Rabu, 29 September 2021

MASA KRITIS HUBUNGAN PERNIKAHAN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸MASA KRITIS HUBUNGAN PERNIKAHAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini, semoga pertemuan ini dirahmati-Nya. Sholawat dan salam kita hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Menurut ajaran Islam, perkawinan adalah ikatan suci, agung dan kokoh, antara seorang pria dan wanita sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Alloh ﷻ, untuk hidup bersama sebagai suami-istri. Al-Qur’an menyebutkan dengan kata-kata “Mitsaaqan ghaliza” yakni perjanjian yang suci dan mulia, yang setara dengan perjanjian Alloh ﷻ dengan para Nabi. Hanya tiga kali Alloh ﷻ memakai kata tersebut dalam Al-Qur’an, yaitu:

Dalam surah Al-Ahzab ayat 7:

“Dan (ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari Nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”

Maksudnya: perjanjian yang teguh ialah kesanggupan menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing.

Perkawinan adalah ikatan lahir batin yang paling sakral yang harus dipertahankan, berbagai usaha harus diupayakan agar keutuhan rumah tangga tersebut dapat dijaga. 

◼️Ada Beberapa Masa Krisis Pernikahan, Diantaranya:

🔹Tahun pertama pernikahan sering digambarkan sebagai masa kritis. Hal ini dikarenakan kebanyakan masalah dalam pernikahan muncul di tahun pertama. Jika  dapat bertahan pada tahun pertama pernikahan, kita dan pasangan dapat melanjutkan hubungan ke tahap berikutnya pada pernikahan. Sayangnya, beberapa pasangan yang baru menikah akhirnya harus bercerai karena tidak mampu menahan gelombang di tahun pertama.

Tahun pertama pernikahan sebagai “tahap realisasi.” 

Masa ini terjadi setelah 6-12 bulan hidup bersama. 

Pesona pertama jatuh cinta menghilang. Kita mulai melihat pasangan sebagaimana adanya dengan semua kelemahan.

Kadang-kadang kebiasaan yang tidak menyenangkan juga muncul.

Di tahap ini perlu berbicara jujur ​​tentang prioritas menjalani rumah tangga dalam ikatan pernikahan. Penting untuk mencapai kesepakatan segala hal yang akan dijalani bersama.

🔹3-4 tahun pernikahan termasuk zona nyaman berbahaya. 

Penelitian di antara 2.000 pasangan suami istri Inggris menunjukkan, dalam 3,5 tahun, pasangan mulai menganggap satu sama lain sebagai hal yang biasa. Lalu berhenti mengatakan "Aku mencintaimu" satu sama lain.

Sepasang suami istri menemukan “zona nyaman” sendiri. Ini adalah perasaan aman dan tenang yang luar biasa, tapi ada juga hal-hal yang tidak menyenangkan malah menjadi normal dalam hidup, seperti tidak menutup pintu toilet saat buang air kecil.

✓ Ditahap ini sebaiknya menjaga tingkat emosional tertentu dalam hidup. Saling memuji satu sama lain lebih sering. Jika kita melihat ada masalah, mulailah percakapan dengan lembut tanpa tuduhan.

🔹5-7 tahun pernikahan merupakan salah satu periode paling penting dalam setiap pernikahan. 

Pada masa ini, pasangan punya kehidupan yang baik dan hubungan yang menetap.

Namun minat dan daya tarik seksual terhadap satu sama lain bisa menurun karena rutinitas. 

Namun, tampaknya para pasangan tahu segalanya tentang satu sama lain. Terkadang pasangan membuat keputusan untuk memiliki anak pertama (atau anak kedua) demi menyelamatkan pernikahan mereka.

Menjaga komunikasi tetap terbuka. Misal, tanya kabar, "Bagaimana harimu?" dengan lembut. Diskusikan masa depan hubungan. 

Rencana apa yang  dimiliki untuk tahun depan, atau 5 atau 10 berikutnya. Kuncinya adalah keterbukaan dan kejujuran.

🔹10-15 tahun pernikahan memasuki usia pernikahan yang sulit. 

Sesuai dengan penelitian terbaru, 10 tahun adalah ambang paling sulit dalam pernikahan. Sebanyak 2.000 wanita dari AS yang diwawancarai mengatakan, tahun ke-11 pernikahan khususnya, merupakan masa yang paling sulit.

Wanita mengalami banyak sekali tanggung jawab selama periode waktu ini. Di tengah-tengah kesibukan, mereka harus merawat anak-anak yang sudah beranjak remaja. Tak ayal, mereka kekurangan waktu sehingga kualitas hubungan menurun.

Kabar baiknya adalah jika mampu mengatasi periode waktu ini, maka hubungan akan terus membaik selama 20 tahun ke depan. 

Ahli terapi keluarga, Dana Fillmore dan Amy Barnhart menyarankan, agar Anda menyertakan humor dalam hubungan. Harus lebih sering tertawa bersama.

Demikian dari saya malam ini, materi ini dirangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Annisa ~ Solo
Assalamu'alaikum ustadzah...

Zona ketidak terbukaan, bagaimana cara menyelesaikannya ustadzah, apabila suami lebih suka terbuka dengan keluarganya dibandingkan dengan pasangannya?

Contohnya membeli mobil tetapi bilang ke pasangan itu mobil kawan, sedangkan bilang ke orang tua dan keluarga suami jujur itu yang beli suami?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Bisa dicari tau alasan suami berbuat seperti itu? Ini yang perlu diselesaikan lebih dulu dan dicari solusinya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bu...

1. Apa tips nya bu sampai usia pernikahan ibu bisa langgeng sampai sekarang 26 tahun ini?

2. Bagaimana menghadapi dan menyelesaikan konflik jika ada masalah atau gesekan?

3. Apakah dengan lamanya hubungan pernikahan apakah masih sama, bertambah atau berkurang akan rasa sayang, cinta baik hubungan fisik dan psikisnya?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Alhamdulillah, sebenarnya ini masa-masa rentan sampai ke angka 30 ya, mudah-mudahan akan tetap seperti sekarang. Kunci kelanggengan adalah menekan rasa egois, dan keterbukaan antar kedua belah pihak. Saling menghargai. Karena 3 hal ini yang sering menghancurkan sebuah hubungan. 

2. Disaat pasangan sedang marah, jangan ditanggapi dengan amarah juga, dan jangan memancing kemarahan semakin menjadi jadi. Komunikasi adalah kunci. Di saat pasangan mulai membuka diri untuk bicara, maka bicaralah. Kalau mendiamkan masalah tidak akan menyelesaikan, malah akan menjadi api dalam sekam. Tapi jangan bicara saat pasangan dalam emosi. 

Dan memaafkan adalah kunci utama, apapun permasalahannya, memaafkan pasangan setiap hari dan mengikhlaskan apa saja yang terjadi. 

3. Tergantung bagaimana pasangan tersebut menjaganya. Jangan beri kesempatan dia untuk dingin. Sangat banyak perihal yang akan mengganggu sebuah hubungan. Karenanya harus pintar membuat suasana tetap hangat meski sudah berjalan lama. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum bun...

Semakin kita belajar sedikit-sedikit tentang pernikahan dan kehidupan setelah menikah, malah ada rasa takut yang didapat malah berpikirnya "oiya yah nanti begini, kalau ada konflik sama kelurga mertua bagaimana, bisa tidak yah" jika seperti ini bagaimana yah bun?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sedetik kedepan masih menjadi rahasia Alloh ﷻ, kenapa sudah memikirkan? Tidak percaya dengan kekuasaan dan ke Maha Rahman dan Rahimnya Alloh ﷻ?

Hidup ini adalah ujian! Dan ada kebaikan dibalik semua itu. Bukan sekedar dijalani saja. 

Jangan dikte Alloh ﷻ sesuai keinginan kita. 

Kita yang harus berjalan sesuai kemauan Alloh ﷻ. 

Jalani dan berserah dirilah kepada-Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru 
Alhamdulillah saya sudah menikah 21 tahun. Saya ingin pernikahan saya tetap awet sampai maut memisahkan. Apa doa yang bagus biar selalu istiqomah dalam berbakti kepada suami dan keluarga dan selalu bisa bertahan dalam banyak kekurangan saya dan suami? 

Syukron

🌸Jawab:
Alhamdulillah, semoga langgeng dunia dan akhirat. 

Doa ini terdapat dalam Surat Al-Ma'idah: 114.

Allahumma robbanaa anzil alaina maaidatamminassamaaa'i takuunu lana iidalli'aqolina wa'akhirina wa'ayatamminka wa'urzukna wa'anta khoirurroziqin.

"Ya Tuhan kami, turunkan lah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang bersama kami, dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau. Beri lah kami, dan Engkau lah pemberi rezeki yang paling utama."

Surat Al-Kahfii: 10

Robbanaa aatinaa milladunka rohmatan wahayyi' lanaa min 'amrinaa rosyada.

"Wahai Tuhan kami, karuniakan lah kami rahmat dari sisi-Mu, dan beri lah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami."

Dan berdoa dengan permintaan sendiri dengan bahasa sendiri juga boleh.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Ofie ~ Bukittinggi
Mak emang tahu ofie masih sendiri. Tapi ofie tergelitik ingin nanya ini.
Pasangan humoris, nah disini kan rata-rata bisa garing ya mak, dan itu juga membosankan.
Bagaimana cara keromantisan itu tidak garing dan tetap benar di mata Islam?

🌸Jawab:
Romantis itu terjadi dan bisa dinikmati serta dirasakan jika kita mengerti dengan pasangan, mengerti mau dan inginnya pasangan. Jangan hanya memaksakan sukanya kita. 

Kalau hanya memaksakan maunya kita, di sanalah terjadinya rasa garing. 

Kalau sudah halal, silakan maunya bagaimana, suka-suka saja. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Titin ~ Jambi
Assalamu'alaikum...

Bagaimana cara menghilangkan kejenuhan dalam perkawinan yang sudah berjalan di atas 20 tahun selain menyertakan humor, karena kadang waktu untuk berdua terbatas karena aktifitas sehari-hari yang padat Bu?

Syukron.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

20-30 tahun pernikahan sebagai krisis paruh baya dan perceraian. 

Krisis pernikahan ini efeknya meningkat karena anak-anak tumbuh dan mulai meninggalkan rumah keluarga, sementara pasangan ditinggal sendiri, seperti di awal hubungan pernikahan. Pasangan mungkin merasa pernikahan mereka 'kosong' karena misi utamanya telah selesai: membesarkan dan membuat anak mandiri.

Perceraian pun meningkat. Yang harus dilakukan, jangan menjauh satu sama lain. Carilah makna lain dari keberadaan kita sebagai pasangan.

Ciptakan bersama, seperti perjalanan, bisnis baru atau sesuatu yang akan menciptakan pengalaman hidup yang baru. 

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Mala Hasan ~ Lampung 
Bun, apa kira-kira yang menyebabkan ada beberapa pasangan yang usia pernikahan lebih dari 15 tahun bahkan 20 tahunan dapat mengalami kegagalan dan berakhir dengan perpisahan?

Jazaakillahu khoiran bunda.

🌸Jawab:
20-30 tahun pernikahan sebagai krisis paruh baya dan perceraian. 

Krisis pernikahan ini efeknya meningkat karena anak-anak tumbuh dan mulai meninggalkan rumah keluarga, sementara pasangan ditinggal sendiri, seperti di awal hubungan pernikahan. Pasangan mungkin merasa pernikahan mereka 'kosong' karena misi utamanya telah selesai: membesarkan dan membuat anak mandiri.

Perceraian pun meningkat. Yang harus dilakukan, jangan menjauh satu sama lain. Carilah makna lain dari keberadaan kita sebagai pasangan.

Ciptakan bersama, seperti perjalanan, bisnis baru atau sesuatu yang akan menciptakan pengalaman hidup yang baru. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabat ku....

Berumah tangga adalah ibadah yang panjang di dalam kehidupan, dan mengenali pasangan tidak terhenti saat kita akad nikah, taaruf terus berjalan tiap hari, karena akan selalu ada hal-hal baru yang harus kita selami dari pasangan kita, perubahan emosi, perubahan cara pikir akan sangat berpengaruh kepada kondisi kita dengan pasangan. Karenanya, kita harus membuka hati yang lapang dan punya stok sabar yang lebih setiap saatnya kalau ingin langgeng. 

Jangan pernah menjadi pribadi yang egois saat berhadapan dengan pasangan, meski punya pangkat yang tinggi. Jangan anggap pasangan orang yang jodoh meski titel kesarjanaan kita lebih tinggi. 

Jaga rasa cinta dan kasih sayang dengan cara mencari dan menciptakan hal-hal baru di dalam kehidupan.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar