Senin, 10 Februari 2020

SAATNYA MEMPERBAIKI KUALITAS SHOLAT KITA (Karena Sholat Salah Satu Pintu Pertolongan Alloh)



OLeH: Bunda Endria Soediono

          💎M a T e R i💘

Bab Sholat ini bisa saja terasa sesuatu tema yang biasa, karena sholat sudah menjadi aktivitas rutin sebagai ritual ibadah kita kepada Allah. Bahwa syariat yang vital yang menjadi pembeda antara seorang yang muslim dengan kafir.

Namun sayangnya walau sehari kita telah mengerjakan sholat sebanyak minimal 5 waktu. Tetapi tidak sedikit diantara kita yang fokus memperhatikan bagaimana keadaan kualitas ibadah sholat yang dilakukan tersebut.

Jujur saja malam ini berat bagi saya membawakan materi ini karena saya sendiri sedang berusaha keras untuk mengamalkan materi ini.
Tentu belum sempurnanya amal sholat ini tidak perlu menghalangi kita semua untuk mendakwahkan kepada saudara yang lain agar terus berusaha mencapai kesempurnaan. Mengingat betapa besarnya kedudukan ibadah sholat bagi seorang muslim disisi Allah.

Karenanya dengan niat berbagi apa yang sependek saya ketahui bersama ini saya memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu dan hidayah serta kemudahan untuk menyampaikan dakwah di majelis yang mulia ini.
Dan untuk itu saya mengajak semua Jama’ah yang live maupun tidak agar saat menyimak benar-benar fokus berniat yang tulus mengharap ridho Allah, ilmu yang bermanfaat dan juga hidayah serta taufiq agar mampu mengamalkannya.

Tanpa pertolongan Allah ta’ala apalah ilmu-ilmu yang ada didalam pikiran kita. Kita tidak punya daya untuk mengamalkannya. Karena itu mari kita semua berharap agar setiap ilmu yang Allah hujamkan kedalam hati kita juga Allah berikan diri kita untuk mudah mengamalkannya.
Allahu Musta’aan

Jama’ah rohimakumullah.

Saya ingin menggali diri saya dan mengajak kepada antuna sekalian untuk melakukan evaluasi diri.
Sudah seberapa lama kita memasuki masa aqil baligh?
Dimana saat itu kita telah mendapatkan kewajiban melaksanakan ibadah sholat sebagai seorang Muslim.

Selama itu.
Apakah sampai saat ini kita sudah benar merasa sholat kita sudah sempurna?
Sudah pasti memenuhi syarat diterima dan mendapatkan balasan dari Allah?

Mari kita perhatikan terjemahan hadist berikut:

"Sesungguhnya ada seorang yang sholat tetapi dia mendapatkan nilai (pahala dari) sholatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya atau setengahnya."
(HR. Abu Daud dan Nasa’i)

Subhanallah...
Perhatikan ukhtifillah...

Ternyata untuk mencapai kesempurnaan sholat itu ada batasan-batasan atau target-target yang seharusnya kita penuhi.
Padahal selama ini bisa jadi sholat yang kita kerjakan hanya seadanya, alakadarnya, bahkan tidak jarang hanya dilakukan sambil lalu dan hanya sekedar bermaksud menggugurkan kewajiban saja.
Astaghfirullah wa atuubu ilaiih.

Dengan menyampaikan materi ini, saya diri saya semakin ketat dalam mengoreksi kualitas setiap sholat-sholat yang saya kerjakan dan juga mengajak ukhtifillah untuk turut memperhatikan kualitas ibadah sholat yang dikerjakan setiap harinya.
Mengingat sholat itu adalah ibadah yang sangat dicintai Allah. Ibadah yang karenanya menjadi sebab Allah masukkan surga pelakunya.

Lantas bagaimana bisa kita mengetahui hal itu tetapi tidak mengusahakannya sebaik mungkin.
Bahkan kita juga tahu bahwa dengan sholat Allah janjikan akan beri pertolongan-Nya dari segala problema kehidupan kita di dunia ini.

Karena itu mari kita perhatikan kembali apa saja yang terkait dengan ibadah sholat ini hingga setelah faham nanti hati kita terbuka dan mulai melakukan perbaikan demi perbaikan hingga kualitas sholat kita akan semakin baik dan efeknya benar-benar kita rasakan sejak di dunia ini.

Hal yang terkait dengan kesempurnaan sholat itu ada beberapa, diantaranya adalah:

▪1. Masalah NIAT yang ikhlas dan benar.
Tentu semua sholat yang dilakukan hanya akan diterima ketika niatnya hanya semata-mata mengharap ridho Allah subhanahu wa ta’la.

▪2. Masalah Tata cara yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.
Semakin mendekat tata cara bagaimana Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam sholat maka semakin sempurna sholat kita.
Karena itu ada buku yang berjudul Sifat Sholat Nabi.
Maksud buku ini diantaranya ingin mengajarkan bagaimana cara Nabi sholat. Sehingga kita bisa mengikuti persis dengan cara sholat beliau.

▪3. Kekusyu’an.
Khusyu’ didalam sholat menjadi tuntutan utama. Khusyuk disini tidak hanya khusyuk dalam urusan hati tetapi khusyuk dalam gerakan.
Sebesar apa pahala sholat seseorang sangat bergantung pada kekhusyu’an nya dalam melaksanakan sholat tersebut.

Bab penting yang saya rasa perlu dibahas lebih detail adalah tentang khusyuk dalam sholat.
Untuk mencapai kekhusyu’an dalam sholat maka seorang perlu memiliki ilmu bagaimana bisa khusyuk. Selain itu khusyuk dalam sholat itu perlu waktu.

Jadi selain kita tahu ilmunya kita juga perlu latihan. Latihan dan latihan. Hingga dari sholat ke sholat berikutnya jika kita istiqomah dan sabar dalam membangun kekhusyu’an maka insyaAllah sholat kita akan lebih banyak khusyuk nya daripada mblayangnya.

Sebelum kita masuk pada bab penting yakni bagaimana menciptakan kekhusyu’an dalam sholat saya akan paparkan secara singkat pemahaman yang menjadi pendahuluannya.

Yakni :
1. Mengapa Kita Harus SHOLAT?

1) Karena sebagai seorang muslim kita harus punya keinginan mulia yakni agar hidup dan mati kita serta kehidupan kita kelak setelah mati selalu berada dalam ridho-Nya Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya agar kita menjadi hamba yang dicintai-Nya).

2) Sholat merupakan perintah yang harus kita kerjakan. Tanpa menjalankan sholat maka keislaman kita bisa gugur (batal).

3) Sholat merupakan sarana ibadah syukur kita kepada Allah.

4) Dengan sholat maka kita berharap agar Allah:
~ Memudahkan segala urusan kita dan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi.
~ Memberi jalan keluar dari segala ujian berat maupun ringan yang ada dalam kehidupan kita. Baik dunia dan kelak di akhirat.
~ Menjaga dan melindungi serta memberi bimbingan atas seluruh rangkaian kehidupan yang akan kita jalani.

5) Mendapatkan pahala besar dari sisi-Nya yakni Surga.

2. Bagaimana Kita Bisa Memiliki Gairah Dalam Melaksanakan Sholat Agar Pahala Sholat Kita Maksimal?

1) Yakni dengan bersungguh-sungguh mempelajari ilmu tentang bagaimana sholat yang benar.

Tekun mempelajari fiqh sholat. Banyak bertanya dari apa yang belum diketahui tentang tata cara sholat dan hal apa saja terkait yang dengan ibadah sholat.

Jangan pernah ragu untuk bertanya tentang iabadah sholat. Karena sejatinya apa yang sedang ditanyakan adalah sesuatu yang besar yakni yang terkait dengan aktivitas yang bisa menyebabkan seorang masuk surga.

Kalau kita menganggap urusan sholat ini hal yang remeh maka kita akan kesulitan mencapai kebaikan-kebaikan sholat.

Akan tetapi jika kita menganggap segala sesuatu ilmu tentang sholat ini adalah sesuatu yang penting dari yang lain maka insyaAllah Allah akan berikan taufiq dan hidayah kepada kita untuk bisa mencapai sholat yang mendekati sempurna dan yang mendapatkan pahala yang tertinggi.

Setelah memburu ilmu tentang ibadah sholat maka yang dibutuhkan adalah kesungguhan untuk mengamalkan ilmu tersebut dengan sabar dan istiqomah.

Inilah yang susah.
Susah karena lebih banyak kesibukan dunia yang kita geluti dan lebih menyita pikiran kita daripada mengupayakan hadirnya hati saat sholat dan kualitas sholat yang sempurna.

Baik sekarang saya akan berikan klu apa saja yang terkait dengan kekhusyukan sholat.

🔹Pertama:
Mengapa kita harus khusyuk dalam setiap sholat kita?

1) Agar sholat kita diterima oleh Allah.
Jika kita sholat tetapi tidak menghadirkan hati atau tidak khusyuk maka sholat kita tidak diterima Allah.

2) Agar kita mendapat seluruh keutamaan sholat.

Yakni :
~ Dikabulkannya doa-doa yang kita panjatkan.
~ Segera diberikannya pertolongan dari segala kesulitan-kesulitan kita.
~ Diberikan ketenangan hati.
~ Diberikannya limpahan rizki.
~ Diampuni dosa-dosa kita.
~ Dijaga dari dosa-dosa besar.
~ Dijaga keIslaman dan iman kita.
~ Kita akan mendapatkan kemenangan dunia dan akhirat.
~ Dan juga kita akan mendapatkan surga Firdaus.

MasyaAllah begitu besarnya janji Allah jika kita melaksanakan sholat dan sholat itu diterima-Nya.

🔹Kedua:
Mengapa Kita Sulit Menemukan Kekhusyu’an Dalam Sholat?

Ini pertanyaan yang sering kita jumpai dan bahkan sering kita alami.
Apa kira-kira sebabnya?

Yakni:
1) Karena kita selama ini menganggap sholat sebagai kewajiban saja. Sehingga hati kita terbebani lebih dahulu.
Apalagi kalau hati sudah sibuk dengan urusan dunia. Sholat hanya dilakukan asal-asalan sebagai penggugur kewajiban saja.

2) Kurangnya ilmu tentang Bab Sholat.
Karena itu kita harus pelajari. Tidak bisa tidak.
Kita tidak bisa juga hanya mengandalkan ilmu kita yang sudah kita dapati sejak SD dulu. Tanpa memiliki tekad untuk mengembangkan ilmu tersebut maka kualitas sholat yang akan tetap seperti itu saja. Tidak akan meningkat.

3) Hati kita kurang yakin akan keutamaan sholat sebagai ibadah yang paling dicintai Allah.

Kita juga kurang yakin bahwa sholat benar-benar dapat menjadi jalan pertolongan-Nya.
Dan kita juga kurang yakin bahwa ketika sholat khusyuk maka kebahagiaan yang luar biasa akan kita rasakan.

 ‎والله أعلم بالصواب

🔹Ketiga:
Apa Modal Untuk Bisa Sholat Khsuyuk?

Secara garis besar ada 3 hal yang bisa kita jadikan modal utama agar kita bisa mendapatkan kekhusyu’an dalam sholat.

Yakni:
1) Kita harus yakin pada janji-janji Allah bahwa dengan khusyuk dalam sholat maka kita akan diberikan kesuksesan dalam hidup baik di dunia maupun di akhirat.

2) Kita harus punya Niat yang sungguh-sungguh. Tekad.

3) Siap berjuang dalam mencapai kekhusyu’an dan sabar meniti perjuangan tersebut. Rajin melatih diri dan istiqomah dalam niat dan amal tersebut hingga mati.

 ‎والله أعلم بالصواب

🔹Keempat:
Bagaimana Cara Mencapai Kekhusyu’an Dalam Sholat Kita?

1). Dengan menancapkan Niat.
2). Melakukan persiapan-persiapan yang baik dan benar, seperti:
~ Wudhunya.
~ Kebersihan pakaian dan tempat sholat.
~ Mengambil awal waktu sholat.
~ Menghilangkan hal-hal yang dapat mengganggu sholat kita nanti.
~ Tidak terburu-buru dalam membaca bacaan sholat dan juga tenang dalam melakukan gerakan-gerakan sholat.
~ Memperbanyak doa saat sholat khususnya saat sujud dan sebelum salam.
~ Memahami setiap bacaan sholat. Hingga saat lisan kita mengucapkan hati kita menterjemahkan dan membenarkan.
~ Menciptakan suasana komunikasi, bermediasi langsung dengan Allah, tanpa perantara. Langsung menghadap Allah dengan penuh rasa takut dan harap serta melakukan berdialog dalam sholat tersebut.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💎TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bunda, bagaimana dengan bayar hutang sholat? (Misal: Sakit yang koma selama beberapa pekan terus Meninggal) jadi tidak bisa menjalankan kewajiban sholat selama koma sampai akhirnya meninggal. Apakah wajib juga di bayarkan hutang sholatnya? Kalaupun iya, siapakah yang membayarkan hutang sholatnya tersebut?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Kaidah asalnya bisa kita perhatikan dari hadist berikut:

“Pena diangkat dari tiga orang: orang yang tidur sampai ia bangun, anak kecil sampai ia dewasa dan orang gila sampai ia sadar.” (HR. Tirmidzi no. 1423. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Demikian pendapat madzhab Malikiyah dan Syafi’iyah.

Jadi dalam kasus koma seperti diatas maka tidak ada kewajiban mengqodho sholatnya.
Kecuali komanya hanya 3 hari dan sembuh (sadar) maka ia wajib mengqodho sholat selama 3 hari tersebut.

Hal ini juga dikuatkan dengan pendapat ulama berikut:

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Jika seseorang pingsan selama tiga hari atau kurang dari itu, maka ia harus mengqodho’ shalat yang ia tinggalkan. Jika ia pingsan lebih dari tiga hari, maka tidak ada qodho’.” (Fatwa Syaikh Ibnu Baz dinukil dari fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 10229).

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum, 
 
Terkadang sebagai ibu rumah tangga, dengan dalih biar sholatnya khusyu', cenderung membereskan pekerjaan rumah dulu, meskipun sudah mendengar adzan.
Akibatnya sholat sering terlambat waktunya.
Bagaimana tipsnya agar bisa menghilangkan kebiasaan yang kurang baik ini Bunda? 
Syukron

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...
Dalam kondisi seperti ini adalah pilihan.
Jika kita ambil waktu belakangan walaupun boleh, yakni selama masih dalam batas waktu sholat maka kita tidak mendapatkan keutamaan sholat tepat waktu.
Padahal diantara keutamaan sholat tepat waktu adalah akan mendapat cinta Allah subhanahu wa ta’ala.

Perhatikan hadist berikut say..

Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Tentu jika kita mampu melaksanakannya tetapi tidak mengambilnya kita telah melewatkan kesempatan besar yakni melaksanakan ibadah yang dicintai Allah.
Dan bukankah urusan selain sholat bisa dikerjakan setelahnya mengapa kita harus mendahulukannya.

Perlu kita sadari sejak sekarang bahwa setiap keinginan menunda sholat apapun itu alasannya maka sejatinya itu adalah bisikan syetan.
Jika kita mengikuti bisikan itu maka artinya syetan telah berhasil mengalihkan bahkan menghilangkan kesempatan kita meraih pagala besar dan kecintaan Allah.
Akibatnya jangan heran jika dalam menghadapi masalah kita sudah merasa berdoa tetapi terasa doa tersebut seolah tidak sampai kepada Allah - tidak juga kunjung ada hasilnya.
Ya ini karena kita sendiri dalam kesehariannya tidak menempa diri dalam taqwa kepada Allah.
Sholat tetapi tidak mengambil waktu yang utama ini sama saja kita telah mendahulukan selain Allah daripada-Nya.

Jadi walaupun waktu sholat itu ada tenggangnya tetapi tidak selayaknya kita mendahulukan aktivitas kain ketika اللهِ sudah memanggil kita untuk menghadap-Nya. Panggilan Allah itu adalah melakukan yang dikumandangkan oleh Muadzin.

Jangan sampai kita termasuk orang yang disebutkan Allah dalam ayat berikut :

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui atau mendapatkan kecelakaan (kehancuran) (di dunia dan di akhirat akan mendapatkan siksa yang pedih).

Karena itu sekalipun waktu sholat itu ada tenggangnya tetapi tidak seharusnya kita mengambil waktu belakangan - menunda-nundanya - jika kita tidak dalam keadaan yang sangat urgent.

Karena siapalah yang akan mampu mengangkat problema hidup kita dan juga yang mampu memberikan perlindungan dari dahsyatnya siksa akhirat kalau hukan اللهِ subhanahu wa ta’ala.

Maka jika sholat merupakan amal ibadah yang utama, jalan untuk mendapatkan ridho dan kasih sayang-Nya maka mengapa kita sia-siakan amal ini ?

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣3⃣ Fatimah ~ Bandung
Assalamu'alaikum,

Afwan ustadzah tentang berdoa dalam sholat apakah di dhohirkan atau cukup dalam hati, apakah boleh dengan bahasa sendiri terkait doa yang hendak dipanjatkan?
Jazakillah khoir

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...
Tempatnya doa di dalam sholat itu ada dua, yakni pada saat sujud - bukan hanya saat sujud terakhir saja ya tetapi setiap sujud dalam semua rakaat sholat kita boleh berdoa, baik doa dengan lafadz Arabic yang kita ambil dari Qur’an dan Hadist maupun doa dari keinginan kita sendiri.

Kalau yang diambil dari Qur’an dan Hadist boleh diucapkan dengan lisan tetapi jika kita pakai bahasa kita sendiri maka cukup diucapkan dalam hati saja.

Tempat yang kedua adalah saat tasyahud akhir setelah kita selesaia baca sholawat Nabi kemudian diaunnahkan kita berdoa pada saat itu.

Dan untuk bacaan doa sebelum salam ini banyak sekali di contohkan oleh Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.
Doa-doa tersebut juga sudah saya share pada kajian sebelumnya.

Mungkin nanti bisa saya share ulang atau minta admin grup masing-masing ya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣4⃣ Kiki ~ Pekanbaru
Assalamu'alaikum bunda,

Jikalau setiap setelah sholat kita melakukan sujud syukur apakah tidak apa-apa ya bunda?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah
Tidak boleh ya sayang.

Sujud syukur itu dilakukan di luar sholat. Dan sujud syukur hanya disyariatkan pada saat kita mendapatkan suatu kabar gembira atau keberuntungan yang besar yang tidak biasa -special.

Jika hal tidak special tetapi kita ingin bersyukur cukup perbanyak mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah) dan banyak bersedekah.

 ‎والله أعلم بالصواب 

0⃣5⃣ Andri ~ Jateng
Assalamu'alaikum,

Afwan fakir ilmu.
1. Memperbanyak doa saat sujud dan sebelum salam juga dengan kata kata sendiri? Jadi sujud terakhir sholatnya boleh lama kah?

2. Bolehkah sholat dengan mata terpejam?
Jazakillah ustadzah

🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

1. Jika sholat sendiri - ingat ya sholat sendiri, apakah sholat wajib atau sunnah maka silahkan sujud berlama-lama untuk memanjatkan doa. Tetapi jika kita sedang sholat berjama’ah maka kita wajib mengikuti gerakan imam. Jadi jika imam sudah mengangkat kepala sedangkan kita masih belum selesai doa maka kita harus mengikuti gerakan imam - tidak boleh berlama-lama sujud dan ketinggalan gerakan imam.

2. Sebagian ulama tidak membolehkan kita sholat dengan mata terlejam. Dan ini insyaAllah pendapat yang rajih. Karena sholat dengsn mata terpejam menyerupai orang yahudi. Dan lebih memudahkan pikiran kita melayang. Jadi yang benar adalah saat sholat mata kita menatap tempat sujud kita. Tetapi jika kita sedang tasyahud maka mata kita tertuju pada jari telunjuk kita. Jari telunjuk boleh digerakkan boleh tidak. Dan pendapat kuat - insyaAllah - jari telunjuk sudah diangkat dan digerakkan saat awal duduk tasyahud.
 ‎
‎والله أعلم بالصواب

0⃣6⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaikum,

Jika kita sholat, kemudian lupa atau ragu sudah baca al Fatihah atau belum pada saat membaca surat pendek... (khawatirnya habis iftitah langsung surat pendek) Apa yang harus dilakukan?
Perlukah membatalkan sholat atau langsung saja baca al Fatihah saat itu juga?
Syukron...

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah
Pertanyaan yang bagus ukhti.

√ Pertama:
Kita dilarang keras membatalkan sholat kita jika sholat tersebut sudah kita mulai dengan takbiratul ikhram. (Takbir Pertama). Kecuali kita batal wudhu karena buang angin dan lain-lain.

√ Kedua:
Jika kita lupa bacaan surat-surat pendek maka kita tidak perlu resah atau bahkan membatalkan sholat ya.
Karena hukum membaca surat-surat pendek adalah sunnah. Jika tidak kita kerjakan maka tidak berdosa. Dan tidak membatalkan sholat kita. Artinya insyaAllah sholat kita tetap sah.

Tetapi jika kita sengaja tidak membaca al Fatihah maka sholat kita tidak sah. Tetapi tetap tidak perlu membatalkannya. Hanya kita harus menambah 1 rakaat lagi dan membaca Al Fatihah kemudian saat sebelum salam kita melakukan sujud sahwi sebanyak 2 kali.

√ Ketiga:
Jika kita ketinggalan atau lalai mengerjakan yang sunnah-sunnah di dalam sholat maka kita tidak perlu mengulang dan sholatnya tetap sah. Tetapi jika yang kita tinggalkan adalah yang rukun dan yang wajib maka sholat kita tidak sah.

Jika kita meninggalkan yang rukun-rukun dalam sholat seperti membaca Al Fatihah, Tasyahud, lupa rukuk dan lain-lain maka cukup kita menambalnya dengan melakukan sujud sahwi, sebelum salam. Sebanyak 2 kali sujud dengan bacaan sujud seperti bacaan sujud biasa. 

Jika lupanya tentang kurang atau lebih rakaat maka sujud sahwinya dilakukan setelah salam. Adapun jika lupanya selain itu maka sujud sahwinya sebelum salam.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣7⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadzah,

Bagaimana caranya saat sholat bisa fokus seperti sedang bercakap-cakap dengan Alloh? Saat sholat bisa konsentrasi penuh seperti sedang mengajukan proposal kepada Alloh dan khawatir proposalnya ditolak?
Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah...
Yaa salah satu syarat doa ditrima itu jika kita yakin Allah akan mengabulkan doa kita dan selama syarat-syarat yang lain sebagai kelayakan dikabulkannya doa terpenuhi.

Jika anti tidak yakin. Atau sudah ragu diawal ya, tidak usah berdoa. Karena bisa jadi berdosa karena telah su’udzhon kepada Allah.
Bukannya Allah sudah mengabarkan akan mengabulkan setiap doa. Jika kita bertaqwa.

Kalau kita sudah mamastikan atau meragukan janji Allah maka ini suatu hal yang perlu dikoreksi.
Bisa jadi itu bisikan syetan yang terus membisikkan keraguan di dalam hati anti.

Sebaiknya buang perasaan itu. Tulus ikhlas menghadap Allah dengan kerendahan hati, penghinaan diri dihadapan-Nya dan memelas (merajuk),  merengek serta penuh keyakinan akan dikabulkannya doa kita.

Jangan lupa puji-puji Allah dan sampaikan shalawat untuk Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam. Baru kemudian berdoa dengan khusyuk dan rasa takut serta hati yang penuh harap.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣8⃣ Rahmi ~ Brunei
Assalamu'alaikum ustadzah,

Bagaimana jika dalam sholat lupa roka'at?
Di kala akan akhir sujud kan sujud syahwi lupa lagi, apa harus ulang dari awal? Karena sadar itu bagian dari tidak khusyuknya sholat?
Syukron ustadzah atas jawabnya.

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Selama jarak waktunya belum terlalu lama, masih hitungan jam, misal 1 atau 2 jam maka, lakukan takbir kemudian langsung tambah kekurangan dan salam dan tambah sujud sahwinya 2 kali sujud.

Jika lupanya sudah lewat hari maka tidak perlu diulang insyaAllah dimaafkan.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣9⃣ Tatik ~ Cikarang
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Bagaimana hukumnya sholat sambil gendong anak, karena kalau di tinggal sholat khawatir nangis, jatuh atau lainnya?
Terimakasih penjelasannya Ustadzah.

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...
Boleh saja. Asal tidak mengganggu kekhusyu’an.
Tetapi hal seperti ini tidak baik jika kita jadikan suatu kebiasaan.

Karena tidak mendidik anak kita juga. Lepaskan dia dan tawakal kepada Allah, berdoalah agar Allah menjaganya.

Jikapun nangis, selama itu kejadian di rumah maka tak masalah biarkan saja tak perlu dirisaukan. Karena itu hanya ujian sementara. Jika bunda ikuti maka akan merugikan bunda karena kehilangan keutamaan sholat khusyuk.

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

1⃣0⃣ Awi ~ Makasar
Assalamu'alaikum,

Apa yang harus kita lakukan kalau kita sholat terus kita lupa rakaatnya terkadang kalau saya berusaha khusu' sholat saya biasa lupa rakaatnya, nah kalau lupa apa yang harus saya lakukan?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah
√ Pertama:
Jangan batalkan sholat.

√ Kedua:
Ambil perkiraan rakaat yang terkecil.
Misal dalam kasus sholat dhuhur ya.

~ Lupa 3 atau 4 rakaat ya?  Maka ambil yang 3 rakaat yg pastinya. Sehingga kita masih perlu nambah 1 rakaat lagi.
~ Lupa 2 atau 3 rakaat? Maka yang buat pegangan adalah yang 2 rakaatnya sehingga kita masih harus menambah 2 rakaat lagi.

Setelah menambal rakaat tersebut maka kita wajib melakukan sujud sahwi 2 kali sujud - SETELAH SALAM.

Jika lupanya bab bacaan sholat lupa baca tasyahud awal dan lain-lain maka sujud sahwinya dilakukan SEBELUM SALAM.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣1⃣ Nur Hikmah Pohan
Assalamu'alaikum ustadzah,

Apakah ada ciri-ciri sholat kita diterima Allah?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...
Pertanyaan yang singkat dan sangat bagus.

Diantara tanda hidupnya hati adalah ketika sibuk memikirkan keadaan ibadahnya, bagaimana kualitasnya, apakah diterima oleh Allah apa tidak.

Pertanyaan ini harus selalu ada dalam benak kita.

Baik...

Apa diantara indikasi sholat kita diterima oleh Allah?

Tentu jika secara persisnya kita tidak ada yang tahu ya.

Tetapi setidaknya kita bisa berusaha sekuat tenaga bagaimana agar setiap ibadah yang kita lakukan dalam hal ini sholat kita selalu ikhlas kita laksanakan, mengikuti apa yang  Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam ajarkan. Dan juga kita bisa menghadirkan kekhusyu’an dalam sholat tersebut.

Dan setelah itu kita bisa lihat. Bagaimana keadaan akhlaq kita, kesholihan kita secara umum.

Jika akhlaq kita semakin baik. Maka artinya efek dari sholat kita telah sesuai dengan apa yang seharusnya. Demikian juga dengan kesholihan kita. Jika kesholihan kita semakin baik setelah kita berjuang melaksanakan sholat dengan benar dan khusyuk maka kedua indikasi tersebut bolehlah menjadi suatu tanda dan harapan bahwa sholat kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Dan sekali lagi kepastiannya hanya pada Diri Allah saja yang Maha Mengetahui.

Kita hanya bisa berharap sholat kita diterima dan tetap memilki rasa takut jika tidak diterima.

Jadi rasa harap dan takut ini harus selalu meliputi setiap ibadah kita. Dan juga rasa cinta kita kepada Allah sebagai penyempurna yang utama dari setiap ibadah yang kita lakukan.

Dan karena itu pula setiap selesai sholat maka kita dianjurkan untuk banyak-banyak beristighfar dan berdzikir kepada Allah.

Serta berdoa agat ibadah sholat kita diterima-Nya.

Demikian ukhti...

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣2⃣ Nanda iNtan
Assalamualaikum ustadzah,

Di saat kita lagi sholat setelah membaca al-fatihah kan baca ayat pendek ya rakaat pertama lancar terus pas rakaat kedua kita lupa begitu baca surat pendeknya tiba-tiba saja langsung ruku' apakah sholat itu batal atau bagaimana?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah,

Kalau kita lupa bacaan surat pendeknya tidak apa-apa ukhti. InsyaAllah tetap sah sholat kita.

Tetapi jika yang lupa adalah bacaan al Fatihah nya maka sholat kita tidak sah. Karena Al Fatihah adalah salah satu dari rukun sholat.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣3⃣ Charin Annisa
Mari kita perhatikan terjemahan hadist berikut:

Sesungguhnya ada seorang yang sholat tetapi dia mendapatkan nilai (pahala dari) sholatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya atau setengahnya.
(HR. Abu Daud dan Nasa’i)

Itu maksud Hadist-Nya apa ya ustadzah, bisa di perjelas kah, ana tidak paham?

🌸Jawab:
Bismillaah,

Yaa, intinya bahwa setiap sholat kita jika kita tidak melakukannya dengan sesuai tuntunan Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam dan tidak sempurna niat serta tidak khusyuk maka nilai pahala yang kita dapatkan bisa nol, artinya kita tidak mendapatkan pahala sama sekali.

Atau jika ada kebaikannya misal: Diawal khusyuk ditengah tidak khusyuk. Naah keadaan seperti ini kan sangat mempengaruhi besar kecilnya pahala yang akan kita dapatkan.

InsyaAllah Faham ya.

Jadi ibaratnya:
Ada beberapa orang yang sedang sholat apakah sendiri-sendiri atau berjamaah. Maka masing-masing orang tersebut pahala bisa berbeda-beda besarnya. Tergantung kesempurnaan niatnya dan Kekhusyu’an hatinya dalam sholat tersebut.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣4⃣ Farkhatun
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ustadzah bagaimana jika sholat kita selalu tidak bisa khusu'? Apakah tetap akan bisa di terima?

Dan Afwan ustadzah bolehkah kita sholat sambil menangis?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah,

Sholat tidak khusyuk itu manusiawi. Akan tetapi seharusnya itu terjadi sesekali saja.

Jika setiap sholat tidak khusyuk maka ini masalah besar. Siapapun yang mengalami jika ia tidak ingin rugi di dunia dan akhirat maka harus mengusahakan bagaimana agar mencapai kekhusyu’an.

Caranya adalah mencari tahu atau menuntut ilmu yang khusus mempelajari tentang bagaimana kiat-kiat agar bisa sholat khusyuk. Seperti memahami apa yang sudah saya paparkan pada materi semalam.

Kemudian setelah memahami adalah berusaha mengamalkannya. Melatih diri terus-menerus seraya berdoa memohon pertolongan Allah agar diberikan kekhusyu’an saat melaksanakan sholat.

Karena hati yang khusyuk dalam sholat adalah bagian dari rahmat pemberian Allah dan siapapun bisa memohon kepada-Nya.

Jadi bab khusyuk sholat ini wajib kita usahakan saat kita melaksanakan sholat karena besarnya pahala yang kita akan dapatkan tergantung dari seberapa khusyuknya hati kita saat sholat tersebut.

Adapun menangis saat sholat itu boleh. Asal tangisannya tidak mengalihkan hatinya dari kesadaran bahwa dirinya sedang dalam keadaan sholat.

Jadi kekhusyu’an sholat harus tetap terjaga. Selain itu bacaan-bacaan sholat tidak berubah. Terutama saat membaca ayat-ayat al Qur’an saat setelah baca al Fatihah nya dan juga bacaan al Fatihah nya itu sendiri.

Karena jika sampai mengganggu kekhusyu’an dan juga merubah bacaan sholat (ayat-ayat Qur’an) maka ini tidak dibenarkan.

Bahkan bisa berdosa.

Menangis pada saat sholat yang paling tepat adalah saat sujud dan kita sedang berdoa. Karena dalam doa itu kita merasa dekat dengan Allah dan sedang benar-benar memohon dengan sungguh-sungguh maka boleh kita menangis. Itupun bolehnya tidak sampai meraung-raung.

Dan jika sujud dan berdoa maka kita boleh mengucap doa tersebut sepanjang doa yang kita panjatkan kita ambil dari Qur’an dan Hadis-hadis Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

Sedangkan jika kita memanjatkan doa khusus yakni dengan bahasa kita maka boleh, tetapi cukup kita ungkapkan dalam hati. Tidak diucapkan dengan lisan.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣5⃣ Santri Pratiwi
Misal pelafalan  makhorijul huruf hijaiyah nya sembarangan atau tidak beraturan dalam sholat. Apakah sholat tersebut tidak sah ustadzah?

Mohon penjelasannya. Syukron, jazakillah khair ustadzah.

🌸Jawab:
Bismillaah,

Untuk bacaan sholat khususnya ayat-ayat suci Al Qur’an yang kita baca saat surat-surat pendek setelah bacaan Al Fatihah maka hukumnya wajib benar. Karena hukum asal membaca Qur’an adalah tartil, yakni benar sesuai hukum tajwid.

Akan tetapi masalah diterima atau tidaknya sholat orang yang kurang dalam ilmu tajwidnya hanya Allah yang mengetahui.

Kewajiban kita adalah kita merasa kurang dalam kualitas bacaan ayat-ayat Qur’an nya maka harus memiliki tekad untuk terus belajar.

Jika tekad dan upaya ini terus menerus diusahakan maka insyaAllah Allah akan memberi permakluman.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣6⃣ Siti Hafsah
Assalamualaikum wr.wb.

1. Dalam melaksanakan sholat kita juga harus tahu rukun dan syarat sah nya sholat. Apa saja rukun dan syarat syah wajib sholat tersebut? 

Mohon penjelasannya.

2. Kriteria apa saja yang termasuk dalam melalaikan ibadah sholat?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

1. Bismillah,

Rukun Sholat merupakan suatu gerakan atau ucapan yang apabila tidak dilakukan saat sholat maka sholatnya tidak sah. Hal ini harus kita ketahui. Dan apabila kita suatu ketika lupa tidak melakukannya atau terlewat maka kita harus menggantikannya dengan sujud sahwi.

▪Adapun Rukun-rukun Sholat Tersebut Yang Dimaksud Adalah:

1) Berdiri bagi yang mampu.
2) Niat. Cukup dalam hati.
3) Takbiratul ihram.
4) Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat.
5) Ruku' dan Tuma’ninah. Tuma’ninah maksudnya adalah Berhenti sejenak setiap selesai suatu gerakan dan akan berpindah pada gerakan lain.
6) Iktidal setelah ruku' dan tumakninah.
7) Sujud dua kali dengan tumakninah.
8) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah.
9) Duduk tasyahud akhir
membaca tasyahud akhir.
10) Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir.
11) Membaca salam yang pertama.
12) Tertib melakukan rukun secara berurutan.

2. Adapun Syarat Wajib Sholat Adalah:

(1) Muslim. Orang tersebut harus beragama islam. Orang Non Muslim tidak wajib Sholat. Dan jika ia sholat maka tidak diterima Allah sampai ia bersyahadat terlebih dahulu (menjadi seorang muslim).

(2) Berakal sehat. Tidak sedang gila. Jika ia gila maka setelah sembuh dari gilanya maka ia wajib melakukan ibadah sholat.

(3) Dewasa atau sudah baligh.

Baligh ini jika laki-laki ditandai dengan mimpi basah atau jika belum juga mimpi basah maka batas usianya mencapai usia 15 tahun. Adapun jika perempuan maka tanda baligh nya adalah datangnya haid atau usia 15 tahun.
Dan juga anak yang telah
mengetahui tentang hukum sholat serta tata cara sholat dengan baik.

Jadi anak usia 7 tahun jika ia sudah bisa faham tentang tata cara sholat maka jika ia sholat insyaAllah sholatnya sah. Termasuk jika ia mampu menjadi imam maka sholat Jama’ah yang di Imaminya juga sah.

(4) Bersih ataupun suci dari hadats dan najis.

(5) Sadar. Yakni tidak dalam keadaan mabok, tidur atau sakit ayan dan lain-lain, kondisi apapun yang menghilangkan kesadaran.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣7⃣ Ukthi
Assalamualaikum warahmatullahi waa barakatuh

Afwan, mungkin sedikit menyimpang dari materi di grup.
Begini ukhti, jika ada kesalahan pada orang tua, dan anaknya menegur. Namun orang tua tersebut seperti tidak terima justru melontarkan kata-kata yang emosi. Apakah bisa menjadi doa dan berpengaruh pada anak yang menegur?

Kasusnya dalam menegur saff sholat di masjid yang setiap saffnya sudah diukur arah kiblat namun orang tua malah mengikuti keyakinan kalau setiap arah kiblat di masjid belum tentu benar dan harus serong ke kanan.

Terimakasih.

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...

Ukhti penanya yang semoga dirahmati Allah.

Setiap kita, sebagai orang yang beriman wajib diajarkan oleh Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam agar berbuat sesuatu ketika melihat suatu ketidakbenaran berlangsung disekitar kita.

Jika tidak dengan tangan kita maka dengan lisan kita. Jika keduanya kita tidak mampu maka dengan hati kita. Jadi yang namanya suatu kesalahan itu harus dilawan atau dilakukan suatu upaya perbaikan. Ini sebagai amal nahi mungkar kita.

Adapun dalam kasus seperti yang digambarkan diatas memang menjadi ujian tersendiri bagi kita tentunya ya jika mengalaminya.

Akan tetapi dalam suatu proses dakwah maka yang Allah nilai adalah bagaimana proses kita berdakwah. Apakah diatas taqwa kepada Allah dan Rasul-Nya atau tidak. Ikhlas dan ittiba’.

Adapun bab hasilnya apakah yang kita dakwahi tersebut mengikuti ajakan atau nasihat kita atau tidak maka itu bukan urusan kita.

Allah menilai bagaimana kesungguhan kita menyampaikan kebenaran ajaran agama Allah kepada sesama kita tetapi kita tidak dituntut hasilnya pasti sempurna.

Seperti Nabi Nuh ‘alaihissalam selama 950 tahun pengikutnya hanya 80 orang saja. Tetapi Nabi Nuh sudah berusaha keras dalam menjalankan amanah dakwahnya dan tidak diprotes oleh Allah subhanahu wa ta’ala bahkan di dalam al Qur’an Nabi Nuh ‘alaihissalam dipuji oleh Allah sebagai seorang yang sabar.

Demikian dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam - beliau tidak berhasil mendakwahi ayahnya sendiri.

Nabi Luth ‘alaihissalam juga anaknya ada yang durhaka kepada Allah dan juga istrinya. Keduanya menjadi orang yang pembangkang agama اللهِ.

Dan Nabi kita Muhammad ‎shalallahu ‘alaihi wassalam beliau juga tidak juga berhasil mendakwahi paman beliau sendiri yang sangat beliau cintai.

Jadi dari gambaran kisah para Nabi diatas kita tidak perlu berkecil hati jika kita berjuang untuk dakwah kemudian tidak ada yang mengikuti seruan dakwah kita. Sekalipun dakwah itu hanya kepada orang tua kita.

Yang perlu kita perhatikan dan selalu jaga adalah keikhlasan hati kita dalam berdakwah. Jaga itu baik-baik. Karena dakwah adalah amal ibadah yang sangat tinggi kedudukannya disisi Allah jangan sampai kita hanya mendapat lelahnya saja.

Dan juga caranya, perlu kita ingat dakwah kepada orang tua selain butuh keikhlasan juga kesabaran ekstra agar niat dakwah kita tidak tercemari oleh emosi ketika tidak didengar.

Tetap dakwahi orang tua ataupun sanak keluarga kita jika memang mereka perlu diluruskan. Namun dengan cara yang halus.

Dan jangan lupa sembari kita dakwahi kirimkan doa untuk orang-orang yang kita dakwahi. Apalagi jika mereka adalah orang tua kita. Mintakan hidayah untuk mereka dan juga untuk siapapun saudara kita yang sedang menjadi target dakwah kita.

Bahwa untuk urusan doa ini ada doa khusus yang ditujukan untuk saudara-saudara kita kaum mukmin, yang bisa kita lazimkan saat sebelum salam atau saat sujud dalam sholat kita. Yakni yang lafadznya seperti ini:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb.

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).
(QS. Ibrahim : 41).

Silahkan diamalkan say ...

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣8⃣ Efri
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,

1. Bagaimana caranya agar kita khusyuk dalam beribadah terutama saat shalat ustadzah?
Kadang saat shalat pikirannya entah kemana-mana sampai lupa sudah sampai raka'at ke berapa?

2. Ustadzah bagaimana jika kita sudah terlibat dalam meng ghibahi orang lain, adakah amalan agar kita terbebas dari dosa ghibah yang kita lakukan ustadzah?

3. Ustadzah kalau kita meng like status atau postingan seseorang di dunia Maya, postingan baik ataupun buruk apakah diakhirat nanti jari-jari kita juga akan diminta pertanggung jawabannya ustadzah??

Syukron sebelumnya ustadzah.

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,

1. Bagaimana agar sholat bisa khusyuk?

(1) Berilmu.
Pelajari dari sumber-sumber ilmu yang shohih apa keutamaan sholat, bagaimana kedudukan perintah ibadah sholat disisi Allah, apa akibat jika sholat diremehkan kualitas dan kuantitas tidak diperhatikan. Juga pelajari bagaimana tata cara sholat yang benar sesuai tuntunan Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

Semua ilmu yang berkaitan dengan sholat terus pelajari dan kejar. Jangan merasa puas dengan ilmu kita tentang sholat yang kita dapatkan dari sejak SD. Buka youtube belajar dari ustadz-ustadz yang shohih. Beli buku dan baca dengan cermat dan datangi majelis ilmu yang membahas tema tentang Sholat dan Fiqh Sholat.

Ilmu ini harus dikejar. Jangan diremehkan. Seberapa besar kekhusyu’an dan bahkan kenikmatan seseorang di dalam melaksanakan sholat tergantung pada ilmu tentang ibadah sholat yang ia miliki.

Semakin sediri ilmu yang dimiliki maka semakin hampa dan tidak membawa dampak pada pelakunya sehingga efek-efek kebaikan sholat yang luar sangat dahsyat tidak didapatkannya. Akhlaqnya tidak membaik, hatinya masih tidak menemukan ketenangan dan kehidupannya berputar-putar pada masalah rumit yang seolah tidak ada jalan keluar.

(2) Persiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan sholat yang akan dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

Dari mulai waktu, selalu usahakan standby menunggu waktu terawal. Tidak menundanya jika tidak ada sebab yang penting.

Lakukan wudhu sebaik mungkin. Untuk melakukan wudhu yang baik dan benar harus belajar tidak boleh sesuka hati kita. Pelajari ilmu tata cara berwudhu sesuai tuntunan  Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

Kemudian berwudhulah dengan khusyuk. Niat yang fokus karena Allah dan lakukan dengan sebaik-baiknya. Khusyuk dalam wudhu itu dari niat sudah fokus dan dari pelaksanaan baik gerakan wudhu maupun hati fokus. Tidak melayang kemana-kemana.

Karena wudhu adalah bagian penting yang menentukan kesempurnaan sholat. Jika wudhunya baik dan benar maka sholatnya akan mudah khusyuk. Tetapi jika wudhunya sembarangan maka sholatnya akan susah diharap bisa khusyuk.

Jadi perlu di ingat bahwa kualitas wudhu kita menentukan kualitas dan pahala sholat kita.

(3) Dalam persiapan sholat yang utama diantaranya adalah bab Niat.

Niat harus benar-benar lurus dan benar. Fokuskan niat untuk melaksanakan sholat karena mengharapkan ridho Allah, pertolongan-Nya dan rahmat kebaikan-Nya.

(4) Lakukan Management. Hati saat pertama kali kita memasuki pelaksanaan ibadah sholat.

Arahkan hati pada kondisi bahwa diri kita sedang menghadap Allah, Robb yang Maha Agung, Yang menguasai segala perkara dan penentu segalanya, Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Yang menjadi pemilik diri kita dan seluruh alam semesta. Dan lain sebagainya terkait apa yang kita ingat tentang kebesaran dan keagungan Allah maka hadirkan dalam hati kita.

Perasaan atau arahan hati akan mudah terbimbing seperti ini jika kita memahami makna bacaan sholat. Karena itu belajar arti dari setiap bacaan sholat itu mutlak. Agar ketika lisan kita berucap maka hati kita membenarkan. Meyakini. Dan tumbuh perasaan pengagungan terhadap Allah  ‎Subhanahu wa Ta’ala.

Jadi Management hati secara spesifik yang dimaksud adalah kita harus pandai mempekerjakan hati saat berada dalam ibadah sholat.

Yakni sibukkan hati memperhatikan dan memikirkan apa yang sedang kita baca dan bagaimana gerakan yang sedang kita lakukan.

Karena khusyuk itu pekerjaan hati yang teraplikasi baik dalam arahan perasaan yang fokus pada bacaan sholat dan pengagungan terhadap Allah juga fokus juga pada setiap gerakan dari step by step yang ada dalam sholat.

Gerakan harus pelan dan diikuti oleh perasaan terutama sikap santun di hadapan Allah ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala.

(5) Siap untuk Sabar.
Sabar dalam melaksanakan sholat sangat diutamakan. Karena dalam melaksanakan sholat raga kita bisa jadi merasakan kelelahan karena sebelumnya memang kita sudah merasa lelah. Dan juga sabar dalam perasaan. Karena kita harus berjuang keras untuk mendapatkan feeling khusyuk dalam setiap sholat kita.

Tanpa kita sadari saat kita sedang berjuang mendapatkan kekhusyu’an pada saat yang sama sejatinya kita sedang melawan syetan yang selalu stand ya menganggu pikiran kita.

Bahkan sejak awal takbiratul ikhram kita sudah mulai diganggu syetan. Jika tidak ada niat yang kokoh, tekad untuk khusyuk menghadap Robb yang maha Agung dan juga tidak faham apa makna sholat kita serta tidak sadar bahwa kita sedang bermunajad kepada Allah untuk mengharap pertolongan-Nya dan lain sebagainya. Maka khusyuk akan sulit di dapat. Yang ada mudahnya hati dan pikiran kita melayang kemana-mana.

Bahkan hingga akhir sholat pun kita baru sadar saat salam.

Sholat yang seperti ini apakah layak untuk diterima Allah dan apakah cukup pantas mendapatkan pahala?

Makanya jangan heran jika ada hadist yang artinya berbunyi:

“Sesungguhnya (ada) seseorang yang sholat selama enam puluh tahun, namun tidak ada satu sholat pun yang diterima. Barangkali orang itu menyempurnakan ruku’ tapi tidak menyempurnakan sujud. Atau menyempurnakan sujud, namun tidak menyempurnakan ruku’nya.” (Hadits hasan riwayat al-Ashbahani dalam at-Targhib, lihat ash-Shahihah no. 2535).

Subhanallah
Semoga dengan terus belajar bab sholat ini kualitas sholat kita akan semakin baik. Sholat-sholat kita diterima Allah dan diberikan balasan pahala yang besar.

(6) Siap untuk istiqomah.
Istiqomah dalam fokus pada urusan kualitas sholat kita. Dan istiqomah dalam perjuangan setiap hendak melakukan sholat. Dengan menerapkan ilmu yang kita miliki.

(7) Selalu berdoa memohon kepada Allah agar diberi hati yang khusyuk baik dalam setiap melaksanakan ibadah apapun. Dan khususnya saat hendak sholat maka sebelum niat maka mintakan kepada Allah agar diberi kekhusyu’an dalam sholat kita.

 ‎والله أعلم بالصواب

2. Bagaimana dengan Ghibah?

Jika kita ingin terhindar dari ghibah maka ingatlah selalu betapa besarnya dosa akibat ghibah, seperti yang disebutkan Allah dalam al Qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)

Begitu besar dosa ghibah karena seorang yang sedang menghibah saudaranya artinya dia sedang menghancurkan nama baiknya dan melecehkan kehormatannya.

Perbuatan ghibah sangat mengotori hati dan membuat jiwa rusak dan mudah melakukan maksiat-maksiat lainnya.

Jika sudah terlanjur menghibah maka mohon ampun kepada Allah dan mohon maaf kepada yang telah dighibahi serta mengembalikan nama baiknya.

Jauhi teman yang suka mengajak kita berghibah ria. Nasihati teman tersebut dan terus jagalah diri kita dari perbuatan yang sangat dibenci Allah itu.

 ‎والله أعلم بالصواب

3. Konsekwensi segala perbuatan.

Tentu ukhti. Segala yang kita lakukan termasuk semua kegiatan kita di dunia maya, apakah sekedar nge like atau cuma lihat dan baca sepintas dari postingan orang lain, baik yang baik ataupun yang buruk maka semuanya kelak akan dimintai pertanggung jawaban. Semua gerak gerik tubuh kita dan apa yang terlintas dalam pikiran kita serta semua yang kita ucapkan dari lisan kita maka semua kelak akan dihisab oleh Allah di hari kiamat.

Bahkan adan hisab yang di dahulukan, tidak menunggu kiamat tetapi sejak di dunia Allah sudah berikan DP nya.  Dan jika ia tidak bertaubat dan taubatnya diterima Allah maka dia akan mendapat siksa Juga kelak di akhirat yakni dosa durhaka kepada orang tua.

Kembali ke bab aktivitas di dunia maya tadi hendaknya menjadi perhatian kita sejak sekarang agar berhati-hati.

Jangan mudah share sesuatu jika apa yang akan kita share bukan muatan yang baik, tidak bermanfaat untuk akhirat kita. Demikian juga membaca, karena membaca postingan yang tidak bermanfaat untuk akhirat pasti justru akan menjadi beban berat kita di akhirat kelak.

Karena setiap gerak langkah kita di dunia ini.  Pendeknya ngapain saja kita maka pasti memiliki konsekwensi di akhirat. Kalau tidak tercatat sebagai amal yang berpahala ya amal yang berdosa.

Berhati-hatilah.
Tinggalkan grup WA yang banyak mendatangkan dosa bagi kita kelak. Kurangi aktivitas interaksi dengan FB, IG, Twitter dan semua sosmed yang biasa kita akrabi. Untuk meminimalisir dosa yang harus kita tanggung.

Jika kita sibukkan diri kita dengan segala aktivitas yang bermanfaat dan yang membawa kebaikan pada kehidupan akhirat maka ‎ان شاء الٌله kita akan dijauhkan dari segala aktivitas yang mengandung maksiat dan dosa. Hati kita akan terjaga kebersihannya, ibadahpun akan mudah meraih kekhusyu’an.

Tetapi jika sibuk dengan urusan yang subhat dan maksiat serta hal-hal yang sia-sia maka kerugian besar dan penyesalan kelak yang akan kita dapati.

Hidup di dunia ini sangat sebentar waktuknya. Kehidupan dunia ini penuh ujian. Banyak hal yang melalaikan.

Jika kita tidak pandai mengisi waktu kita dengan aktivitas yang bermakna maka sampai akhir hayatpun kita tidak akan menemukan kebahagiaan selamanya.

Karena itu sibukkan diri kita dengan apa yang bermanfaat dan jangan lewatkan waktu hari-hari kita tanpa menuntut ilmu agama dan berusaha menerapkannya hingga kita menemukan suasana kehidupan yang dekat dengan Allah dan selalu menjaga ketaatan kepada-Nya.

Dalam kehidupan seperti itulah kita akan menemukan ketentraman dan kebahagiaan hidup sejati hingga akhirat nanti.

 ‎والله أعلم…

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar