Jumat, 30 Oktober 2020

KISAH BATU

 



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

 💘M a T e R i💘

Assalamu'alaikum wr.wb.   

Segala puji bagi Alloh ﷻ. 
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah ﷺ, keluarga dan sahabatnya. InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah tentang kisah batu dalam Al Qur'an.  

🌸KISAH BATU 

Sudah ditakdirkan bahwa kelak selain jin dan manusia, batu akan menjadi bahan bakar api neraka. Firman Alloh ﷻ : 

....فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

"... Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir." (QS. 2 : 24)

Di ayat lainnya, Firman Alloh ﷻ : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh ﷻ terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. 66 : 6)

Ibnu Katsiir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa al-hijarah dalam ayat ini ialah batu pemantik api yang sangat besar, hitam, keras, dan berbau busuk. Batu jenis ini paling panas jika dipanaskan. 

Di riwayat lain, masih dalam tafsiir Ibnu Katsiir, dari Abdullah ibnu Mas'ud dijelaskan bahwa batu yang dimaksudkan adalah batu kibrit (pemantik api), Alloh ﷻ telah menciptakannya di saat Alloh ﷻ menciptakan langit dan bumi, yaitu di langit yang paling rendah, sengaja disediakan buat orang-orang kafir. 

Tidak ada yang salah dengan batu, sebab ia benda mati yang tidak punya kehendak, tidak punya akal, tidak punya hati dan anggota tubuh yang harus dipertanggungjawabkan kepada Alloh ﷻ. Tetapi Alloh ﷻ takdirkan batu jadi bahan bakar api neraka, layaknya kayu bakar terkena api. Apinya pun sangat panas. 

Di kisah lainnya dalam Al Qur'an, batu, Alloh ﷻ gunakan seperti hujan yang turun dari langit untuk mengazab kaum Luth karena perilaku yang  menyimpang. Kaum sodom yang ditenggelamkan ke dalam tanah, sekaligus dihujani hujan batu (dari tanah yang terbakar). 

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ

"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi."

Batu jadi alat Alloh ﷻ untuk menghancurkan manusia-manusia yang melawan fitrah dan ketentuan Alloh ﷻ. Dan itu terjadi di dunia. Di akhirat nanti, mereka kembali akan dibakar dengan batu-batu yang lebih panas. Batu jadi 'amunisi' Alloh ﷻ di neraka untuk membakar seluruh isi neraka tanpa pernah padam. 

Kadang kala Alloh ﷻ juga menggunakan batu sebagai kiasan atas orang-orang yang riya'. Orang yang memberi kepada orang lain tapi ia sebut-sebut pemberian tersebut yang membuat  penerimanya tersakiti. Karena itu, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa dari Alloh ﷻ. 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Alloh ﷻ dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Alloh ﷻ tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. 2 : 264)

Tetapi sesungguhnya yang paling keras sindiran Alloh ﷻ pada manusia adalah ketika batu dikaitkan dengan hati. Ternyata, hati manusia bisa lebih keras dari batu. Jika batu bisa pecah karena air yang mengaliri, tapi kenapa hati manusia begitu keras? Mengapa begitu kerasnya menentang Alloh ﷻ, bahkan banyak yang tidak mengakui adanya Alloh ﷻ. 

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Alloh ﷻ. Dan Alloh ﷻ sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." (QS. 2 : 74)

Batu punya kisah. Masuk neraka bukan karena ingkarnya pada Alloh ﷻ. Tapi jadi 'amunisi' Alloh ﷻ untuk menyiksa para pendosa dan kafir. Demikian juga di dunia. Semoga kita terhindar darinya, dan semoga hati kita tidak lebih keras dari batu, untuk taat pada Alloh ﷻ. 

Aamiin

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Erti ~ Bekasi
Bagaimana caranya melunakkan hati yang sudah terlanjur keras,  menganggap perbuatan dosa atau maksiat adalah sesuatu yang biasa saja karena sudah terlanjur menjadi kebiasaan? 

🔷Jawab:
Satu-satunya cara adalah dengan taubat nasuha,  melakukan introspeksi (muhasabah) atas perjalanan hidupnya selama ini, kemudian melakukan mujahadah dengan sekuatnya dalam beribadah dan mencari ilmu, lalu mencari teman-temannya yang shalih dan lingkungan yang baik. Dengan hal semua itu, insyaAllah, hatinya akan bisa menjadi lunak kembali, bisa menerima kebenaran dan responsif atas ajakan kepada kebaikan.  

Wallahu'alam

0️⃣2️⃣ Triyani ~ Rembang
Bersabar ada batasnya, apakah dengan menghadapi orang yang keras kepala, kita diwajibkan untuk bersabar, berdoa, apakah dengan doa dan bersabar kerasnya hati bisa dilunakkan?

🔷Jawab:
Dakwah memang butuh kesabaran tingkat tinggi, apalagi mengajak kepada kebaikan dan ajaran Islam, untuk mengabdi secara totalitas kepada Alloh ﷻ. Itulah sebabnya Alloh ﷻ mencintai orang-orang yang sabar.  Menghadapi orang yang keras kepala, tidak usah bersedih hati, sebab kewajiban kita hanyalah menyampaikan kebaikan,  tidak lebih dari itu. 

Urusan hidayah, dan terbukanya hati seseorang adalah urusan Alloh ﷻ. Karena itu,  banyak-banyak berdoa,  agar usaha kita mengajak orang kepada kebaikan, diberi kesabaran oleh dan orang tersebut dapat hidayah dari Alloh ﷻ. 

Wallahu'alam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadz,  

Apa faktor utama yang dapat membuat hati sekeras batu, dan apa ketika ada orang yang memiliki hati sekeras batu jika dia sudah di nasihati dan di ingatkan tapi dia belum berubah sampai akhirnya dia meninggal apa artinya Alloh ﷻ sudah tidak memberikan dia kesempatan untuk bertaubat?

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb. 

Biasanya hati akan sekeras batu jika sering berbuat maksiat. Jika hal tersebut sudah jadi kebiasaan, maka akan menjadi karakternya. 

Artinya bagi dia kebiasaan itu, tidaklah lagi menjadi dosa baginya. Tidak lagi mengenal dosa, halal atau haram. Dalam kondisi seperti ini, nasihat dari siapapun biasanya tidak lagi bermanfaat baginya. Maka, yang bisa menolong dirinya adalah kesadarannya sendiri atau mungkin lewat teguran dari Alloh ﷻ dengan cara-Nya, agar taubat dan tidak lagi melakukan perbuatan dosa. 

Jika, ia berhenti dan taubat, maka lambat laun hatinya akan bersih kembali. InsyaAllah. Jika ternyata ia meninggal dalam keadaan bermaksiat, maka ia meninggal dalam keadaan fasiq.  Wallahu'alam

🌷Berarti ustadz bisa jadi itu pengaruh lingkungan dan mungkin ada sebab lain seperti dia pusing dan lelah sama keadaan menurut dia tidak ada yang bisa mengerti dan paham sama diri dia akhirnya dia berlari ke hal-hal yang buruk?

🔷Bisa juga demikian, faktor lingkungan sesungguhnya faktor yang sangat besar memperngaruhi jiwa dan karakter seseorang. Karena itulah, kita harus mencari lingkungan (bi'ah) yang baik.

Lingkungan itu ibarat kolam, jika kita masuk ke dalamnya maka kita akan seperti warna air kolam itu, termasuk sama baunya dengan air di kolam itu. Kalau airnya jernih, insyAllah kita akan ikut bersih, tapi kalau airnya kotor, kita akan ikut kotor, bahkan ikut membusuk. Wallahu'alam.  

Kalau alasan tidak ada yang peduli dengan dia, itulah sebabnya kita harus menyuarakan dakwah kepada semua orang, peduli kepada sesama dan saling membantu. 

Wallahu'alam

0️⃣4️⃣ Titin ~ Jambi
Assalamu'alaikum ustadz, 

Ada si fulan yang hilang dari ingatannya bacaan sholat ustadz beberapa bulan sebelum wafat, dan dalam keadaan sakit tapi masih bisa beraktifitas hanya dia mengatakan tidak tahu lagi bacaan sholatnya sehingga dia tidak sholat. Itu kenapa ya ustadz apakah hatinya sudah menjadi batu?

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb. 

Syairat Islam sesungguhnya hanya berlaku bagi yang sudah baligh dan sadar. Hukum Islam tidak berlaku bagi orang hilang ingatan (sebut saja misalnya orang gila). Jadi, jika yang bersangkutan dalam keadaaan gila, maka insyaAllah dia tidak berdosa, karena hilang ingatan. Kita serahkan saja kepada Alloh ﷻ, biarkan Alloh ﷻ yang menentukan hukuman-Nya bagi yang bersangkut. Wallahu'alam

🌷Tapi ustadz, tidak hilang ingatan dan tidak sakit yang sampai keras, beliau masih sadar dan beraktifitas seperti biasa, ustadz? 

🔷Jika demikian, maka wajib baginya untuk belajar dan memahami lagi sholat yang telah ia tinggalkan. Jika tidak sholat ya berdosa. Alloh ﷻ sudah menitipkan usia dan memberi kesempatan untuk belajar dan beribadah. Berarti ia lalai dan tidak peduli. Maka, ia berdosa atas kelalaiannya dan meninggalkan sholat tersebut. 

Wallahu'alam

0️⃣5️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Ustadz, apakah berhati batu adalah karakter watak seseorang yang terbentuk sedari kecil? Apakah pola didikan orang tua atau watak orang tua juga mempengaruhi karakter seseorang menjadi berhati batu?

Jazaakallahu khoiran tadz

🔷Jawab:
Dari perjalanan hidupnya sejak ia dewasa. Seseorang sejak ia lahir sampai baligh, belumnya mukallaf (belum dibebani dosa). Ketika sudah baligh maka ia mulai menanggung dosanya, artinya semua perbuatannya sudah menjadi tanggung jawabnya. 

Makanya dalam Islam, sebenarnya wajib baginya untuk belajar Islam secara utuh, dan mengenal Tuhannya.  Dia harus mencari kebenaran yang hakiki supaya menguatkan imannya. 

Sebaliknya, jika ia mengikuti arus kehidupan, dan terombang-ambing dalam kehidupannya, tanpa pernah mengenal al haq, tanpa pernah belajar agama maka saat itulah hatinya akan membatu. 

Wallahu'alam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Semoga kita jadi pengabdi Alloh ﷻ yang taat selamanya, dengan totalitas, dengan hati yang bersih, tidak menduakan Alloh ﷻ, hingga berjumpa dengan-Nya di surga nanti. Amin

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar