jangan biarkan goyangan angin dan masalah membuat pernikahan hancur. Akan tetapi rasa kecewa yang teramat besar dan memuncak, tidak jarang membuat hati seakan meletup kesakitan. Setidaknya katakan dan utarakan apa yang sekiranya baik dan tepat demi keberlangsungan hubungan pernikahan.

Kita sebagai istri harus memperjuangkan agar pernikahan tetap langgeng. 

Berikut di bawah ini cara dia tidak berpaling hati:

🔹1. Istri Serius Mendalami Agama

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28).

Kalau istri mempelajari agama dengan baik, ia akan menjadi baik, pastinya ia akan mengarahkan suami untuk semakin takut kepada Alloh ﷻ hingga hatinya tidak selingkuh ke lain hati.

Dan ingatlah wanita yang baik pasti mendapatkan laki-laki yang baik,

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nuur: 26)

🔹2. Taat Kepada Suami Selama Dalam Kebaikan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasa’i, no. 3231 dan Ahmad, 2:251. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Ingatlah, taat pada suami adalah jalan menuju surga. Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad, 1:191 dan Ibnu Hibban, 9:471. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

🔹3. Menuruti Ajakan Suami Untuk Urusan Ranjang

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh.” (HR. Bukhari, no. 5193 dan Muslim, no. 1436).

🔹4. Suka Dandan Di Hadapan Suami Tercinta

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كُنَّا نِسَاؤُنَا يَخْتَضَبْنَ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ ثُمَّ يَخْتَضَبْنَ بَعْدَ الصَّلاَةِ ، فَإِذَا كَانَ عِنْدَ الظُّهْرِ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ فَأَحْسَنَّ خِضَابًا وَلاَ يَمْنَعُ مِنَ الصَّلاَةِ

“Istri-istri kami punya kebiasaan memakai pewarna kuku di malam hari. Jika tiba waktu Shubuh, pewarna tersebut dihilangkan, lalu mereka berwudhu dan melaksanakan shalat. Setelah shalat Shubuh, mereka memakai pewarna lagi. Ketika tiba waktu Zhuhur, mereka menghilangkan pewarna tersebut, lalu mereka berwudhu dan melaksanakan shalat. Mereka mewarnai kuku dengan bagus, namun tidak menghalangi mereka untuk shalat.” (HR. Ad-Darimi, no. 1093. Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih dalam Shahih Fiqh As-Sunnah li An-Nisa’, hlm. 419).

🔹5.  Ridha Pada Pemberian Suami Dan Memiliki Sifat Qana’ah (merasa cukup)

Karena ridha pada pemberian suami akan membuat seorang istri rajin bersyukur, suami pun akhirnya ridha padanya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.” (HR. Muslim, no. 2963).

Ingatlah bahwa sebab wanita banyak yang masuk neraka karena kurang bersyukur pada pemberian suami sebagai disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian sepanjang waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari, no. 5197 dan Muslim, no. 907).

🔹6. Perbanyak Tinggal Di Rumah Demi Keluarga

Allah Ta’ala memerintahkan wanita agar banyak menetap di rumah,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).

Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا”

“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, no. 1685. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

🔹7. Perlu Mengingatkan Suami Ketika Salah

Allah Ta’ala berfirman,

وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)

Namun ingatlah karena suami yang dinasihati tentu tetap dengan cara yang halus. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ

“Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya." (HR. Muslim, no. 2594)

Semoga Alloh ﷻ memberi taufik dan hidayah.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum ustadzah, 

Bagaimana jika istri, dimata saya, sangat baik, sepenuhnya mengabdi pada suami. Kaidah agamanya juga cukup bagus. Akan tetapi suaminya tidak henti nyakitin hati baik lewat lisan maupun perbuatan.
Contoh : Setiap disajikan masakan selalu dicela, tidak disiapin marah marah. 

Anak rewel, istri dimarahi. 

Dan banyak hal yang nyakitin. 

Apakah istri harus bertahan juga?
Suami bukan jenis orang yang bisa diajak diskusi. 

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Subhanallah ujian yang berat. Tetapi kalau mampu melewati ujian ini dengan kesabaran buahnya surga, bertahanlah sambil terus berusaha dan berdoa Alloh ﷻ melembutkan hati suami. 
Bertahanlah setidaknya demi anak-anak. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten 
Assalamualaikum um, 

1. Sikap dan cara seperti apa yang harus dilakukan ketika dalam rumah tangga ada gesekan masalah sedikit sebelum masalah itu jadi besar? 

2. Kalau kita melihat sikap aneh suami tidak biasanya. (hemm...taruhlah 2 hari begitu dalam 2 hari ini dia berubah dan dia tidak mau diskusi atau berbicara sama istrinya dia pendam sendiri)  
Sebagai istri mesti bagaimana bun?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Komunikasi, buka kunci komunikasi, kalau kita seorang istri ada hal-hal yang membuat tidak nyaman, komunikasikan kepada suami sehingga suami memahami apa yang kita inginkan. 

2. Ada saat dimana seorang suami atau lelaki butuh me time, butuh menyendiri, ketika suami berdiam diri sepertinya ada masalah, jangan kita sebagai istri terus mendesak kepo ingin tahu. 
Suatu saat ketika masalahnya sudah selesai, suami akan cerita.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Jatim
Um, bagaimana menurut umi Suami idaman itu? 
Juga bagaimana Istri idaman? 

Yang bisa buat adem dan ayem dunia akhirat.

🔷Jawab:
Suami idaman dan istri idaman, adalah dimana keduanya menerima satu paket kelebihan dan kekurangan diantara keduanya. Saling melengkapi dan sama-sama berkeinginan berubah ke arah yang lebih baik. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Mala hasan ~ Lampung
Ustadzah, bagaimana sebaiknya istri bersikap menghadapi suami yang egois, tidak boleh ditegur salahnya, tidak boleh banyak bertanya dan tidak boleh banyak menuntut. 

Tapi sebenarnya suaminya sayang dengan keluarganya. 

Apa sikap egoisnya itu tanda sayangnya pada keluarga? 

Jazaakillahu khoiran ustadzah

🔷Jawab:
Kalau memang suami punya tipikal seperti ini, tidak ada kata lain bersabarlah, hindari hal-hal yang tidak disukai suami, yang terpenting suami sayang keluarga, fokus pada kebaikannya, bersabar dengan kekurangannya. 

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Nining ~ Sumenep Madura
Assalamualaikum wr.wb.

Ustadzah, ini terjadi bukan kepada saya (single) melainkan pengalaman sahabat. 

1. Bagaimana sikap yang seharusnya kita ambil, ketika suami bermasalah dengan orang tua dan suami mengajak keluar dari rumah, sedangkan orang tua melarang? 

2. Bagaimana cara kita sebagai istri yang maaf kalau punya suami dengan pekerjaan yang tidak menetap, kita hidup dengan orang tua. Sedangkan orang tua selalu mengungkit-ungkit pemberiannya kepada kita.

Mohon pencerahan ustadzah

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Ketika sudah berumah tangga sebaiknya memang hidup terpisah, sehingga bisa lebih cepat mandiri, coba bicarakan baik-baik dengan orang tua. 

2. Tetap menyemangatinya, dan jangan kita terprovokasi dengan ikut menuntut lebih dari kemampuan suami. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Triyani ~ Rembang Jawa Tengah 
Assalamu'alaikum, 

Bismillah... 
Tujuan dengan berumah tangga mendapat keturunan dan hidup bahagia. 
Kalaupun ada yang berpaling itu sangat sangatlah sakiiitttt sekali. 

Tapi ini yang saya tanyakan apakah dengan berpalingnya suami ke ibu mertua dalam artian, maaf suami lebih mementingkan dengan ibunya ketimbang dengan istri dan anak-anaknya. 

Maaf umi, apakah itu berarti ada rada khawatir itu, maaf cemburu harus ada umi. Padahal dalam hadis diriwayatkan
Siapa yang harus kamu hormati adalah ibumu, ibumu dan ibumu. 

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kalau anak perempuan ketika menikah menjadi milik suaminya. 
Sebaliknya untuk anak laki-laki meski sudah menikah tetap anak ibu bapaknya, dimana anak laki-laki tetap bertanggungjawab terhadap ibu bapaknya. 

Selama suami tetap mencukupi kebutuhan keluarga, jangan dipermasalahkan ketika suami memperhatikan ibunya, semoga itu menjadi kunci rezeki bagi keluarga mba. 

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Mala hasan ~ Lampung
1. Bolehkah jika seminggu setelah menikah meminta izin pada orang tua untuk pindah rumah dan ingin belajar hidup bersama suami. Bagaimana sikap anak jika ibu melarang hal tersebut dengan alasan anak satu-satunya. 

2. Bagaimana sikap seharusnya seorang suami jika istrinya enggan pergi mengikuti suami dengan alasan dia masih bertanggung jawab pada orang tuanya. Sedang suami meminta istri bersikap adil padanya dan orang tua istri.

Jazaakillahu khoiran ustadzah

🔷Jawab:
Afwan ini maksudnya suami bermasalah dengan orang tua istri ya? 

1. Ketika sudah menikah tanggungjawab seorang wanita sudah beralih kepada suaminya, jadi seorang istri harus taat kepada suami, selama suami tidak memerintahkan bermaksiat kepada Alloh ﷻ. 

2. Dan orang tua ketika menikahkan anak perempuannya harus ikhlas melepaskannya untuk bersama dengan suaminya. Seorang istri harus rela mengikuti kemanapun suami pergi. Kecuali kalau suami ridho berjauhan.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum, 

Um, bagaimana jika dari salah satu pihak merasa tidak pantas atau sanggup merasa memberikan kebahagiaan kepada pasangannya. Padahal pasangannya tidak mempermasalahkan itu semua dan terima dia apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. 

Harus bagaimana umm kita sebagai pasangannya itu?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Saling menguatkan, mendukung dan menghargai sehingga muncul rasa percaya diri diantara keduanya. 

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ Qhieqie ~ Sumenep Madura
Assalamualaikum wr.wb. 

Ustadzah, bagaimana jika seorang istri ikut suami untuk pergi dari rumah orang tuanya tetapi orang tuanya tidak perbolehkan.  Dengan di ancam kalau pergi putus silaturahim. Apa yang harus dilakukan seorang istri untuk ambil keputusan?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sama dengan nomor 07.

Afwan ini maksudnya suami bermasalah dengan orang tua istri ya? 

Ketika sudah menikah tanggungjawab seorang wanita sudah beralih kepada suaminya, jadi seorang istri harus ta'at kepada suami, selama suami tidak memerintahkan bermaksiat kepada Alloh ﷻ. Dan orang tua ketika menikahkan anak perempuannya harus ikhlas melepaskannya untuk bersama dengan suaminya. 

Seorang istri harus rela mengikuti kemanapun suami pergi. Kecuali kalau suami ridho berjauhan.

Tambahannya bicarakan baik-baik dengan orang tua keinginan hidup mandiri. 

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Mencari cinta sejati bukan hanya menerima segala kelebihannya, namun juga mau menerima segala kekurangannya.

Kita bisa bercermin kepada pernikahan orang tua ataupun kakek nenek yang tetap bisa berjalan langgeng meskipun mereka bukan pasangan yang sempurna.

Kekurangan suami maupun istri menjadi pelengkap dalam kehidupan rumah tangga. Jadi, kunci kelanggengan pernikahan ialah mau menerima kekurangan pasangan kita.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar