Selasa, 25 Agustus 2020

LATAH TIKTOK LATHI



OLeH  : Bunda Rizki Ika Sahana

   💘M a T e R i💘

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad..

Tema malam ini cukup popular ya di kalangan gen milenial dan gen Z, hmm...

Akhir-akhir ini memang media diramaikan dengan trend Lathi Challenge. Sebuah trend yang berasal dari platform TikTok, lalu menyebar ke media sosial lainnya.

"Lathi" sendiri adalah lagu ciptaan Weird Genius, grup musik bergenre EDM dan synth-pop asal Indonesia yang beranggotakan Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Gerald Liu.

Lagu ini dinyanyikan oleh Sara Fajira, penyanyi sekaligus rapper asal Surabaya.

Kehadiran lagu ini menjadi unik karena liriknya berbahasa Inggris dan bahasa Jawa.

Popularitas lagu ini didukung oleh kreator konten yang menyalurkan kreativitasnya di TikTok hingga muncul beberapa trend Lathi Challenge seperti: Lathi Challenge versi video drone yang menampilkan keindahan alam Indonesia dengan latar lagu lathi, Lathi Challenge versi ilustrator dengan mengubah baju yang digunakan karakter Disney menjadi baju adat daerah di Indonesia dengan latar lagu lathi, dan Lathi Challenge versi kosmetik yang menampilkan sosok perempuan anggun dengan baju adat lalu berubah menjadi sosok yang menyeramkan.

Yang paling fenomenal dari beberapa Challenge diatas adalah yang terakhir, yakni perubahan penampilan perempuan anggun menjadi menyeramkan.

Challange ini kemudian melahirkan polemik, pro dan kontra. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai bentuk penyembahan terhadap setan.

Salah seorang Ustadz asal negeri jiran Malaysia menghukuminya sebagai haram.

Sementara pendukung Lathi Challange menganggap pendapat tersebut terlalu berlebihan, Lathi Challange diklaim sebagai bentuk kreativitas yang bernilai seni.

Kok tumben, cuma gara-gara gimmick kerasukan ditambah lirik bahasa Jawa di video lagu “Lathi”, seorang pengamat dari Malaysia menuduh lagu ini sesat.

Begitu komentar netizen...

Menurut mereka, Lathi Challange sesungguhnya memperjuangkan semangat mewujudkan hubungan yang sehat, dengan membicarakan toxic relationship.

🌸🌷🌸
Video musik “Lathi” memang memperlihatkan Sara Fajira yang polos mendadak jadi serba gothic setelah disiksa oleh kekasih yang toxic. Seperti karakter Enchantress di film Suicide Squad yang bisa berubah menyeramkan dalam sekejap hanya dengan membalikkan telapak tangan.

Sembari merapal mantra berbahasa Jawa, Sara sukses besar menyetrum cowoknya.

Nah... Nah... Nah..., menyaksikan pro-kontra tersebut, bagaimana kita seharusnya bersikap???

Sebagai Muslimah, tentu kita wajib menjadikan Islam sebagai rujukan dalam menilai sesuatu, apakah baik atau buruk, apakah benar atau salah, layak untuk diadopsi dan diikuti atau sebaliknya harus ditolak.

Dalam Islam, seni sama sekali tidak dilarang, tapi dengan syarat dan ketentuan, yang tentu saja harus sejalan dengan ajaran Islam.

Seni harus diatur, sesuai perintah dan larangan Alloh ﷻ, tidak dibebaskan sebebas bebasnya bahkan hingga melanggar syariat.

Seperti harus tetap menutup aurat, menjaga kehormatan, tidak berdandan menyerupai orang orang kafir apalagi menyerupai setan.

Tidak tabarruj (berhias berlebihan di depan laki-laki asing yang bukan mahramnya), senantiasa berperilaku ahsan.

Dan yang terpenting, seni dalam Islam bertujuan untuk ibadah. Untuk mengagungkan Alloh ﷻ, untuk mengingatkan manusia kepada ketaatan, untuk menyadarkan manusia agar bertaubat, untuk mengajak manusia kepada kebaikan.

Bentuknya bisa macam-macam, seni peran, seni lukis, seni gerak, kaligrafi, bisa apa saja.

Dengan tetap memperhatikan rambu-rambunya. Seperti seni lukis misalnya, tidak boleh melukis makhluk hidup.

Bahkan seni dalam Islam telah mendunia di masa keemasannya. Banyak masjid dengan arsitektur dan desain interior yang sangat indah. Bahkan sampai sekarang dikagumi. Seperti Hagia Sophia.

Seni yang dipadu dengan dakwah sebagai ujung tombaknya, telah menyentuh banyak manusia untuk masuk Islam.

Seni membaca Al Qur'an, seni mengumandangkan adzan, masyaAllah.

Jadi, tidak bisa kita membenarkan Lathi Challange dengan menganggapnya toh itu seni, bukan sungguhan seperti itu, hanya bohongan, hanya main peran.

Sebab unsur-unsurnya telah menyalahi syariat.

Terlebih menceritakan hubungan yang tak halal.

Bagaimanapun juga, pacaran, TTM (teman tapi mesra), dan yang sejenisnya (diluar ikatan pernikahan), tidak dibenarkan, tidak lagi memandang apakah hubungannya sehat atau toxic, semuanya haram.

So..., Lathi Challange jelas merusak aqidah umat. WAJIB DITOLAK.

Intinya, sebagai muslimah kita tidak boleh latah mengikuti trend. Sebab yang trending belum tentu menyelamatkan.

Meski mereka menolak tudingan sebagai lagu pemanggil setan, tetap saja kita dipertontonkan perilaku setan dalam lagu dan challange tersebut.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Lathi Challange adalah produk sistem kehidupan yang rusak lagi merusak, yakni liberalisme (kebebasan), yang tidak henti dipropagandakan kepada generasi muda agar mereka lupa akan tujuan hidupnya yang utama.

Maka, bukan hanya lathi challange dan teman temannya (yang serupa) yang wajib kita tolak, tapi juga liberalisme sebagai ide yang mendasarinya sekaligus membuatnya semakin subur di negeri ini.

Kita butuh Islam, bukan ide kebebasan. Kita butuh syariah kaffah untuk mengatur kehidupan kita agar berkah dunia-akhirat.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar