Sabtu, 08 Februari 2020

UNTUKMU YANG LELAH DAN HILANG ARAH



OLeH : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💎M a T e R i💘

Mbak-mbak sholehah Calon Bidadari Surga... Kita langsung saja yaa ke materi, dan untuk pembuka saya tumpangkan saja ke mbak Hanny selaku momod yang sudah buka majlis kita malam ini.

Sebagai manusia, pasti pernah ada masanya di mana kita merasa sangat lelah dan merasa bahwa hidup terlalu berat untuk dilanjutkan.

Perjalanan hidup yang sudah direncanakan oleh Alloh ﷻ rasanya tak sanggup lagi untuk dilewati.

Mungkin kita juga pernah melewati hari dengan merutuki diri, mengapa hidup begitu mudah untuk sebagian orang tetapi sangat berat untuk sebagian yang lain?

Mengapa teman bisa mendapatkan kehidupan yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan kita, dengan pekerjaan yang mapan, kondisi finansial yang stabil hingga pasangan yang begitu membahagiakan?

Kadang dalam hidup kita melalui masa-masa sulit, renungkanlah di saat kekuatan kita sudah mulai berkurang, kita tidak bisa lagi berkerja, jangan menyerah dan putus asa terhadap bisikan ini.

Karena jiwa kita kadang dalam keadaan semangat dan kadang dalam kondisi melemah, dan sangat mengharapkan di balik kelemahan itu datang waktu semangat kembali.

Saat merasa dunia ini sangat sempit, saat merasa sendiri di tengah keramaian, saat sulit mengatasi masalah yang anda rasa sangat berat, saat bayangan masa lalu hitam selalu menghantui keseharian anda, saat hidup tidaklah menyenangkan.

Memang terkadang kita merasakan semangat menurun, tidak percaya diri, merasa kurang dan merasa tidak sanggup lagi. Jangan menyerah dengan perasaan seperti ini ingatlah bahwasanya itu semua bukan aib, jika kita sudah melakukan dengan tulus, ingatlah seseorang tidak akan gagal sampai ia menyerah, dan berhenti berusaha.

Berusahalah sekali lagi, ulangi lagi sampai Alloh ﷻ mendatangkan bantuannya. Yakinlah Alloh ﷻ sangat sayang kepada kita.

Kadang-kadang kesedihan mengacaukan dan kesedihan ini berkelanjutan lalu terpikir ini akan terus berlanjut sepajang hidup.

Bahkan menyangka masa depan sudah gelap tidak ada cahaya lagi. Janganlah menyerah. Jangan sangka bahwasanya keburukan tidak ada kebaikan di dalamnya atau itu sudah menempel di diri kita.

Karena sesunguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.

Kadang-kadang kita berusaha agar tetap dalam kebenaran, berusaha agar tidak salah dalam menunaikan hak setiap orang, kemudian kamu melakukan kesalahan demi kesalahan, jangan sekali-kali menyangka bahwasanya itu semua menjauhkan kita dari kesempurnaan dan menggagalkan usaha kita untuk mencapainya.

Banyak manusia terdahului oleh rasa pesimisnya di banding rasa optimisnya, perasaan manusia seperti ini merupakan akar masalah munculnya sikap sinis dan skeptis dalam diri manusia, dimana mereka hanya memandang kegagalan di banding kesuksesan, terikat pesimisme dari pada optimisme.

Itulah salah satu penyakit manusia yang selalu bersemayam dalam hatinya, selalu dihantui rasa keragu-raguan, dan selalu dihantui rasa ketidakpastian.

🌸🌷🌸
Penyakit ini awal mulanya dipicu dari rasa pesimis akan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala dan muncul akibat kuman dalam hati manusia yaitu kuman bisikan setan, bisikan ini bermuara dalam hati manusia dimana setan begitu gencar menyebar virus kesesatannya secara inklusif yang berujung pada hegemoni setan dalam diri manusia.

Kadang- kadang melakukan dosa demi dosa lalu setan membisiki hati kita bahwasanya kebaikan itu jauh. Dan kita sudah dicatat dalam golongan orang yang sengsara, jangan menyerah dari godaan setan ini. Ingatlah bahwasanya anak cucu keturunan Nabi Adam semua pernah melakukan perbuatan salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah kembali kepada Alloh ﷻ. Sebagaimana firman-Nya,

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila ditimpa was-was dari setan mereka ingat kepada Allah maka ketika itulah mereka melihat kesalahan- kesalahannya.” (QS. Al- A’raf: 201).

Penyakit kedua pada diri manusia selain merasa jauh dan putus asa dari rahmat Alloh ﷻ adalah merasa gagal.

Sejatinya, sebagai seorang muslim ketika ia diterpa dosa dan kesalahan janganlah langsung merasa gagal dalam menjalani hidup, namun tetap berkeyakinan adanya rahmat Allah Subhanahu Wata’ala, Dan terus memberanikan diri melangkah menjalani hidup yang lebih baik.

Didiklah hati kita untuk tidak terburu-buru berburuk sangka atas segala keputusan dari Alloh ﷻ.

Yakinlah segala do'a pasti dikabulkan. Karena “Akan dikabulkan do'a salah seorang diantara kamu selama ia tidak terburu-buru, yaitu ia mengatakan, “Aku berdoa tapi belum dikabulkan.” (HR. Bukhari)

Karena “Sesungguhnya Rabb-Mu Pemalu & Maha Mulia, DIA malu jika hamba-Nya mengangkat kedua tangan pada-Nya, namun kembali dalam keadaan hampa." (HR Abu Dawud)

Apapun keadaan hatimu saat ini, tetaplah semangat dalam berdoa. Jangan menyerah. Serahkan urusan hidupmu kepada Alloh ﷻ.

Selama langkah kita masih di garis yang Alloh ﷻ ridhai, tidak melanggar syariat, maka biarkan skenario terbaik-Nya yang menggerakkan kemana.

Dunia ini ada dalam genggaman Alloh ﷻ. Setiap hari Alloh ﷻ sibuk mengatur semua urusan. Jadi, apapun yang menjadi doa dan cita-citamu, percayalah bahwa Alloh ﷻ begitu mudah mengabulkan, mengatur, dan mengkondisikannya.

Selama masih ada Alloh ﷻ. Itu lebih dari cukup. Optimalkan saja ke Alloh ﷻ setelah ikhtiar dilakukan.

Selama masih ada Alloh ﷻ. Itu lebih dari cukup. Optimalkan saja ke Allah setelah ikhtiar dilakukan.

Sekelam apapun masa lalu, seberat apapun beban kehidupan hari kemarin, selara apapun hati kita karena disakiti dan didzolimi di hari yang telah berlalu, biarkan menjadi kenangan yang akan menjadi pengalaman berharga tetapi jangan menjadi beban dalam melangkah di hari ini.

Kita hidup di hari ini Sahabatku, berikan yang terbaik di hari ini.

🌸🌷🌸
Masa depan ada di tangan Alloh ﷻ.

Kewajiban kita hanyalah bekerja dan berdoa.

Biarlah impian-impian kita hadir di alam bawah sadar kita sebagai energi untuk melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.

Ada Alloh ﷻ yang akan melindungi setiap langkah kita. jangan khawatir dengan kehidupan dunia.

Hidup hanya sebuah halte sementara menunggu jemputan yang akan menghantarkan kita ke terminal akhir kehidupan.

Di pangkuan Sang Illahi. Selagi masih diberikan anugerah waktu saat ini, optimalkan untuk berbuat kebaikan yang terbaik. Pasti Alloh ﷻ akan melihat dan menilai.

Hidup itu adalah ladang cobaan.

Sampai jemputan itu datang cobaan, ujian, masalah, musibah akan datang silih berganti.

Percayalah, itu adalah salah satu bentuk kasih sayang-Nya kepada kita.

Bagi yang sanggup dan bisa melewatinya dengan sabar dan tawakal maka kelak akan mendapatkan balasan terbaik disisi-Nya.

Bagi yang tidak sanggup menghadapinya maka itulah ujian untuknya agar lebih bisa mengenal dirinya dan Tuhannya.

Semua ujian pasti sudah diukur kesanggupan diri untuk menghadapinya karena Alloh ﷻ yang Maha Tahu kadar kesangggupan hamba-Nya. Masalahnya, apakah kita sudah bisa menggali potensi diri kita untuk mematutkan dan menghadapi ujian-Nya?

Terkadang kita tidak memiliki rasa percaya akan diri kita sendiri kalau semua ujian itu layak untuk kita dan pasti bisa dijalani dengan baik.

Ujian kemiskinan, kekurangan harta benda, ujian kesehatan, ujian ilmu, ujian keimanan, ujian keluarga akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Biasanya kita sanggup melewati ujian kekurangan dibanding dengan ujian kelebihan. Lihat saja gaya bicara orang yang memiliki uang melimpah dengan orang yang tidak memiliki uang. Pasti berbeda.

Sebaiknya lihatlah kelebihan diri yang sudah Alloh ﷻ berikan. Optimalkan potensi diri, kenali kekuatan dan keunikan diri kita untuk lebih mengenal Alloh ﷻ. Rumput tetangga pasti akan terlihat indah tapi belum tentu sesuai dengan diri kita.

Semua orang pernah melalui hari yang berat. Semua orang pernah merasakan titik terendah dalam hidupnya.

Intinya dengan BERSYUKUR. InsyaAllah akan menambah keberkahan hidup dan mendapatkam ketenangan dalam menunggu jemputan kehidupan.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💎TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Erni ~ Yogja
Assalamu'alaikum,

Ustadzah, sekarang sudah merasa baikan dan bisa mensyukuri nikmat kenapa kok dulu selalu gagal...
Mungkin karena Alloh dulu penuh dengan kebohongan karena di nisbahkan ke ayah angkat semua data saya. Setelah menikah semua data berubah menjadi yang sebenarnya.

Malas memakai upaya akademis sebelum menikah karena memang merasa Alloh tidak menghendaki ada amal jariyah yang mengalir dari orang tua angkat disebabkan tidak mau diatur dengan aturan Islam.

Pertanyaannya,  Bagaimana menentukan langkah awal untuk bangkit dari kemandirian financial mengingat suami sebenarnya juga tidak begitu suka kalau ada orang termasuk saya istrinya bisa diuntungkan karena keberadaan dan kedudukannya? 

Mohon pencerahan.

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam mbak Erni,

Kondisi ini sebenarnya perlu dikomunikasikan, karena tanpa komunikasi akhirnya semua akan salah, bina komunikasi yang baik dengan suami. sebelum semua dia ridho, maka jangan lakukan, karena financial sebanyak apapun nggak akan berkah, kedudukan yang tinggipun tak akan berkah jika di dalam rumah tangga tidak ada ketenteraman karena tidak adanya keridhoan suami terhadap istri.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Chusnul ~ Kramat Jati
Bunda Irna yang sholehah, bagaimana ya bun memperbaiki hati?

Kadang pernah di titik paling bawah saat Allah kasih ujian bertubi-tubi. Pernah sampai bilang ALLAH itu tidak adil sama saya.Semoga bunda Irna faham Bun.

Tapi Alhamdulillah dikelilingi sama orang-orang sholehah yang suka nguatin salah satunya di grup ini bunda @⁨Frine Rahayu⁩.

🌷Jawab:
Subhanallah mba.... Maha Suci Allah dari segala kesalahan.

Apapun itu setiap kejadian yang menimpa kita adalah jalan Allah untuk memanggil agar kita tetap dekat dengan-Nya.

Obat hati adalah Al Quran dan dzikrullah, jika ingin hati sehat maka baca Al Quran dan tadabburi isinya, pahami apa yang kita baca, Dzikir kepada Allah kita lantunkan, tapi bukan hanya dari lisan saja, memang dari hati hingga hubungan dengan Allah terbina dengan baik. Perbaiki juga sholat kita, karena hubungan dengan Allah yang utama adalah di dalam sholat.

Di saat kita ditimpa sesuatu yang tidak enak, maka lihatlah orang lain yang lebih berat dari kita ujiannya, tapi kenapa mereka bisa bersabar?

Di saat kita goyah maka lihatlah para mu'allaf yang meraih hidayah Allah dengan segala kesakitan dan ujian mereka yang luar biasa, sementara kita, hidayah telah Allah berikan dari awal, apakah kita tak mau merawatnya?

Jika hati ingin baik, maka jauhkanlah kesombongan dari dalam jiwa, di saat kita mengatakan Allah tak adil, maka disaat itulah kita telah sombong kepada Allah seolah kita bukanlah orang yang layak Allah uji, padahal dengan ujian itu Allah bersihkan kita dari dosa, kita telah sombong dihadapan-Nya dengan mengira kita ini suci dari dosa hingga kita tak layak untuk diuji dan hapuskan dosa-dosa kita melalui ujian itu.

Percayalah Allah bersama kita berapapun berat ujiannya. dan Rahmat Allah Maha Besar untuk kita,

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Wandira ~ Depok
Bunda irma, saya merasa hidup tak adil, ujian rasanya tak terselesaikan tapi saya terus berjalan di atas kehendak-Nya. Tapi kadang hati dan jiwa ini ingin menyerah. Ingin ke jalan lain. Sampai akhirnya bimbang.

Pertanyaan saya,  Bagaimana agar kita bisa benar-benar ikhlas menerima ketetapan Alloh ﷻ ini? Menerima tanpa mengeluh. Tertawa tanpa berakhir menangis.
Apa kita harus terus menutupi kesedihan kepada semua orang? Sedangkan bersedih di depan Alloh ﷻ rasanya malu. Meminta petunjuk belum di berikan?

Mohon penjelasannya bunda.

🌷Jawab:
Malu berkeluh kesah di hadapan Allah tapi tidak malu dihadapan manusia? Harusnya kita balik semua itu, kita harus malu menangis di hadapan manusia dan menangislah sejadi jadinya di hadapan Allah Azza wajalla.

Meminta petunjuk belum diberikan?
Sudah berapa lama kita memohon petunjuk?
Tidak ingatkan kita bahwa Nabi dan Rasul pun mengalami hal itu?
Nabi Musa memohon kepada Allah, baru 40 tahun kemudian Allah jawab, Nabi Ayub As 18 tahun menderita sakit baru Allah sembuhkan, bahkan ada ratusan tahun berdoa baru Allah kabulkan, Nabi Allah Ibrahim dikabulkan doanya setelah 3000 tahun, kita tahu apa gelar nabi Ibrahim, beliau adalah nabi yang digelari khalilullah, apa gelar ini tidak bermakna?

Jangan rebut peran Tuhan dengan ke sok tahuan kita, jangan pernah kita dikte Allah dengan segara mengabulkan permohonan kita.

Teruslah berdoa dan memohon kepada-Nya.

0⃣4⃣ Han ~ Gresik
Bu, seperti materi yang sudah ibu sampaikan di atas. Mengapa Lelah ini sering menghampiri di saat kita lemah, kekurangan dan tidak percaya diri?

Kenapa juga saat kita senang, tercukupi dan sebagainya tidak merasa lelah dan bahkan terlena dengan kesenangan dan kecukupan tersebut?

🌷Jawab:
Kenapa!!!
Karena disaat kita lemah itu kita merasa tidak berdaya, kita merasa hidup kita sudah tidak ada faedahnya lagi. Hati tidak terima hidup dalam kesusahan dan kesulitan, hati tidak terima kondisi kita, makanya kita lelah.

Kenapa disaat semua tercukup kita jadi kuat? Karena hawa nafsu telah mengajarkan bahwa bahagia itu ada hanya saat kita memiliki segalanya. Hawa nafsu telah menanamkan kepada kita bahwa kita bisa nikmati kehidupan ini disaat semua tercukupi, dalam kondisi seperti ini kadang kita lupa untuk bersyukur dan waspada.

Padahal semua kesenangan itu hanyalah fatamorgana bagi kita.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustadzah, kenapa ya ketika kita ingin hijrah ada saja godaannya.  Bayang-bayang atau orang-orang di masa lalu pada hadir kembali dan terkesan lebih baik. Jadi berandai-andai, andai dengan dia, andai dulu lebih selektif dan lain-lain.

Bagaimana cara menghilangkan perasaan itu dzah?

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Pahami ayat ini "Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3).

Maka disana akan jelas kenapa kita diuji disaat kita berhijrah.

Selama kita jauh dari Allah, kita-kita anteng berbuat dosa, disaat kita hijrah kita ingin Allah perlakukan kita dengan baik? Siapakah kita? Rasulullah sang habibullah adalah orang yang terberat ujiannya.

Wallahu a'lam

0⃣6⃣ Devi ~ Balikpapan
Ustadzah, Ibu sambung saya mualaf. Saat masuk ke Islam cobaan bertubi-tubi sampai merasa lelah. Apa yang harus dilakukan?

🌷Jawab:
Carikan pembinaan mu'allaf untuk beliau, seorang mu'allaf itu butuh pembinaan yang cocok dengan mua'llaf, jika dibina oleh orang yang tidak cocok maka beliau tidak akan merasakan nikmatnya berIslam, apalagi mu'allafnya karena menikah.

Dan beliau butuh dukungan dari sesama mu'allaf, karena itu carilah rumah-rumah pembinaan mu'allaf.

Kalau bisa menghubungi Mu'allaf center milik Koh Stevan dan Ko Hani kristianto itu lebih bagus.

Wallahu a'lam

0⃣7⃣ Tetty ~ Sidoarjo
Assalamu'alaikum ustazah,

Terkadang karena sesuatu hal kita merasa bahwa kita tersingkirkan dari keluarga, bahkan tersisihkan dari kakak-kakak kandung kita.

Sebenarnya memutuskan tali silaturahim itu tidak boleh bukan, namun jika kita sudah berusaha mendekati namun tetap saja tidak dihiraukan kadang rasa lelah itu datang dan akhirnya yang timbul rasa cuek dalam diri kita.

Solusi apa yang harus dilakukan? Agar hubungan bisa membaik kembali. Karena bagaimanapun sejahat-jahatnya saudara kandung mereka sama sama lahir dari rahim ibu yang sama.

Dan apakah boleh kita berfikir bahwa mungkin memang kita dijauhkan dari saudara kandung oleh Allah dan digantikan dekat dengan teman-teman lainnya?

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam Mba Tetty,

Intinya ada pada kata ini "Karena bagaimanapun sejahat-jahatnya saudara kandung mereka sama sama lahir dari rahim ibu yang sama." Disaat kita sudah sadar bahwasanya tak akan pernah ada mantan saudara, maka disana kita akan bisa memupuk kesabaran dan memulai keikhlasan pada kondisi terburuk yang kita alami bersama keluarga dan saudara saudara kita.

keluarga kita sejatinya adalah ujian buat kita, baik itu orang tua, saudara, anak-anak, mertua, ipar, semua itu ujian utama di dalam hidup kita selain ujian harta benda.

Disaat kita lelah dengan ujian itu maka disaat itulah kita berhenti meraih rahmat Allah Azza wajalla.

Bersyukur mempunyai keluarga yang seolah "mendzalimi" kita karena dengan kedaliman mereka, sedikit banyak kita punya tabungan akhirat yang belum tentu kita raih dengan sholat, puasa dan amalan kita sendiri. Tapi dengan perilaku mereka dan rasa sakit kita yang dihadapi dengan kesabaran dan keikhlasan maka Allah akan catatkan kebaikan-kebaikan dan ampuni dosa-dosa kita, bukankah rasa sakit tertusuk duri saja mampu mengampuni dosa kita? Tentunya dengan rasa sakit yang lebih dari itu akan lebih bisa Allah ampuni dosa kita.

Jadi bersabar dan belajarlah ikhlas dan ridho terhadap jalan hidup yang Allah berikan, semoga dengan kesabaran, keikhlasan dan keridhoan itu Allah angkatkan derajat kita disisi-Nya.

Soal kawan-kawan, yakin dan percayalah sejahat-jahatnya keluarga dia tak akan mengabaikan kita, meski itu dimulutnya mungkin yang keluar adalah sumpah serapah, dan saudaralah yang akan mengurus segala sesuatunya disaat kita mengalami masalah.

Sementara kawan-kawan Wallahu a'lam, amat sangat jarang kawan-kawan yang tulus ikhlas akan membantu kita dan yang akan memperhatikan kita selamanya, beda dengan saudara, hubungan saudara tidak akan bisa diputus, sementara hubungan sahabat mudah putus.

Wallahu a'lam

0⃣8⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum bunda,

Bunda, kadang diri ini sulit sekali buat mengendalikan semuanya apalagi iman saya tuh ngerasa iman ini cepat sekali lowbet, cepat drop. Kalau saya benar-benar sudah lelah, cape, terus-terusan seperti begini terus saya.  Saya selalu punya pemikiran temen saya saja yang hidupnya kaya gitu dia bisa enak dia yang kadang menomordukan Allah selalu dikasih enak hidupnya kadang saya nangis sehari semalem benar-benar nangis kalau capek, bagaimana yah bun saya tuh belum bisa mengendalikan iman ini, payah sekali dengan iman ini.

Makasih bun minta saran dan masukannya.

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam, 

Hal pertama yang perlu dilakukan saat iman turun adalah istighfar sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, karena hati yang dipenuhi dosalah yang mudah goyah imannya, dan siapa diantara kita yang tak punya dosa? Tak akan ada, itu makanya kita semua imannya turun naik, karena itu solusi pertama adalah istighfar.

Jika membandingkan kesenangan orang yang menomorduakan Allah dengan kehidupan kita, maka ingatlah ancaman istidraj, mereka Allah tinggalkan dengan semua kesenangan, dan nanti Allah akan hancurkan mereka di neraka.

Jadi kalau mau membanding biar tidak tanggung maka bandingkanlah dengan orang orang kafir yang benar-benar ingkar kepada Allah, namun harta kekayaan mereka melimpah. harta datangnya dari mana? pastinya dari Allah, tapi kenapa mereka yang kafir Allah sempurnakan Nikmat-Nya di dunia? itulah istidraj.

Bersyukurlah kepada Allah dengan segala ujian-Nya, karena dengan adanya ujian itu salah satu tanda Allah masih bersama kita.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Sahabat sahabatku para perindu surga, pasti sudah seringkali mendengar ayat berikut,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Ayat inipun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).

Kita sering mendengar ayat ini, namun kadang hati ini lalai, sehingga tidak benar-benar merenungkannya. Atau mungkin kitapun belum memahaminya. Padahal jika ayat tersebut benar-benar direnungkan sungguh luar biasa faedah yang dapat kita petik. Jika kita benar-benar mentadabburi ayat di atas, sungguh berbagai kesempitan akan terasa ringan dan semakin mudah kita pikul. Marilah kita coba merenungkan.

Tetap semangat  menjalani hidup ini apapun deraan nya dan ujiannya.

Mohon maaf jika ada salah-salah. semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar