Selasa, 25 Agustus 2020

INDAHNYA HIDUP DENGAN KEDERMAWANAN (Episode 16)



OLeH  : Bunda Endria Soediono

         💎M a T e R i💎

🌷INDAHNYA HIDUP DENGAN KEDERMAWANAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Robbisyrohlii shodrii wa yassirlii amrii wahlul ‘uqdatan min lisaani yafqohuu qoulii. Allahumma sholi wa salim ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Allah ﷻ mari kita sejenak meluangkan waktu untuk meredakan pikiran yang lelah. Kita saling berbagi ilmu dan juga saling memberi nasihat dalam kebaikan dan taqwa.

Malam ini saya mendapat amanah untuk menyampaikan tema bincang-bincang kita tentang HIDUP DALAM KEDERMAWANAN.

MasyaAllah tema yang indah dan ‎insyaaAllah jika kita bisa mengambil pelajaran akan mendapati hikmah yang sangat indah atas karunia-Nya.
Di antara hikmah yang bisa kita ambil dalam situasi pandemi yang pada faktanya masih belum reda ini, adalah tumbuhnya kepekaan sosial atau jiwa kedermawanan.

Memang tidak semua orang akan mengarah ke sana atau bisa jadi jauh dari perkara itu.
Akan tetapi sebagian mukmin saya kira ghirah atau semangat kedermawaan justru tumbuh subur di hatinya.
Mengapa bisa ada yang tumbuh subur ada yang tidak?

Kedermawanan adalah perkara yang jika Allah ﷻ tidak berikan taufiq maka aslinya semua manusia di dunia ini sifat dasarnya pelit, kikir karena cinta harta dan keduniaan.

Karena itu hanya jiwa yang dipenuhi dengan keimanan yang baik kepada Allah ﷻ yang orientasi hidupnya tertuju pada akhirat, maka ia akan mudah cenderung memiliki sifat kedermawanan.

Sifat kedermawanan memiliki banyak rahasia yang tersembunyi yang tidak semua orang mampu membacanya kecuali dirinya sudah mantab dalam mendahulukan segala nikmat akhirat daripada dunia.

Untuk itu, mari sejak saat ini kita mulai belajar untuk membangun jiwa kedermawanan pada diri kita. Agar rahmat dan kasih sayang Allah ﷻ semakin banyak dilimpahkan-Nya.

◼️Mengapa Kita Harus Punya Sifat Dermawan Atau Suka Memberi Dan Belas Kasih?

Karena Allah ﷻ itu Maha Belas Kasih. Ar Rahmaan artinya yang Maha Belas Kasih. Diantara maksudnya adalah Allah ﷻ itu sungguh sangat mudah berbelas kasih kepada makhluk-Nya.

√ Perhatikan...
Bukan saja hamba-Nya yang beriman kepada-Nya saja yang Allah ﷻ berikan oksigen dan sumber-sumber kehidupan baginya, tetapi mereka yang tidak beriman pun juga diberikan karunia-Nya.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Alloh ﷻ...
Mari kita merenung sejenak betapa baiknya Allah ﷻ dan sepantasnya jika kita juga mengambil pelajaran dan berusaha semaksimal yang kita mampu agar kita menjadi hamba-Nya yang penuh kasih kepada sesama bahkan kepada siapa saja.

Dan bentuk kasih ini yang paling mudah kita lakukan adalah dengan kedermawanan, dengan kita suka memberi kepada orang lain.
Memberi apa saja yang kita punya yang kiranya diperlukan oleh saudara kita yang lain.

Pemberian itu bisa berupa banyak ragam, diantaranya adalah dengan bersedekah, memberi pertolongan dari suatu masalah kehidupan yang sedang dihadapi oleh saudara kita, memberi nasihat jika diperlukan, memberi bantuan kebutuhan hidup dan lain sebagainya.

Bahkan memberi ketentraman atau kebahagiaan itu juga suatu pemberian yang akan sangat besar nilainya di sisi Allah ﷻ.

 ‎والله أعلم بالصواب

Ada banyak hal yang perlu kita fahami agar pada diri kita tumbuh jiwa dermawan, diantaranya adalah, dengan dermawan (suka memberi) yang tentunya memberi karena Allah ﷻ, maka apa yang akan kita dapatkan faedahnya?

1). Kita akan mendapatkan balasan pahala di dunia dan akhirat.

2). Mendapatkan ketenangan dan kepuasan hati.

3). Mendapat jaminan perlindungan dari bahaya yang mengancam.

4). Menjadi salah satu bekal terbaik ketika kita wafat nanti.

5). Menjadi sebab ridho-Nya Allah ﷻ pada diri kita hingga kita akan memiliki jaminan surga atas karunia rahmat-Nya.

InsyaAllah,
 ‎والله أعلم

🌸🌷🌸
Baik, sedikit waktu lagi sebelum masuk sesi tanya jawab...
Saya ingin mengajak ukhtifillah untuk merenungi mungkin dari kejadian-kejadian yang kita temui kemarin.

Ada kalanya kita mengalami suatu rasa kepuasan dan bahkan rasa bahagia saat kita bisa memberi. Entah apalah yang kita beri atau senilai berapa yang kita berikan kepada orang lain.

Maka yang terjadi adalah orang yang kita beri menerima dengan suka cita dan diri kita tidak kalah bahagianya dari mereka.

Ini adalah suatu gambaran betapa kebiasaan memberi itu sungguh merupakan salah satu tabiat baik yang bisa mendatangkan kebahagiaan bagi diri kita.

Dan lebih dari itu, jika tabiat atau kebiasaan ini kita landaskan karena rasa iman kita kepada Allah ﷻ dan pengharapan kita atas pahala dan ridho-Nya,  maka kebahagiaan yang kita rasakan pun akan semakin berlipat ganda kuatnya.

Jadi, amal sholih itu akan mendatangkan kepuasan jiwa sebesar keimanan kita kepada Allah ﷻ.

Daaan ukhtifillah...
Sungguh tabiat suka memberi atau sifat dermawan ini harus kita latih. Bahkan jika awalnya mungkin asing bagi kita maka paksakan diri kita untuk mencintai memberi kepada sesama kita.

Latihlah dengan memberi hal-hal yang sepele, asal kita ikhlas karena Allah ﷻ kemudian nanti tingkatkan hingga jiwa kita sampai pada mampu atau bahagia saat memberi apa yang kita cintai.
Ingatlah betapa balasan Allah ﷻ itu sangat besar bagi hamba-Nya yang suka memberi kepada sesamanya.

Seperti apa yang dikisahkan seorang pelacur yang telah memberi minum pada anjing yang sedang kehausan dan ia melakukannya karena Allah ﷻ, maka Allah ﷻ berikan balasan surga baginya.
MasyaaAllah...

Itu memberi kepada hewan yaaa...
Lalu bagaimana kiranya balasan Allah ﷻ jika kita memberi kepada orang yang beriman, sesama saudara kita terutama yang membutuhkan?

Wa bil khusus dimasa pandemi ini, mari kita asah jiwa kita agar menjadi lebih dermawan lagi kepada saudara-saudara kita. Lebih ringan lagi dalam bersedekah, lebih mudah tersentuh melihat orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan.

Maka, jangan lagi kita puas dengan rasa iba. Tetapi segeralah tergerak untuk mengulurkan bantuan kepada mereka.

Ingat.. Allah ﷻ itu tidak tidur.. Allah ﷻ itu Maha Melihat apa saja yang dilakukan oleh setiap hamba-Nya. Bahkan tidak saja apa yang diperbuat oleh raganya, tetapi oleh bisikan hatinya pun Allah ﷻ tahu..

سُبْحَانَ اللَّهِ
 وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِ يْدِ

Wa laqod kholaqnal-ingsaana wa na'lamu maa tuwaswisu bihii nafsuh, wa nahnu aqrobu ilaihi min hablil-wariid.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf : Ayat 16)

Jadi, jangan merasa apa yang kita beri untuk sesama kita apa pun itu tidak ada nilainya. Semua jika karena Allah ﷻ maka pasti akan Allah ﷻ balas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Bahkan ampunan-Nya dan juga rahmat-Nya surga kelak.

InsyaaAllah..

🌸🌷🌸
Baik terakhir sebelum masuk sesi tanya jawab, saya akan kisahkan satu video yang sangat menyentuh hati.

Betapa suatu tabiat kedermawanan itu selalu meninggalkan atsar atau kesan kesudahan yang baik setelahnya, bahkan kala kita wafatpun apa yang telah kita dermakan akan menjadi bekal yang terbaik. InsyaaAllah.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist bahwa setiap diri kita kelak di akhirat akan dinaungi oleh sedekah kita, artinya pemberian-pemberian kita saat kita hidup di dunia.

”Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata: ”Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.” (HR. Al-Baihaqi – Al-Hakim – Ibnu Khuzaimah)

Ukhtifillah, burung-burung dalam video dikabarkan sering mengunjungi sebuah kuburan yang mana penghuni kubur tersebut kabarnya seorang yang semasa hidupnya sering memberi makan burung-burung.

 ‎والله أعلم بالصواب

Seperti ini keterangan dari video yang saya dapatkan:

He usesd to feed and water these birds around the Haram of Makkah (Ka'abah) and he died recently. These birds knew where he was buried and they frequent his grave. Allahu Akbar...!!!

(Dia sering memberi makan dan minum burung-burung di sekitar Ka'abah di Makkah dan meninggal dunia baru-baru ini. Burung-burung itu tahu di mana jenazahnya dikebumikan dan kerap mendatangi kuburnya. Allahu Akbar...!!!

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bunda,

Bunda, mengapa kita kadang sikap dermawan atau suka memberi ini lebih di tujukan ke orang lain daripada ke kerabat atau keluarga sendiri?

Apakah ini termasuk belum ikhlas juga dalam hal memberi karena lebih diutamakan ke orang lain daripada ke keluarga atau kerabat sendiri?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

MasyaAllah pertanyaan yang bagus ukhti...

Jadi, kaidahnya kan kalau kita memberi atau bersedekah itu yang paling utama kepada saudara kita. Sebelum ke orang lain.

Jadi, kalau terbalik maka tentu ada yang salah dalam menerapkan syariat. Karena itu perlu diluruskan.
Difahamkan, bahwa sedekah lihat keluarga dekat dulu siapa yang membutuhkan, maka pahalanya akan lebih berlipat ganda.

Akan tetapi jika anti punya harta berlebih maka selain keluarnya bisa saja ada sebagian yang dialokasikan untuk orang lain.
Adapun masalah keikhlasan itu hanya dirinya dan Allah ﷻ saja yang tahu.

Akan tetapi memang jika tabiatnya lebih suka memberi orang lain daripada memberi bantuan pada saudara sendiri maka keadaan ini bisa terjerumus pada sikap kurang ikhlas, karena apa? Tidak mengikuti petunjuk syariat, dan juga bisa jadi ada unsur riya’nya.

Kalau memberi kepada saudara mungkin merasa kurang mendapatkan pernghargaan sedangkan jika memberi pada orang lain akan mendapati ucapan-ucapan pujian yang membuatnya merasa bangga diri.
Ini tentu justru akan sangat tidak menguntungkannya.

Hati-hati jebakan setan. Jangan sampai kita merasa sudah beramal kebajikan tetapi karena ada celah riya’ maka akhirnya kita tidak mendapatkan balasan apa-apa dari Allah ﷻ.

Setan itu paling pintar menyimpangkan hati manusia hingga amal-amalnya tak bermakna apa-apa. Karena itu teruslah menuntut ilmu agama dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, agar setan tidak mampu menyelewengkan hati kita pada hal-hal yang sia-sia karena kita beramal dengan ilmu dan iman.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣2️⃣ Tetty ~ Sidoarjo
Assalamu'alaikum Bunda,

Bunda, di perumahan saya ada rak berbagi. Jadi, setiap orang bebas ingin bersedekah semuanya ditampung disana. Dan bahkan yang mengambilnya pun bebas siapa saja.

Yang menjadi pertanyaan saya, seandainya di rak itu barang yang ditaruh sisa dan ingin diambil lagi dengan pemiliknya mengingat tidak ada yang menjaganya, apakah hal itu benar, bun?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Tidak masalah.
InsyaAllah niatnya sudah ditrima Allah ﷻ, mungkin hikmahnya masih ada gunanya bagi pemiliknya atau juga bisa diberikan orang lain di lain waktu.
Semua amal akan dihukumi berdasarkan niat yang dipasangnya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣3️⃣ Najwa ~ Jakarta
Assalamualaikum,

Bunda, kalau kita memberi pinjaman uang kepada orang yang memang membutuhkan apa itu juga termasuk sedekah?

Nuwun, Wassalam.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...
Tentu ukhti... 
Bahkan memberi pinjaman kepada saudaranya yang membutuhkan itu lebih utama daripada memberi.

Karena diadalamnya banyak faedah yang tersimpan, diantaranya adalah:
Kita telah meringankan bebannya, kita telah menolongnya dari kehinaan (yakni menjaganya dari meminta-minta, dengan memberi pinjaman seorang telah menjaga kehormatan saudaranya).

Kemudian jika setelahnya ia memberi penangguhan pembayaran atau pengembalian jika yang kita hutangi tadi karena ia belum mampu mengembalikan maka anti yang telah memberi pinjaman tadi akan terus diberi pahala seperti kita sedang bersedekah sejumlah uang tadi setiap harinya sampai hutang tersebut lunas.

Dan apabila anti akhirnya membebaskan maka balasan yang lebih besar lagi akan anti terima sebagai balasan dari اللهِ ta’laa.

Mari kita perhatikan hadist berikut ini :

”Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Alloh ﷻ akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Alloh ﷻ akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Alloh ﷻ pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Alloh ﷻ akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣4️⃣ Bunda Indah ~ Tangerang
Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokaatuh,

Bagaimana hukum bagi yang mau berbagi tapi dengan mengadakan giveaways dan sejenisnya?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
Tidak masalah ukhti jika memang tidak ada unsur gambling nya ya.

Akan tetapi lebih ahsan jika pemberian itu jika tanpa syarat, tanpa mengharap imbalan duniawi, semata-mata karena اللهِ dan saat kita sedang lapang (sedang sehat, sedang kaya, dan sedang mencintai apa yang akan kita sedekahkan).

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣5️⃣ Rina ~ Bekasi
Assalamualaikum bund,

Bagaimana kalau kita memberi karena ingin menolong tapi lupa niat, dan setelah memberi rasanya bahagia banget melihat mereka bahagia,  apakah kita masih tetap mendapat pahala?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

‎مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

Semoga اللهِ merahmati anti ukhti.

Tentu insyaAllah akan tetap dapat pahala say...

Kan niat itu tidak perlu diucapkan, cukup tersirat dari lubuk hati yang paling dalam pun jika pelakunya seorang yang beriman maka pasti akan اللهِ beri pahala yang berlipat ganda. InsyaAllah.

Rasa bahagia saat setelah Memberi jika kita kaitkan kebahagiaan itu karena iman kepada اللهِ maka itu indikasi keikhlasan dalam beramal insyaAllah.

Dan keadaan seperti ini hendaknya terus dipelihara.

Apalagi di masa pandemi spt ini dimana banyak saudara kita yang sedang mengalami kesulitan maka semakin dermawan kita maka akan semakin murah اللهِ terhadap diri kita.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Ringanlah hati dalam memberi. Tak ada yang sia-sia di sisi Allah ﷻ bagi orang yang suka memberi.

Sungguh Allah ﷻ Maha Membalasi.
Yakinlah jika kita bermurah pada sesama kita, maka Allah ﷻ pasti kan beri balasan yang lebih baik dari apa yang telah kita berikan kepada makhluk-Nya. 

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar