Sabtu, 08 Februari 2020

FITNAH WANITA DAN DUNIA



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💎M a T e R i💎

Sholehah... 
Kajian malam ini cukup berat yaa...

FITNAH

Tentang kita-kita yang ada disini lagi yaa...

Ternyata kita ini sumber fitnah bagi kaum laki-laki.

Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya atas kaum lelaki setelahku daripada wanita.” [HR. Al-Bukhari dalam An-Nikah (no. 5096), dan Muslim dalam Adz-Dzikr wa Ad-Du’a’ (no. 7880 & 6881)].

Al-Imam al-Mubarkafuriy Rahimahulloh berkata dalam menjelaskan sebab yang menjadikan wanita sebagai fitnah (ujian) terbesar bagi kaum laki-laki, “Sebab tabiat manusia seringnya condong kepada wanita, dan seringnya terjerumus ke dalam perkara yang haram gara-gara wanita. Manusia melakukan perang dan permusuhan karena wanita. Minimalnya wanita mendorong seseorang untuk cinta dunia. Nah, kerusakan apakah yang lebih berbahaya daripada ini (cinta dunia)?” [Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (7/89)].

Hadis ini tidak berlebihan. Karena fakta memang telah membuktikan. Meskipun wanita diciptakan dengan kondisi akal yang lemah, namun betapa banyak lelaki yang cerdas, kuat gagah perkasa, dibuat lemah tunduk di bawahnya. Meskipun para wanita diciptakan dengan keterbatasannya, namun betapa banyak para penguasa jatuh tersungkur dalam jeratnya. Meskipun wanita dicipta dengan keterbatasan agama, namun betapa banyak ahli ibadah yang dibuat lalai dari Tuhannya.

Tidak sedikit seorang miliader kaya raya nekad berbuat korupsi demi istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus, karena wanita. Betapa banyak orang waras dengan akal yang sempurna menjadi gila gara-gara wanita. Bahkan sering kita jumpai seorang laki-laki rela bunuh diri demi wanita. Atau yang lebih parah dari itu semua entah berapa orang mukmin yang mendadak berubah menjadi kafir gara-gara wanita. Pantaslah jika Rasulullah ﷺ mengatakan fitnah wanita adalah fitnah yang luar biasa.

Bahkan betapa umat terdahulu hancur binasa juga gara-gara wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  mengabarkan dalam sabdanya,

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خضرة، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّــقُوا الدُّنْــيَا وَاتَقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِـي إِسْرَائِـيلَ كَانَتْ فِي النِسَاءِ

“Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya, Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita, sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita.” (HR. Muslim: 2742)

🌸🌷🌸
Sholehah Yang Semoga Dirahmati Alloh ﷻ

Wanita adalah ujian terbesar bagi kaum lelaki sehingga telah tercatat dalam sejarah bahwa sebagian masalah yang timbul karena berawal dari wanita, seperti perang kabilah, perang antar negara, putusnya hubungan antara seorang dengan orang lain, karena wanita, dan lain-lain.

Fitnah wanita di zaman ini semakin merajalela dan menjadi-jadi dengan adanya emansipasi wanita. Kini tidak sedikit wanita-wanita yang berkarier di luar rumah yang akhirnya menjadi sebab munculnya berbagai maksiat.

Semenjak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan umatnya dari bahaya fitnah wanita, para ulama juga tidak henti-hentinya mengingatkan umat ini dari ancaman tersebut. Banyak untaian nasihat mereka yang telah diabadikan di dalam literatur-literatur mereka.

Yusuf Bin Asbath mengatakan, “Seandainya aku mendapat amanah untuk menjaga baitulmal, saya optimis bisa melaksanakannya. Namun jiwaku tidak akan merasa aman jika dipercaya untuk berduaan dengan seorang wanita sekalipun dari kalangan negro, meski sesaat saja.”

Sufyan Ats-Tsauri mengatakan, “Silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta melimpah, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meskipun berupa budak yang hitam legam.”

Said bin Musayyib mengatakan, “Tidak ada yang saya takutkan melebihi ketakutan ku terhadap wanita.” Kita lihat betapa beliau sangat takut dengan fitnah wanita, padahal usia beliau saat itu sudah menginjak umur 84 tahun. Tidak hanya itu, penglihatan beliau juga sudah rabun, itupun yang bisa dipergunakan hanya tinggal satu mata. Namun demikian beliau masih tidak merasa aman dari fitnah wanita.

Bahaya fitnah wanita bukan sekadar teori untuk diketahui, akan tetapi yang lebih urgen adalah mengambil langkah preventif untuk menghindar dan antisipasi. Cukuplah firman Alloh ﷻ dan sabda nabi serta perkataan ulama di atas menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk coba menantang fitnah tersebut, apa lagi mencicipi.

DR. Abdul Muhaimin Abdussalam Thahhan, Ustadz di Perguruan Tinggi I’dad al A’immah wa ad Du’ah mengatakan bahwa fitnah wanita pada masa sekarang ini jauh lebih berat daripada pada masa-masa lalu dikarenakan sebab-sebab berikut :

▪1. Banyaknya tabarruj (wanita-wanita yang berdandan), beragamnya sarana-sarana modern yang digunakan kaum wanita pada zaman ini untuk menambah daya tarik yang dahulu hal ini belumlah ada. Banyaknya pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai perhiasan, minyak wangi, pakaian-pakaian wanita yang semakin menambah fitnah wanita terhadap kaum lelaki.

▪2. Tersebarluasnya ikhtilath (percampuran dalam pergaulan) antara pria dan wanita, para pemuda dan pemudi di berbagai sekolah, perguruan tinggi, kantor-kantor, departemen, sarana-sarana transportasi, kendaraan umum, club-club pertemuan, pesta-pesta, kolam renang, tempat-tempat hiburan dan sebagainya. Pada masa sekarang ini ikhtilath antara pria dan wanita jauh lebih luas dan banyak daripada masa-masa sebelumnya.

▪3. Perbuatan zina atau pergaulan seksual yang tampak demikian terbuka (terang-terangan) tanpa ada lagi rasa malu bahkan berbagai praktek perzinahan tampak di tempat-tempat umum di berbagai negeri non muslim.

▪4. Terbangkitkannya gairah seksual dikarenakan dorongan yang luar biasa dari berbagai media yang ada melalui program-program hiburan dan lainnya. (Min Mu’awwiqhoot ad Da’wah hal 70 -71)

Untuk itu hendaklah setiap wanita muslimah bisa menjaga dirinya didalam bergaul, seperti: menghindari khalwat dengan yang bukan mahramnya, ikhtilath dengan lelaki, tidak membagus-baguskan atau mengayun-ayunkan suara ketika berbicara dengan lawan jenisnya atau tidak berlenggak lenggok saat berjalan.

Setiap wanita muslimah juga diharuskan menghindari dirinya dari berpakaian yang dapat mengundang fitnah dari kaum lelaki seperti: menampakkan auratnya, berbahan transparan, ketat, bercorak atau warna yang mengundang perhatian orang yang melihatnya, parfum atau lainnya.

Dan sudah seharusnya seorang wanita muslimah menggunakan pakaian khas wanita muslimah dengan jilbab dan pakaiannya yang menutup aurat serta menghindari berbagai perhiasan dan asesorisnya kecuali jika diperuntukan bagi suaminya.

Sungguh sangat ironi melihat para wanita kita saat ini, menjadi pajangan dan pemuas syahwat kaum lelaki berhidung belang!!? Panti-panti pijat dan panti maksiat lainnya pun tak lepas dari wanita yang menjadi obyeknya.

Dahulu wanita begitu terhormat dan terjaga, yakni di zaman Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan seterusnya. Lihatlah bagaimana Allah memuliakan dan menjaga para wanita dengan syari’at hijab dalam firman-Nya, artinya, “Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 59).

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab : 33).

Ayat yang kedua merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar para wanita hendaklah menetap di rumah; kecuali jika ada keperluan yang dibenarkan oleh syara’. Hal itu demi menjaga kesucian dan kehormatan mereka dan bukan sebagai kungkungan dan penjara sebagaimana yang dipropagandakan oleh orang-orang kafir. Dan keluarnya mereka pun disertai dengan adab-adab islami. Seperti dengan mahramnya, mengenakan hijab yang syar’i, yakni sifatnya longgar, tidak ketat, dan tidak transparan atau tipis, tidak mengundang perhatian kaum lelaki, dan tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir atau kaum laki-laki. Begitu juga bukan sekedar hijab atau jilbab yang banyak dikenakan oleh sebagian wanita-wanita muslimah hari ini, yakni tidak menutupi dada-dada mereka, ketat, transparan, motif dan warna yang mencolok dan menarik perhatian para lelaki. Cara berpakaian seperti itu tercela di dalam Islam. Inilah yang diistilahkan oleh Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam dengan ‘berpakaian, tapi telanjang’.

Rasulullah Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Jika seorang wanita keluar dari peraduannya untuk hal-hal yang tidak urgen, maka disinilah setan memulai makar dan aksinya. Jabir Rodhiyallohu ‘Anhu berkata, “Rasulullah Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam pernah melihat seorang wanita, lalu beliau mendatangi istrinya, Zainab yang sedang menyamak kulit miliknya. Lalu Beliau menyelesaikan hajatnya (berjimak), kemudian keluar menuju para sahabatnya seraya bersabda, ‘Sesungguhnya wanita datang dalam rupa setan, dan pergi dalam rupa setan. Jika salah seorang diantara kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), maka hendaknya ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu (berupa syahwat) yang terdapat pada dirinya’.” [HR. Muslim (no.3393), Abu Dawud (no.2151), dan at-Tirmidzi (no.1158)].

Al-Imam Syamsul Haqq al-Azhim Abadi Rahimahulloh berkata menjelaskan tentang hadits ini, “Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam menyerupakan wanita dengan setan dalam sifat waswasah (membisikan kejahatan), dan menggelincirkan orang, karena melihat wanita dari segala sisi adalah pengundang dan pemicu terjadinya kerusakan.” [Lihat Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud (6/148-149), cet. Darul Fikr, 1415 H].

Al-Imam An-Nawawi Rahimahulloh berkata, “Para ulama berkata, ‘Jadi, wanita itu serupa dengan setan dalam mengajak kepada kejelekan dengan bisikan dan menghiasi kejelekan. Maka dapat diambil sebuah hukum dari hadits ini bahwa seorang wanita seharusnya tidak keluar di antara kaum lelaki, kecuali ada hajat yang mendesak, dan seyogyanya kaum lelaki menundukkan pandangan dari melihat pakaiannya, dan memalingkan pandangan darinya secara mutlak.” [Lihat Syarh Shahih Muslim (9/181)].

Demikianlah para wanita di zaman Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya. Mereka menganjurkan para wanita agar tetap berada di rumahnya dalam beraktifitas demi menjaga kesucian dirinya. Beliau tidak memerintahkan para wanita keluar dari rumah, kecuali ada hajat mendesak. Sebab keluarnya para wanita seperti untuk bekerja di sekitar kaum lelaki akan menimbulkan berbagai macam fitnah, sebagaimana yang kita saksikan hari ini, seperti maraknya prostitusi, selingkuh, zina, pacaran, hubungan gelap, keretakan rumah tangga, pembunuhan, peperangan, permusuhan, dan sederet kemaksiatan lainnya.

Banyaknya pengangguran di kalangan kaum lelaki, dan banyaknya lelaki dewasa yang melajang disebabkan lapangan pekerjaannya “direbut” oleh kaum wanita. Dampak dari semua itu semakin meningkatlah tingkat kejahatan dan maraknya kemaksiatan.

Propaganda ‘emansipasi wanita’ mendorong para wanita untuk keluar dari rumah, berkarier, dan lain sebagainya, demi menyaingi kaum lelaki yang selama ini menurut sangkaan mereka bahwa kaum lelaki telah melakukan monopoli, menzhalimi hak kaum wanita, dan propaganda lainnya seperti Islam seakan-akan mengajari ummatnya untuk menzhalimi kaum wanita. Padahal tidaklah demikian, bahkan Islam menjunjung tinggi hak para wanita.

Kini sejak mereka meninggalkan petunjuk agamanya, para wanita muslimah turun ke derajat paling rendah, dipermainkan kehormatannya, dan dijadikan barang murahan dengan iming-iming maya dan pujian semu lagi menipu. Kondisi paling jorok dan hina dalam sejarah kaum feminis, kaum wanita dijadikan “bintang dalam TV, majalah, koran atau tabloid dengan penampilan buka-bukaan dan memancing birahi hewani. Mereka bangga dengan kehinaan dan kejorokan seperti ini. Maka maraklah kegiatan setan yang disebut dengan “Porno Aksi” dan “Pornografi”. Lebih bejat lagi, ada sebagian orang yang berotak comberan berusaha melegitimasi dan mendukung program bejat itu dengan berbagai macam dalih dan wangsit setan ketika ada yang mengingkarinya. Wal’iyadzu billah.

🌸🌷🌸
Sholehah lantas bagaimana dengan dunia?

“Sesungguhnya setiap umat itu akan dihadapkan dengan ujian (yang terbesar). Dan termasuk ujian yang terbesar yang menimpa umatku adalah harta.” (HR. At-Tirmidzi dari ‘Iyadh bin Himar)

Harta dan dunia bukanlah tolok ukur seseorang itu dimuliakan atau dihinakan oleh Alloh ﷻ.
Sebagaimana firman-Nya:
"Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Rabbku telah memuliakanku.” Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Rabbku menghinakanku.” (QS. Al-Fajr: 15-16)

Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Maksud ayat-ayat tersebut adalah tidak setiap orang yang Aku (Allah) beri kedudukan dan limpahan nikmat di dunia berarti Aku limpahkan keridhaan-Ku kepadanya. Hal itu hanyalah sebuah ujian dan cobaan dari-Ku untuknya. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, Aku beri sekadar kebutuhan hidupnya tanpa ada kelebihan, berarti Aku menghinakannya. Namun Aku menguji hamba-Ku dengan kenikmatan-kenikmatan sebagaimana Aku mengujinya dengan berbagai musibah.” (Ijtima’ul Juyusy, hal. 9)

Sehingga, dunia dan harta bisa menyebabkan pemiliknya selamat serta mulia di dunia dan akhirat, apabila dia mendapatkannya dengan cara yang diperbolehkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dia juga mensyukurinya serta menunaikan hak-haknya sehingga tidak diperbudak oleh dunia dan harta tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah karuniakan harta kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah  karuniakan ilmu kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud)

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian. Namun aku khawatir akan dibentangkan dunia kepada kalian sebagaimana telah dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian, maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang yang sebelum kalian.” (Muttafaqun ‘alaih dari ‘Amr bin ‘Auf)

“Celaka hamba dinar, dirham, qathifah, dan khamishah (keduanya adalah jenis pakaian). Bila dia diberi maka dia ridha. Namun bila tidak diberi dia tidak ridha.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Alloh ﷻ menceritakan kejahatan orang yang berilmu dan ahli ibadah dari kalangan ahli kitab yang telah diperbudak oleh harta dan dunia dalam firman-Nya:

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” (QS. At-Taubah: 34)

Sholeha ada yang tahu siapa yang dimaksud Allah di ayat diatas?

Al-Imam Ibnu Katsir t menerangkan dalam tafsirnya: “Yang dimaksud ayat tersebut adalah peringatan dari para ulama su’ (orang yang berilmu tapi jahat) dan ahli ibadah yang sesat."

Sabar dan takwa kepada Allah serta menjaga hak-hak-Nya, itulah cara untuk membebaskan diri dari fitnah ini. Dengan bekal takwa, seorang laki-laki mampu menahan pandangannya, menahan hasrat jiwanya. Dengan bekal takwa pula Allah akan memberikan penjagaan kepada hamba-Nya.

Sungguh Maha Adil Allah, ketika Allah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para wanita untuk menjadi fitnah terbesar di dunia, Allah juga memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada mereka untuk menjadi perhiasan termahal dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim: 1467)

Hendaklah setiap wanita berusaha menjaga diri. Jangan sampai ia menyebabkan para lelaki berpaling dari Allah atau menyebabkan mereka bermaksiat kepada Allah. Baik itu suaminya, orang tuanya, saudaranya, ataupun orang lain.

Demikian dari saya malam ini, kita baca dan renungkan, semoga bermanfaat.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yanti ~ Jakarta
Di jaman medsos saat ini, berduaan dengan lawan jenis itu tidak selalu harus bertemu, berbincang di WA atau mesengger juga bisa jadi kita berduaan dengan lawan jenis.

Demikian pula dengan campur baur, tergabung di WA grup alumni sekolah sudah pasti tercampur baur antara laki-laki dan wanita?

Bagaimana sebaiknya ustadzah?

🌷Jawab:
Jika dirasa lebih banyak mudharatnya, maka left dari grup tersebut akan lebih baik, daripada tetap didalam. 

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamu'alaikum ustadzah,

1. Menurut Ustadzah kalau wanita sering memajang fotonya medsos boleh tidak? Walau sekedar dibuat status atau profil?

2. Mohon penjelasan untuk menyikapi yang benar kalau wanita terbuat dari tulang rusuk yang bengkok?

3. Bagaimana caranya wanita dunia bisa berkompetensi dengan bidadari surga?

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
1. Dalam hal ini ulama berbeda pendapat, ada yang membolehkan tentu dengan dalil yang mereka yakini, dan dengan syarat bahwa foto tersebut bukan foto yang bisa menarik perhatian lelaki ajnabi dan ada juga yang mengharam secara mutlak. Namun begitu lebih baik kita menghindarinya, untuk menjadi dari penyakit 'Ain dan hal-hal yang tidak kita inginkan.

2. Ada ulama yang memang mengartikan secara hakiki, dan juga ada yang mengartikan bahwa itu kiasan. Kiasan untuk mengingatkan laki-laki bahwa pasangannya itu rentan dengan kesalahan, labil, dan mungkin akan ingkar, karena itu laki-laki sebagai pemimpin harus bisa bijaksana dalam menyikapi hal ini, sesuatu yang bengkok jika dibiarkan akan terus bengkok, jika diluruskan bisa patah, jadi dituntut untuk kebijaksanaan seorang pemimpin.

3. Beraqidah yang benar, taat dan patuh kepada hukum Allah, taat dan patuh kepada suami yang beriman dan sholeh.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ F.r.t ~ Turki
Ada mahasiswi berniqab (G) di kota G (Indonesia) yang punya banyak teman chit chat lelaki dumay yang mayoritas dari Turki, saya dikenalkan oleh teman segrup yang tadinya mau sharing soal pernikahan semacamnya. Tapi akhirnya dibatalkan G karena belum siap meninggalkan orang tua dan lain-lain.

Saya sudah berulang kali menasihatinya untuk berhati-hati serta menjaga (harga) diri dari chit chat dengan lawan jenis yang bukan mahram apalagi sampai menerima kiriman sejumlah uang, tapi lama-lama saya jaga jarak lelah membalas curhatnya karena G masih sama chit chat dengan WNA dari belahan dunia.

√ Mohon sarannya saya harus bersikap bagaimana... Si G bukan siapa-siapa saya tapi saya merasa bertanggung jawab kalau G kenapa-kenapa dengan pria dumay (terutama yang dari Turki kalau si G jadi ke Turki) karena banyaknya kasus scammer dumay?

🌷Jawab:
Tugas pertama adalah mendoakan si teman, dan mendakwahinya. Jika dia curhat, boleh curhatnya diabaikan, dan langsung saja dinasehati, karena memang tanggungjawab kita sesama muslim adalah saling mengingatkan. Namun hidayah milik Allah semata, jangan berharap dia berubah, tapi berharaplah kepada Allah agar dia diberi hidayah.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum bun,

Wanita itukan martabatnya lebih tinggi dari laki-laki bahkan Allah juga kan memuliakan wanita. Nah di jaman sekarang ini kan yah benar wanita malah sibuk dan berlomba-lomba mempercantik diri supaya bisa mendapatkan laki-laki yang dia mau, kenapa bun wanita jaman sekarang tidak menyadari bahwa dirinya itu mulia dihormati kenapa wanita-wanita itu tidak menyadarinya?

Apa mereka karena tidak mengerti agama dan tidak paham dengan Al Qur'an dan kenapa seolah-olah wanita-wanita di luaran sana menggap remeh dengan semuanya mengagap sepele dan mereka tidak memikirkan bagaimana nanti di akhirat apa wanita di luaran sana sudah tidak memiliki iman apa pikiran dan hati mereka sudah tertutup? 

Apa karena faktor perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang membuat wanita-wanita seperti itu dan mereka langsung mengikuti jaman tanpa memikirkan agama dan lain?
Minta penjelasanya bunda.

Terimakasih

🌷Jawab:
√ Faktor pertama karena Allah telah mencabut rasa takut kepada Allah.

√ Faktor kedua, karena rasa cinta kepada dunia telah tertanam dihatinya.

√ Faktor ketiga adanya propaganda musuh musuh Islam yang melemahkan pemikiran ummat Islam terhadap agamanya dan mereka tak akan berhenti melakukan itu sampai kita ikuti Millah mereka, Millah disini melingkupi agama, adat kebiasaan meraka, baik dari cara hidup dan cara pandang atau pikir mereka, pakaian dan lain-lain itu mereka lakukan sedikit demi sedikit, hingga tanpa sadar nanti kita kan ikuti mereka.
Faktor perkembangan zaman juga bisa terjadi.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Fatimah ~ Bandung
Mohon nasehatnya bun,  apabila seorang istri yang mencari nafkah karena suaminya sakit stroke, apakah ada pengecualian karena seringnya keluar rumah dan bekerja sama dengan laki-laki!

Jazakillah khoir bun.

🌷Jawab:
Dari sedikit yang saya ketahui, tidak ada  kelonggaran, kecuali memang keadaan darurat, jika tidak bekerja maka tidak ada yang akan dimakan oleh keluarga, sementara di sana satu-satunya tempat yang bisa bekerja. 

Tapi jika bisa mencari kerja yang lebih syar'i. maka sebaiknya bekerja ditempat itu saja, namun jika tidak, maka jagalah adab-adab bermuamalah antara laki-laki dan perempuan.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sebagai penutup malam ini, saya kutip sebuah tulisan dari seorang lelaki dengan nama Mas Eko, dan hal ini pantas kita renungkan.

PESAN UNTUKMU WANITA
Tahukah kalian betapa berbahayanya dirimu wahai wanita?
Tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna...
Yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para adam...

Maka ku berpesan padamu, jaga dirimu demi tiap jengkal tubuh yang Allah anugrahkan padamu...
Hawa, tahukah betapa berharga dirimu?
Hingga Allah meletakkan Syurga yang agung di telapak kakimu?
Hingga dikatakan hancurnya sebuah negara karena kehancuranmu...
Hingga Rasul menyebutmu tiga kali sebagai manusia yang lebih patut di hormati daripada kaum adam...
Maka, jadikan dirimu layak dihargai...

Tapi tahukah betapa sakit hatiku,
Ketika ku mendapatkanmu di jalan-jalan dengan mudahnya kau umbar auratmu dengan bangga...
Ketika tiap lekuk tubuhmu begitu mudah dinikmati mereka laki-laki yang tak halal bagimu...
Ketika kau dengan bebasnya tertawa dan bermanja pada laki-laki yang menatapmu liar seolah ingin menerkam mu...

Ooohh... wanita,
Ingin ku teriakkan di telingamu...
Ingatlah, sebagian besar penghuni neraka adalah kaum wanita...
Inginkah dirimu termasuk di dalamnya?
Tak inginkah kau di hormati dan dihargai mereka karena kehormatan dan kecerdasanmu?

Ketahuilah wanita,
Kau indah karena sifat malumu...
Kau mulia karena akhlak dan kehormatanmu...
Sukakah kau jika mereka menyukaimu karena betapa cantik kau?
Karena betapa ramping tubuhmu?
Atau karena kulitmu yang putih mulus?
Merasa berharga kah kalian ketika tak ada lagi yang tersembunyi dari dirimu?

Lalu bagaimana kau mampu mengharapkan laki-laki yang mendampingimu kelak adalah laki-laki yang mulia?
Yang menjaga kehormatannya?
Padahal Allah yang telah menjamin,
Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan wanita pezina untuk laki-laki pezina...

Masihkah kalian berani berharap mendapatkan yang terbaik sementara dirimu berlumur dosa?
Sementara harga dirimu telah tercabik dan ternoda?
Pantaskah kalian mengharap laki-laki syurga sementara diri jelas kedudukannya dineraka karena belumur maksiat?
Tidak, jangan takut..
Rabb kita, Allah Maha Pengampun...
Tak ada yang terlambat..
Selama Jiwa masih dalam raga..
Ampunannya terbuka luas...

Percayalah...
Walau dosa membumbung tinggi, ampunan-Nya melangit luasnya...
Kembalilah pada fitrahmu...
Kau indah karena sifat malumu...
Jagalah harga dirimu...
Kau begitu berharga...

Wallahu a’lam bishawab.

Mohon maaf atas segala salah malam ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar