Selasa, 25 Agustus 2020

TAZKIYATUNNAFS BIL QUR'AN



OLeH  : Ustadz Abdul Rohim

     💎M a T e R i💎

Audzubillahi minas syaiton nirojim Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillah Asholatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wa shohbihi ajma'in
Amma ba'du

Segala puji dan syukur senantiasa hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala Rabb yang Maha Agung dan Maha Luas dan kekal kasih sayang-Nya.
Yang senantiasa mencurahkan kenikmatan-kenikmatan-Nya kepada kita semua tanpa ada rasa lelah tanpa ada rasa bosan.

Terutama adalah kenikmatan Iman,  kenikmatan Islam, setelah kenikmatan sehat wal alfiat.

Dan kenikmatan diberikan kesempatan Allah Subhanahu Wa Ta'ala  untuk senantiasa menuntut ilmu.

Shalawat seiring salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita sang suri tauladan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Begitu pula Semoga Allah curahkan shalawat seiring salam kepada  para istri-istrinya, keluarganya, keturunannya, sahabat-sahabatnya. Para Tabiin, tabiat tabiin dan juga para pengikutnya termasuk kita yang mudah-mudahan Allah tetapkan dan Allah Istiqamahkan agar hati kita senantiasa tetap sabar dan Memegang teguh pada Al Quran dan Sunnah hingga yaumil akhir nanti.

Aamin ya robbal alamin.

Saudara/i ku sekalian, hamba-hamba Allah yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala...  Bagaimana kabarnya malam hari ini?

Baik teman-teman sebelum kita mulai izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya Abdul Rohim dari Bekasi tepatnya dari daerah cibitung.

Hamba-hamba Allah yang dimuliakan Alloh ﷻ.  Mungkin kata atau kalimat tazkiahttunnafs adalah sebuah kalimat yang tidak asing lagi di telinga kita. Namun, tidak ada salahnya jika saya kembali mempertegas tentang definisi daripada tazkiahttunnafs.

Tazkiahttunnafs atau tazkiah an nafs dibangun dari dua suku kata, yaitu tazkiah dan nafs, tazkiah berasal dari kata zakah yang artinya suci atau tumbuh perhatikan dua suku kata dalam kalimat tadı ya tazkiahttunnafs atau tazkiah an nafs. Kata tazkiah artinya menyucikan atau menumbuhkan penghijauan yang merehabilitasi dan lain-lain ya, artinya mengkondisikan atau merehabilitasi.

Sedangkan kata an nafs dalam Al-Quran ada lima hal, ada yang bermakna jiwa, ada yang bermakna ruh, ada yang bermakna jiwa dan jasad, ada yang bermakna qalbu, kadang juga bermakna akal.  Namun yang paling dominan adalah yang bermakna jiwa. Sebagaimana kita temukan dalam QS. Ali Imran: 185.
  كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”, kata nafs di sini bermakna jiwa.

Tazkiahttunnafs atau tazkiah an nafs atau tazkiahttunnafs secara sederhana berarti menyucikan jiwa dari kotorannya atau mengembalikan hati pada fitrah-Nya. Sebuah kondisi awal sebagaimana awal diciptakan, itu adalah fitrah manusia, fitrah hati dimana ia memiliki kekuatan untuk berjalan, untuk mengadakan persiapan-persiapan bertemu dan menuju Rabb-Nya disana,  yaitu di surga, Aamiin ya Rabbal alamin.

Sebagaimana halnya jasad, jiwa pun membutuhkan makanan agar ia bertahan, jadi, bukan hanya jasad yang butuh makanan, tapi jiwa pun butuh makanan untuk bertahan. Jiwa pun perlu dibersihkan dan juga perlu adanya sistem maintenance yah perawatan dari waktu ke waktu.

Butuh diberikannya perhatian dan dipenuhi seluruh kebutuhannya. Jika hal ini diabaikan, maka jiwa akan lapar dan kehausan kemudian lama-kelamaan akan menjadi lemah ketika lemah, maka akan mudah untuk sakit. Ketika sudah sakit maka akan ada kemungkinan untuk mati fungsinya.

Sahabat sekalian yang dirahmati oleh Alloh ﷻ.  Jika kita analogikan ya, jiwa ini bisa kita analogikan, bisa kita analogikan, ya mirip dengan sistem operasi untuk sebuah komputer atau handphone yang saat ini kita pegang.

Coba perhatikan handphone yang kita pegang ya, sebuah handphone itu terdiri dari apasaja, Handphone kita terdiri dari apa saja coba ada yang tahu?

Handphone kita terdiri dari tiga komponen: ada hardware, perangkat keras, software, perangkat lunak, dan tentunya ada operating system atau sistem pengoperasiannya. Untuk menyalakan ketiga komponen di atas, maka kita membutuhkan listrik atau baterai agar ia menyala atau ia hidup.

Ketiga komponen inipun tidak ada fungsinya jika tidak ada baterainya, maka, ketiga komponen tersebut butuh listrik untuk menyalakan atau menghidupkan ketiga komponen tersebut.  Sistem operasi hanya akan berfungsi jika ada listrik ya, kalau tidak ada listrik tidak akan berfungsi ya. Secanggih apapun handphone-nya. Kalau tidak ada listrik, baterainya nge-drop maka tidak akan bisa difungsikan.

Sistem operasi akan bekerja lamban jika terlalu banyak program aplikasi, kemudian, sistem operasi pun jika sudah mulai lambat pengoperasiannya, sistem operasi perlu adanya refresh atau di-reset atau bahkan di re-install jika kinerjanya lamban, ya.

Jika kita perhatikan, maka jiwa manusia pun demikian. Jiwa ini laksana nyala an semangat yang tersimpan dalam dada. Semangat kehidupan itu akan menyala jika ada ruh yang tersimpan di dalam jasad. Jika ruh dan jasad itu dipisahkan, maka nyala an kehidupan itu akan mati. Sebagaimana hilangnya nyala an sistem operasi saat baterai dan processor dipisah atau tidak terkoneksi lagi. Ruh manusia, Alloh ﷻ titipkan pada jasad, untuk masa waktu tertentu, sama dengan listrik yang tersimpan pada baterai yang akan menghidupkan handphone dalam masa waktu tertentu.

Jiwa, beda dengan jasad, maka dari itu, kebutuhan dan perawatannya pun jelas berbeda. Tubuh butuh makanan dan butuh air untuk perawatannya atau pembersihannya.

Sementara jiwa, perlu Al-Quran sebagai makanannya dan perlu Dzikir sebagai pembersih dan perawatannya. Walaupun intinya sama, sama-sama butuh perawatan dan makanan. Namun beda jenis makanannya. Ya jiwa, perlu sebuah metode penyucian agar kinerjanya tetap statis dan kuat sebagaimana fungsi awalnya.

Jiwa perlu disucikan sebelum Al-Quran masuk dan tinggal di sana. Jadi, tazkiatunnafs merupakan upaya penyucian jiwa dari berbagai kotorannya agar cahayanya kembali berfungsi dan menjadi energi kehidupan.

Nah, kemudian, sesuai materi pada malam harı ini adalah tazkiahtunnafs bil Quran atau tazkiahtunnafs dengan Al-Quran. Penyucian jiwa dengan Al-Quran atau biasa populer disebut dengan ruqyah syari’ah atau terapi Al-Quran atau tazkiahtunnafs bil Quran.

Lalu apa korelasinya tazkiahtunnafs dengan ruqyah?
Atau apa hubungannya tazkiahtunnafs dengan penyakit?

Baik, sebelum saya lanjut, saya mau bertanya ada teman-teman semua, adakah di antara teman-teman yang saat ini sedang sakit?

Baik sakit jasad maupun sakit jiwanya?
Adakah?
Coba saya ingin tahu berapa orang yang mengalami sakit dan mengalami sehat?

🌸🌷🌸
Saudara/i ku, Hamba-hamba Allah yang dimuliakan Alloh ﷻ, baiklah sedikit gambaran ya, kondisi manusia yang normal jiwanya, kondisi manusia normal, jiwanya menyala, ia bebas, tidak terpenjara. Kondisi kerasukan setan atau sihir atau jiwa itu terbelenggu roh jahat, dikuasai dan diambil fungsinya, sehingga output-nya adalah seperti setan.

Jiwa sebagaimana jasad membutuhkan makanan, ya dimandikan, dibersihkan, dimaintenance, dipelihara.

Jika tubuh kita mandi dua kali sehari, maka jiwa setidak-tidaknya butuh mandi lima kali sehari. Apa mandi jiwa? Mandi jiwa adalah SHALAT. Shalat lima kali sehari ya bukan lima hari sekali. Jika jiwa manusia shalat lima kali sehari, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu bagi wanita, maka catat, JIWANYA SEHAT.

Jika bangun subuh saja susah, maka pastikan jiwanya sakit atau sakit jiwa, ya coba ada yang seperti itu?

Ya, tubuh kita perlu makan sehari dua kali atau seminggu dua belas kali, kalau makannya seminggu hanya sekali maka, tubuh akan lemas.

Jiwa kita pun demikian, ya, butuh makanan berupa dzikrullah.

Ibnu Taymiyyah Jauzi Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir pagi itu adalah sarapan bagi jiwa. Jika seminggu tidak sarapan pagi, maka bagaimana kabar jiwanya? Jangankan seminggu tidak sarapan, seharian saja tidak sarapan, tunggu, baru dua jam saja, lutut pasti sudah gemetaran.

Begitupun dengan kondisi jiwa kita. Makanya, begitu mudahnya hati bergetar ketika melihat kemaksiatan, karena memang tidak diberi sarapan. Begitu lemahnya jiwa, begitu mudahnya dibisiki setan, karena memang tidak diberi makanan bertahun-tahun.

Kita bersyukur kalbu ini mash hidup, meski getarannya sangat lemah.

Ya, coba bayangkan, orang paling kekar di dunia ini siapa?
Siapa yang anda paling ketahui?
Bila tidak dikasih makan tiap hari maka, sehebat apapun kekuatan fisik beliau, ia pasti akan merasa lemah, maka jiwa kita pun demikian, sebegitu lemasnya dalam menyambut seruan, karena memang tidak dimandikan, jarang diberi makanan sebagaimana jasad.

Hidup kita tidak berimbang, lebih mementingkan jasad, atau tubuh, atau materi, daripada ruh atau spiritual. Makanya lebih ramai mall daripada masjid yah hingga detik ini di seluruh tempat yang pernah saya kunjungi, itu realitanya. Mall tuh lebih ramai dibandingkan masjid.

Jadi, tazkiah an nafs itu intinya adalah menyucikan jiwa itu dari belenggu-belenggu dan kotorannya, sehingga ia kembali pada fitrah-nya, yang kuat, yah kuat bangun subuh, kuat dalam ibadah, kuat saat diuji, kuat untuk tidak minta cerai, kuat untuk menafkahi, kuat untuk terus menuju Rabb-Nya. Kira-kira penting tidak hal ini? Penting. Bahkan yang terpenting.

Karena tujuan diciptakannya kita ini, bukan untuk jadi pedagang, ya bukan pekerja pabrik atau kerja di Hong-Kong, yah, jadi TKW, di Taiwan, yah di Arab Saudi, segala macam, terapi untuk jadi ahli ibadah. Menjadi pedagang yang taat kepada Alloh ﷻ, menjadi pekerja pabrik yang tidak menyekutukan Alloh ﷻ, pekerja di Hong-kong sambil meningkatkan kualitas penghambaan, pada Alloh ﷻ.

Kalau kita lemah dalam ibadah, lemah dalam sedekah, lemah dalam merespon seruan kebaikan, maka sebabnya adalah karena jiwa yang lemah, karena tidak pernah diperhatikan kesehatan dan makanannya.

Didalam Al-Qur'an kita dapat menemukan banyak sekali isyarat tentang betapa pentingnya tazkiyatunnafs salah satu contoh nya kita bisa lihat di Al-Qur'an surat As-Syams Ayat 7-10

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)

"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. As-Syams: 7-10).

Jasad adalah sesuatu yang terlihat yang jelas terlihat sehingga tidak di perintahkan pun manusia sudah peduli kepadanya yang berbeda dengan jiwa. Jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang tidak terlihat, yang tidak nampak sehingga Alloh ﷻ menguji orang peduli dan yang membersihkannya ini juga mencerminkan betapa pentingnya pembersihan di sektor jiwa bagi manusia, sehingga Rasulullah ﷺ sendiri bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan hadist Bukhari dan Muslim:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Setiap hati manusia tentunya wajib berdosa dan kemudian kita diwajibkan untuk bertobat jangan yang berdosa saja tapi diwajibkan untuk bertobat tentu banyak hikmah dalamnya diantaranya saja.

Hikmah dari dosa adalah agar kesombongan di dada kita itu runtuh sehingga kita tidak merasa menjadi orang yang suci setelah kita berdosa maka kita merenungi bahwasanya kita ini sangat lemah lemah sekali kemudian sujud lagi dan terus begitu saat kematian kita telah bersila kita dari dosa-dosa itu, itulah yang diinginkan Rasulullah ﷺ beliau inginkan umatnya ringan langkahnya tanpa beban dosa saat dibangkitkan di alam mahsyar dan berjalan menuju hari hisab tanpa rasa takut setiap manusia berpotensi berdosa karena memang di berikan ujian berupa nafsu tidak seperti malaikat yang tidak diberikan nafsu, jin dan manusia diberikan nafsu jadi seluruh jin dan manusia memang berpotensi untuk berdosa namun yang terbaik antara mereka adalah yang kemudian bertobat kepada Alloh ﷻ tidak ada kata terlambat bertobat selama kita masih hidup artinya kita masih di berikan kesempatan untuk menjemput maghfirah Alloh ﷻ tersebut.

Baik demikian kajian malam ini maka oleh karena itu sahabat-sahabat, hamba-hamba Alloh ﷻ selagi Alloh ﷻ memberi kesempatan senantiasa mensucikan jiwa kita yang tazkiyah kita awali dengan muhasabah kemudian obati dosa-dosa kita dan bersihkan segala penyakit dengan Al-Qur'an yaitu salah satunya meruqyah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Tety ~ Sidoarjo
Ustadz, saya beberapa kali melakukan ruqyah, namun kenapa saya tidak merasakan seperti yang teman saya rasakan.
Beberapa teman ada reaksi ustadz seperti menangis, teriak-teriak. Tapi saya tidak, kadang disitu saya berfikir ada apa dengan saya?

🌷Jawab:
Baik. Sebelum saya jawab. Saya balik tanya dulu... Sebenarnya apa yang antum inginkan reaksi atau kesembuhan?

💎Saya ingin reaksi pembersihan ustadz. Saya tidak memiliki penyakit apapun hanya mungkin ada hal-hal negatif yang menempel di diri saya.

Saya melakukan ruqyah karena dulu mantan suami saya senang dengan hal-hal mistis ustadz. Mungkin saja beliau mengirim untuk saya.

🌷Perlu dipahami bahwasanya reaksi dalam ruqyah itu adalah bukan suatu kewajiban. Karena pada hakikatnya, inti daripada ruqyah adalah untuk memberikan ketenangan kepada jiwa.

Yang terpenting adalah ketika di ruqyah itu adalah setelah di ruqyahnya, apakah ada perubahan atau tidak. Karena ketika di ruqyah, reaksi ada menangis, ada teriak-teriak, muntah-muntah, bahkan sampai koprol guling-guling segala macam, tetapi setelah di ruqyah tidak ada perubahan dalam jiwanya, tidak ada kelembutan dalam qolbunya, masih ada dendam, masih sulit untuk memaafkan, maka saya katakan, ruqyahnya tidak berhasil.

Keberhasilan bukan pada reaksi, tapi keberhasilan daripada ruqyah adalah ketika jiwa kita lembut,  dan semangat untuk beribadah. Baarokallah fiikum.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣2️⃣ Emi ~ Bekasi
Assalamualaikum wr.wb.

Ustadz, kadang ada rasa sebel sama orang kalau orang tersebut berbuat yang membuat hati tidak nyaman, terus kadang keterusan sebelnya. Padahal sudah banyak istighfar, baca al ma'tsurat berdoa mohon di bersihkan hatinya dari penyakit-penyakit hati.

Mohon pencerahannya ustadz.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Dzikir pagi petang itu adalah benteng jiwa. Sedangkan ruqyah itu adalah senjata, senjata seorang mukmin adalah Al Qur'an dan Al Qur'an dalam pengobatan disebut dengan ruqyah syar'iyyah. Jika sudah melakukan dzikir, sudah banyak istighfar tapi tetap masih ada kekecewaan, masih ada rasa sebal kesal dalam hati, maka perlulah bermuhasabah lagi, direnungkan,  dilembutkan hatinya. Biasakan untuk berusaha memaafkan.

Kemudian lakukan ruqyah mandiri, insyaAllah nanti jika Allah ijinkan, insyaAllah akan saya berikan materi tentang ruqyah mandiri, tapi nanti yah. Untuk saat ini coba praktekan dulu bermuhasabah. Merenung sambil introspeksi diri. Istighfar yang dalam, sambil memaafkan.

Demikian Baarokallahu fiikum.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣3️⃣ Yeni ~ Bandung
Assalamualaikum ustadz,

Apakah melakukan ruqyah di tempat-tempat khusus ruqyah itu disarankan (seperti brc)? Atau cukup dengan melakukan ruqyah mandiri, Syukron

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Kemudian mana yang lebih penting, di ruqyah atau ruqyah mandiri?

Sebelum menjawab yang penting yang mana tentunya harus ada diagnosa. Diagnosa dari penyakit atau keluhan yang kita alami.

Namun pada hakekatnya yang lebih penting adalah ruqyah mandiri karena kita sendiri yang membacakan nya. Namun perlunya di ruqyah itu untuk tambahan ilmu.

Bagaimana membentengi diri, bagaimana rupiah yang benar, bagaimana cara terapi alquran dengan ruqyah. Nah seperti itu jadi ada tahapan-tahapan nya. Ruqyah mandiri sangat penting dan di ruqyah pun perlu untuk permulaan atau menguatkan jiwa kita. Demikian.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣4️⃣ Yanti ~ Rembang
Assalamu'alaikum Ustadz,

Keutamaan sholat bagi wanita adalah di awal waktu dan tepat waktu, bedakah itu?

Terima kasih

Wassalamu'alaikum...

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh

Pendapat tepat waktu dan awal waktu sebenarnya hanya beda istilah, tidak perlu dipikirkan karena kalau kita sar'ah dengan tepat waktu kan harus tepat sekali.

Sedangkan di wilayah kita tinggal ada beberapa tempat masjid dan berarti ada beberapa sumber suara adzan dan yang pasti satu sama yang lainya tidak mungkin sama atau berbarengan, pasti ada perbedaan waktu.

Oleh karena itu memang yang tepat adalah awal waktu artinya awal ya tidak jauh dari ketika waktu itu datang, karena banyak sekali keutamaan sholat di awal waktu. Jadi tidak perlu diragukan atau di buat bingung, intinya sama.

Allahu'alam
Barokallahufiikum.

0️⃣5️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadz,

Kalau dalam hidupnya tidak pernah melakukan ruqyah bagaimana tidak apa-apa, memang ruqyah itu harus tidak sih ustadz?

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarokatuh

Tidak masalah tidak pernah di ruqyah dalam hidupnya selama hatinya sudah tenang.

Hanya saja terkadang ada orang yang tidak mau di ruqyah karena ada salah satu pemahaman tentang salah satu hadist tentang ruqyah katanya "saya tidak mau di ruqyah karena takut tidak termasuk 70.000 golongan yang masuk surga tanpa hisab." 

Dan itu ada hadist nya, jadi sebenarnya kalau tidak pernah di ruqyah karena takut pada hadist itu kita luruskan sedikit bahwa hadist itu yang dimaksud ruqyahnya adalah ruqyah syiriqiah.

Namun jika pertanyaannya apakah wajib seseorang itu harus ruqyah dalam hidupnya ?
Jawabnya TIDAK, karena ruqyah itu senjata, senjata kita ketika menghadapi musuh, musuhnya siapa? Syetan.

Dan ruqyah itu jangan dipersempit, ruqyah itu membaca Al-Qur'an, itu termasuk dalam ruqyah mandiri namanya, tilawah Qur'an, mentadabburi ayat Al-Qur'an itu termasuk dalam terapi Al-Qur'an dan diringkas menjadi namanya Ruqyah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Barokallahu fiikum.

💎Pak ustadz maaf ingin tahu kenapa bisa begitu ustadz kenapa orang-orang seperti itu yang pak ustadz sebutin tadi yang bisa lihat mereka yang punya gangguan?

Kan yah ustadz masyarakat sekarang mah percaya-percaya sama begituan tuh mereka percaya apalagi dilihat oleh dia Ustadz, kyai, atau orang pintar sekaya begitu tuh ustadz?

🌷QS: Al A’rof : 27: ”…….Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak dapat melihatnya…”

Ayat ini berbicara tentang iblis dan pengikutnya. Informasi ayat ini sangat jelas bahwa iblis dan pengikutnya (iblis termasuk bangsa jin) dapat melihat kita dan kita tidak dapat melihat mereka.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣6️⃣ Ayu ~ Boyolali
Ustadz, saya ini kenapa sering sakit kepala ya ustadz di bagian belakang padahal ketika saya periksa tensi juga normal saja ustadz.  Apakah itu juga ada hubungan dengan apa yang saya berbuat yang mungkin itu termasuk dosa ustadz dan mohon penjelasanya ustadz kalau sakit kepala itu ada hubungan dengan dosa yang seperti apa ustadz agar saya bisa memperbaikinya.
Syukran jazakallah ustadz.

🌷Jawab:
Terkait dengan masalah sakit di kepala apakah ada hubungannya dengan dosa? Dosa apa?
Kembali ke inti materi pada hari ini tentang tazkiyatunnafs atau penyucian jiwa artinya Ruqyah itu adalah senjata kemudian bentengnya adalah dzikir dan cara membersihkannya adalah dengan cara tazkiyatun.

Konsepnya dalam pengobatan atau konsep dalam terapi Al-Qur'an yang terbesar adalah tazkiyatunnafs jadi,  tazkiyatunnafs itu adalah bermuhasabah kemudian perbanyak istighfar.

Dalam persentase kesembuhan bisa mencapai 75% tingkat kesembuhannya dibanding ruqyah yang hanya 15% daripada kesembuhannya.

Ketika jasad kita sakit perbanyaklah berdzikir pada Alloh ﷻ, ikhtiar dengan pengobatan  tentunya dengan Al-Qur'an, kemudian karena dosa-dosa apa kita tidak perlu bertanya dosa apa, tetapi bertanyalah pada Alloh ﷻ dosa yang mana ya Alloh ﷻ yang membuat diri saya sakit.

Dan ada anjuran ketika dalam jasad kita sakit maka Rasulullah ﷺ mencontohkan dengan pegang bagian yang sakit dengan tangan kanan kemudian bacakan bismillah bismillah bismillah A'udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Barokallahu fiikum.

0️⃣7️⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum,

Maaf sedikit bercerita, ini kejadian menimpa adik saya. Ada teman di tempat kerjaan adik saya dia iri pada adik saya karena adik mau diangkat jadi supervisor. Nah ada temannya adik saya yang bisa lihat katanya orang yang iri ini kirim sesuatu untuk adik saya, tapi tidak ada pengaruhnya ke adik saya melainkan ke anaknya usia 9 bulan sakit sejak bulan maret dan qadarullah Alloh ﷻ panggil anaknya dia meninggal 8 juni lalu. Yang saya mau tanyakan, apa tindakan adik saya sekarang untuk membentengi melindungi diri dan keluarga dari hal-hal seperti itu. Adakah surah maupun amalan-amalan atau hrs di ruqyah atau bagaimana ustadz?

Terimakasih jawabannya.

🌷Jawab:
Wa'alaikummusalam wr.wb.

◼️Pada intinya seseorang yang bisa melihat penampakan, melihat jelmaan jin baik dia seorang Ustadz, Kyai ataupun Habib maka dipastikan orang tersebut yang terkena gangguan.

◼️Kemudian sihir adalah senjata syetan, banyak beredar di masyarakat sihir adalah kiriman atau gangguan itu tidak atau tidak semua benar. Sihir itu ada yang datang melalui kiriman ada juga yang memang langsung dari bangsa jin. Jadi intinya sihir adalah senjata syetan.

Anak usia balita atau anak di bawah usia baligh atau anak yang masih dalam masa bimbingan orang tua, ketika anak tersebut bermasalah maka poin utamanya bukan anaknya yang bermasalah, tapi kedua orang tuanya yang di tazkiattun adalah kedua orang tuanya dosa apa dia sehingga anaknya menjadi bermasalah.

◼️Sikapnya berbaik sangka pada Alloh ﷻ. Ingat segala sesuatu yang terjadi adalah qodarullah (takdir Alloh ﷻ) dan kita berbaik sangka bahwa skenario Alloh ﷻ untuk kita adalah yang terbaik yang Alloh ﷻ berikan untuk kita.

QS. Al Baqaroh:

“Laa Yukallifullaahu Nafsan Illa Wus'ahaa"

Artinya : "Alloh tidak akan memberikan suatu ujian diluar batas kemampuan ummatnya."

Kematian anak atau musibah yang kita alami itu sudah qodarullah, ambil hikmahnya jangan ada dendam jangan ada sakit hati, mari introspeksi diri, muhasabah diri untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh ﷻ.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Barokallahufiikum

0️⃣8️⃣ Tari ~ Bekasi
Ustadz, apakah benar jika ada anak remaja yang sering resah dan uring-uringan atau temperamen, sering ribut sama saudaranya itu ada gangguan dari jin?
Perlukah di ruqyah, dan bagaimana cara Ruqyah mandiri yang benar?

Mohon pencerahannya Ustadz.

🌷Jawab:
Tidak semuanya karena gangguan jin. Kembali lagi ke orang tuanya. Bagaimana pola asuhnya.

Ruqyah mandiri diantaranya: Dzikir pagi petang, shaum sunah, rawatib, 2 rakaat sebelum fajar. Serta membacakan Al Fatihah, ayat kursi, 3 qul.

Adapun tutorial ruqyah mandiri dengan ayat ruqyah =
(1) Buatkan air minum (bisa ditambah dengan 7 lembar daun bidara yang sudah di blender).  Bacakan dengan khusyu: Alf Fatihah, ayat kursi, 3 qul kemudian doakan dan minum dengan tangan kanan.

(2) Bacakan Al Fatihah, ayat kursi, 3 qul di kedua telapak tangan kemudian tiupkan dan doakan. Setelah itu usapkan pada keseluruh anggota tubuh dari kepala hingga ujung kaki.

(3) Bacakan Al Fatihah, ayat kursi, 3 qul dengan tangan kanan taruh di perut sambil diputar-putar kemudian setelah selesai baca ayatnya. Tangan ditarik ke leher seperti membuang sambil ucapkan Bismillahi Allahu Akbar.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Baik terima kasih ya jazakallah Khairan katsiran atas waktunya yang telah membersamai dalam kajian malam hari ini. Semoga apa yang saya sampaikan pada malam ini bermanfaat.

Intinya adalah bahwasannya marilah kita sering-sering bermuhasabah. Tazkiyah itu  adalah medianya untuk  pencucian jiwa. Dan caranya adalah di antaranya dengan bermuhasabah kita lembutkan hati kita, kita rendahkan jiwa kita dihadapan Alloh ﷻ.
Kemudian perbanyak dzikir dan jangan lupa terapi diri kita, terapi jiwa kita dengan perbanyak Tilawatil Quran. Dan tilawah quran ini kita niatkan untuk meruqyah. Jadi saya pesankan, bahwasannya jangan takut dengan istilah ruqyah.

Karena ruqyah itu bukan hanya untuk orang kesurupan tapi ruqyah itu ruqyah syar'iyyah tentunya. Hakikatnya untuk menenangkan jiwa,  menentramkan qalbu dan melembutkan qalbu.

Sekali lagi inti dari pada materi hari ini adalah mari kita bermuhasabah fokus dengan qalbu kita, jangan fokus dengan masalah yang kita hadapi. Fokuslah bagaimana kita bisa menenangkan jiwa kita.

Satu poin atau satu pesan yang ingin saya sampaikan bahwasannya  ketika ada masalah marilah kita bercermin pada lalat dan sampah. Lalat hakikatnya menyukai sesuatu yang kotor, jadi kalau ada lalat jangan lihat lalat nya tapi lihat sampahnya dan buang sampahnya bersihkan sampahnya. Otomatis maka akan hilang pun lalat nya.

Demikian dengan jiwa kita ketika jiwa kita ada masalah, entah itu sakitnya entah itu permasalahan lainnya maka jangan fokus dengan masalahnya, jangan fokus dengan penyakitnya tapi fokus dengan sampah-sampah atau kotoran yang ada di jiwa kita.

Yaitu dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Bagaimana membersihkannya? Dengan bertaubat kepada Alloh ﷻ.

Demikian kajian pada malam hari ini saya akhiri, mohon maaf apabila ada kesalahan atau ada penyampaian saya yang kurang berkenan atau ada kalimat-kalimat yang tidak berkenan saya mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Karena sesungguhnya kebenaran hanyalah milik Alloh ﷻ dan yang salah dari saya pribadi. Barakallahfikum.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar