Selasa, 25 Agustus 2020

INI JALAN DAKWAHKU




OLeH : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

     💎M a T e R i💎

Sahabat-sahabatku...
TeaM MoNot PS yang kusayangi...

Sebelum kita masuk lebih jauh ke bincang-bincang.... Sejenak...
Kita renungkan sebuah ayat Al Quran sebagai pembuka pertemuan kita malam ini.

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikul lah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab (33) : 72)

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat Ibnu Abbas r.a bahwa sebelum Alloh ﷻ menawarkan amanah kepada manusia lalu manusia menerima amanah tersebut. Amanah itu telah ditawarkan kepada tiga makhluk terbesar (langit, bumi dan gunung) akan tetapi mereka menolak amanah bukan karena tidak mengharap keutamaan atau kemuliaan yang Alloh ﷻ janjikan bagi yang mampu mengemban amanah dan bukan pula bentuk perlawanan kepada Alloh ﷻ karena tidak bersedia mengembannya. Lebih karena tawaran itu adalah “Pilihan” dan bukan perintah. Dan Alloh ﷻ telah menetapkan, siapa yang mengambil amanah lalu melaksanakan dengan sebaik-baiknya maka Alloh ﷻ akan meninggikan derajat dan memuliakannya, sebaliknya mengambilnya lalu mengabaikannya maka azab dan kehinaan Alloh ﷻ akan ditimpakan kepadanya. Karena itulah ketiga mahluk tersebut memilih menolak mengambil amanah karena takut kalau-kalau amanah itu tidak mampu diembannya.

Sahabat-sahabatku...

Allah Azza Wa Jalla menegaskan kepada Adam a.s, “Hal anta aakhidzun bimaa fiiha?” maksudnya apakah engkau memilih mengambil amanah dan siap atas konsekuensi yang terdapat pada amanah tersebut?. Adam a.s, sebelum benar-benar memilih mengambil amanah, bertanya kepada Allah, “Ya Rabb, wa maa fiiha ?” wahai Rabb-ku dan apa konsekuensinya?. Kemudian dijawab oleh-Nya, “In Ahsanta juziita, wa in asa’ta ‘uqibta” yaitu Allah Azza Wa Jalla menjelaskan bila engkau menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya maka engkau akan dibalas dengan kemuliaan, dan sebaliknya bila mengabaikannya engkau akan di azab.

As-Sa’di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa amanah yang dimaksud dalam ayat ini adalah,

 “امتثال الأوامر، واجتناب المحارم، في حال السر والخفية، كحال العلانية”

Artinya: "Melaksanakan segala perintah, dan menjauhi atau meninggalkan segala perkara yang diharamkan, baik dalam kondisi sepi, diam-diam ataupun dalam kondisi terang-terangan."

Bila merenungi ayat ini, akan memelekkan mata bahwa hidup di dunia ternyata bukan untuk bermain-main. Ada amanah yang harus dijalankan, berupa ketakwaan kepada Allah Azza Wa Jalla yang menjadi penentu layak tidaknya seseorang mendapat kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman-Nya,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ

“Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS. al-Mu’minun : 115)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.Adz-dzariat : 56)

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Alloh ﷻ ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alloh ﷻ Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujurat : 13)

◼️🌷◼️
Sahabat-sahabatku...

Amanah bukan hanya dalam kaitannya manusia kepada Alloh ﷻ tapi juga antara manusia dengan manusia. Karena amanah adalah ibadah dan ibadah itu sebagaimana defenisi para ulama, mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Alloh ﷻ baik ucapan ataupun perbuatan, yang tampak ataukah yang tidak tampak.

Bila seseorang memilih menjadi pedagang, tenaga pengajar (guru atau dosen), sebagai direktur di sebuah perusahan atau instansi, mencalonkan diri sebagai pegawai pemerintah, hingga menjadi pejabat pemerintah dan lain sebagainya, berarti memilih mengambil amanah di tengah-tengah manusia.

Menjadi TEAM MONOT DI PERINDU SURGA juga adalah AMANAH. 

Amanah penyampai ilmu ke jama'ah,  jika tiada TEAM, maka ilmu tidak akan sampai digrup-grup PS.

Bila amanah ini dijalankan dengan sebaik-baiknya maka pujian Alloh ﷻ, kemuliaan dan keagungan-Nya akan diberikan padanya, namun bila amanah ini tidak dijalankan sebagaimana seharusnya, yang terjadi adalah pasti ia melakukan kezaliman dan kebodohan, dan Alloh ﷻ akan menghukum serta menghinakannya di dunia dan di akhirat.

Amanah merupakan unsur penting dan menentukan akan berhasil dan tidaknya seseorang dalam berusaha dan beramal, serta berhasil dan tidaknya seseorang mempertahankan dan melestarikan di kehidupannya.

Bukan hanya amanah,  Hidup bukan untuk gaya-gayaan! Tapi setiap helaan nafas kita akan dipertanggungjawabkan kelak, sanggup tidak kita melakukan penghambaan kepada Alloh ﷻ selama hidup.

Alloh ﷻ telah jadikan semua yang berkumpul disini menjadi hamba PILIHAN yang mempunyai jalan menuju penghambaan kepada-Nya melalui  amanah masuk ke TeaM MoNot Perindu Surga.

Apakah semua jama'ah Alloh ﷻ izinkan untuk bergabung?
TENTU TIDAK BUKAN?

Mereka mungkin punya HP yang lebih canggih.

Mereka mungkin punya kuota yang tidak habis-habis.

Mereka mungkin punya waktu yang luang untuk berbuat baik.

Tapi apa Alloh ﷻ pilih mereka?
Ternyata tidak!!!

Alloh ﷻ memilih beberapa saja dari jama'ah PS.
Dan semua malam ini ngumpul disini.

Ini adalah satu NIKMAT yang Pantas untuk kita syukuri karena telah Alloh ﷻ PILIH.

Semua karena Alloh ﷻ,  bukan karena Mba Hanny
Bukan karena kajian di PS ada setiap hari.
Bukan karena materi materi di PS Bagus-bagus.

Jika bukan karena Alloh ﷻ meridhoi dan memilih,  kita tidak akan berkumpul disini.
Karena itu laksanakan Amanah ini sebaik-baiknya.

◼️🌷◼️
Saudari-saudariku...

Di dalam Al-Qur’an, disebutkan 4 sifat utama seseorang yang mampu menjalankan amanah dengan baik, yang dengan sifat ini tidak akan terjadi kezaliman dan kebodohan, bahkan As-Sa’di dalam menafsirkan ayat 26 surat al-Qashash menyebutkan bahwa sifat-sifat tersebut harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin memberikan amanah kepada orang lain.

Adapun sifat-sifat tersebut adalah Hafidzhun, ‘aliimun, qawiyyun dan amiinun.

(1) Dua sifat yang pertama Hafidzhun dan ‘aliimun terdapat di surat Yusuf ayat 55 terkandung di dalamnya nilai moral, kejujuran, etika, sungguh-sungguh dan istiqamah dalam menjalankan tugas.

(2) Dan ‘aliimun artinya berilmu atau memiliki keahlian dalam mengemban amanah yang dipundakkan kepadanya.

Adapun dua sifat yang terakhir qawiyyun dan amiinun terdapat di surat al-Qashash ayat 26.

(3) Al-qawiyy artinya kuat, maksudnya mampu mengemban amanah, memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak terjatuh pada kelalaian, kecurangan, korupsi, nepotisme, sogokan dan berbagai hal buruk lainnya yang diharamkan.

(4) Al-Amiin artinya terpercaya, maksudnya tidak akan berkhianat atau melakukan penipuan atas apa yang diamanahkan kepadanya.

Semoga Alloh ﷻ menanamkan empat sifat mulia ini ke dalam hati dan menyuburkannya dengan siraman cinta dan kasih sayang dari-Nya, hingga tumbuh bersemi amal-amal shaleh dengan akar akidah yang menancap kuat dan kokoh. Sehingga pemilik hati ini berada dalam barisan yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam hadits riwayat Imam Ahmad,

أربع إذا كن فيك فلا عليك ما فاتك من الدنيا حفظ أمانة وصدق حديث وحسن خليقة وعفة طعمة

“Empat perkara jika keempatnya ada padamu maka tidak ada kerugian atas dirimu dari apa yang hilang dari kenikmatan dunia: menjaga amanah, jujur dalam ucapan, bagusnya akhlak, dan menjaga harga diri.”

Nah, bagaimana agar kita menjadi pribadi yang amanah dijalan dakwah ini?

Jawabannya tergantung pada masing-masing orang.

💎Mungkin Hal-hal Sederhana Berikut Bisa Dijadikan Motivasi Dasar, Diantaranya:

◼️1. Selalu menjaga keimanan. Iman adalah kunci akhlak.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa mustahil seorang mukmin itu mencuri atau berbohong. Artinya, ketika keimanan itu ada dalam diri seseorang maka mustahil juga orang tersebut tidak amanah ketika imannya kuat.

◼️2. Selalu mengingatkan diri bahwa di hari akhir nanti Alloh ﷻ akan meminta pertanggung-jawaban kepada setiap amanah yang ada pada kita.

◼️3. Mengevaluasi kelemahan diri dan keterbatasan yang dimiliki.

Konsekuensinya, jangan sampai menerima amanah, dimana kita pahami bahwa kita lemah dalam hal tersebut atau bisa juga meminta bantuan dari yang lain, ketika kita sadar bahwa kita mungkin tidak bisa menunaikannya dengan sempurna.

◼️4. Memohon pertolongan Alloh ﷻ, agar dikuatkan dalam menanggung amanah.

Islam mengajarkan kita untuk mengucapkan insya Allah, ini satu hal yang sederhana karena dengan mengucapkan kata insya Allah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Secara literal ia berarti “Jika Allah menghendaki.”

Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.

Dan yang terakhir ini poin yang sangat penting untuk diperhatikan

◼️5. Melatih diri untuk menunaikan amanah, mulai dari hal yang sederhana dan dari sistem pembinaan yang kondusif untuk selalu mengingatkan dan mengkoreksi diri, ketika kita lupa atau lalai dengan amanah kita.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB 💎

0️⃣1️⃣ Fildzah ~ Tangerang
Kadang saya suka FUTUR dalam menjalankan amanah kadang nangis sendiri.
Itu bagaimana ibu mengatasinya?

🌸Jawab:
Alhamdulillah masih bisa menangis didalam mengemban amanah, karena tangis itu pertanda bahwa kita sadar bahwa kita telah lalai. 

Disaat FUTUR, maka rehat kan hati sejenak,  tapi jangan tinggalkan lingkaran dakwah dimana kita beramanah. 

Setelah itu paksakan diri untuk bangkit, karena kalau tidak dipaksakan maka kita akan terus berada dalam kelemahan, kemalasan, kefuturan dengan segala alasan yang dibuat buat oleh setan dan dihembuskan kehati kita masing-masing.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣2️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Bagaimana agar bisa bangkit dari rasa FUTUR dan  bisa jadi semangat lagi mengemban amanah?

🌸Jawab:
Kunci untuk melawan segala keterpurukan adalah kekuatan iman yang terjaga dan optimisme hidup yang tinggi, jika ini telah ada dalam jiwa kita, maka seberat apapun cobaan yang melanda kita, akan membuat kita tetap kokoh dan tegar.

Sekuat apapun motivasi dari luar jika kita tidak mau bangkit maka percuma. Sehebat apapun seorang motivator tidak akan bisa menguatkan jika kita sendiri tidak mau bangkit. 

Jadi kunci kebangkitan kita dari kefuturan adalah diri kita sendiri. 

Kembalikan hati kepada ketaqwaan dan kecintaan kepada Alloh ﷻ, maka kita akan kembali kuat. 

Wallahu a'lam

0️⃣3⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

1. Bu, bagaimana biar kita tetap selalu rendah hati tidak terlena dengan pujian dan sanjungan yang melenakan dalam menjalankan amanah?

2. Apa yang harus dilakukan dengan keinginan yang selalu ingin hasil yang sempurna dan prefeksionis tapi kadang kondisi tidak memungkinkan. Apakah itu mendzolimi diri sendiri. Bagaimana solusinya bu, amanah jalan tapi tidak mendzolimi diri sendiri juga?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Kembalikan semua kepada Alloh ﷻ. Semua datang dari Alloh ﷻ dan kembalikan semua kepada-Nya, kita ini tidak punya apapun tanpa kehendak Alloh ﷻ.

Seorang profesor sekalipun tidak akan mampu mempertahankan ilmu dimemorynya jika Alloh ﷻ menghendaki untuk menghilangkan. Jadi kenapa kita harus tinggi hati? Apa yang bisa kita sombongkan? 

TIDAK ADA SATUPUN!

2. Sikap perfeksionis terkadang memang suka mendzalimi diri, karena kita ingin semua berjalan dengan sempurna,  sementara kesempurnaan itu hanya milik Alloh ﷻ. Sementara manusia ini penuh dengan kekurangan. Jadi lakukan semua dengan maksimal, dan beri tubuh haknya untuk beristirahat. 

Karena jika dipaksakan maka kita telah mendzalimi tubuh dan itu juga akan kita pertanggungjawabkan dihadapan Alloh ﷻ nantinya.  Pinjaman dari Alloh ﷻ telah kita dzalimi dengan tidak memenuhi hak haknya. 

Lakukan yang terbaik dan berikan hak tubuh dengan sebaik-baiknya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎 CLoSSiNG STaTeMeNT 💎

Saudari-saudariku TeaM MoNot PERINDU SURGA.

Amanah itu tidak pernah salah didalam memilih pundak, karena amanah datang dari pemilik segala kekuatan yaitu Sang Maha Kuat. 

Si pemilik pundaklah yang kadang tidak sadar bahwa dirinya sanggup dipercaya dan merasa kalah dengan segala rintangan.

Yakinlah dirimu bisa dan mampu, karena Alloh ﷻ tahu batas kemampuanmu!!!!

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
  💎PeSaN & KeSaN TTM💎

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh,

Segala Puji Bagi Alloh ﷻ atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita semua bisa berjumpa dalam room yang Insyaa Allah diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala...  aamiin

Salihah semua langsung saja yaa, saya disini mewakili teman-teman training yang baru bergabung menjadi Team MoNot. Saya ingin menyampaikan pesan dan kesan selama kami bergabung di room yang penuh dengan ilmu ini Masyaa Allah.

◼️Pesan Kami:

Jangan lelah untuk terus memotivasi, karena yakin diluar sana banyak salihah yang ingin ikut bedakwah bersama TeaM Perindu Surga, hanya saja banyak yang masih malu-malu dan masih awam seperti kami.

◼️Kesan Kami:

Terimakasih banyak Ibu Irna, atas semua tausiyahnya, banyaknya nasihat dari ibu sehingga rasa ingin ikut berdakwah kami semakin kuat, semakin membuat kami lebih semangat lagi. Semoga Alloh ﷻ selalu membalas semua kebaikan ibu Irna.
Aamiin Allahuma aamiin

Masyaa Allah baru seminggu kami berada di grup training ini tapi ilmu yang kami dapat luar biasa, sangat banyak dan sangat-sangat bermanfaat, yang tadinya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang momod dan nonot, disini mbak Hanny dengan sangat sabar dan telaten membimbing kami. Semoga lelahnya mbak Hanny  menjadi Lillah. Aamiin Allahuma aamiin

Terimakasih banyak mbak hanny atas waktu dan bimbingannya selama ini Syukron jazaakillahu khoir.

Semoga kami semua dapat mengemban amanah ini dengan penuh tanggungjawab.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar