Selasa, 25 Agustus 2020

MELESTARIKAN NILAI-NILAI FITRI




OLeH  : Ustadz Asyari Suparmin, M.Kom.I

      💎M a T e R i💎
         
Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh.

Mari kita simak materi berikut ini.

🌸MELESTARIKAN NILAI-NILAI FITRI


Diantara amal-amal yang mesti kita lestarikan adalah:

💎Pertama, Takut Kepada Alloh ﷻ

Di saat Ramadhan, kita amat sangat takut kepada Alloh ﷻ. Kita tidak makan, tidak minum, tidak melihat yang haram, tidak membicarakan yang haram. Semua larangan Alloh ﷻ kita patuhi. Mari kita bawa rasa takut itu hingga kita mati. Krisis kita saat ini adalah krisis tidak adanya rasa takut kepada Alloh ﷻ. Andai seorang suami takut kepada Alloh ﷻ, maka ia tidak akan menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya. Jika seorang istri takut kepada Alloh ﷻ, ia tidak akan mengkhianati suaminya. Jika seorang anak takut kepada Alloh ﷻ, maka ia tidak akan menjadi anak durhaka yang menyia-nyiakan kedua orang tuanya. Andai rakyat takut kepada Alloh ﷻ, maka tidak akan ada rakyat melawan pemimpin. Andai pemimpin takut kepada Alloh ﷻ, maka tidak akan ada pemimpin yang memakan hak dan menganiaya rakyatnya. Rasa takut itulah yang menghalangi orang dari perbuatan membunuh sesama,

لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”.
(QS. al-Ma’idah: 28).

Rasa takut itu pula yang menghalangi orang dari perbuatan zina,

وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ

“Seseorang yang diajak berzina, yang mengajak itu memiliki fisik yang bagus dan kedudukan yang tinggi. Tapi yang diajak itu menjawab, “Aku takut kepada Alloh ﷻ.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Rasa takut itu pula yang dapat mencegah manusia terjerumus ke dalam perbuatan mengikuti hawa nafsu,

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (41)

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).”
(QS. an-Nazi’at: 40-41).

💎Kedua, Berbagi Kepada Sesama Manusia

Setelah merasakan sakitnya lapar, di saat berbuka kita berbagi makanan kepada sesama. Mari kita jaga semangat berbagi itu. Saat ini banyak orang tidak memperdulikan saudaranya. Keimanan seseorang diukur dari sikap empatinya kepada saudaranya,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه

ِ “Kamu tidak beriman, hingga kamu menyayangi saudaramu seperti menyayangi diri sendiri.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim).

Orang yang mengaku beriman, tapi tidak mau berbagi, maka diragukan keimanannya,

ليس بالمؤمن الذى يبيت شبعانا وجاره جائع إلى جنبه

“Bukan orang beriman, orang yang sanggup tidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya di sampingnya dalam keadaan lapar.” (HR. al-Hakim)

💎Ketiga, Qiyamullail

Bangun malam amat sangat sulit, tapi selama Ramadhan ini kita bangun malam. Bukan hanya untuk makan sahur. Tapi untuk melaksanakan Qiyamullail. Alloh ﷻ berfirman,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.
(QS. al-Isra’ : 79).

Surga dijanjikan Alloh ﷻ untuk orang yang melaksanakan tahajjud di waktu malam,

 أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makanan kepada orang miskin, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang banyak tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat”.
(HR. at-Tirmidzi).

💎Keempat, Membaca Al-qur’an

Kita khatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan, bukan berarti setelah Ramadhan kita meninggalkan al-Qur’an. Karena al-Qur’an adalah penyembuh hati yang sempit,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
(QS. al-Isra’ [17]: 82).

Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat, saat anak dan harta tidak lagi berguna,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya”.
(HR. Muslim).

💎Kelima, Menyambung Silaturrahim

Setiap malam kita bertemu dengan keluarga, teman dan sahabat selama Ramadhan. Dalam tarawih dan tadarus. Hubungan baik dengan keluarga kita lanjutkan dalam Silaturrahim. Hubungan baik dengan sahabat kita lanjutkan dalam Ukhuwwah Islamiyyah. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahim”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Sebaliknya, orang-orang yang memutus silaturrahim. Maka Rasulullah ﷺ memberikan ancaman,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ

“Orang yang memutuskan silaturrahim tidak akan masuk surga."
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Hubungan yang baik dapat mengampuni dosa-dosa, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,

 مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْل
َ أَنْ يَتَفَرَّقَا

“Dua orang muslim yang bertemu, bersalaman, Allah mengampuni dosa-dosa mereka berdua sebelum mereka berpisah”. (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Mengawali ibadah itu sulit, namun ada yang lebih sulit, yaitu istiqomah dalam ibadah.

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَدِّثْنِي بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ قَالَ قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِم

Sufyan bin Abdillah at-Tsaqafi berkata, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku sesuatu agar aku berpegang teguh dengan itu”. Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah, ‘Tuhanku Allah, kemudian istiqomahlah”. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Alloh ﷻ menjanjikan balasan untuk orang-orang yang istiqomah,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
(QS. Fusshilat: 30).

Maka untuk istiqomah, kita lanjutkan nilai-nilai Ramadhan di luar Ramadhan.
Semua kembali kepada kita, mari kita jadikan puasa yang telah kita laksanakan itu sebagai ibadah yang dapat membentuk diri kita, mengampuni dosa-dosa kita, melipatgandakan balasan amal ibadah kita dan balasan kebaikan untuk kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎
       
0️⃣1️⃣ Mila ~ Tegal
Tipsnya ustadz, agar bisa istiqomah qiyamullail bagaimana ya?

Padalah Saya sudah pasang alarm, tapi masih suka kelewat bangun, atau sudah bangun tapi mager.

🌸Jawab:
1) Menjaga kesehatan dan usahakan tidur siang dan tidur cepat.

2) Bisa dipasang alarm.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣2️⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaykum wr. wb.

Ustadz, sebenarnya ini klise sekali.

Setelah ramadhan usai. Rasanya kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan selama ramadhan mulai rontok satu persatu atau tidak maksimal pencapaiannya.

Bagaimana biar hal seperti ini tidak berulang lagi dan lagi ustadz?

Syukron

🌸Jawab:
Wassalamu'alaikum,

1) berdoa agar di beri kekuatan istiqamah.

2) Menjaga kesehatan dengan ibadah.

3) Menjalin ukhuwah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadz,

Kenapa sih manusia itu termasuk fitri sendiri yah semangat dalam beribadah tuh hanya dibulan ramadhan, fitri sendiri ketika bulan ramadhan benar-benar senang sekali semangat baca Qur'an tapi setelah ramadhan usai fitri baca Qur'an cuma magrib doang?

Satu lagi ustadz, baik tidak sih kalau kita mengerjakan ibadah harus ditarget seperti harus ada sesuatu yang bikin semangat contoh dalam membaca Al Qur'an.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Untuk istiqamah usahakan membuat target baik sholat atau baca Al Qur'an misalnya sholat jamaah menghafal Al-Qur'an.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣4️⃣ Fitri ~ Pontianak
Assalamu'alaykum ustadz, 

Setelah usai ramadhan semangat baca Qur'an mulai memudar, biasa sehari bisa targetkan 3-4 juz demi bisa khatam 1 bulan, tapi setelah ramadhan usai semuanya memudar dengan sendirinya boleh tidak sih kita ikut bergabung di grup One day one juz itu dengan tujuan agar lebih terarah dan lebih semangat lagi baca Qur'an nya karena kalau sendiri terasa berat?

🌸Jawab :
Wassalamu'alaikum warahmatullah,

Boleh sekali.
Tetap jaga ukhuwah agar istiqamah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣5️⃣ Yeni ~ Bandung
Assalamualaikum ustadz,

Mengenai point menyambung silaturahim, bagaimana hukumnya jika kita terputus komunikasi dengan keluarga dari ayah (semenjak ayahnya tidak ada) tapi tidak berusaha mencari keberadaan keluarga ayahnya. Dari pihak sanapun tidak ada yang mencari.

Syukron

🌸Jawab:
Wassalamu'alaikum,

Pihak keluarga harus berusaha mencari informasi terhubung dengan keluarga.

🔹Apakah yang seperti ini termasuk memutus silaturahim tadz?

🌸Harus hati-hati khawatir kalau tidak segera dijalin termasuk memutuskan hubungan silaturahim.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣6️⃣ Yeni ~ Semarang
MasyaAllah...
Ternyata ada 5 nilai luhur yang Alloh ﷻ latih untuk kita selama bulan Ramadhan.

Bagaimana cara agar kita bisa Istiqomah mengamalkan walau Ramadhan telah berlalu, karena tidak bisa memungkiri mengapa selama Ramadhan bisa begitu semangat dan tidak kenal lelah juga ngantuk kerena pahala yang berlipat, sedangkan setelah Ramadhan ibadah-ibadah tersebut pahalanya kembali seperti semula sehingga semangatnya pun kembali seperti hari-hari biasa selain bulan Ramadhan.

🌸Jawab:
Wassalamu'alaikum,

Mantapkan niat jadilah gererasi rabbaniyun bukan ramadhan iyun. Kalau ramadhsniyuu. Akan berakhir dan pupus maka niatkan ibadah karena rabbaniyun. Selalu berjamaah sehingga ada yang mengingatkan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣7️⃣ Anna ~ Solo
Assalamualaikum Ustadz,

1. Poin kedua, Berbagi Kepada Sesama Manusia.

Alhamdulillah sekarang  sudah semakin banyak saudara-saudara kita yang mempunyai kepedulian terhadap sesama.
Yang ingin saya tanyakan jika ada tetangga kita dengan ekonomi berkecukupan namun terkesan tidak peduli pada tetangga yang sedang berkekurangan dan sedang tertimpa musibah, apakah benar sikapnya dan kita harus bersikap bagaimana?

2. Untuk poin ke lima, menjalin hubungan yang baik dengan keluarga, setiap hari bertemu dengan ibu namun perlakuan ibu terhadap saya sungguh menyakitkan dan itu sudah berlangsung sejak saya masih kecil. Bagaimana saya harus bersikap?

Waasalamualaikum.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Dakwahkan dengan bijak saja ke dalam kegiatan sosial dengan yang lain, doakan.

2. Tetap hormat dan taat. Tidak boleh membantah kecuali dalam maksiat. Doakan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Mari kita jaga ibadah agar tetap istiqomah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar