Selasa, 25 Agustus 2020

FIQH WANITA - TABARRUJ




OLeH  : Ustadzah Tribuwhana K.W.

 💎M a T e R i💎

🌷TABARRUJ


Islam adalah agama yang mengatur hidup dan kehidupan manusia. Ajaran-ajarannya menjadi acuan bagi siapa saja, pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa untuk meniti kehidupan yang lebih baik dan harmonis dalam ridha sang pencipta. Rambu-rambunya diletakkan untuk dijadikan pedoman perjalanan hidup untuk selamat sampai tujuan. Jika ada rambu yang dilanggar, maka akibat buruk akan menimpa pelanggar itu dan bahkan sering menimpa orang lain juga. Lihatlah, sebuah kecelakaan di jalan raya, korbannya tidak hanya pelaku pelanggaran, namun menimpa pengguna jalan yang lain.

Pembahasan tentang TABARRUJ tidak terlepas dengan IKHTILATH, maka akan disampaikan keterkaitan diantaranya dalam bahasan malam ini.

Di antara persoalan besar yang dihadapi oleh manusia adalah yang berkaitan dengan wanita. Persoalan ini adalah persoalan Bani Israel dan persoalan umat ini. Rasulullah ﷺ telah mengisyaratkan masalah ini,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki selain (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Harta paling berharga yang dimiliki wanita adalah rasa malu dan harga diri. Jika wanita melepaskan pakaian malunya dan tidak lagi menjaga harga diri serta kewanitaannya, dampaknya akan menimpa keluarga dan masyarakat. Maka selayaknya keluarga dan masyarakat juga turut dalam menjaga nilai-nilai ini pada diri wanita-wanitanya. Jika wanita tidak lagi mengenakan hijab sebagaimana yang telah ditentukan Islam, ditambah dengan pelanggaran batas hubungan antar laki-laki dan wanita, maka kerusakan akan terjadi. Hal ini karena syahwat manusia adalah sesuatu yang berbahaya jika tidak dikendalikan.

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ

“Wanita itu dari depan nampak seperti bentuk setan dan dari belakang nampak seperti bentuk setan. Kalau salah seorang di antara kalian melihat wanita hendaklah mendatangi istrinya. Karena hal itu akan meredakan apa yang di dalam dirinya.”

💎PENGERTIAN TABARRUJ DAN IKHTILATH

Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab). Tabarrajatil mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya, dan wajahnya.

Ada yang mengatakan, maksudnya adalah wanita yang menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada laki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.

Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, dimana seorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu. Seperti yang disinyalir ayat,

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Alloh ﷻ melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka keluar rumah, hendaknya tidak keluar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan muhrimnya. Alloh ﷻ juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu. Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu?

Mujahid berkata, “Wanita dahulu keluar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu.”

Qatadah berkata, “Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Alloh ﷻ melarang hal ini.”

Muqatil bin Hayyan berkata, “Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Alloh ﷻ melarang wanita-wanita beriman untuk melakukannya.”

رَوَى اِبْنُ أَبِي نَجِيْحٍ عَن مُجَاهِد وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى قَالَ كَانَتِ الْمَرْأَةُ تَتَمَشَّى بَيْنَ أَيْدِي الْقَوْمِ فَذَلِكَ تَبَرُّجُ الْجَاهِلِيَّةِ

Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, “Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” Dia (Mujahid) berkata, “Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah.”

Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan jahiliyah kedua adalah umat Islam yang melakukan perbuatan jahiliyah pertama.

Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di sebuah momen dan forum yang tidak dibenarkan oleh Islam.

Imam Abu Daud meriwayatkan,

عَنْ حَمْزَةَ بْنِ أَبِي أُسَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنْ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِي الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلنِّسَاءِ اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ فَكَانَتْ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ

Hamzah bin Abi Usaid Al-Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ keluar rumah dari masjid. Tiba-tiba orang laki-laki dan wanita berkumpul di jalanan. Rasulullah ﷺ berkata kepada para wanita itu, “Agar wanita di belakang saja, kalian tidak boleh berada di tengah-tengah jalan (ketika ada laki-laki) dan hendaknya kalian di pinggiran jalan.” Serta merta ada wanita yang merapat ke dinding (rumah) sampai-sampai pakaiannya tersangkut ke dinding itu karena terlalu nempel.” (Abu Daud).

Al-Qur’an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara dan bergaul dengan lawan jenisnya. Alloh ﷻ berfirman,

“Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS.  Al-Ahzab: 32)

Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Dunia entertainmen memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya.

💎TABARRUJ DAN IKHTILATH ADALAH KONSPIRASI MUSUH-MUSUH ISLAM

Tabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalam Protokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsa dengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilai keluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalah dengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsu syahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media, film, koran, majalah, cerita, dan lain-lain.

Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah dan godaan, karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masa audio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpa batas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan model zamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarik perhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis belia keluar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengan siapa saja tanpa pantauan kedua orang tuanya. Wanita berbicara melalui telepon hingga berjam-jam tanpa diketahui oleh walinya. Di waktu siang maupun malam tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukan untuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-mata untuk mencari sensasi.

Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-laki dan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan keluar rumah adalah sengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementara orang tuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.

💎BAHAYA TABARRUJ DAN IKHTILATH

Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat.

🔹1. Tabarruj Dan Ikhtilath Adalah Maksiat Kepada Alloh ﷻ Dan Rasul-nya

Dan barangsiapa bermaksiat kepada Alloh ﷻ akan merasakan akibatnya. Sama sekali tidak akan membahayakan Alloh ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda,

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau.” Mereka (sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan barangsiapa bermaksiat kepadaku ia orang yang tidak mau.” (HR. Bukhari)

🔹2. Tabarruj Dan Ikhtilath Termasuk Dosa Besar

Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah ﷺ untuk berbaiat kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,

أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكِي بِاللهِ شَيْئًا، وَلاَ تُسْرِقِي، وَلاَ تَزْنِي، وَلاَ تَقْتُلِي وَلَدَكِ وَلاَ تَأْتِي بِبُهْتَانٍ تَفْتَرِيْنَهُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكِ وَلاَ تَنُوْحِي وَلاَ تَتَبَرَّجِي تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى

“Aku membaiatmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj jahiliyah pertama.” (H.R. Bukhari)

Lihatlah bagaimana Rasulullah ﷺ mengaitkan antara tabarruj dan dosa-dosa besar seperti syirik, mencuri, dan berzina.

🔹3. Tabarruj Dan Ikhtilath Mendatangkan Laknat

Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Rasulullah ﷺ bersabda,

يَقُولُ سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى السُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ

“Akan datang di akhir umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang, di kepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian.”

🔹4. Tabarruj Temasuk Sifat Penghuni Neraka

Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak mereka dan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

🔹5. Tabarruj Adalah Kemunafikan Yang Akan Mendatangkan Kegelapan Di Hari Kiamat

Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ dengan sanad shahih,

خَيْرُ نِسَائِكُمْ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمْ اَلْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّة َمِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلَ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ

“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (Baihaqi).

🔹6. Tabarruj Dan Ikhtilath Menodai Kehormatan Keluarga Dan Masyarakat

Diriwayatkan dari Nabi  ﷺ bahwa beliau bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَى إِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِيًا وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَ وَامْرَأَةٌ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا قَدْ كَفَاهَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا فَتَبَرَّجَتْ بَعْدَهُ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ

“Ada tiga orang yang, kamu jangan bertanya kepada mereka: seseorang yang keluar dari jamaah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan seorang wanita ditinggal keluar oleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka.” (HR. Ahmad)

🔹7. Tabarruj Adalah Sunnah Iblis

Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi ﷺ.  Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, dimana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Alloh ﷻ mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Alloh ﷻ berfirman,

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).

🔹8. Tabarruj Dan Ikhtilath Adalah Permulaan Zina

Setiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hak asasi manusia.

🔹9. Tabarruj Dan Ikhtilath Mengundang Siksaan Alloh ﷻ

Di hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah ﷺ bersabda,

لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا

“Tidaklah nampak kebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan (melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka.” (Ibnu Majah).

Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang Alloh ﷻ sinyalir dalam Al-Qur’an,

“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Isra’: 16)

Tentu saja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, kaum mutabarrijat dan mereka tidak ada hijab dalam hubungan antar lawan jenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinya berbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama dan pemimpin menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah ﷺ

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ

“Jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allah meratakan siksanya kepada mereka semua.” (Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Wallahu a'lam.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
1. Apakah memakai gamis yang berwarna warni, termasuk tabarruj?

2. Sekarang banyak wanita yang berhijab tapi seperti memakai sanggul dalam Himalaya. Apakah ini termasuk Tabarruj?

🌸Jawab:
1. Semua amal perbuatan tergantung dengan niatnya (lihat hadits tentang niat), contoh:  jika memakai gamis berwarna-warni karena disuruh suami maka istri wajib melaksanakan.

Wallahu a'lam.

2. Termasuk tabarruj karena berniat menampakkan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
1. Apakah jika tabarruj untuk suami tapi suami tidak suka, apakah dosa atau bagaimana?

2. Jika tabarrujnya untuk menghibur diri yang #dirumah saja?

Itu saja dari saya.

🌸Jawab:
1. Sebaiknya tabarruj sesuai dengan yang diinginkan suami.

2. Jika tabarruj hanya untuk di rumah saja dan tidak untuk dipamerkan kepada tamu yang datang insyaaAllah tidak apa-apa.

Wallahu a'lam.

0️⃣3️⃣ Nurul.F ~ Tangsel
Assalamu'alaykum Ustadzah, 

1. Yang dimaksud dengan tabarruj bagi wanita bercadar? Seperti apa saja, Ustadzah?

2. Warna-warna yang mencolok yang dimaksud seperti apa dan bagaimana kriteria warna pakaian yang baik? Tabarruj itu tergantung niat, begitukah?

Jazaakillaah khoyron, Ustadzah.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Wanita bercadar bisa dianggap tabarruj jika niatnya adalah untuk menarik perhatian orang lain bukan untuk ketaatan kepada Alloh ﷻ.

2. Kriteria pakaian yang baik adalah yang sesuai syariat Islam, yaitu tidak tipis dan membentuk lekukan tubuh, masalah warna tidak dijelaskan dalam Qur'an ataupun hadits tapi yang dijadikan patokan adalah tidak berlebih-lebihan.

Wallahu a'lam.

0️⃣4️⃣ Dede ~ Bogor
Assalamu'alikum Ustadzah, 

Jika dalam suatu kajian di satu ruangan barisan depan ikhwan barisan belakang akhwat tapi sekatnya tidak menutup seluruhnya jadi akhwat masih bisa lihat ikhwan itu termasuk ikhtilat atau bukan?

Syukron.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Jika forumnya bertujuan bukan untuk bermaksiat insyaaAllah bukan termasuk ikhtilath.

Yang harus dipahami bahwa ilmu tentang adab dan akhlak harus dipelajari dan dilaksanakan terlebih dahulu, sehingga ketika kita bercampur baur dengan lawan jenis (contoh dalam pelaksanaan ibadah haji) kita sudah tidak memikirkan nafsu syahwat karena fokus untuk beribadah.

Demikian juga ketika kita kerja di lingkungan yang tercampur antara laki-laki dan perempuan maka kita insyaaAllah bisa menjaga diri kita.

Wallahu a'lam.

0️⃣5️⃣ Septi ~ Palembang
Bunda, apakah memakai lipstik dan parfum di luar rumah termasuk tabarruj?

Jazakillah khoir, Ustadzah.

🌸Jawab:
Iya jika lipstiknya berwarna mencolok dan parfumnya tercium dari jarak yang jauh. Jika parfumnya hanya untuk menjaga agar badan tidak bau, maka tidak apa-apa.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣6️⃣ May ~ Jakarta
Ustadzah, sejauh mana batasan yang disebut tabarruj?
Bisa dikaitkan dengan sisi biaya juga kah?

Misal seperti ini, ada seorang wanita yang memang Allah karunia kan cantik, yang mungkin untuk beli bedak dan kawan-kawannya dalam rangka perawatan, walau memang minimalis dandanannya, menurut saya terbilang lumayan dari segi biaya.

Tapi di sisi lain, suaminya yang sekarang tidak bekerja lagi, untuk beli beras dan bayaran sekolah anaknya, suka minta ke ibunya, yang notabene Ibu Rumah Tangga biasa, yang hanya terima kiriman uang dari anak-anaknya yang lain. Sesekali ibunya "ngedumel" ke anak-anak  yang lain, beli baju bagus-bagus sama bedak saja ada, masa buat beli beras tidak ada.

🌸Jawab:
InsyaaAllah jika sudah diberi rejeki cantik maka perawatan seperlunya saja dan tidak perlu berlebihan sehingga untuk hal yang penting malah diabaikan.

Istri yang qona'ah akan disayang Allah ﷻ.
Semoga tidak ada lagi istri yang bertindak dzolim karena lebih mengutamakan beli bedak daripada beli beras.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣7️⃣ Shinta ~ Karawang
Assalamualaikum Ustadzah,

Bagaimana jika seorang wanita itu menjadi model atau peraga busana, tetapi di satu sisi suaminya pun ridho dengan profesinya itu?
Apakah suaminya pun berdosa karena tidak ada rasa cemburu?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Suami yang sholih pasti tidak mengijinkan istrinya bekerja dalam suasana yang tidak sesuai syariat agama.

Wallahu a'lam.

0️⃣8️⃣ Asma ~ Lampung
Kalau kita pakai deodoran agar tidak bau ketiak apakah tabarruj, Ustadzah?
Kadang deodorantnya ada yang agak harum.

🌸 Jawab :
InsyaaAllah tidak.
Saya punya pengalaman di sekolah, pernah memberi hadiah deodoran kepada salah satu guru perempuan karena beliau tidak mau memakai parfum atau deodoran karena menganggap hal tersebut tabarruj. Tapi beliau tidak sadar bahwa bau badannya mengganggu teman guru yang lain dan anak didiknya.

Jadi bijaksanalah dalam kata-kata tabarruj.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣9️⃣ Devian ~ Grobogan
Assalamu'alaikum Ustadzah,

Apakah tabarruj hanya dikhususkan untuk akhwat saja atau ikhwan juga berlaku demikian dan kalaupun (ada) batasan untuk ikhwan seperti apa nggih?

Jazaakillahu khair.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Untuk akhwat dan ikhwan.

Ada beberapa tipe ikhwan yang perawatannya melebihi akhwat.
Jadi sederhanakan dalam berhias dan bertindak agar tidak jatuh dalam perbuatan yang sia-sia.

Wallahu a'lam.

1️⃣0️⃣ Gia ~ Sultra
Assalamualaikum Ustadzah,

Bagaimana jika ikhwan mengenakan parfum yang sangat menyengat dan tercium dari kejauhan. Termasuk tabarruj kah?

🌸Jawab:
Wa'akaikumsalam,

Sebaiknya tidak berlebihan dalam memakai parfum.
Innamal a'malu binniyyat,  segala sesuatu tergantung niatnya, jika penasaran langsung tanyakan saja ke ikhwannya.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

1️⃣1️⃣ Yeni ~ Bandung
Assalamualaikum Ustadzah, 

Apakah yang dimaksud dengan bijak dalam kata-kata tabarruj?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Maksudnya bahwa dalam beberapa kondisi kita perlu tabarruj (terutama kepada suami), tapi dalam kondisi di luar rumah kita tidak perlu tabarruj tapi menjaga penampilan.

Karena ada kejadian bahwa orang tertarik kepada Islam karena melihat akhlak dan penampilan yang santun dan rapi. Bersih dan indah lebih baik daripada kucel dan bau.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

1️⃣2️⃣ Fitri ~ Pontianak
Assalamu'alaykum,

Berdasarkan pengertian ikhtilath adalah bercampur baurnya antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim di sebuah momen, kalau misal dalam 1 organisasi apakah itu termasuk dalam ikhtilath?

Terimakasih.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Mungkin perlu dibaca kembali materi di atas agar paham makna ikhtilath.

Jika forumnya adalah untuk kebaikan, bukan dinamakan ikhtilath.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Ukhtifillah...
Islam sangat detail mengatur seluruh urusan umatnya.

Jangan berlebih-lebihan tapi juga jangan meringankan semua aturan agama Islam, semuanya sudah sesuai dengan fitrah manusia.

Wallahu a'lam.

Mohon maaf atas segala khilaf karena kesempurnaan hanya milk Allah ﷻ, janganlah ragu akan kebenaran dari Allah ﷻ.

Billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar