Selasa, 25 Agustus 2020

SEMANGAT IBADAH SELEPAS RAMADHAN



OLeH  : Ustadz Tri Satya Hadi

   💎M a T e R i💎

Assalamu'alaikum wr. wb.

🌷SEMANGAT IBADAH SELEPAS RAMADHAN


Saudara/i ku,
Ramadhan telah meninggalkan kita, madrasah yang telah menggembleng kita untuk menjadikan hamba yang bertaqwa dengan balasan rahmat, ampunan, dan surga-Nya. Memang beda Ramadhan tahun ini, subhanallah musibah berupa wabah Pandemi Covid19 menyebabkan aktvitas ibadah berjamaah banyak yang hilang seiring fatwa untuk menghindari keramaian (phisical distancing). Semoga wabah ini segera berakhir.

Saudaraku, ada yang harus kita pertahankan selepas ramadhan, yaitu SEMANGAT IBADAHNYA. Bahwa sebulan lalu kita dibersihkan harusnya menjadi modal untuk mempertahankan di sebelas bulan berikutnya.

Bisa jadi mulai 1 syawal hingga saat ini, dengan berbagi aktivitas online, bahkan offline, silaturahmi dengan orang tua, sanak saudara, dan teman tetap dilakukan, kembali beraktivitas, bekerja walaupun dilakukan sebagian secara online, dengan hiruk pikuk kegembiraan, dengan eforia kemenangan bisa jadi membuat kita:

1. Lalai (malas) dalam beribadah karena kurang memahami urgensinya;
2. Khilaf dalam maksiat;
3. Kurang mengingat kematian;
4. Berlebihan dalam hal-hal yang mubah, dan seterusnya.

🌸🌷🌸
Bangun Saudaraku, semangatkan kembali ibadah ibadah ramadan yang pernah kita lakukan, berat memang... susah iya, tapi itulah hakikat orang yang bertaqwa, jaga agar husnul khatimah, jaga agar bisa istiqamah.

◼️1. Selalu perbaiki niat, karena niat merupakan pondasi ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya..." (HR. Bukhari)

◼️2. Lakukan ibadah dan perbuatan baik sekecil apapun secara konsisten. 

"Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara teratur, bahkan jika itu kecil." (HR. Bukhari).

Kebiasaan tilawah Quran setiap hari di bulan ramadhan bahkan dengan target 1 sampai 2 Juz sehari, hendaknya kita lakukan walaupun dengan intensitas yang berkurang namun setiap hari harus kita (paksakan) lakukan.

◼️3. Memahami urgensi Ibadah dan balasan pahalanya dengan selalu mencari ilmu, membaca buku, mendengarkan kajian, berkumpul dengan orang-orang yang sholih (saling menasehati).

◼️4. Membiasakan berpuasa sunnah.

Rasulullah menyebutkan keutamaan puasa sunnah sebagai berikut: “Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai,…” (HR. Tirmidzi).

Karena dengan puasa kita bisa menjaga dari perbuatan lalai dan maksiat, seperti saat kita di bulan ramadhan.
“Puasa adalah perisai, karenanya, pada hari puasa salah seorang dari kalian maka ia tidak  boleh berkata jelek, membodohkan. Dan jika ia dihina seseorang maka hendaklah ia berkata, ‘Aku orang yang  berpuasa.” (HR. Bukhori)

◼️5. Biasakan kembali bersedekah setiap hari.

Ketika Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama,  begitu pula di bulan-bulan selanjutnya,  sebagaimana kita tahu besarnya pahala bersedekah dalam QS. Al-Baqarah ayat ayat: 261):
“Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai yang pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”

◼️6. Ajak (ingatkan) orang lain untuk berbuat baik, karena minimal ketika kita mengajak orang lain kita sudah berusaha untuk melakukannya terlebih dahulu.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)

◼️7. Biasakan beristighfar dan selalu berdoa di waktu waktu yang mustajab. Sehabis sholat fardhu, saat sujud di sepertiga malam.

Saudara/i... ku,
Demikian sedikit kiat-kiat agar bisa semangat beribadah kembali selepas Ramadhan.

Semoga kita bisa menjadi pribadi muslim yang bisa istiqomah dalam keIslaman. Aamiin

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Rabb kami adalah Allah', lalu mereka istiqomah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Ahqaf: 13-14).

Wallahu a'lam
Dumai, 25 Juni 2020

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum Ustadz,

Bagaimana cara kita beribadah seperti bulan Ramadhan, pada saat 11 bulan menuju Ramadhan. Jazakallah.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Pointnya sudah ada di materi, dari kesemua kiat, semua harus dimulai dan dipaksakan. Yang penting usahakan aktivitas ibadah jangan dilakukan di waktu sisa, siapkan waktu khusus, sedikit saja, 10 - 15 menit untuk tilawah selepas shubuh, sholat malam, puasa senin kamis, bersedekah, dan berkumpullah dengan orang baik yang saling mengingatkan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum...

Ingin kita seperti itu kembali lagi semangat beribadah tapi alhamdulilah sekarang anak sakit jadi bolong-bolong akhir-akhir ini. Baiknya bagaimana ya?
Terima kasih.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bolong-bolong tapi masih tersadar bahwa ada yang kurang dalam ibadah kita, itu lebih baik daripada tidak sadar terus lalai.
Iman kadang turun kadang naik, segeralah istighfar dan paksakan untuk memulai lagi, mulai dari ibadah sunnah yang ringan, in syaa Allah semangat Ramadhan akan kembali.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣3️⃣ iiN ~ Boyolali
Assalamu'alaikum Ustadz,

Pengalaman pribadi, kadang mendapatkan ada ibadah tambahan, tapi kadang juga ibadah yang sudah dilakukan secara kontinyu terbengkalai karena ada ibadah tambahan lagi.

Bagaimana cara agar tetap istiqomah dan terbiasa dengan ibadah lama dan baru Ustadz, karena alasan kesibukan, jadi terbengkalai?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Seperti pertanyaan nomor 01.

Istighfar, semua kiat-kiat di materi harus dimulai dan dipaksakan. Yang penting usahakan aktivitas IBADAH JANGAN DILAKUKAN DI WAKTU SISA, siapkan waktu khusus, sedikit saja, 10 - 15 menit untuk tilawah selepas shubuh, sholat malam usahakan 2x sepekan dengan selalu berdoa untuk bisa istiqomah, puasa senin kamis rutinkan, bersedekah, dan berkumpulah dengan orang baik yang saling mengingatkan, insyaa Allah semoga bisa istiqomah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz, jika rasa malas itu datang kalau pas mau tanggal maaf haid itu kenapa?

Soalnya Fitri seperti begitu kalau mau haid pas rasa males ibadah  muncul, kadang Fitri berfikir begini : Fitri sudah was-was kalau mau haid yah gitu rasa malas ibadah muncul dan yahh sakit astagfirullah.

🌸Jawab:
Ya, salah satu kelebihan wanita itu saat haid, dan itu terkadang membuat muslimah "turun" aktivitas ibadahnya.

Tapi sebenarnya ini menjadi ujian apakah ukhty bisa bertahan dengan dzikir-dzikir dan, amalan lain karena Alloh ﷻ atau justru menjadi kita "drop" di 5-10 hari, karena kita tidak tahu kapan ajal kita datang.
So...  ukhty tetaplah dalam dzikir-dzikir terbaik meskipun kita dalam keadaan haid, insyaa Allah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣5️⃣ Dias ~ Bandung
Assalamu'alaikum Ustadz,

1. Setiap amalan tergantung niat dan setiap saat harus diperbaiki.
Maksudnya bagaimana ya Ustadz?

2. Apakah sebelum memulai aktifitas harian kita niatkan untuk apa, kemudian besok kita berniat lagi lebih baik lagi dan itu terus menerus?

3. Apa konsekuensi jika lupa niat? Apakah hukum niatnya sama dengan kita melakukan puasa wajib?

Jazakallah khairan.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Setiap kita hamba yang lemah, Iman kita terkadang naik lebih sering turun, saat iman kita turun, saat mudah lalai, bahkan maksiat, disitu perbaiki hati kita, niat kita bahwa kita hidup untuk beribadah kepada Alloh ﷻ. Perbaiki niat yang paling mudah adalah dengan istighfar.

2. Umumnya Cukup mulai dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah.

3. Niat itu didalam hati, dan dibolehkan diucapkan sebagai penguatan. Dan niat itu  harus ada diawal sebagai penentu apakah aktivitas kita menuju sesat atau taqwa.

Fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā 

"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (QS. Asy-Syams: 8)

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣6️⃣ Fitria ~ Bintaro
Ustadz, jika kita akan melakukan kebaikan dari niat saja kita sudah mendapatkan pahala, lalu bagaimana dengan misal kita secara tidak sengaja berniat jelek namun diurungkan?

Apakah hal tersebut juga sudah terhitung dosa?

🌸Jawab:
Niat baik belum dilakukan sudah mendapatkan pahala, niat buruk belum dilakukan belum dihitung sebagai dosa.
Berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi).

"Barangsiapa melakukannya (niat), Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan  barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.”
(HR. Bukhori-Muslim)

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣7️⃣ Rianti ~ Bangka
Bismillah. Ustadz,

Apa saja amalan-amalan yang dilakukan para sahabat Nabi setelah Ramadhan?
Karena jujur saja untuk baca Qur'an di bulan Ramadhan bisa sehari  5 juz setelah Ramadhan kadang hanya 2 juz.

Syukron.

🌸Jawab:
Ada balasan Ramadhan dengan pahala yang berlipat, menjadi motivasi. Bukan berarti di 11 bulan berikutnya pahala tidak berlipat, yang perlu digarisbawahi adalah banyaknya amalan amalan kita tidak menjamin kita masuk surga tapi rahmat Alloh ﷻ lah. Dan rahmat Alloh ﷻ bisa kita peroleh salah satunya dengan istiqamah atas ibadah kita. Salah satu sifat istiqomah adalah sedikit tapi konsisten terpelihara.

Wallahu a'lam.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Saudara/i ku...
Jangan remehkan amalan sekecil apapun, dan jauhi segala kemaksiatan sekecil apapun sebagaimana yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Sadari bahwa dunia ini adalah tempat menabung amal untuk kehidupan akhirat.

Hindari menabung maksiat, barang siapa yang menanam kebaikan maka dia akan memanen kebaikan, dan siapa saja yang menanam keburukan maka dia akan memanen keburukan pula.

In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa'tum falaha

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri."
(QS. Al Isra: 7)

 Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar