Selasa, 25 Agustus 2020

TIPS MELINDUNGI ANAK DARI PENULARAN PENYAKIT




OLeH  : dr. Barry Army Bakry, Sp.A

        💎M a T e R i💎

🌸TIPS MENCEGAH ANAK DARI PENULARAN PENYAKIT


Seperti kita ketahui bersama, anak-anak lebih berisiko terjangkit penyakit infeksi oleh karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum sempurna. Kenyataannya, saat ini sebagian kuman-kuman yang ada di lingkungan sekitar kita berubah menjadi semakin kuat (resisten) dan sulit diobati.

Namun, orang tua tidak perlu terlalu khawatir Karena ada banyak cara pencegahan yang dapat dilakukan sebagai perlindungan ekstra untuk anak. Upaya ini dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti  mencuci tangan dan mandi secara rutin menggunakan sabun.

Kuman penyakit berukuran sangat kecil, hingga tidak dapat terlihat oleh mata manusia tanpa alat bantuan. Hal tersebut membuat kuman bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit tanpa disadari.

◼️Membiasakan Cuci Tangan Dan Mandi Secara Rutin

Dikarenakan permukaan tubuh anak tidak lepas dari adanya kuman, maka Menjaga kulit mereka agar tetap bersih adalah langkah penting untuk menghindar dari terkena penyakit ataupun penyebaran bakteri.

Langkah mencuci tangan bisa dibilang paling sederhana dan efektif dalam menghindari kuman penyakit. Sebab, tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling banyak terpapar kuman dan menyebarkan kuman ke bagian tubuh lain, seperti mulut dan mata. Jika anak-anak dapat menjaga tangannya tetap bersih, maka akan menekan risiko terkena penyakit. Cucilah tangan Si Kecil menggunakan air dan sabun. Selain itu, jaga kebersihan kulit mereka dengan mandi secara rutin menggunakan sabun.

◼️Menghindari Makanan Yang Sudah Jatuh

Ada anggapan umum mengenai keamanan makanan yang baru jatuh, tidak apa-apa untuk dikonsumsi. Ada yang menyebut 5 detik bahkan 5 menit. Sebuah penelitian yang dilakukan menekankan, 99% bakteri akan langsung menempel pada makanan jatuh tersebut seketika. Jadi, jika ada bakteri salmonela atau kuman lain yang berbahaya di lantai tersebut, langsung akan menempel pada makanan. Meski aturan tersebut bisa sedikit agak longgar pada saat makanan jatuh di lantai rumah yang sudah yakin kebersihannya.

◼️Memenuhi Jadwal Vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya. Memenuhi jadwal vaksinasi dengan tepat waktu merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Selain vaksinasi wajib, ada pula vaksinasi khusus seperti vaksinasi flu, yang dapat dilakukan setiap tahun untuk melindungi tubuh dari virus. Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi tersebut untuk anak dan keluarga.

◼️Membersihkan Seluruh Bagian Rumah Secara Teratur

Karpet merupakan salah satu perabot rumah yang harus dibersihkan secara teratur, agar debu atau bulu hewan peliharaan tidak ikut terisap. Buka pintu dan jendela agar ada perubahan udara pada ruangan yang menggunakan karpet.

Demikian juga tempat tidur yang seringkali menyimpan beragam kuman, yang dapat memicu gejala alergi. Bersihkan tempat tidur dan ganti sprei minimal satu minggu sekali. Selain itu, waspadai pula sarang kuman di sekitar kamar mandi, mulai dari pegangan pintu yang tidak pernah dibersihkan, handuk yang lembab, tisu bekas pakai yang tidak
dibuang di tempat sampah, dan lain-lain.

◼️Menjaga Kesehatan Hewan Peliharaan

Penting untuk menjaga kebersihan terutama yang berisiko tinggi membawa bakteri berbahaya. Misalnya, kura-kura dan ular yang dapat membawa bakteri salmonella. Meskipun kucing dan anjing memiliki risiko lebih rendah, namun periksakan binatang peliharaan Anda secara teratur ke dokter hewan. Jika Anda khawatir mengenai efek negatif hewan peliharaan terhadap anak, konsultasikan dengan dokter anak.

◼️Meminimalisir Kontak Dengan Orang Sakit

Saat anak atau anggota keluarga sakit, minta mereka untuk sebanyak mungkin berada di dalam rumah. Juga gunakan masker untuk mencegah virus menyebar saat bersin, batuk atau bicara. Untuk anak atau anggota keluarga lain yang sehat, dianjurkan tetap membatasi kontak langsung dengan penderita untuk mencegah kuman penyakit masuk ke dalam tubuh.

Agar kesehatan anak dan keluarga optimal, lakukan kebiasaan tersebut bersama dengan pola hidup sehat. Konsultasikan dengan dokter, jika anak memiliki kondisi khusus yang lebih rentan terhadap kuman untuk tindakan pencegahan yang sesuai.

Adapun kaitannya dengan penyakit covid-19, seperti yang kita ketahui, Aturan New Normal mulai diberlakukan di banyak negara, termasuk tentu di Indonesia.
Agar terhindar dari penularan virus corona pada keluarga terutama anak, disarankan kita menghindari tempat-tempat yang dianggap berisiko tertular.

Selain itu, kita juga harus memahami cara mudah mencegah penularan Covid-19 kepada diri kita.
New Normal itu sendiri adalah  perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Hal ini sangatlah penting karena terbukti penularan virus corona bisa menjangkit ke orang dewasa maupun anak-anak tanpa adanya batasan usia. Dan sama virukensinya.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi virus Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan pencegahan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:

🔸1. Mencuci Tangan Dengan Benar

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku.

Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih.
Jika Anda sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman. Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin. Cuci tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau memerah ASI.

🔸2. Menggunakan Masker

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Ketika melepaskan masker dari wajah, hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

🔸3. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Kita disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.

🔸4. Menerapkan Physical Distancing Dan Isolasi Mandiri

Pembatasan fisik atau Physical Distancing adalah salah satu langkah penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Hal ini dapat dilakukan dengan cara tidak bepergian keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak atau darurat, seperti berbelanja bahan makanan atau berobat ketika sakit.

Pembatasan fisik juga dilakukan dengan cara menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain dan selalu menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian. Selama menjalani Physical Distancing, Anda juga perlu menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, diduga terinfeksi virus Corona, atau sudah dinyatakan positif COVID-19.

Pada akhirnya agar kesehatan anak dan keluarga optimal, lakukan kebiasaan tersebut bersama dengan pola hidup sehat. Konsultasikan dengan dokter, jika anak memiliki kondisi khusus yang lebih rentan terhadap kuman untuk tindakan pencegahan yang sesuai.

Dari beberapa sumber.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Sulami ~ Sidoarjo
Selain ular dan kura-kura, Apa ada hewan lain atau hal lain yang bisa membawa bakteri salmonela?
Karena dulu putra saya pernah terdiagnosis terkena bakteri ini.

💊Jawab:
Daging hewan dan telur yang tidak matang, juga bisa sebagai sumber penularan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣2⃣ Dede ~Tangerang
Anak saya susah sekali diminta cuci tangan menggunakan sabun, apakah aman dok kalau hanya cuci tangan menggunakan air saja?

Tapi kalau menggunakan sabun pencuci piring dia malah mau. Apakah sabun cuci piring bisa membersihkan kuman dok?

💊Jawab:
Intinya sih membarsihkan tangan, jika memakai sabun tentu lebih bersih. Tidak masalah pakai sabun apa saja.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣3⃣ Rini ~ Parung
Lebih mana yang efektif penggunaan masker atau face shield dok pada anak? Terkadang anak susah untuk dipakai masker (sering dilepas-lepas).

💊Jawab:
Penularan covid-19 adalah via udara dan mata. Jadi mestinya yang terbaik menggunakan masker dan pelindung wajah.

Makin tertutup makin baik, tapi kalau harus memilih ya sebaiknya masker yang sesuai serta jangan sampai tangan memegang wajah ataupun daerah sekitar mata.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣4⃣ iShyl ~ Aceh
1. Seberapa lama anak-anak dibolehkan memakai masker? Karena pernah membaca artikel bahwa anak-anak baiknya tidak dipakaikan masker karena dapat mengurangi oksigen yang dihirup, dan tidak nyaman.

2. Dan baiknya berapa kali kita mengganti masker untuk anak-anak dalam 4 jam.

3. Apakah di ruang lepas dan tidak padat orang mesti memakai juga?

💊Jawab:
1. Anak memakai masker bila berada di suatu tempat yang beresiko terjadinya penularan. Jadi kalau tidak ingin bermasker ria sebaiknya dirumah saja.

2. Kalau kita bicara yang benarnya, sebenarnya  maskernya kita lepas, maka masker itu kurang layak kalau kita pakai kembali. Tapi kalaupun memang terbatas, maksimal 24 jam.

3. Dimanapun diluar rumah sebaiknya pakai masker meskipun hanya di depan rumah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣5⃣ Agustin ~ Purwodadi
1. Saya punya siswa yang suka mengisap jempol atau jari, amankah penggunaan hand sanitizer bagi anak tersebut? Mengingat setelah dipakaikan hand sanitizer pasti langsung isap jari.

2. Bagaimana cara meminimalkan penularan jika anak bersikeras tidak mau memakai masker atau face shield?

Padahal yang namanya anak saat batuk terlebih bersin tidak bisa terkontrol tutup dengan tangan dan takut menularkan sekitar.

💊Jawab:
1. Kurang baik ya, sebaiknya gunakan air dan sabun.

2. Sebaiknya anak jangan keluar rumah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣6⃣ Serra ~ Malang
Maaf kalau di luar tema
Apakah mie berbahaya bagi bayi yang alergi?

💊Jawab:
Mie boleh saja diberikan pada anak, tapi tidak boleh sering. Letak masalahnya adalah di kandungannya. Untuk hubungannya dengan alergi sangat tergantung dengan apa alergi yang diderita anaknya tersebut.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Alhamdulillah, mudah-mudahan bahasan kali ini dapat bermafaat, jika ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan.

Tidak lupa saya ucapkan taqoballahu minna waminkum, minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin.

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar