Jumat, 30 Oktober 2020

ANAK KITA SUPER CANGGIH

 



OLeH: Ustadzah Nimas

💎M a T e R i💎
           
🌷ANAK KITA MEMANG SUPER CANGGIH


Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orang tua lah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau majusi. (HR. Abu Daud)

Dengan memahami hadis di atas kita sepakat orang tua memiliki peran yang sangat luar biasa besar dalam mendidik anak-anaknya. Jika ada anak yang lemah, bodoh, dan nakal tentu peran orang tua juga di sana. 

Lalu kemana potensi mereka yang luar biasa itu? Karena itulah pertanyaan yang perlu diajukan kepada setiap orang tua adalah:

1. Ingin seperti apa anak kita nantinya?

2. Apa yang telah kita lakukan untuk mewujudkan keinginan mereka! 

Sekarang kita lihat kembali anak-anak kita, apakah kita mendidik dengan benar atau ternyata bukan kita yang mendidik dan membentuknya?

Semua prilaku dan tindakan manusia, dalm hal ini anak kita, didasari dari berbagai pengalaman yang ada di dalam dirinya. Pengalaman tersebut ada yang bersifat empiris yaitu pengalaman yang di alami sendiri, apa yang bisa lihat, didengar, apa yang dia rasakan dan yang paling berkesan adalah apa yg dialami sendiri. Ada juga yang bersifat induktif yakni pengalaman yang dia dapat secara tidak langsung yaitu informasi dari orang lain, teman, saudara, media atau dari orang tua.

Contoh pengalaman empiris adalah tatkala anak melihat orang tuanya senang beribadah atau senang berbelanja. Pengalaman yang sering dia lihat itulah yang menentukan memori empirisnya. Sedang pengalaman dari yang di dengar semisal orang tua sering baca Al Qur'an atau berbicara tidak ada gunanya atau sia-sia.

Sering melihat anak usia di bawah 5 tahun melakukan kesalahan, misalkan saja saat menyeberangi jalan. Tanpa ba bi bu orang tua langsung saja marahi si anak. Rasa marah itu sebenarnya adalah rasa sayang mereka kepada anak, mereka takut si anak terluka, dan berharap sang anak tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. 

Namun sejenak mari kita renungkan apakah anak tahu rasa marah itu timbul karena rasa sayang dan kekawatiran yang amat sangat dari orang tua? Anak hanya merasakan bahwa orang tuanya membenci dirinya, ironis bukan? Jadi yuk kita tunjukkan rasa sayang kita secara benar kepada anak kita.

Sedang pengalaman induksi semisal ini, sering mungkin kita mendengar anak kita berkata “bunda, tadi bu guru bilang kalau kita di panggil orang tua terus tidak langsung dilaksanakan itu dosa ya bunda? Katanya bisa masuk neraka” dulu kita pun mengiyakan. 

Hal ini sudah masuk dalam pengalaman induksi dan ini menjadi perilaku baru bagi anak karena dua orang yang dia sangat percayai yaitu guru dan bunda meng iyakan kalimat tersebut. Anak menjadi amat yakin dan pernyataan itu masuk kedalam belief system di otak anak.

Sewaktu kita berkomunikasi atau beraktivitas ada dua bagian pikiran yang mengatur perilaku kita yaitu pikiran sadar (conscious) dan pikiran bawah sadar (sub conscious). Sewaktu kita beraktifitas, pikiran yang aktif yang menghadapi semua informasi adalah pikiran sadar.

Permasalahannya pikiran sadar tidak sepandai pikiran bawah sadar karena pikiran sadar hanya mengusai 12% dari perilku manusia tersebut. Nah lho berarti harus pikiran bawah sadar dong yang aktif? Memang pikiran bawah sadar sangat cerdas dan pandai serta mampu mengatasi masalah yang paling kompleks sekalipun tetapi ada satu kelemahan terbesar dari pikiran bawah sadar, yaitu tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, semua info diterima mentah-mentah. Jadi kedua pikiran tersebut harus saling bersinergi satu sama lain.

Semua informasi yang telah masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan telah menjadi keyakinan atau bahkan menjadi self image_ itulah yang menjadi dasar segala tindakan. Inilah alasan mengapa anak anak tetap malas belajar padahal mereka tahu bahwa untuk menjadi pintar dan berhasil mereka harus belajar. Ini karenakan pengetahuan mereka bahwa belajar itu adalah alasan untuk berhasil dan sukses masih di pikiran sadar saja sehingga tubuhpun tidak merespon keinginan mereka. Sedangkan pikiran bawah sadar mereka telah tersimpan memori bahwa belajar itu tidak enak, dan capek. Jadi yang perlu di ubah adalah program yang ada didalam pikiran bawah sadar tersebut.

Mengubah bukan berarti mengganti tetapi hanya menambah dan mengurangi program tersebut sehingga program tersebut akan mempunyai makna lain khusus untuk perilaku baik dan kebiasaan baik pula.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaykum Bunda, 

Bagaimana cara memasukkan informasi atau nilai-nilai yang baik ke dalam pikiran bawah sadar? Apakah bisa juga terhadap orang dewasa?

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Yang biasa kita lakukan adalah mengajak, memberi contoh dan sampaikan info pada saat mau bobo' karena keadaan Alfa lebih mudah masuk segala informasi jadi jangan biarkan tv yang nonton anak anak ya.
Insyaallah bisa berlaku untuk orang dewasa juga. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iiN ~ Boyolali
Assalamu'alaikum bunda, 

Tumbuh kembang anak tidak selalu dari peran orang tua, kadang ada juga sisipan dari nenek atau orang terdekat.

Bagaimana jika orang tua sudah mengajarkan anak untuk tidak berbohong, tetapi terkadang bila dengan nenek atau orang lain agar anak mau diajak atau dirayu agar tidak menangis, langkah orang lain yang dilakukan adalah mengiming-imingia atau berkata bohong. 

Sikap kita bagaimana ke orang tua kita atau orang terdekat kita.

Takutnya, kita nanti sok tahu atau sok menggurui dan tidak enak hati. 

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

Itu pentingnya kompak dalam mendidik anak, sebaiknya rundingkan dengan suami bagaimana caranya kompak dengan mertua serta orang tua kita.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Dias ~ Bandung
Assalamualaikum ustadzah,  

Pikiran sadar mencakup 12 % setiap perilaku manusia, dan 80 % pikiran bawah sadar, mohon penjelasan untuk pikiran alam sadar dan bawah sadar, dan cara memperbaiki alam sadar yang tidak baik. Contoh: malas, kurang bertanggung jawab, dan empati kurang. 

Jazakillah khair.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

Insyaallah sudah dijelaskan ya pikiran bawah sadar dan bawah sadarnya. 

Sahabat, pikiran bawah sadar tentang malas dan lain-lain ini mesti ada pemaksaan dari dalam diri kita karena yang disebutkan tersebut tidak ada yang bisa menolong dan merubah kecuali diri sendiri, karena itu perbanyak ilmu untuk bisa memaksa diri untuk terhindar dari hal tersebut, jangan lupa buat target dan cara pencapaiannya insyaallah itu salah satu cara kita tetap semangat.

Wallahu a'lam

 🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Jin itu tidak pernah putus asa dalam menggoda manusia, lantas kenapa kita putus asa atas Rahmat-Nya yang Maha Luas, tetap semangat dalam segala hal ingat Alloh ﷻ tidak butuh hasil tapi proses yang di lihat. 

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar