Sabtu, 08 Februari 2020

OBESITAS



OLeH: Rif'atul Amini S.Gz

           💎M a T e R i💎

Berat badan merupakan cerminan dari asupan energi seseorang. Berat badan lebih menggambarkan ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaan energi dalam tubuh dan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Kelebihan energi dapat disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebihan, sedangkan keluaran energi rendah disebabkan oleh metabolisme tubuh, aktivitas fisik, dan efek termogenesis makanan.

💎OBESITAS DAN KOMPLIKASI PENYAKIT LAINNYA

✔ Hipertensi

Hasil penelitian menjelaskan bahwa penderita kegemukan pada usia 20-39 tahun mempunyai risiko 2 kali lipat menderita hipertensi. Tipe kegemukan buah apel lebih beresiko.

✔ Risiko Kematian Dini

Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan resiko kematian dini sebesar 50-100%. Peneliti menemukan bahwa orang dengan lemak visceral atau lemak di sekitar pinggang berisiko 2 kali lebih besar meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner.

✔ Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Penelitian menunjukkan dari 500 penderita kegemukan  88% diantaranya terserang penyakit jantung koroner. Meningkatnya PJK seiring dengan terjadinya peningkatan.

✔ Risiko Stroke

Penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan lemak adalah awal mula stroke. Obesitas dikaitkan dengan diet atau pola makan tinggi lemak, meningkatnya tekanan darah, dan kurang olahraga sebagai faktor sekunder pemicu stroke.

✔ Risiko Diabetes Tipe 2

Kenaikan BB 5-10 kg dari BB ideal akan meningkatkan risiko seseorang terkena DM tipe 2.

✔ Risiko kanker

Laki-laki obesitas berisiko menderita kanker usus besar, rektum, dan prostat. Sedangkan perempuan berisiko tinggi menderita kanker payudara dan rahim.

✔ Risiko Arthritis Atau Gout

Tingginya asam urat dalam darah lebih sering terjadi pada penderita kegemukan.

✔ Risiko Batu Empedu

Kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan produksi cairan empedu dalam hati, hal ini yang menyebabkan risiko batu empedu terutama pada kegemukan tipe apel.

💎TIPE OBESITAS

🔹1. Tipe Android Atau Buah Apel

Hal ini ditunjukkan distribusi atau akumulasi dominan jaringan lemak terdapat pada bagian pinggang dan bagian atas tubuh seperti buah apel. Biasanya terjadi pada wanita dan pria yang sudah menopause.

Jenis timbunan lemak pada bagian atas tubuh adalah asam lemak jenuh. Seseorang dengan keadaan seperti ini berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glukosa dan lemak seperti DM, jantung koroner, stroke, dan hipertensi serta kemungkinan terkena kanker payudara 6x lebih besar. Jika bagian atas anda seperti lengan atas, belakang bra, pinggang, dan perut berlemak maka patut berhati-hati dan segera diet dan olahraga.

🔹2. Tipe Ginoid Atau Buah Pir

Ditunjukkan distribusi dan akumulasi dominan jaringan lemak pada bagian bawah tubuh yaitu panggul dan paha. Tipe ini banyak terjadi pada wanita.

Bagian ini lebih banyak timbunan lemak tidak jenuh yang lebih sulit dibakar. Namun, penderita kegemukan ini lebih aman dari risiko penyakit tidak menular. Hal terpenting adalah melatih otot-otot sekitar panggul dan paha. Jika massa otot lebih besar dari lemak maka penampilan akan lebih langsing.

Untuk diet, jika lemak di bagian atas normal maka tidak dianjurkan karena diet ketat dapat menghabiskan lemak pada bagian atas tubuh sehingga bisa menimbulkan pipi kempot dan payudara mengecil.

🔹3. Tipe Hiperplastik

Tipe ini menunjukkan jumlah sel lemak berlebih tapi ukirannya sesuai dengan ukuran sel lemak normal. Biasa pada kondisi anak-anak. Karena itu, anak gemuk harus segera ditingkatkan aktifitas fisik dan latihan fisik yang teratur agar sel lemak yang banyak seimbang dengan tinggi badan.

Ketika tipe ini terjadi pada orang dewasa, sulit sekali melakukan penurunan BB. Biasa turun sementara lalu kembali ke bentuk semula. Yang harus dilakukan adalah menjaga pola makan sehat dan latihan fisik teratur agar terhindar dari  penyakit tidak menular.

🔹4. Tipe Hipertropik

Tipe ini menunjukkan ukuran sel lemak tidak normal (berukuran besar), tetapi dengan jumlah sel lemak normal. Obesitas ini biasa terjadi setelah dewasa terutama pada wanita setelah hamil dan melahirkan atau pada pria yang mulai mapan dan naman todak terkontrol.

Ukuran sel lemak yang membesar dapat dikecilkan dengan meningkatkan penggunaan sel lemak sebagai energi, yaitu dengan membatasi asupan energi total dan membakar kalori melalui olahraga.

🔹5. Obesitas Pada Bayi

Umumnya obese pada bayi dikarenakan ibu kurang mengetahui sinyal lapar pada bayi, sehingga saat bayi menangis selalu diartikan sebagai tanda lapar akibatnya bayi akan mendapat makanan yang lebih dari seharusnya.

Jika memiliki bayi dengan BB sudah di atas kurva pertumbuhan, maka segera berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai pola makan yang tepat untuk bayi.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Apakah obesitas pada anak dan orang dewasa dapat menyebabkan timbulnya bintik atau bercak hitam pada kulit.

Apakah penyebab hal tersebut? Apakah bercak tersebut dapat hilang?

Kenaikan berapa kg seseorang dapat di katakan mengalami obesitas?

Jazaakillahu khoiran bunda.

🍓Jawab:
Mengenai perubahan secara fisik saya kurang bisa menjelaskan, hanya jika itu selulit pada penderita obesitas biasa terjadi karena perubahan ukuran dan struktur lemak bawah kulit. Walaupun orang kuruspun tidak menutup kemungkinan terjadi pula.

Kategori obesitas bisa dihitung dari Indeks Massa Tubuh, yakni Berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (meter kuadrat). Jika nilainya 25 ke atas sudah masuk kategori kegemukan hingga obesitas.

💎Saya melihat ada bercak kemerahan lalu menghitam pada ponakan yang obesitas dok. Apakah ada pengaruh makan?

🍓Bisa jadi bun, karena pembuluh darah yang membesar akibat tekanan lemak di pembuluh darah yang menekan kulit ari kulit.

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum, 

Yang dikenal kulinernya manis-manis, bersantan kental dan sudah dipanasi kembali.

Saya setelah anak pertama lahir KB suntik 3 bulanan selama 6 tahun  karena harus ngurus orang tua. Badan menjadi gemuk, utamanya perut seperti orang hamil 7 bulan. Sekarang sudah tidak KB  semua normal kecuali perut tetap membuncit seperti orang cacingan.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengecilkan ini perut? Dan makanan apa saja yang mesti saya hindari dan makanan apa saja yang mesti saya makan?

Mohon penjelasan

🍓Jawab: Waalaikumsalam,

Obesitasnya kemungkinan masuk kategori hipertropik ya bun, artinya ukuran sel lemak saja yang membesar, tapi jumlahnya normal.

Untuk mengecilkan sel lemak dilakukan dengan pembatasan asupan makanan yang tinggi lemak dan karbo, serta merutinkan olahraga yang menguras keringat rutin ya bun.

0⃣3⃣ Fari ~ Jakarta Timur
Assalaamualaikum,

Mohon bimbingan, bagaimana cara menghilangkan lemak di organ dalam?
Misalnya di organ hati.

🍓Jawab: Waalaikumsalam,

√ Konsumsi setengah piring sayur dan buah tiap kali makan.

√ Konsumsi teh hijau 2-3 cangkir sehari.

√ Kurangi makanan tinggi gula dan lemak.

0⃣4⃣ Yanti ~ Jakarta
Untuk obesitas tipe ginoid ini, berarti yang penting olahraga ya?

Apakah turun berat badan yang massive (20-40) kg akan menyebabkan kulit menggelambir?

🍓Jawab:
Ya benar, olahraga terutama latihan-latihan pembentukan otot di bagian paha dan panggul.

Sel lemak yang terbakar akan membuat kulit biasanya kempot atau turun, supaya penurunan BB disertai kulit yang tetap baik, maka disarankan memperbanyak konsumsi air putih dan melakukan olahraga yang dapat membentuk masa otot terutama bagian-bagian tubuh yang mengecil.

0⃣5⃣ Yayu ~ Bandung
Dulu saya pernah obesitas (saat usia 18-23 tahun) karena kebanyakan makan karbo dan kurang bergerak.
Sekarang sudah kembali normal, tapi apakah bertambah usia (diatas 30 tahun), metabolisme semakin berkurang?

Soalnya sekarang BB naiknya cepat, tapi turunnya susah. Apalagi daerah paha dan pinggul.

🍓Jawab:
Semakin bertambah umur umumnya metabolisme melambat karena fungsi organ tubuh  juga berkurang. 

Hal ini juga yang bisa menyebabkan  penumpukan lemak karena pemecahan dan penyerapannya yang kurang sempurna. Untuk daerah tersebut cukup pilih latihan fisik yang membentuk massa otot pada bagian tersebut bun.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Tiap Anda mengonsumsi makanan, camkan bahwa makanan yang masuk dalam tubuh saya akan menjadi bagian tubuh saya. Jika makanan tersebut sehat, maka tubuh pun akan sehat.

Tapi bila makanan yang dikonsumsi berlemak tinggi, contoh seperti gorengan maka tubuh akan berisiko obesitas atau melar.

Jaga pola makan yang sehat dan bergizi, rutin olahraga, dan cek BB secara berkala untuk mencegah obesitas.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar