Rabu, 29 September 2021

SAAT ANANDA BILANG "PA, MA... IJINKAN AKU JATUH CINTA"

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀SAAT ANANDA BILANG, "PA MA IJINKAN AKU JATUH CINTA"

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini, semoga pertemuan ini dirahmati-Nya. 

Sholawat dan salam kita hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Bunda-bunda yang saya hormati...

Jatuh cinta termasuk perasaan yang bisa saja muncul kepada siapa saja, termasuk anak-anak padahal usianya masih terlalu dini. Ketika memasuki masa remaja, tidak jarang anak mama akan mulai memiliki ketertarikan atau jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. 

Masa perkembangan anak-anak yang mulai memasuki dunia remaja tentu membuat sebagian orangtua kaget bahkan belum siap ketika anaknya mulai jatuh cinta dengan orang lain. 

Anak yang mulai tertarik pada lawan jenis alias jatuh cinta menandakan bahwa dia sedang memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak menuju usia remaja.

Rasulullah ﷺ, memberikan arahan dan contoh kepada kita, bagaimana menghadapi gejolak jiwa tersebut. 

Ada dua hadits yang akan kita bahas untuk mengetahui metode Rasulullah ﷺ dalam menyikapi pemuda dan pemudi yang jiwanya bergejolak dan yang mengumbar mata untuk menikmati berbagai kenikmatan dosa.

◾Hadits Pertama

Abi Umamah dalam hadits riwayat Ahmad, mengisahkan bahwa seorang pemuda telah dating menghadap Nabi ﷺ seraya berkata: “Wahai Rasulullah ﷺ, izinkanlah aku berzina.” Orang-orang yang ada di sekitarnya menghampiri dan memaki, “Celaka engkau, celaka engkau!” Rasulullah ﷺ mendekati pemuda itu dan duduk di sampingnya. Kemudian terjadilah dialog yang panjang antara Rasulullah ﷺ dengan pemuda itu.

Rasulullah ﷺ: Apakah engkau ingin hal itu (zina) terjadi pada ibumu?

Pemuda: sekali-kali tidak! Demi Alloh ﷻ yang menjadikan saya sebagai tebusan tuan.

Rasulullah ﷺ: Begitu pula orang lain, tidak ingin hal itu terjadi pada ibu mereka. Apakah engkau ingin hal itu terjadi pada saudara perempuanmu?

Pemuda: sekali-kali tidak! Demi Alloh ﷻ yang menjadikan saya sebagai tebusan tuan.

Rasulullah ﷺ: Begitu pula orang lain, tidak ingin hal itu terjadi pada saudari-saudari mereka. Apakah engkau ingin hal ini terjadi pada saudara perempuan bapakmu?

Pemuda: sekali-kali tidak! Demi Alloh ﷻ yang menjadikan saya sebagai tebusan tuan.

Rasulullah ﷺ: Begitu pula orang lain, tidak ingin hal itu terjadi pada saudara perempuan bapak mereka. Apakah engkau ingin hal ini terjadi pada saudara perempuan ibumu?

Pemuda: sekali-kali tidak! Demi Alloh ﷻ yang menjadikan saya sebagai tebusan tuan.

Rasulullah ﷺ: "Begitu pula orang lain, tidak ingin hal itu terjadi pada saudara perempuan ibu mereka."

Kemudian Rasulullah ﷺ memegang dada pemuda itu seraya berdoa: “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya!” Setelah peristiwa itu, pemuda tadi menjadi orang yang arif.

🔹Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari hadist di atas adalah:

Rasulullah ﷺ merupakan karakter pendidik yang menguasai semua aspek psikis anak didiknya. Mendengar pertanyaan sang pemuda, beliau tidak marah seperti yang sering dilakukan kebanyakan orang. Bahkan, beliau memperkenankan pemuda tadi duduk di dekatnya. Dalam masalah ini terdapat dua hal pokok yang menarik perhatian pemuda tadi, yaitu Rasulullah ﷺ tidak memarahinya serta memperkenankan dirinya duduk di dekat beliau. Itu merupakan langkah awal yang baik dalam memecahkan masalah pemuda tersebut.

Rasulullah ﷺ menggunakan sistem dialog karena melalui dialog seorang anak didik dapat melontarkan pendapat kepada pendidiknya. Dialog pun mampu membuka nalar serta naluri pendidik dan anak didik sehingga muncullah kesamaan ide. Semua menghasilkan buah positif yang memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak. Melihat manfaatnya, kita hatus membuka dialog dan bersabar untuk mendengarkan pendapat-pendapat dan sumbangsih pemikiran anak-anak usia remaja. Hal demikian akan mempermudah terciptanya solusi yang bijak.

Setelah peristiwa itu, tidak lagi tersirat dalam benak pemuda tadi untuk berzina. Tidak diragukan lagi, dia akan mendayagunakan pikiran dan potensinya untuk hal yang membuahkan hasil dan memberikan manfaat bagi diri dan masyarakatnya, seperti menyibukkan diri dalam belajar, jihad, atau aktivitas lain yang membantu perkembangan sosial, ekonomi, dan politik. Potensi tersebut merupakan modal besar yang dapat diharapkan hasilnya.

◾Hadits Kedua

Dalam kisah perjalanan Haji Wada’ Nabi ﷺ dari Arafah ke Muzdalifah, beliau membonceng Usamah bin Zaid ra. Beliau menginap di sana sampai pagi. Di pagi harinya beliau meninggalkan Muzdalifah menuju Mina.

Di tengah perjalanan ketika telah melewati lembah Muhassir, beliau ganti membonceng Al-Fadhl bin Abbas ra (sepupu Rasulullah ﷺ). Perjalanan dilanjutkan hingga sampai di Mina tempat lempar Jumroh. Beliau melempar Jumroh.

Selanjutnya beliau pergi ke tempat pemotongan hewan dan berkata: "Ini tempat pemotongan hewan dan Mina semuanya adalah tempat pemotongan."

Kemudian datanglah seorang wanita muda dari Kha’tsam yang ingin bertanya tentang hukum. Al-Fadhl melihat wanita itu dan wanita itu pun melihat Al-Fadhl. Wanita itu memang cantik. Kecantikannya Nampak membuat Al-Fadhl terkesima.

Rasulullah ﷺ memegang tengkuk Al-Fadhl dan memalingkannya ke arah yang lain.

Wanita Kha’tsam itu bertanya: "Ayahku sudah sangat tua, sementara ia harus menunaikan kewajiban Haji, apakah boleh saya menghajikannya?"

Rasulullah ﷺ menjawab: "Ya, lakukan untuk ayahmu."

Abbas, Ayah Al-Fadhl bertanya kepada beliau: "Ya Rasulullah ﷺ mengapa kau palingkan wajah anak pamanmu?"

Rasul menjawab: "Aku melihat mereka adalah pemuda dan pemudi, aku khawatir syaithan masuk di antara mereka berdua." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

🔹Beberapa pelajaran yang bisa diambil adalah :

Dosa mata tidak kenal tempat. Al-Fadhl sedang bersama Rasulullah ﷺ. Biasanya kebersamaan dengan orang shalih mampu meredam dosa. Apalagi ini bersama Rasulullah ﷺ. Ternyata tidak.

Al-Fadhl pun sedang berada di tanah suci; Mina. Tempat mulia yang seharusnya mampu menahan kita untuk berbuat dosa, karena kita tahu bahwa catatan dosanya di sisi Alloh ﷻ dilipatgandakan. Ternyata tidak.

Al-Fadhl sedang melaksanakan ibadah haji. Ibadah mulia yang satu ini memastikan bahwa Al-Fadhl berada di bulan mulia. Tapi gabungan semua kemuliaan ini tak mampu menahan syahwat mata.

Sungguh, sebuah perjuangan yang tidak sederhana bagi kita semua untuk mengatasi masalah ini.

Dalam syariat Islam dikenal sebuah landasan mengambil keputusan Sadd Dzari’ah (preventif). Sebenarnya itu juga kita kenal dalam kehidupan harian kita. Tetapi kita sering lalai kalau berhubungan dengan agama. Padahal dampak buruknya lebih besar.

Seperti saat Nabi ditanya oleh Abbas tentang tindakan Nabi memalingkan Al-Fadhl ke arah lain dan beliau menjawab: “Aku melihat mereka adalah pemuda dan pemudi, aku khawatir syaithan masuk di antara mereka berdua.”

Itulah yang harus ada di benak orang tua dan para pendidik. Bukan malah mengatakan: WAJAR MASIH MUDA.

Kalau begitu jawabannya, kita akan dihadapkan pada kesulitan memadamkan api yang terlanjut membesar membakar seluruh bagian hati hingga menjalar ke semua persendian. Dan semuanya berujung pada penyesalan yang tiada berarti.

Maka mumpung masih kecil apinya. Matikan sebelum terjadi kebakaran hebat.

Bunda-bunda yang dicintai Alloh ﷻ...

Dialog memang sangat penting. Apalagi dalam masalah pendidikan anak muda. Tetapi peristiwa ini menyampaikan kepada kita bahwa dialog ada tempatnya sendiri. Saat tidak perlu dialog dan diperlukan langsung sebuah tindakan untuk menghindarkan dari bahaya, maka lakukanlah.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Safitri ~ Banten 
Bun, kalau keta melihat cowok ganteng, keren membuat kita tertarik buat lihat, tapi itu sebatas bercandaan jika seperti ini bagaimana bun?

🌸Jawab:
Jangan bercanda dengan rasa, karena candaan itu kadang menjadi awal dari sebuah hubungan.

Jangan melanjutkan apa yang akan menyibukkan hati dengannya dan melalaikan dari mengingat Alloh ﷻ. 

Kita dilarang mendekati, maka jangan dekati meski itu bercanda. 

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Kiki ~ Dumai
Bun, bagaimana jika orang tua yang baru mulai hijrah dan belajar bun, sedangkan si anak sudah mulai saling jatuh hati dengan lawan jenis bun, 
Apa yang harus orang tua lakukan bun?

🌸Jawab:
Tetap nasihati, cari dan pelajari tentang kehidupan anak-anak muda baik dari sisi Islam maupun dari sisi kehidupan secara sosial. Ajak anak dialog dan pertahankan komunikasi yang baik dengan anak. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Bunda-bunda yang semoga dirahmati Alloh ﷻ...

Komunikasi dan keterbukaan anak dengan orang tua, harus terjalin dengan baik. 

Orang tua harus membuka diri mengenai perkembangan atau tren seperti media sosial. Orang tua sebaiknya jangan melarang atau memarahi anak tanpa alasan yang jelas. 

Justru ajaklah anak untuk berdiskusi bersama dengan apapun yang menjadi pilihannya.

Marah bukan solusi, marah bukan jalan menghadapi anak-anak yang sedang merasakan cinta. Karena dengan marah hanya akan membuat mereka menutup diri. 

Demikian, Mohon maaf lahir batin

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar