Selasa, 25 Agustus 2020

PILIH YANG BAIK AGAMA & AKHLAKNYA




OLeH  : Ustadzah Nadia A.

   💘M a T e R i💘

🌸PILIH YANG BAIK AGAMANYA DAN AKHLAKNYA


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 1601]

Al-'Allamah Al-Munawi rahimahullah berkata,

المراد إن لم تزوجوا من ترضون ذلك منه ونظرتم إلى ذي مال أو جاه يبق أكثر النساء بلا زوج والرجال بلا زوجة فيكثر الزنا ويلحق العار فيقع القتل ممن نسب إليه العار فتهيج الفتن وتثور المحن

“Maknanya, apabila kalian tidak menikahkan putri kalian dengan orang yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya, lalu kalian lebih mengutamakan orang yang memiliki harta atau kedudukan, sehingga kebanyakan wanita akan tetap dalam kondisi tanpa suami dan kaum lelaki tanpa istri, maka akan terjadi banyak perbuatan zina dan orang yang menanggung malu, dan bisa jadi muncul pembunuhan dari orang yang menanggung malu tersebut, sehingga fitnah-fitnah akan semakin berkobar dan bencana-bencana semakin meluas.” [Faidhul Qodir, 1/313]

Dalam hadits yang mulia ini terdapat perintah kepada setiap orang tua dan para wali untuk menyegerakan pernikahan putri mereka apabila telah ada pelamar yang memiliki kriteria;

1) Baik pengamalan agamanya.

2) Baik akhlaknya.

3) Putri mereka menyukainya.

Termasuk kedzaliman  yang mengandung kesyirikan yang merupakan dosa terbesar, seperti takut sial karena tanggal lahir calon suami dan istri menurut mereka akan sial jika terjadi pernikahan. Dan ini adalah kebiasaan jahiliyyah yang telah dilarang dalam Islam.

Dalam hadits yang mulia ini juga terdapat perintah untuk memperhatikan dua perkara terpenting dalam memilih pasangan:

◼️Pertama: Kebaikan agama. Maknanya adalah;
~ Ketakwaan.
~ Kelurusan aqidah.
~ Keselamatan manhaj dari berbagai penyimpangan.
~ Istiqomah di atas sunnah.
~ Menjauhi syirik, bid’ah dan maksiat.

◼️Kedua: Kemuliaan akhlak. Inilah dua faktor terbesar langgengnya rumah tangga, bukan hanya di dunia tapi yang lebih penting sampai di akhirat kelak.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum,

Umm, bagaimana bila orang tua tidak atau belum menyetujui calon yang sudah baik agama dan akhlaknya karena lelaki atau calon tersebut belum punya pekerjaan dan kurang dalam segi finansial. Orang tua khawatir dengan kebahagiaan anaknya nanti.

Bagaimana cara meyakinkannya umm?

Jazakillah

🔷 Jawab
Waalaykumussalam wr.wb.

Ketika ada seorang Ikhwan yang melamar kita, dengan menyampaikan niat baik, memang yang pertama kita lihat adalah agamanya, akhlaknya, dari mana dia berasal maksudnya dari keturunan mana dia berasal, in syaa Allah mestinya dari keturunan yang baik-baik.

Lalu ketika orang tua tidak mengijinkan karena ke arah dunia seperti finansial misalnya karena khawatir aku paham. Karena orang tua pasti ingin anaknya bahagia gitu kan, tidak mau anaknya kesulitan.

Sebenarnya menikah itukan bukan perkara untuk urusan dunia, tetapi mencapai Ridho-Nya. Ketika kita merasa sudah siap, secara ilmu, batin, fisik kita sudah siap, maka yakinkan orang tua.

Cara meyakinkannya mudah, cukup kamu menunjukkan bahwa sesungguhnya rezeki itu sudah Alloh ﷻ atur. Malah justru rezeki yang kita peroleh setelah menikah in syaa Allah lebih dari rezeki orang yang belum menikah. Tapi ketika kita sudah menjelaskan secara baik-baik tetapi orang tua tidak meridhoi berarti bukan jodohmu, bukan jalanmu dan teruslah memperbaiki diri nanti Alloh ﷻ akan tetapkan yang lebih baik lagi.

Jadi jangan takut kalau misalkan ada Ikhwan yang baik terus ditolak oleh orang tua karena urusan finansial, kita kecewa sudah usaha bicara sama orang tua tapi orang tua tidak mengijinkan kita, maka jangan kecewa, karena sesungguhnya ridho Alloh ﷻ tergantung pada ridho orang tua.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌴 Njih umm, berarti kita tetap harus mengikuti keinginan dan ridho orang tua ya umm, walau ikhwan tersebut baik agama dan akhlaknya tapi orang tua tidak setuju?

🔷 Na'am shalihah.

🌴 Baik umm, jazakillah.
Semoga akhwat lebih ikhlas dan sabar lagi dalam menanti jodohnya.

🔷Aamiin

0⃣2⃣ Agustin ~ Purwodadi
Assallamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh

Umm, bagaimana jika kita selalu saja merasa memandang fisik dan kenyamanan hati dalam memilih pasangan..? Padahal kita tahu lelaki itu baik agama dan akhlaknya.

Mohon tips menghilang rasa tersebut.

Jazakillahu khair.

🔷Jawab:
Waalaykumussalam wr.wb.

Memang benar, tadi disini point utama dari ke empat point yang dijelaskan yang paling utama itu agama lalu rupanya. Tapi rupa atau bentuk fisik sebenarnya tidak menjadi acuan memilih pasangan. Karena kita menikah itu untuk mencapai ridha Alloh ﷻ.

Namun ketika kita menaruhkan rupa karena tampan atau cantik ibaratnya begini, ada seorang Ikhwan yang ingin melamar akhwat karena agama bagus, terus dia cantik, MasyaaAllah dia cantik sekali. Tapi niat dia tersampaikan datang ke rumah dan sang akhwat menolak karena fisik. Itu sebenarnya tidak boleh karena yang pertama kita lihat agama. Tetapi kedua, ketika kita ingin melihat rupa yang indah, seseorang yang menyenangkan hati kita. Menyenangkan hati disini bukan berarti kita harus mengukur tingkat kecantikan dan ketampanan. Bisa juga karena akhlaknya yang baik, dia lembut, kita merasa tenang jika bersamanya. Orang seperti itu pasti menyenangkan hati.

Dan juga, Ikhwan yang sudah ditolak, jangan merasa kecewa. Menuntut maunya diterima. Ini tidak boleh karena kembali ke tujuan kita menikah. Ketika kita menikah dengan tujuan Alloh ﷻ, maka kita akan mengaitkan dengan hal tersebut. Jadi kita tidak hanya memikirkan hal dunia. Jadi misalnya bukan dia jodoh kita, kita tidak bisa ngotot. Tidak bisa maksa Alloh ﷻ. Nanti Alloh ﷻ akan berikan ganti yang lebih baik.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣3⃣ Bila ~ Tegal
Assalamualaikum Warrahmatulloh,

Umm, bagaimana jika terjadi kasus ikhwan atau akhwat dengan latar belakang agama dan akhlak yang baik. Kemudian dipertemukan dengan mantan laki-laki atau wanita pezina, dengan latar belakang dan tingkat resiko yang tinggi. Apakah itu bisa dikatakan adil, apalagi jika salah satu diantaranya tidak terus terang terkait latar belakangnya?

🔷Jawab:
Waalaykumussalam wr.wb.

Banyak yang mengira Alloh ﷻ itu tidak adil. Pasti kalian pernah berpikir seperti itu. Kenapa Alloh ﷻ menjodoh orang yang baik dengan orang yang jahat. Padahal sudah jelas di Al Quran dituliskan yang baik untuk yang baik, yang jahat untuk yang jahat, yang keji untuk yang keji.

Ketika kita tahu, atau begini deh, Alloh ﷻ tahu kedudukan lelaki atau wanita yang dulunya berzina, latar belakangnya dulu buruk, bahkan kita pernah berpikir tingkat resikonya lebih tinggi dari orang yang asal usulnya tidak jelas. Itu salah pemikiran kita. Karena justru Alloh ﷻ itu akan menerima semua tobat hamba-Nya, dosa terbesar hamba-Nya kecuali musyrik. Kecuali kita menyekutukan Alloh ﷻ, Alloh ﷻ tidak akan mengampuninya.

Tapi kalau kita sungguh-sungguh bertobat dan sekarang sudah menjadi baik kemudian  melamar wanita yang baik akhlaknya, dari keturunan baik, itu tidak masalah.

Justru salah jika keluarga akhwat bertanya tentang masa lalunya. Akhwat itu berarti bukan akhwat yang baik. Karena Alloh ﷻ berusaha menutup aib Ikhwan tersebut untuk menjadi lebih baik, dan dia berhak mendapatkan calon yang lebih baik dari dirinya.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣4⃣ Agustin ~ Purwodadi
Pertanyaan, titipan umm..

Bagaimana menghilangkan rasa tidak percaya diri saat ada lelaki yang hendak mengajak kenalan atau ta'aruf?

Merasa diri tidak baik, belum pantas jika harus menikah dengan lelaki itu, kemudian mundur mengurungkan niat untuk mau kenalan.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam wr.wb.

Mengenai ta'aruf itu sebenarnya keputusan dari kita dan orang tua kita. Kenapa seperti itu? Karena memang yang menjalankan adalah kita. Tapi setidaknya kita mencoba. Kita buang pikiran negatif. Sama saja begini, kalau kamu berpikir bahwa kamu tidak baik, di dunia ini tidak ada yang tidak baik.

Dunia ini penuh dengan para pendosa yang berusaha menjadi baik. Kita ada niat baik untuk taaruf ke jenjang yang lebih serius, dicoba. Jika kamu merasa cocok, lanjutkan ke tahap yang lebih serius. Kalau tidak merasa cocok, silakan diputuskan. Buang pikiran negatif, kita merasa tidak pantas tetapi apa yang kita rasa belum tentu sama dengan yang Alloh ﷻ rasa. Seorang Ikhwan datang adalah kehendak Alloh ﷻ. Kalau Alloh ﷻ sudah berkehendak in syaa Allah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Baiklah shalihah, jazakillahukhair sudah diberikan kesempatan untuk berbagi dan sharing ilmu yang in syaa Allah bermanfaat dan bernilai kebaikan untuk kita semua jangan putus untuk selalu menuntut ilmu yaa, karena ilmu itu luas dan ada dimana saja.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar