Jumat, 30 Oktober 2020

ISLAM TIDAK MELIHAT MASA LALU SESEORANG

 


OLeH  : Ummi Yulianti

          💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

الحمد لله 

نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah jaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ. 

🌷ISLAM TIDAK MELIHAT MASA LALU SESEORANG

Terkadang banyak sekali orang yang ingin memperbaiki kualitas dirinya dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala namun ketika ia mengingat dosa-dosa di masa lalunya yang begitu kelam dan gelap, dia menganggap dirinya paling kotor dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima dirinya.

Sikap putus asa terhadap rahmat dari-Nya merupakan tipu daya setan agar manusia berpaling dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala sangatlah luas dan agung. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,

اللَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا

“Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَمَّا قَضَى الْخَلْقَ كَتَبَ عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ إِنَّ رَحْمَتِى سَبَقَتْ غَضَبِى

“Ketika Alloh ﷻ menciptakan makhluk, Dia menuliskan di sisinya di atas arsy-Nya: sesungguhnya kasih sayang-Ku mendahului atau mengalahkan kemurkaan-Ku.”

Maa syaa Allah, begitu luar biasanya Alloh ﷻ sayang kepada hambanya. Masih pantaskah kita berputus asa dari rahmat-Nya? Masihkah kita meragukan keagungan dan kasih sayang-Nya?

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga telah memberikan nasihat sekaligus kabar gembira kepada kita dalam kitab-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. az-Zumar: 53).

Cobalah simak kisah yang sangat luar biasa dibawah ini tentang agungnya ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah menukil[3] sebuah kisah yang menarik untuk kita jadikan renungan; dari imam besar ahlus sunnah dari kalangan Atbaa’ut taabi’iin, Fudhail bin ‘Iyaadh rahimahullah[4], ketika beliau menasehati seseorang lelaki, beliau berkata kepada lelaki itu: “Berapa tahun usiamu (sekarang)?.” Lelaki itu menjawab: Enam puluh tahun. Fudhail berkata: “(Berarti) sejak enam puluh tahun (yang lalu) kamu menempuh perjalanan menuju Alloh ﷻ dan (mungkin saja) kamu hampir sampai.” 

Lelaki itu menjawab: Sesungguhnya kita ini milik Alloh ﷻ dan akan kembali kepada-Nya. Maka Fudhail berkata: “Apakah kamu paham arti ucapanmu? Kamu berkata: Aku (hamba) milik Alloh ﷻ dan akan kembali kepada-Nya, barangsiapa yang menyadari bahwa dia adalah hamba milik Alloh ﷻ dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan berdiri (dihadapan-Nya pada hari kiamat nanti), dan barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan berdiri (dihadapan-Nya) maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya selama di dunia), dan barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya) maka hendaknya dia mempersiapkan jawabannya.” Maka lelaki itu bertanya: “(Kalau demikian) bagaimana caranya (untuk menyelamatkan diri ketika itu)?” Fudhail menjawab: “(Caranya) mudah”. Lelaki itu bertanya lagi: “Apa itu?” Fudhail berkata:

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Engkau berbuat kebaikan (amal shaleh) pada sisa umurmu (yang masih ada), maka Allah akan mengampuni (dosa-dosamu) di masa lalu, karena jika kamu (tetap) berbuat buruk pada sisa umurmu (yang masih ada), kamu akan di siksa (pada hari kiamat) karena (dosa-dosamu) di masa lalu dan (dosa-dosamu) pada sisa umurmu.”

Allah Ta’ala juga berfirman:

إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ

“Sesungguhnya Rabb-mu Maha Luas Pengampunan-Nya.” (QS. an-Najm: 32).

Subhanallah. Lagi dan lagi Allah Ta’ala telah menunjukkan kepada kita betapa pemurah dan sayang kepada setiap hambanya. Setiap hamba yang ingin menghambakan, memperbaiki diri dan istiqomah di jalan yang telah Alloh Ta’ala tunjukkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Taubat (yang benar) akan menghapuskan (semua dosa yang dilakukan) di masa lalu.” Dalam hadits lain yang semakna, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

التائب من الذنب كمن لاذنب له

“Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa.“ (HR. Ibnu Majah no. 4250, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)

Janganlah bersedih dan terpuruk atas banyaknya dosa-dosa kita di masa lalu, ketika kita tidak bisa mengubah masa lalu yang kelam tapi kita masih bisa untuk mengupayakan dan merubah masa depan menjadi lebih baik dan penuh rahmat. 

Allahu a’lam.

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari اللّه. Yang salah dari ketidaktahuan ana yang masih fakir ilmu agama. 

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan. 

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. 

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...

فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸

        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Nurbaiti ~ Turki
Jika ada seseorang telah bertaubat dari masa lalu dan telah berhijrah di jalan Alloh ﷻ kemudian mulai memberikan nasihat pada teman-temannya, keluarga dan lingkungannya, NAMUN mereka mencemooh orang tersebut karena mengetahui masa lalunya. 

Apa yang sebaiknya dilakukan orang tersebut?

Jazaakunallah khayr. 

🌸Jawab:

Memori manusia tentang suatu hal buruk lebih susah hilang. Untuk saat ini menasihati dengan perbuatan dan suri tauladan lebih baik dan mengena. Seiring berjalannya waktu, suatu saat akan diterima dakwahnya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum umm,  

Jika kita masih ragu-ragu dengan kesalahan dan dosa yang pernah kita perbuat ragu seperti: Allah benar-benar ampuni dosa aku tidak yahh... Sepertinya dulu aku tuh sombong sekali tidak ingat sama Alloh ﷻ. Suka muncul keraguan begitu, apa artinya diri ini sudah berburuk sangka sama Alloh ﷻ um?

🌸Jawab:
Ketika ada rasa ragu, munculkan sikap roja' (harap) kepada Alloh ﷻ, iringi dengan amal sholih, dan berteman dengan orang sholih. Sehingga hilang keraguan tersebut. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Niamah ~ Rembang
Assalamu'alaikum, 

1. Bagaimana yang harus dilakukan saat seorang yang sudah berusaha berubah lalu tergoda melakukan maksiat lagi? 

2. Bagaimana yang harus dilakukan saat lingkungan sudah melabeli dia dengan hal buruk sesuai yang sudah dilakukannya dulu dan dia merasa diasingkan.

Terimakasih sebelumnya. 

Wassalamu'alaikum

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

1. Bertaubat lagi, dan bertemanlah dengan orang sholih yang bisa mengingatkan ketika  akan melakukan kema'siyatan. 

2. Abaikan apa yang dikatakan orang, luruskan niat, buktikan dengan amal sholih bahwa dia sudah berubah. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Hesti ~ Surabaya
Saya baru belajar tentang Islam. Jika masa lalu seseorang itu menyimpang dari ketauhidan maka bagaimana langkah awalnya. Karena saya tahu aneka cara orang menjelaskan. Apakah taubat itu harus dengan shalat atau cukup dalam hati tapi diikuti dengan aplikasi dalam hidupnya.

Saya tidak bermaksud adu domba antar golongan tapi penjelasannya membingungkan.

🌸Jawab:
Bertaubat, baik dengan perbuatan, meninggalkan perbuatan yang menyimpang dari tauhid, kemudian mendirikan sholat terutama yang wajib. Taubat dengan perkataan yaitu perbanyak istighfar. 

Taubat dengan hati yaitu yakin Alloh ﷻ Tuhan kita, dan menolak selain Alloh ﷻ sebagai Tuhan. 

🔹Jadi tidak ada shalat taubat ya?

🌸Ada dua perbedaan pendapat dari ulama mengenai hal ini, Ada yang mengharuskan shalat taubat. Ada juga yang tidak mengharuskan. Dua-duanya dengan dalilnya masing-masing.

🔹Yang paling kuat yang mana? Karena yang saya tahu itu hanya taubat dengan hati dan tindakan. 

🌸Dari 'Ali Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku adalah seorang lelaki, jika aku telah mendengar sebuah hadits dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allâh Azza wa Jalla memberiku manfaat yang Dia kehendaki dengan perantara hadîts itu. Jika ada salah seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyampaikan sebuah hadits kepadaku, maka aku akan memintanya bersumpah (bahwa dia benar-benar telah mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Jika dia telah bersumpah kepadaku, maka aku mempercayainya. Dan sesungguhnya Abu Bakar telah memberitakan sebuah hadits kepadaku, dan Abu Bakar telah berkata jujur, dia berkata, “Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada seseorang pun yang melakukan dosa, lalu dia berdiri kemudian bersuci lalu menunaikan shalat, setelah itu memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya.” 

Kemudian beliau membaca ayat ini (yang maknanya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allâh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imrân: 135)

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸

 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Janganlah menatap masa lalu dengan berduka, ia tidak akan kembali lagi. Hadapilah masa sekarang dengan bijaksana dan sambutlah bayangan masa depan dengan tanpa keraguan dan dengan disertai keteguhan hati.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar