Sabtu, 08 Februari 2020

MEMPERBAIKI HIDUP DENGAN MEMPERBAIKI SHOLAT (Episode 7)



OLeH: Bunda Endria Soediono

         💎M a T e R i💎

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga malam ini adalah malam yang niat niat baik kita diangkat dan diberikan pahala yang berlipat ganda.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Sebelum kita mulai kajian online kita malam ini, mari kita meluruskan niat mengapa kita bersama sama berkumpul di ruang maya ini.

Yakni kita niatkan beberapa jam ke depan insyaAllah kita ingin saling memberikan nasihat dalam kebaikan. Mengingatkan dalam ketaatan dan mungkin jika mampu saling melengkapi jika diantara kita ada kekurangan terutama perihal pemahaman ilmu agama kita wa bil khusus untuk tema yang kita pilih yakni yang terkait dengan ibadah Sholat.

Saya yang akan menyampaikan materi tentu belum tentu lebih faham dan sholih daripada ukhtifillah yang sedang menyimak kajian ini.

Karenanya saya khususnya mengajak diri saya sendiri untuk memohon kepada Allah bimbingan-Nya agar apa yang akan kita bahas menjadi tambahan ilmu yang manfaat dan ringan untuk kita amalkan serta kita istiqomahkan dalam perjalan hidup kita nanti.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Tak lupa mari kita lantunkan sholawat dan salam bagi Nabi kita tercinta, Baginda Nabi Muhammad ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

 ‎وصلى الله على سيدنامحمد وعلى آله وصحبه وسلم

Pada kajian malam ini dengan tema yang mungkin dianggap biasa. Saya sangat berharap agar apa yang akan kita bahas menjadi luar biasa.

Karena sesungguhnya bab sholat adalah bab ibadah yang paling utama.

Jika kita membicarakan suatu bab remeh saja selama itu dalam perkara bab agama kita (syariat islam) maka ketahuilah sesungguhnya kita sedang membicarakan suatu hal yang besar.

Ada minimal 4 point yang saya ingin sekali agar para Jama’ah mampu mencapainya setelah kajian ini. Yakni:

1). Menyadari bahwa ibadah sholat adalah ibadah yang sangat agung. Ibadah yang mampu menjamin tidak saja terangkatnya segala problema kehidupan kita di dunia ini tetapi juga akan menjadi jaminan utama kita selamat di akhirat.

2). Timbulnya kesadaran diri kita semua untuk kembali memperdalam ilmu fiqh sholat di kesempatan lain. Hingga kita benar benar semakin faham akan bab ibadah sholat.

3). Terbangun semangat untuk memahami apa saja keutamaan keutamaan sholat sebagai ibadah kepada Allah sehingga kita mampu meningkatkan baik kualitas ataupun kuantitas sholat kita setelah kajian ini. Serta kita bersemangat untuk mulai menghafal doa-doa yang pastinya akan menjadi sumber kebahagiaan kita setiap  melaksanakan sholat.

4). Tumbuh tekad untuk terus istiqomah dalam menegakkan ibadah sholat hingga diri kita tak mampu sholat dan pada gilirannya kitalah yang disholatkan.

Wa Allahu Musta’aan.

Sekarang saya akan coba membagi menjadi 3 bagian materi malam ini.

💎BAGIAN PERTAMA

Tentang Motivasi Melaksanakan Ibadah Sholat.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Allah...
Saya yakin dengan izin Allah semua yang membaca materi ini pasti semuanya sudah bisa melaksanakan ibadah sholat.

Akan tetapi, saya tidak yakin semua termasuk diri saya sendiri yang dhaif ini, mampu selalu stabil dalam mempertahankan kualitas sholat kita.

Karena itulah mengapa saya pada materi ini ingin mengajak semua untuk kita bersama sama menggugah hati kita,  memberi perhatian pada ibadah sholat yang kita laksanakan selama ini.

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi, yakni:

1). Sudahkah kita yakin sholat yang kita kerjakan selama ini benar - artinya sesuai dengan tuntunan  Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam?

Mengapa hal ini perlu kita pertanyakan? Bahkan harus. Bukan sekedar perlu saja.

Karena seberapa besar pahala yang akan kita dapatkan dari sholat kita ditentukan oleh kekhusyukan hati kita dalam menghadap Allah dan seberapa jauh kita meneladani cara Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam sholat.

Artinya:
Kekhusyu’an harus menjadi perhatian kita. Hati kita. Apakah kita saat setiap sholat sudah merasa sedang menghadap Allah hingga kita merasakan kita sedang melihat Allah atau jika kita tidak mampu melihat-Nya maka kita merasakan bahwa setiap gerakan dan ucapan lisan dan hati kita dalam sholat sedang dilihat-Nya?

2). Sudahkah Sholat yang kita kerjakan menjadikan diri kita semakin takut kepada Allah? Dan semakin perhatian dengan keadaan nasib kita saat telah berada di dalam kubur nanti dan kelak di akhirat saat berada di padang mahsyar atau sedang berada di dalam persidangan akhirat.

Jika sholat kita masih tidak mampu membuat kita berhenti dari melakukan segala perbuatan yang dibenci Allah dan tidak pula menggairahkan hati untuk lebih bersemangat mengejar amal-amal kebajikan sebagai kesadaran diri mempersiapkan alam akhirat. Maka kita harus melakukan evaluasi dengan sungguh-sungguh agar kita tidak lalai dan merugi di kemudian hari.

Sesungguhnya setiap kebajikan atau amal sholih itu jika dilaksanakan dengan benar maka pasti akan menghasilkan kebaikan-kebaikan yang lain sehingga menambah khasanah amal kita dan menjadikan diri kita semakin sholih dan bertaqwa kepada-Nya.

Dalam introspeksi ini kita harus membuka hati untuk jujur menjawab pertanyaan diri, yakni:

“Sudahkah kita menjadikan sholat sebagai ibadah kita kepada Allah yang kita beri perhatian utama dalam hidup keseharian kita?

Ataukah selama ini kita hanya menjadikan sholat sebagai pelengkap aktivitas hidup. Kita jalani tanpa kesan dan makna. Tanpa atsar (bekas keimanan) dan juga tanpa rasa puas dan bahagia telah berdekatan dengan Robb Allahu Azza wa Jalla?

Jika demikian ...

Sadarilah bahwa ternyata - bisa dikata - selama ini kita telah tertipu oleh dunia.

Mengapa bisa demikian?

Karena perhatikan...
Seperti yang kita semua tentu sudah tahu bahwa sholat adalah amal sholih yang akan ditanya pertama kali kelak di pengadilan Akhirat.

Jadi, kalau selama ini waktu waktu kita sebagian besar banyak kita gunakan untuk aktivitas hidup yang melalaikan ibadah sholat maka betapa kita telah tertipu oleh syetan hingga menjadi budak dunia yang melupakan nasib diri di akhirat nanti.

Maka dari itu, segeralah bertekad untuk memperbaiki diri dalam urusan ibadah sholat ini.

Bukankah hidup kita ini penuh dengan ujian yang tidak ringan? Memusingkan, melelahkan dan sangat mebuat kita bosan dan ingin segera merasakan kelapangan.

Naaah...
Jika demikian maka mengapa kita tidak mendekat kepada Allah Sang Maha Kuasa melepas segala ikatan kesulitan hidup ini.

Ingatlah...
Bagi Allah sungguh mudah menciptakan langit yang luas dan kokoh ini serta juga hamparan bumi dengan segala isinya yang begitu beragam.

Maka apalah bagi Allah jika hanya sekedar mengangkat permasalahan hidup kita yang sangat remeh sekali dimata-Nya. Sangat mudah bagi Allah mengangkat segala problema hidup kita.

Namun mengapa kita tidak mau meminta pertolongan-Nya?

Kebanyakan kita karena tidak tahu atau tidak yakin jika Allah lah sumber segala pertolongan.

Banyak diantara kita yang tidak tahu bagaimana cara memohon pertolongan kepada-Nya selain dengan berdoa seperti biasa yang kita lakukan (diluar sholat).

Padahal dalam tuntunan yang jelas Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada kita agar meminta pertolongan kepada Allah dengan SABAR dan SHOLAT.

Mari kita perhatikan hadist berikut:

Dari Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:

“Jika seorang hamba mendekat kepadaKu sejengkal, Aku akan mendekatnya sehasta. Jika ia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan, Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil.”
(Diriwayatkan Al Bukhari).

Rasulullah ‎Shalallahu ‘Alaihi Wassalam juga bersabda yang artinya:

“Seseorang hamba sangat dekat dengan Robbnya (adalah) saat dirinya sujud. Karenanya perbanyaklah doa pada saat itu.”
(HR.  Imam Muslim).

Dari kedua hadist di atas jelas yang dimaksud dengan sujud disana adalah SUJUD di DALAM SHOLAT kita.

Jadi manfaatkan setiap sholat kita saat sujud dan bahkan juga dianjurkan saat sebelum salam (baik shokat fardhu ataupun sholat sunnah) untuk berdoa kepada Allah dengan doa doa yang sudah dicontohkan oleh Allah di dalam Al Qur’an ataupun didalam sunnah sunnah Nabi ‎Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

3). Sudahkah kita menjadikan sholat sebagai amal andalan kita yang ingin kita istiqomahkan selama hidup kita? Kita bertekad akan selalu meningkatkan pemahaman terkait dengan tata cara sholat sesuai tuntunan Nabi ‎Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan juga kita bertekad untuk menjadikan setiap sholat kita adalah sarana mediasi kita dengan Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala...

Sehingga kita terus ingin mencari tahu bagaimana fiqh sholat yang benar, kita banyak bertanya dari apa yang kita belum ketahui terkait pelaksanaan ibadah sholat ini. Dan juga kita berjuang serta berazzam untuk istiqomah menjalankannya hingga akhir usia kita.

 ‎والله أعلم بالصواب

Alhamdulillah...
Itu bagian pertama yang ingin saya sampaikan sebagai motivasi jiwa agar kita kembali menjadikan sholat sebagai perhatian utama hati kita dalam hidup ini sebelum hal-hal yang lain.

💎BAGIAN KEDUA

Pada bagian ini saya ingin membagikan rangkuman diantara keutamaan dari ibadah sholat. Agar dengan memahaminya kita akan lebih mudah menghayati saat kita melaksanakan sholat.

◼Keutamaan Ibadah Sholat :

🔸Pertama:
Shalat itu bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.

‎اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat اللهِ (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah ibadah yang lain). dan اللهِ mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Ankabuut : 45).

🔸Kedua:
Shalat merupakan amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat.

Ketika Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam ditanya, tentang Apakah amalan yang paling afdhal (terbaik). Maka Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.”

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan lagi, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.”

🔸Ketiga:
Shalat bisa membersihkan dosa-dosa kita.

Rasulullah hallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Shalat (fardhu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.”

🔸Keempat:
Shalat bisa menggugurkan dosa.

“Shalat yang lima waktu, Jumat yang satu ke Jumat lainnya, Ramadhan yang satu ke Ramadhan lainnya, itu bisa menjadi penghapus dosa di antara keduanya selama pelakunya menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim).

🔸Keempat:
Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukannya.

“Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Dan pada hari kiamat, orang yang tidak menjaga shalatnya itu akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."
(HR. Imam Ahmad).

“Shalat itu adalah cahaya.”
(HR. Imam Muslim).

“Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, bahwa ia akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud).

🔸Kelima:
Allah mengangkat derajat dan menghapuskan dosa (kesalahan) dengan sebab shalat.

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud! Karena engkau tidaklah sujud kepada Allâh dengan sekali sujud melainkan Allâh akan meninggikan derajatmu dan akan menghapuskan satu kesalahan dengan sebab sujud itu."
 (HR. Muslim).

🔸Keenam:
Dengan Shalat, Allah Azza wa Jalla menghapuskan dosa diantara shalat yang satu ke shalat berikutnya.
MasyaAllah...

“Tidaklah seorang Muslim berwudhu’, dia memperbagus wudhu’nya, lalu ia mengerjakan shalat melainkan Allâh Azza wa Jalla mengampuni baginya dosa di antara shalat tersebut dan shalat berikutnya." (HR. Bukhari & Muslim).

🔸Ketujuh:
Shalat bisa menghapuskan dosa yang telah lalu.

“Tidaklah seorang Muslim yang ketika memasuki waktu shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu’ untuk shalat tersebut, juga memperbagus kekhusyu’annya dan ruku’nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang itu tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu." (HR. Muslim).

🔸Kedelapan:
Para Malaikat mendo’akan orang yang melakukan shalat selama dia berada ditempat shalatnya dan dia akan tetap terhitung sebagai orang yang shalat selama (keinginan untuk) shalat masih menahannya.

“Shalat seseorang secara berjama’ah lebih unggul 20 sekian derajat dibandingkan shalatnya di rumahnya atau pasarnya. Karena jika seseorang berwudhu’ dan memperbagus wudhu’nya kemudian ia mendatangi masjid, tidak ada yang menggerakkannya kecuali (keinginan untuk) shalat, dan tidak ada yang diinginkan kecuali shalat, maka tidaklah kakinya melangkah satu langkah kecuali dengan sebabnya derajatnya diangkat dan dihapuskan kesalahannya sampai ia masuk dalam masjid. Jika ia sudah memasuk masjid, maka ia (terhitung) dalam keadaan shalat selama shalat masih menahannya; Dan para Malaikat akan terus mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia berada di tempat shalatnya itu. Para Malaikat mendoakan, “Ya Allâh! Rahmatilah ia. Ya Allâh! Ampunilah dia. Ya Allâh! Terimalah taubatnya.” Hal ini terus berlangsung selama ia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatan) dan selama tidak berhadats (selama tidak batal wudhu’nya).”
(Muttafaq ‘alaih).

💎BAGIAN KETIGA

Adalah kumpulan doa doa yang bisa kita baca saat sujud atau saat sebelum salam dalam setiap sholat kita.

Semoga dengannya kita akan lebih merasa bertambah harapan kebaikan saat setelah sholat karena dalam setiap sholat kita sisipkan doa-doa terbaik yang kita panjatkan kepada Allah yang diajarkan oleh Nabi-Nya ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

🔸Pertama:
Doa Mohon Ampunan

BUKHORI 834 dari Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu anhu

‎اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ

Alloohumma innii zolamtu nafsii zulman katsiiron wa laa yagfiruz zunuuba illaa anta, fagfirlii magfirotam min ‘indika warhamnii innaka antal gofuurur rohiim

Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, oleh karena itu ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Maha Penyayang.

🔸Ke-2:
Doa Mohon Perlindungan dari Azab Kubur, Fitnah Dajjal dan Jahanam

BUKHORI 832 dari Aisyah radhiyallahu anha

‎اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ

Alloohumma innii a’zuuzu bika min ‘azaabil qobri, wa a’uuzu bika min fitnatil massiihid dajjaal, wa a’uuzu bika min fitnatil mahyaa, wa fitnatil mamaati, alloohumma innii a’uuzubika minal ma’tsam wal magrom.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.

🔸Ke-3:
Doa berlindung dari 4 Hal

MUSLIM 128 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu

‎اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “

Alloohumma innii a’uuzu bika min ‘azaabi jahanam, wa min ‘azaabil qobri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min fitnatil massiihid dajjaal.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam dan dari azab kubur, dan fitnah hidup dan mati dan kejahatan fitnah al-Masih Dajjal.

🔸Ke-4:
Doa Memohon Ampunan

MUSLIM 771 DARI Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.

‎«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ» .

Allaahummag firlii maa qoddamtu wa maa akh-khortu, wa maa asrortu wa maa a’lantu, wa maa asroftu wa maa anta a’lamu bihi minnii, antal muqoddimu wa antal mu’akh-khiru, laa ilaaha illaa anta.

Ya Allah, ampunilah aku apa yang telah aku lakukan dan apa yang akan aku lakukan, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku nyatakan terang-terangan, apa yang aku berlebihan dan apa yang Engkau lebih tahu dariku. Engkau Yang mendahulukan dan Engkau yang menangguhkan. Tidak ada Tuhan selain Engkau.

🔸Ke-5:
Doa Mohon Perlindungan dari Keburukan Amal

MUSLIM 2716 dari Aisyah radhiyallahu anha

‎«اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ»

Allaahumma innii a’uuzu bika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku lakukan dan dari keburukan apa yang belum aku lakukan."

🔸Ke-6:
Doa Meminta Agar Hisabnya Mudah

AHMAD 23215 dari Aisyah radhiyallahu anha.

‎اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا

Allaahumma haasibnii hisaaban yasiiro

Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang ringan.

🔸Ke-7:
Doa Memohon Kebaikan-kebaikan Yang Besar

NASAI 1306 dari Ammar bin Yasir radhiyallahu anhu.

‎اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي، وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَكَلِمَةَ الْإِخْلَاصِ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بِالْقَضَاءِ، وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَفِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ»

Allaahumma bi ‘ilmikal goiba, wa qudrotika ‘alal kholqi, ahyinii maa ‘alimtal hayaata khoiron lii, wa tawaffanii idzaa ‘alimtal wafaata khoiron lii, wa as’aluka khosy-yarataka fil goibi wasy syahaadah, wa kalimatal ikhlaas fir ridloo wal qodob, wa ‘as-aluka na’iiman laa yanfad, wa qurrota ‘ainin laa tanqoti’, wa as-alukar ridloo bil qodloo, wa bardal ‘aisyi ba’dal maut, wa lazzatan nazri ilaa wajhika wasy syauqo ilaa liqoo-aka, wa a’uuzu bika min dlorroo mudirroh, wa fitnatin mudillah. Allaahumma zayyinaa bi ziinatil iimaan, waj’alnaa hudaatan muhtadiin.

Ya Allah, dengan ilmu-Mu terhadap yang gaib, dan kekuasaan-Mu terhadap makhluk, hidupkanlah aku selama hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku selama mati itu lebih baik bagiku. Aku mohon rasa takutku kepada-Mu saat sembunyi maupun terang-terangan, (aku mohon) kalimat ikhlas di kala senang dan marah, dan aku mohon kepada-Mu ni’mat yang tidak berhenti, kesenangan yang tidak terputus. Aku mohon kepada-Mu keridloan terhadap takdir-Mu, kehidupan yang sejuk setelah kematian, kelezatan melihat wajah-Mu dan kerinduan bertemu dengan-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari bahaya yang mencelakakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang-orang selalu memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk.

🔸Ke-8:
Mohon Kebaikan dalam Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi ‎Shalallahu ‘alaihi wassalam

IBNU MAJAH 3846 dari Aisyah radhiyallahu anha.

‎اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا»

Allaahumma innii as-aluka minal khoiri kullih ‘aajilihi wa aajilihi, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam, wa a’uuzu bika minasy syarri kullih ‘aajilihi wa aajilihi, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam, allaahuma inni as-aluka min khoiri maa sa-alaka ‘abduka wa nabiyyuka, wa a’uuzu bika min syarri maa ‘aadza minhu abduka wa nabiyyuka, allaahumma inni as-alukal jannata wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au ‘amal, wa a’uuzbu bika minan naari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au ‘amal, wa as-aluka an taj’ala kulla qodloo-in qadloitahuu lii khoiron.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan, semuanya, baik yang kini maupun yang nanti, baik yang aku tahu maupun yang aku tidak tahu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan, semuanya, baik yang kini maupun yang nanti, baik yang aku tahu maupun yang aku tidak tahu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan yang dipintakan oleh hamba dan nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang berlindung daripadanya hamba-Mu dan nabi-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga, dan apa yang mendekatkan ke sana, baik ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan ke sana, baik ucapan maupun perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu agar setiap ketentuan yang Engkau tentukan untuk-Ku berakhir kebaikan.

🔸Ke-9 :
Memohon Surga dan dijauhkan dari Neraka

IBNU MAJAH 910 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu

‎اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Allaahumma innii as-alukal jannata wa a’uuzu bika minan naar.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari api neraka.

🔸Ke-10 :
Diampuni sebanyak tiga kali setiap Sholat

ABU DAUD 985 dari Mihjan bin Adro’ radhiyallahu anhu

‎اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اَللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ،

Allaahumma innii as-aluka yaa Allaahul Ahadus Shomadul ladzii lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakul lahuu kufuwan ahad, an tagfiro lii zunuubii, innaka antal gofuurur rohiim.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, yaa Allah, Yang Esa, Yang tempat bergantung segala makhluk, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan Dia, kiranya Engkau ampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Maha Penyayang.

“Bahwasanya Rasulullaah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ masuk.masjid, dan ada seorang lak-laki yang sedang shalat,.dalam keadaan bertasyahud, ia berdoa (dalam tasyahudnya: membaca doa diatas, Maka Rasuulullaah bersabda: Sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya“.(HR. Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, dan dishahihkan oleh syekh al- Albani).

🔸Ke-11:
Ditetapkan hati dalam iman.

Dari Anas radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wassalam banyak membaca doa dengan redaksi doa sebagai berikut:

‎ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ ، ﺛَﺒِّﺖْ ﻗَﻠْﺒِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻨِﻚَ

Ya muqallibal quluubi, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.

"Ya Allah, Tuhan Yang bisa membolak-balikkan hati, teguhkan lah hatiku agar senantiasa berpegang teguh kepada agama-Mu." (HR. Muslim 2654)

🔸Ke-12:
Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat.

‎ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Allahumma (Robbana) aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar.

"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
(HR. Bukhari dan Ahmad).

🔸Ke-13:
Doa Memohon Perbaikan Urusan Agama dan Dunia

‎اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin.

Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan.

🔸Ke-14:
Doa Meminta Ketakwaan dan Sifat Qona’ah.

‎اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.

Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

‎أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول : (( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a: “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina”.” (HR. Muslim no. 2721)

🔸Ke-15:
Doa Agar Diteguhkan Hati dalam Ketaatan

‎اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

Allahumma mushorrifal quluub shorrif  quluubanaa ‘ala tho’atik

Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

“Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta’ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya.” Setelah itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa; “Allahumma mushorrifal quluub shorrif  quluubanaa ‘ala tho’atik” [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!]" (HR. Muslim no. 2654).

Alhamdulillah materi saya rasa sudah bisa dicukupkan sekian dulu.
Walaupn masih banyak yang harusnya kita pelajari lagi.

Karena itu untuk kelengkapan dari kajian malam ini saya sertakan suatu informasi yang saya kira sudah banyak yang tahu ya. Yakni aplikasi yang insyaAllah akan sangat membantu kita untuk memahami tentang fiqh sholat yakni :

Bekalislam - ustad firanda andirja.

Alhamdulillah Dengan ijin Allah.

Aplikasi Bekalislam Ustadz DR  FIRANDA ANDIRJA ABIDIN MA.

Silakan download

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bekalislam

Semoga bermanfaat.

Silahkan semua mendown load aplikasi tersebut dan bersungguh sungguh mempelajari bab sholat darinya.

‎والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Alhamdulillah
Alhamdulillah
Laa haulaa wa Laa quwwata ilaa billaah.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Fatihah ~ Tangerang
Assalamu'alaikum...

Bagaimana ya bund,  agar bisa khusyuk dalam shalat. Kadang saya sudah berusaha tapi di pertengahan ada saja pikiran muncul yang tadinya tidak kepikiran tiba-tiba ada di benak saya.

Syukran bun.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
سُبْحَانَ اللَّهِ

Ukhti semoga dengan pertanyaan ini Allah akan berikan kekusyukan kepada anti dalam setiap sholat anti.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Perlu kita sadari bahwa kita adalah manusia yang sangat lemah. Musuh kita yang nyata adalah syetan dan hawa nafsu kita. Syetan sebagai musuh tak tampak pada penglihatan kita.

Karena itu jika mereka leluasa masuk ke dalam hati kita maka pantaslah jika kita sering tidak mendapatkan kekhusyu’an dalam sholat kita dan bahkan dalam ibadah-ibadah kita yang lain.

Memang demikianlah adanya, setan selalu menodai ibadah kita hingga kita merasa sudah beribadah tetapi ternyata kelak tidak melihat pahalanya karena ibadah kita tersebut telah dicemari oleh hati yang tercemar, yang kotor yang tidak khusyuk dan banyak syubhat merasuki.

Tentu keadaan seperti ini harus kita berantas dan segera kita usir syetan agar tidak bercokol di dalam hati kita.

Bagaimana caranya?

Naaah ini yang mesti kita perhatikan.

1). Setiap gangguan maka kita tidak akan mampu untuk menyingkirkannya kecuali kita ditolong oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Termasuk dalam mencapai kekusyukan sholat.

Karena itu pertama yang harus selalu kita perhatikan adalah doa-doa kita kepada Allah terutama meminta agar diberi hati yang khusyu dalam beribadah kepada-Nya. Meminta juga agar diberi hidayah dan pertolongan hingga bisa melakukan amal amal yang utama dengan sempurna.

Biasakan baca doa yang diajarkan Nabi kita ‎shalallahu ‘alaihi wassalam berikut:

Allahumma a-inni ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.

2). Pelajarilah fiqh sholat. Bahkan secara berulang-ulang, dengarkan kajian-kajian ustadz-ustadz di youtube Yang bertemakan tentang fiqh sholat.

Untuk itu kita harus berniat dan bertekad yang kuat ya. Karena kalau tidak ada niat dan tekad maka kita akan merasa enggan mempelajari fiqh sholat. Pelajari berulang berulang dan kemudian jangan tunda-tunda untuk mengamalkannya.

3). Pahami makna setiap bacaan sholat. Agar kita saat lisan mengucapkan maka bathin atau hati kita menterjemahkannya. Jika ini kita lakukan insyaAllah sholat kita akan nikmat dan hati kita akan khusyuk.

4). Berfirkirlah selalu bahwa hidup di dunia ini sangat singkat. Sebentar lagi pasti kita mati. Ingat jika nanti kita mati maka tidak bisa melakukan amal apapun. Padahal setelah itu amal kita dihitung di akhirat. Jika amal sholat kita berantakan tidak pernah merasakan kekhusyu’an lantas bagaimana timbangan amal kita nanti jika lebih berat amal buruknya. Siapkah kita merasakan panasnya api neraka?

Jadi selalu berpikirlah setiap hendak sholat seolah-olah sholat kita ini adalah sholat yang terakhir. Demikian seperti yang diajarkan oleh Nabi ‎Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

5). Jadikan sholat kita sebagai sarana kita berkomunikasi dengan Allah dan memohon pertolongan-Nya. Jika demikian maka selalu bayangkan jika Allah selalu melihat kita saat kita sholat dan Allah berpaling dari kita saat kita tidak khusyuk menghadap-Nya. Karena itu jika kita tidak melihat-Nya pada saat kita sholat setidaknya kita harus selalu merasa sedang diawasi oleh Allah pada saat sholat.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamu'alaikum ustadzah,

1. Minta contoh doa agar bisa khusuk dalam sholat?

2. Bagaimana bisa menghapus pikiran saat tidak sholat benar-benar lupa, saat sholat bisa ingat semua. Dan bagaimana bisa kembali khusuk dalam sholat bila tiba-tiba teringat kompor tadi sudah saya matikan atau belum?

3. Bagaimana caranya setelah menggantung wudhu atau posisi siap sholat setiap saat menjadi posisi sholat agar sholatnya bisa benar benar mencegah perbuatan keji dan mungkar?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah

1 & 2. Qadarullah pertanyaan nomor 1 dan 2 sudah bisa dilihat jawabannya dari pertanyaan sebelumnya ya.

Jadi, saya akan jawab yang no 3 saja.

3. Maaf saya tidak mengerti juga apa maksud pertanyaan nomor 3 ini.

Yang saya fahami bagaimana cara kita menjadikan sholat kita sebagai tameng yang bisa menjadikan diri terhindar dari perbuatan keji dan mungkar... Begitu ya sepertinya?

Baik...

Jika sholat kita dari awal pertama niat... Bahkan sebelum wudhu, kemudian wudhu kita kerjakan dengan sesuai tuntunan Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam ... Dilanjut sholat dari takbiratul ikram sampai selesai kita bisa menghadirkan kekushyukan.
Kita bisa merasakan perasaan sedang dilihat Allah sehingga hati kita tidak akan kemana-mana maka kondisi seperti ini insyaAllah akan menghasilkan hati yang khusyuk pula saat selesai dari sholat.

Artinya saat setelah sholat maka atsar atau bekas dari sholat tadi akan masih tetap terbawa dalam hati seseorang bahkan juga akan terpancar pada prilakunya.

Dirinya selalu merasa sedang diawasi Allah sehingga akan mudah menolak hal-hal perbuatan munkar dan maksiat.

Demikian saya kira ya ukhti...

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum bunda,

1. Jika kita mau solat 5 waktu itu kita mesti ganti pakian dalam?

2. Bolehkah kita solat  hanya menggunakan kain samping dan menggunakan pakian dalam?

3. Kalau kita mau melaksanakan solat dan kita menggunakan baju yang kita pakai buat tidur,  sholat kita sah atau tidak?

4. Ketika kita sedang sholat dalam keadaan khusyuk benar benar khusyuk biar tidak ada bayangan atau sekelebatan pemikiran yang menggangu itu bagaimana bunda?

Terima kasih

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah,

1). Ketika sholat, yang penting pakaian dalam tidak ada najiz maka tidak mengapa dikenakan.

Tetapi ingat ya ...
Keputihan yang biasa keluar pada wanita itu najis ya.

Jadi, jika celana dalam kita terkena keputihan maka sebaiknya dilepas atau jika tidak memungkinkan dilepas dan diganti dengan celana yang bersih maka cukup percikkan air ke kain celana yang keputihannya tadi.

2). Boleh.
Yang penting ada mukena atau gamis dan kaos kaki yang fungsinya menutup semua aurat yang seharusnya tertutup. Dan tidak transparan.

3). Boleh saja.
Misal kita sholat pakai baju daster kita. Asal baju tersebut tidak terkena najis ya.. dan tentunya kita lapis dengan mukena. Tetapi, kalau kita pakai gamis atau baju panjang kan sudah menutup tubuh tinggal pakai kaos kaki. Maka boleh dan sah insyaAllah sholat nya.

4). Bi idzhnillah sudah dijawab pada pertanyaan sebelumnya ya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣4⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'aalikum,

Maaf di luar tema.
Apakah kesedihan kita atas kehilangan sesuatu itu, tanda bahwa kita tidak ikhlas atau tidak bersabar?

Wassalamu'alaykum wr. wb.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah...

Sedih itu manusiawi ukhti. Sedih adalah bagian dari keadaan ketidaknyamanan hidup karena sesuatu hal terjadi padanya yang mana hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan.

Seorang yang bersedih karena suatu sebab itu tidak selalu dia dikatakan tidak ikhlas atau tidak ridho. Karena sedih hanya merupakan suatu akibat keadaan saja.

Rasulullah ‎shalallahu ‘alaihi wassalam ketika kehilangan anak anak beliau yang wafat lebih dahulu daripada beliau atau juga saat kehilangan para sahabat beliau yakni Hamzah rodhiallahu ‘anhu juga merasakan sedih yang sangat mendalam. Hal ini bukan merupakan suatu kesalahan atau tanda ketidakikhlasan.

Kesedihan merupakan salah satu ujian yang Allah berikan kepada kita. Dan kesedihan itu bisa Allah turunkan kepada kita dari sebab kekurangan harta, kehilangan sanak keluarga, penyakit, kedzaliman yang diterima dari orang lain dan lain sebagainya.

Akan tetapi, dari sekian banyak macam kesedihan yang datang pada hati kita ada beberapa hal yang perlu kita pahami agar kita mampu memanage hati kita dalam menghadapi kesedihan itu agar tetap dalam keadaan bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

🔹Pertama:
Sadari bahwa setiap kebahagiaan dan kesedihan yang menimpa kita itu merupakan sesuatu keadaan yang telah ditakdirkan oleh Allah yakni sudah ditetapkan Allah jauh sebelum waktu kita dilahirkan (tercatat di laughul mahfuz).

🔹Kedua:
Jika kita sudah mengingat hal bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah seizin اللهِ  (ketetapan atau takdir-Nya) tentunya kita harus yakin bahwa setiap takdir Allah kepada kita orang yang beriman itu pasti baik adanya.

🔹Ketiga:
Kita harus menyakini bahwa setiap Allah menetapkan suatu musibah bagi orang beriman maka Allah pasti telah menyertakan hikmah bersamanya.

🔹Keempat:
Kesedihan yang datang itu bisa kita arahkan pada kedurhakaan kita kepada Allah ataupun menambah ketaqwaan kita kepada-Nya.

Kedua arah ini akan diambil seseorang tergantung pada kadar imannya.

Jika dirinya imannya lemah, tidak yakin akan ke Maha Baikan Allah maka hati seperti ini akan mudah dimasuki syetan dan diarahkan pada rasa putus asa dan prasangka buruk kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu ini hati yang mengarah pada sikap kedurhakaan terhadap Allah.

Adapun hati yang imannya kuat, maka pendiriannya akan kokoh, tidak mudah dipengaruhi syetan. Dia akan menerima kesedihan ini dengan mengingat Kebesaran Allah, Maha Suci Diri-Nya, serta Maha Baiknya Allah sehingga hati akan tetap terkendali, walaupun rasa sedih itu tetap ada karena itu perasaan yang sengaja diturunkan Allah untuk menguji dirinya. Apakah istiqomah dalam menghamba kepada-Nya ataukah ia berputus asa dan tidak suka dengan takdir Allah.

🔹Kelima:
Dalam memanage hati kala kesedihan sedang dibagikan Allah pada diri kita maka kita harus memahami, melatih diri dan menerapkannya dengan teguh tentang 3 hal tingkatan sikap yang menunjukkan jiwa taqwa kepada-Nya. Yakni:

(1). Kita menyadari bahwa setiap kesedian dari musibah apapun di dunia ini adalah ujian agar kita diampuni dosa dosa kita dan dinaikkan derajat kita. Karena itu kita wajib sabar. Tidak ada pilihan lain tingkatan terendah saat menerima musibah kecuali sabar.

(2). Dengan terus mengasah hati dan meningkatkan ilmu agama khususnya maka seseorang akan lebih meningkat menjadi lebih baik dalam menyikapi suatu kesedihan atau musibah hidup. Yakni sikap Ridho menerima musibah yang Allah berikan. Ridho di sini secara sederhana bisa dipahami dalam pengertian seorang bersabar akan musibah yang menimpa, sadar bahwa hal tersebut merupakan kehendak Allah kemudian dirinya ikhlas dan tetap taat - bertaqwa kepada Allah. Bertahan dalam kesholihannya dan menjaga diri dari segala hal perbuatan yang dimurkai Allah di dalam kesabaran tersebut.

(3). Bersyukur. Tingkatan yang sempurna dari seorang yang menyikapi musibah yang Allah turunkan pada dirinya adalah ia bersyukur.

Jadi, dari kedua tingkatan sebelumnya juga dia miliki tetapi ada sikap plus yang merupakan keutamaan yang lebih tinggi yakni hatinya tetap sabar, tetap taat dan bahkan bersyukur kepada Allah.

Tanda kesyukuran ini bisa dilihat dari hatinya menyadari musibahnya adalah suatu bentuk kebaikan dari Allah karena berarti dengan musibah tersebut Allah ingin mengampuni dosanya dan mengangkat derajadnya disisi-Nya. Kemudian ia pun semakin meningkat ibadah dan ketaatannya kepada Allah. Tidak menurun sedikitpun bahkan meningkat.

▪Kesimpulannya adalah:
Jika kita sedang bersedih karena suatu masalah yang menimpa maka ingatlah bahwa itu semua sudah Allah kehendaki terjadi maka bersabarlah, ridholah dan tetap bersyukurlah kepada-Nya karena setiap kehendak Allah itu pasti baik. Agar kita termasuk hamba yang istiqomah dalam taqwa dalam segala keadaan.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣5⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamu'alaikum,

1. Apakah jika seseorang yang sudah bagus shalatnya, bagus ngajinya bahkan sudah sampai menunaikan rukun islam ke 5 yaitu haji tapi di dalam setiap pergaulan sehari-harinya beliau ini masih suka menggunjing orang, ghibah bahkan tidak menyantuni anak yatim. Bagaimana shalat dan amalan lain untuk kesehariannya?

2. Seperti yang dikatakan apa boleh jika ketika sadar bangun tidur kita langsung menunaikan shalat tapi tidak berganti pakaian?
Pernah tetangga bercerita jika akan shalat dia selalu mandi dan (maaf) ketika shalat dia hanya memakai mukena saja tanpa memakai pakaian lagi.

Terimakasih jawabannya.

🌸 Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah...

1. Ukhti perlu kita pahami bahwa perintah atau syariat atau aturan Allah itu baku dan pasti baik. Jika manusia mentaati nya maka kebaikan dunia dan Akhirat pasti akan kembali pada dirinya sendiri.

Sedangkan tabiat manusia itu suatu hal yang terpisah dari perintah perintah ibadah.

Jadi, seorang yang dikatakan sudah melaksanakan perintah tetapi akhlaq nya masih kurang baik maka tentu yang salah bukan syariatnya tetapi pribadi pribadi itu sendiri.

Naa... Mengapa bisa ada orang yang melaksanakan perintah agama tetapi akhlaq nya tidak baik?

Ini yang perlu kita pahami agar kita tidak terjebak pada kesalahan yang sama.

Yakni:
🔹 Pertama
Pasti dia kurang ilmu agama. Tidak mau belajar agama dengan sungguh-sungguh hanya puas dengan ilmu yang standar saja sehingga hatinya masih mudah berbelok dan terjerumus pada apa yang tidak dikehendaki oleh agama.

Karena kurang ilmu maka amalnya kualitasnya juga rendah dan tidak memberi pengaruh pada hati dan perilakunya.

Jadi, kebodohan agama harus kita berantas yaaa...

Ingat bahwa Allah itu membenci seorang hamba yang pandai ilmu dunia tetapi ia bodoh dalam ilmu akhirat (agama).

🔹 Kedua
Hatinya tidak ikhlas karena Allah saat melaksanakan ibadah kepada-Nya.

Hal ini bisa terjadi jika hati itu kotor, suka mengikuti hawa nafsu, tidak ada upaya pengendalian diri sehingga bisikan syetan selalu diikutinya. Bahkan sering melupakan bahwa Allah adalah Robb yang satu-satunya wajib untuk ditaati hati kita tetapi justru syetan yang ia ikuti (taati). Padahal Allah dan Rasul-Nya membawa dirinya pada jalan keselamatan sedangkan syetan membawanya pada kehinaan. Tetapi sekali lagi karena kedangkalan spiritualnya seseorang lebih suka mengikuti hawa nafsu dan bisikan syetan.
Na’udzubillahi mindzalik.

Jika hati seorang ikhlas dalam beribadah maka amal ibadah yang ia lakukan tadi pasti menghasilkan kebaikan kebaikan setelahnya .... termasuk hati dan akhlaq yang baik.

Adapun jika pelaksanaan setiap ibadah tidak ada ikhlas mengikuti hati maka amal tersebut tidak akan meninggalkan bekas kebaikan pada dirinya. Yang ada justru kehinaan akhlaq dan kebodohan yang terpelihara maka rugilah ia.

🔹 Ketiga
Karena kurang ilmu agama. Tidak terasah nya hati dengan ilmu dan amal sehingga iman sangat rapuh.

Hati mudah terpeleset pada sikap dan perbuatan yang rendah.

Ini semua juga disebabkan karena jiwa tidak memiliki rasa bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah.

Sehingga hatinya tidak mengendalikan perilakunya dengan baik. Membiarkan syetan mempermainkan dirinya hingga jatuh pada kehinaan pun tidak dia rasa.

Demikian semoga bisa dijadikan sebagai bahan renungan dan introspeksi diri kita semua.

 ‎والله أعلم بالصواب

2. Bismillaah. ..

Diantara syarat sah sholat adalah menutup aurat dan pakaian benar-benar bersih dari najis.

Jadi jika bangun tidur kita -berdoa dulu ya tentunya - Alhamdulillahiladzi ahyaana ba’daama amaatana wa ilaihin nusyuur - seperti itu baru kita ke kamar mandi cuci tangan dan bersih bersih kemaluan kemudian berwudhu’. Masuk dan Keluar dari kamar mandi jangan lupa kita baca doa ya.

Setelah wudhu (saat sudah ada di luar kamar mandi) baca doa Ghufroonaka. Kemudian doa setelah wudhu’ yakni:

Asyhadu anlaa ilaaha ilallaah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abdu wa rosuuluh
kemudian...

Allahummaj’ani minat tawwabiina waj’alni minal mutathohirriiin.

Setelah itu laksanakan sholat dengan pakaian tidur kita tadi boleh. Mau ganti pakaian khusus untuk sholat boleh, tidak pakai baju juga boleh, asal memakai mukena yang tebal yang menutupi semua aurat kita.
Cukup sudah.  InsyaAllah.

Jangan lupa dzikir pagi. Sebagai benteng pertahanan kita dari gangguan syetan seharian nanti.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣6⃣ Hesti ~ Yogya
Assalamu'alaykum,

Kenapa susah sekali untuk khusyuk dalam sholat? Apakah makanan (halal atau haram) dan harta berpengaruh dalam ibadah?

🌸 Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah...

Pertanyaan yang sangat baik ukhti.

Bukan saja makanan yang haram yang bisa menghalangi seseorang dari khusyuk dalam sholat. Tetapi segala perilaku buruk dan maksiat sekecil apapun yang kita lakukan sebelum sholat maka itu pasti akan mempengaruhi hati sehingga kita sulit menemukan kekhusyukan.

Karena itu dalam upaya meraih kekhusyu’an sholat maka ada beberapa diantara hal yang bisa kita persiapkan:

🔹Pertama:
Tingkatkan iman kita selalu dengan ilmu agama. Jangan putus dalam menuntut ilmu agama. Karena dengan ilmu hati kita terbuka pada keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya serta Hari Akhirat.

Dengan ilmu hati kita juga akan lebih mudah terasah dan ringan dalam melaksanakan amal-amal ibadah yang utama khususnya ibadah sholat.

Mengapa kita harus perhatian pada urusan sholat kita?

Karena sholat adalah ibadah yang teragung yang sangat dicintai Allah. Saat sholat seorang hamba sedang mendekat sedekat-sedekatnya dengan Allah wa bil khusus saat ia sujud.

Maka tanpa ilmu seseorang akan meremehkan sholatnya. Ia tidak sadar dengan siapa dirinya sedang menghadap. Inilah kebodohan yang sangat fatal.

🔹 Kedua:
Perhatikan apa yang kita makan.

Jangan sembarang memasukkan makanan sebelum kita meneliti kehalalan makanan tersebut. Bahkan jika ragu-ragu maka tinggalkan.

Kebanyakan orang tidak mudah mendapatkan kekhusyu’an sholat lantaran dia tidak memperhatikan kehalalan apa yang dimakan.

Asal suka maka dia makan.
Masuk ke restaurant atau kedai makanan tidak memperhatikan apakah warung tersebut dipastikan menyajikan makanan dan minuman yang memperhatikan kehalalan atau tidak.

Saat ini bukan hanya makanan saja yang banyak diragukan kehalalannya, tetapi minuman juga sangat rawan.

Ukhti bisa cek sejenis minuman instant yang sekarang menjadi gaya hidup anak muda dan disukai mereka (itu lho yang ada buble nya) sejenis bo ba dan lain-lain saya juga kurang paham. Setelah saya baca-baca di internet ternyata banyak hal yang diragukan kehalalannya.

Jadi, jangan kita hanya fokus pada makanan saja ya tetapi minuman minuman saji modern juga banyak yang harus kita pastikan kehalalannya.

Yang jelas selain pengaruhnya besar bagi kebersihan hati kita hingga kita sulit khusyuk dalam sholat juga akan mengeraskan hati kita hingga kita sulit memahami maksud maksud nasihat agama yang masuk ke pikiran kita.

🔹 Ketiga:
Perhatikan siapa teman teman pergaulan kita.

Teman itu sangat mempengaruhi jiwa dan kepribadian seseorang.

Jika kita berteman dengan orang yang sholih dan taat dalam menjalankan ketaatan maka makhluk jin yang mengerubutin kita dengan teman kita otomatis akan menjauh. Dan yang mendekat adalah para malaikat.

Karena pembicaraan yang terjadi pasti tentang banyak yang terkait dengan kebaikan dan nasehat-nasehat agama.

Inilah yang akan mengkondisikan hati dan jiwa kita tetap terjaga baik dan bersih sehingga saat kita sholat pun akan tenang dan mudah menemukan kekhusyu’an.

Sedangkan jika teman teman pergaulan kita buruk. Maka mereka akan jarang mengingatkan kita dalam perkara ibadah.

Yang ada hati kita akan bertambah mengeras karena jauh dari agama. Dan terjerat pada segala urusan duniawi yang melalaikan urusan akhirat.

Dalam kondisi seperti ini pantaslah jika sholat yang dilakukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban.

Tidak merasa butuh kekhusyu’an karena ia tidak menjiwai ibadah sholat tersebut. Karena hatinya sudah disesaki dengan perkara perkara dunia tadi.

Demikian semoga semua ini mejadi pelajaran bagi kita dan kita diberi taufiq dan hidayah oleh Allah mudah dalam mengikuti jalan kebenaran. Hingga hidup kita di dunia ini bahagia dan selamat. Di akhirat pun kita dimasukkan-Nya ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣7⃣ Afni ~ Garut
1. Apa doa sujud & ruku sesuai tuntunan Rasulullah? (subhaana Rabbiyal azhiimi wa bihamdih...) Apa boleh 1 x atau harus 3 x baca?

2. Apakah yang sering kita pakai setiap shalat itu sudah sesuai sunah?

🌸Jawab:
Bismillaah...

1. Ya benar, doa yang bisa dibaca seperti itu. Tetapi tidak hanya doa itu saja. Ada beberapa yang dicontohkan juga lafadznya yang lain oleh Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

Masalah jumlah yang penting ganjil, minimal 3x sunnahnya.

Adapun contoh-contoh doa bisa didengar dari vidio ustadz Adi Hidayat yang saya sertakan.

Selain baca dzikir sujud jangan tinggalkan doa saat sujud. Tidak harus dikhususkan saat sujud terakhir saja ya.

Akan tetapi kalau doa saat duduknya hanya saat duduk terakhir sebelum salam saja. Doa-doanya bisa pilih 1 atau lebih yang dibaca seperti yang sudah saya lampirkan di kajian Kalinda edisi 7 kemaren.

2. Saya tidak bisa menentukan apakah sudah sesuai sunnah atau belum ukhti karena saya tidak melihat bacaan atau gerakan sholat anti.

Yang menjadi ukuran kebenaran tentu adalah sholat Nabi ‎shalallahu ‘alaihi wassalam karena itu wajib kita mempelajari bagaimana tata cara sholat Beliau.

Untuk belajar ini kita bisa dapatkan dari kajian-kajian baik live ataupun dari Youtube bab Fiqh Sholat. Atau bisa beli dan baca buku Sifat Sholat Nabi.

Tanpa kita mendalami secara serius maka sholat kita ya akan tetap seperti itu-itu saja. Tidak mengalami perbaikan.

Padahal disisi lain kita ingin sholat kita terus meningkat kualitasnya dan juga kuantitasnya sehingga menambah nilai disisi Allah yang sangat bisa mengahasilkan limpahan kasih sayang yang bertambah hingga doa-doa kita pun akan lebih mudah dikabulkan-Nya jika kedekatan kita dengan-Nya terjalin baik dengan melalui semakin baiknya kualitas sholat kita.

Demikian ukhti semoga bisa dipahami dan diambil pelajaran ya.

InsyaAllah kita akan lanjutkan edisi ke 8 Kalinda dengan melanjutkan bab Sholat lagi.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

 Jika sholat saja sudah tidak menjadi perhatian kita. Hal apa yang menyita pikiran kita di dunia ini? Ingatlah bahwa segala ujian hidup apapun itu ada dalam kekuasaan-Nya.

Mengapa kita masih lalikan sholat? Seolah kita meyakini ada yang mampu mengangkat masalah selain daripada-Nya.

Sholat adalah ibadah mulia yang sangat di cintai Allah dan jalan utama mendekat kepada-Nya.

Mari perbaiki sholat kita, agar mendapat rahmat dan masalah kita segera ditolong-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar