Rabu, 29 September 2021

MANAJEMEN WAKTU

 


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀MANAJEMEN WAKTU

اَلسَّلَامُے عَلَيْكُمْے وَرَحْمَةُ اللَّهےِوَبَرَكاَتُهْے
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr:1-3).

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Al-‘Ashr berarti masa yang di dalamnya berbagai aktivitas anak cucu Adam berlangsung, baik dalam wujud kebaikan maupun keburukan. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah bersumpah dengan masa tersebut bahwa manusia itu benar-benar merugi dan binasa serta memberikan pengecualian dari kerugian itu bagi orang-orang yang beriman dengan hati mereka dan mengerjakan amal sholih melalui anggota tubuhnya.

Bahkan, untuk menjelaskan keagungan dan pentingnya waktu, selain dalam ayat Al-‘Ashr, Alloh ﷻ telah bersumpah dengan waktu di dalam ayat-ayat-Nya yang luhur dalam konteks yang berbeda-beda. Alloh ﷻ telah bersumpah dengan waktu malam, siang, fajar, subuh, saat terbenamnya matahari, dan waktu dhuha. 

Hal itu sebagai informasi dan peringatan tentang nilai urgensitas waktu.

Waktu adalah karunia agung dan anugerah yang begitu besar. Namun, orang yang mampu memanfaatkan waktu amatlah sedikit. Kebanyakan manusia justru lalai dan tertipu dalam memanfaatkannya. 

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari).

Untuk itu, Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya senantiasa memperhatikan persoalan waktu dalam hidupnya, serta mewujudkan semua bentuk ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan dalam pelaksanaan setiap aktivitasnya sesuai waktu yang tersedia.

Muslim yang baik sebagaimana yang sudah di contohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya di atas harus sayang akan waktu dan tidak ingin menyia-nyiakanya. Untuk itu sebagai seorang muslim yang baik harus dapat mempergunakan waktu tersebut dengan baik untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Disinilah kita benar-benar membutuhkan manajemen waktu yang baik.

Manajemen artinya mengatur atau mengelola sedang.
Waktu artinya mengatur waktu dalam satuan waktu terkecil, dalam detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. 

Manajemen Waktu harus dilakukan dalam satuan waktu terkecil, detik, menit, jam, dan seterusnya.

Secara umum manajemen waktu adalah suatu usaha untuk pemanfaatan secara efektif bagian-bagian dari waktu untuk melakukan aktivitas tertentu.

Dalam mempelajari, memahami, mengatur, mengelola dan menjalankan manajemen waktu yang tepat maka seseorang harus memiliki target atau tujuan yang akan dicapai saat menjalankan semua yang direncanakan tersebut.

✓ Ada beberapa target dari manajemen waktu yang harus diperhatikan diantaranya adalah :

1) Membuat data aktivitas pekerjaan yang dimaksud.

2) Menentukan berapa besar skala prioritas dari tiap pekerjaan yang diatur.

3) Memilih pekerjaan yang mendesak yang berhubungan dengan deadline.

4) Melekatkan daftar pekerjaan prioritas pada urutan paling atas agar bisa segera dikerjakan.

5) Meletakkan daftar pekerjaan yang kurang prioritas dibawahnya.

Manajemen waktu adalah kunci bagi siapa saja yang ingin mengembangkan semua potensi dalam diri dengan pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien.

Manajemen waktu yang kita rancang dan kita lakukan saat ini akan memberikan manfaat yang luar biasa baik secara langsung maupun tidak langsung akan terlihat hasilnya seseorang yang bisa me-manage waktunya dengan baik dengan seseorang yang tidak pernah mau tahu tentang waktu yang dimilikinya dalam satu hari. 

Cukup membuat selembar kertas kerja dan menentukan jadwal yang tepat maka anda bisa merasakan betapa berartinya tiap detik waktu yang anda miliki.

✓ Ada 3 jenis ketrampilan dalam teknik manajemen waktu, yaitu :
1. Penetapan prioritas.
2. Penjadwalan.
3. Pelaksanaan.

✓ Manfaat manajemen waktu :
~ Meningkatkan produktivitas kerja
~ Memperbaiki hubungan masing-masing individu
~ Meningkatkan kepuasan dalam bekerja.
~ Menghindari kecemasan.
~ Produktivitas yang lebih sehat.

Hasan Al Banna juga menyebutkan, “Hendaklah kita benar-benar dapat mengatur waktu kita dengan baik karena waktu adalah kehidupan. Jadi jangan sekali-kali kita menyia-nyiakan waktu walau hanya sedetik. Hendaklah kita menjauhi hal-hal yang syubhat agar tidak terperosok ke dalam perkara yang diharamkan.”

Ada banyak kisah orang sukses yang memanfaatkan waktunya. Dan, hampir semua orang sukses adalah orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik.

Sebaliknya, orang gagal adalah orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu-waktu yang dimanfaatkan orang beriman itu seharusnya seperti yang dilakukan para sahabat dan pejuang zaman Rasulullah ﷺ. Dimana pada siang hari mereka seperti singa di padang pasir yang berjuang tanpa lelah sedangkan malam harinya dihabiskan dengan beribadah seperti rahib-rahib.

Orang besar dan sukses adalah mereka yang memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia tidak mau ada waktu—semenit saja—yang terbuang tanpa kebaikan dan kemanfaatan.

Imam Al-Ghazali menasihatkan agar setiap hari kita meluangkan waktu sesaat—misalnya selesai shalat Subuh—untuk menetapkan syarat-syarat terhadap jiwa (musyârathah).

“Aku tidak mempunyai barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis, maka habislah modal ku sehingga putuslah harapan untuk berniaga dan mencari keuntungan lagi. Alloh ﷻ telah memberiku tempo pada hari yang baru ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat.”

✓ Coba kita renungkan kalimat-kalimat nasihat berikut ini.

Mu’awiyyah bin Qurrah rahimahullah berkata:

أكثر الناس حسابا يوم القيامة الصحيح الفارغ.

“Manusia yang paling banyak hisabnya pada hari kiamat nanti adalah orang sehat yang banyak menganggur (tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat di dunia atau di akhirat).”
(Iqtidhaul ‘Ilmil ‘Amal, halaman 103)

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata,

الفكر فيما لا يعني باب كل شر، ومن فكر فيما لا يعنيه فاته ما يعنيه واشتغل عن أنفع الأشياء له بما لا منفعة له فيه.

"Memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan pintu semua keburukan. Barang siapa memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya, akan terluput darinya hal-hal yang bermanfaat baginya."

"Dia tidak bisa mengerjakan hal yang paling bermanfaat bagi dirinya karena sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat."
( Al-Fawaid, hlm. 255)

Imam Auza’i rohimahullah berkata,
“Tidaklah waktu demi waktu di dunia ini melainkan akan ditampakkan kepada seorang hamba pada hari kiamat. Hari demi hari, bahkan detik demi detik.."

"Dan tidaklah berlalu satu detik saja sedang dia tidak berdzikir mengingat Allah ta’ala, melainkan akan tercabik-cabik hatinya karena merasa rugi."

"Lalu bagaimana dengan orang yang detik demi detik, hari demi hari, dan malam demi malam berlalu sedang dia tidak berdzikir mengingat Rabbnya..?!”
[Kitab: Hilyatul Auliya’ 6/142]

◼️BAGAIMANA BISA ENGKAU TIDAK BERSEDIH TERHADAP UMURMU YANG BERLALU TANPA PENGGANTI?

Al-Imam al-Muwaffaq Muhammad as-Safarainy rahimahullah menjelaskan,

فاغتنم رحمك الله حياتك النَّفيسة، واحتفظ بأوقاتك العزيزة، واعلم أن مدَّة حياتِك محدودةٌ، وأنفاسك معدودةٌ، فكلُّ نفسٍ ينقص به جزء منك

"Manfaatkanlah -semoga Alloh ﷻ merahmatimu- hidupmu yang berharga dan jagalah sebaik-baiknya waktumu yang mahal. Ketahuilah bahwa masa hidupmu terbatas, sedangkan nafas-nafas mu bisa dihitung. Oleh karena itu, setiap nafas mu akan mengurangi bagian dirimu."

والعمر كله قصير، والباقي منه هو اليسير، وكل جزءٍ منه جوهرةٌ نفيسةٌ لا عدل لها، ولا خُلف منها، فإنَّ بهذه الحياة اليسيرة خلودُ الأبد في النَّعيم، أو العذاب الأليم

"Umur itu semuanya pendek dan yang tersisa darinya sedikit. Setiap bagian darinya merupakan permata yang sangat berharga. Ia tidak ada bandingannya dan tidak tergantikan. Sebab, dengan hidup yang pendek ini, bisa jadi akan diraih kekekalan abadi dalam kenikmatan atau azab yang pedih."

وإذا عادلتَ هذه الحياة بخلود الأبد علمتَ أنَّ كلَّ نَفَسٍ يعدلُ أكثر من ألف ألف ألف عام في نعيم لا خطر له، أو خلاف ذلك، وما كان هكذا فلا قيمة له

"Jika engkau membandingkan kehidupan ini dengan kekekalan abadi, engkau akan mengetahui bahwa setiap nafas lebih berharga dibandingkan dengan semilyar tahun dalam kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan, atau bisa jadi sebaliknya (dalam azab). Tentu, apabila keadaannya demikian, maka tidak ada harganya."

فلا تُضَيِّع جواهرَ عُمركَ النَّفيسة بغير عملٍ، ولا تذهبهَا بغير عوضٍ، واجتهد أن لا يخلو نَفسٌ من أنفاسك إلاَّ في عَمَلِ طاعةٍ أو قربةٍ تتقرب بها

"Oleh karena itu, jangan engkau sia-siakan permata umurmu yang sangat berharga tanpa amal dan jangan habiskan tanpa pengganti. Bersungguh-sungguhlah supaya jangan sampai satu nafas mu kosong, kecuali dalam amalan taat dan mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ."

فإنَّك لو كانت معك جوهرةٌ من جواهر الدُّنيا لَسَاءَكَ ذهابها فكيف تُفَرِّطُ في ساعاتك وأوقاتك، وكيف لا تحزن على عُمرك الذَّاهب بغير عوض

"Karena sungguh seandainya engkau memiliki sebuah permata dari permata-permata dunia, pasti kehilangannya akan membuatmu sangat bersedih. Jika demikian, bagaimana bisa engkau menyia-nyiakan kesempatan-kesempatan dan waktu-waktumu? Bagaimana bisa engkau tidak bersedih terhadap umurmu yang berlalu tanpa pengganti?"
(Ghadza al-Albab Syarh Manzhumah al-Adab, 2/448--449)

Wallahu a'lam.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

Bund, banyak dari anak-anak sekarang itu terasa santai dan banyak membuang waktunya dengan hal sia-sia menuruti keinginan dan kesenangannya sendiri. Misal main game, asyik berselancar di sosmed sibuk dengan duniawi yang lainnya. Bagaimana bund agar anak-anak sekarang bisa memanfaatkan waktunya untuk bekal di akhirat?

🌷Jawab:
Bismillahormaanirrohiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Untuk pertanyaan pertama dari gresik ya. Jadi begini, memang saat ini itu anak-anak itu hidup di ruang digital ya. Jadi mereka itu benar-benar hampir 24 jam itu adalah waktunya untuk pegang HP. Apa lagi sekolahnya daring begitu ya. Nah bagaimana caranya agar anak-anak itu jauh lebih memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang positif?

Bukan berarti kemudian kita anti ya dengan yang namanya gadget, kemudian laptop dan lain sebagainya. Tidak, tapi yang jelas, bagaimana kita bisa membekali. Nah ini pentingnya pendidikan anak dari awal sejak dini ya. Tidak bisa kemudian serta merta menstop mereka untuk tidak menggunakan gadget, atau mengingatkan blablabla tentang banyak hal negatifnya, tanpa ada pembekalan masalah tauhid, akidah, akhlak itu dari dini.

Jujur ketika anak-anak Bunda itu masih kecil-kecil, itu yang namanya warnet itu, dulu warnet ya, sekarang warnet tutup kan karena semua orang punya HP. Jadi dulu itu. Benar-benar konsen untuk membentuk akhlak mereka dulu, rasa takut kepada Alloh ﷻ, kemudian mereka terbiasa menggunakan waktunya itu adalah untuk hal-hal yang positif. Ketika adzan, ke masjid. Kemudian kapan waktunya belajar, berarti tidak ada TV, tidak ada komik, dan tidak ada mainan.

Waktunya untuk belajar begitu ya. Ini yang perlu didisiplinkan sejak kecil, tetapi sekarang anak umur 2 tahun saja, daripada nangis disuruh nonton Baby Bash lah atau apalah begitu, sehingga mereka betah banget di depan gadget begitu ya. Sehingga dunia mereka tidak teralihkan lagi, bahkan antisosial. Jadinya mereka lebih asyik main dengan hp-nya daripada berantem dengan temannya begitu. Rebutan begitu, main di luar jatuh begitu, lari-larian. Jadi mereka asyik banget dengan dunia di ruangan mereka, antara mereka dengan gadget itu. Kenapa mereka sampai begitu? ada 1 kata yang sangat miris begitu ya, mereka dilahirkan dari rahim, tapi dibesarkan oleh gadget sehingga mereka segala sesuatunya itu tinggal pencet, tinggal pencet, kemudian mereka mendapatkan apa yang mereka mau.

Kemudian menjadi sesuatu yang sangat-sangat riskan begitu, kalau kita tidak membekali mereka itu dengan akidah. Tetapi begitu mereka sadar, ya kita alihkan, kita kasih waktu, kapan waktunya belajar, dan kita harus disiplin dari kecil ya. Boleh main ketika sudah ...., boleh pegang ini ketika sudah ...., jam mainnya adalah ketika.... Kalau bunda melakukan seperti itu ke mereka dulu, boleh pinjam hp-nya Bunda. Dulu kan sangat terbatas ya yang punya hp-nya, Bunda sama suami begitu. Jadi di dibatasi, boleh main kakak dari jam 10 sampai angkanya yang panjang ke angka 3 ya gitu kan, jadi berarti 15 menit begitu kan kemudian dilanjutkan oleh adiknya, begitu setelah, itu stop berhenti, dan itu memang harus dipakai aturan itu, dan tidak boleh kemudian ketika ibunya menerapkan aturan seperti itu, kemudian si Ayah bilang sudahlah kasih saja, daripada rame ribut. Nah peraturan ganda seperti ini akan menyebabkan anak-anak untuk memilih jalan aman. Bapak ketika bapak yang marah, lari ke ibu dan mereka mencari posisi aman. Bukan menjadi pribadi yang bagus itu pada akhirnya. Kenapa mereka selalu selalu mencari aman begitu, bukan berani bertanggung jawab, tetapi mereka mencari aman di balik orang-orang yang bisa melindungi mereka. Ini tidak sangat-sangat tidak bagus.

Jadi bagaimana caranya begitu ya? Dimulai dari sekarang, terapkan aturan itu benar-benar. Jadi kalau bukan waktunya main, misalnya di meja makan, lagi makan bareng, cabut semuanya, termasuk aturan yang berlaku pada diri kita sebagai ibu dan sebagai bapak. Jadi HP ditaruh, waktunya ngobrol dengan anak-anak. Jangan sampai kemudian ngambil makan, kemudian malah anak-anak masuk ke kamar sambil makan, sambil lihat HP. Ada sama sekali waktu ngobrol dengan orang tua anak. Ini yang berbahaya ya. Jadi memang harus dimulai sejak dini. Kalau sekarang anaknya udah remaja, mungkin ada adiknya, netral kan itu dan itu berlaku untuk semuanya. Jangan kakaknya boleh, adiknya tidak. Nah ini yang menjadi tidak ada ketidakadilan, itu yang akan menyebabkan anak-anak menjadi anak-anak yang pemberontak begitu ya, mungkin itu.

💎Lha itu bund masalahnya juga bisa terletak pada orang tua njih, daripada anak nangis, merepotkan sama orang tua malah di pegangin hp biar diam. Bagaimana juga bund merubah pola pikir orang tua seperti itu yang sudah banyak merebak. Dan baru sadar ketika anak sudah sakit atau anak tidak menghargai orang tuanya lagi.

🌷Bismillahirrohmanirohim...
Yang namanya penyesalan kan pasti di belakang ya, jadi kan kalau kata orang, kalau di depan itu namanya pendaftaran begitu ya. Jadi memang sesuatu itu, makanya kan dikatakan bahwa, tidak mudah menjadi orang tua itu, karena salah mendidik di awal juga akan berpengaruh.

Jadi, hal yang paling urgent untuk dilakukan untuk saat ini itu adalah bagaimana berbicara bersama. Jadi kesepakatan harus diambil begitu kan, sebelum terjadi korban. Itu kenapa perlu ada waktu untuk berbicara dengan suami dan anak-anak. Kalau Bunda dulu itu, selalu membuat aturan itu bersama. Jadi suami duduk, saya duduk, anak 3 duduk, jadi kita membuat aturan itu sama-sama, bukan saya saja yang membuat aturan tapi kesepakatan. Jadi kalau ada pelanggaran, kalian bisa dihukum apa? Jadi mereka tahu begitu loh, bawa kalau saya salah, maka saya akan di hukum seperti ini begitu ya. Ini bukan masalah kejam dan tidak kejam, karena saya juga kasih reward begitu ya. Jadi kalau anak itu tuntas melakukan atau bahkan lebih dari target, maka misalnya saya tawarin, karena hari ini tilawahnya lebih, jadi boleh request loh minta dibikinin apa misalnya, aku ingin nasi goreng ditambah apa misalnya.
Hadiah kan buat mereka seperti yang sederhana saja. Tidak harus minta emas batangan atau minta motor baru begitu. Tidak begitu kan, jadi sesuatu yang membuat mereka itu, merasa nyaman. Kalau mereka berbuat salah, itu ada konsekuensi buat mereka. Saya dulu dengan suami itu membuat satu aturan, kalau kamu iya, maka bapak dan ibu iya, begitu ya, tetapi kalau kamu tidak, maka Bapak dan Ibu tidak Maksudnya begini nih, segera salat atau tolong dibaca itu karena besok ulangan kan, tolong dibaca misalnya bab 3, tapi mereka bilang, aku tidak mau, begitu kan, kadang mereka seperti itu, "Aku malas", begitu jawaban mereka kan, salah satu anak misalnya kayak gitu jawabannya. Maka ketika anak itu bilang namanya anak ya tetap seperti apapun mereka ,akan butuh orang tuanya tiba-tiba mereka bilang, "Ibu boleh tidak minta es krim yang ada di kulkas" atau "Ibu boleh tidak aku minta susu", nah maka saya akan jawab Tidak!
Katakan Tidak, Adik ngomong apa tadi waktu Ibu bilang suruh baca bab 3? Jawabannya apa tadi Tidak kan? Ya maka, jawaban ibu sekarang juga Tidak. Apapun yang Adik minta, jawabannya adalah Tidak. 

Jadi mereka tidak punya pilihan, maka dia akan bilang, "ya udah kalau begitu aku mau baca, tapi nanti aku boleh ya".
Maka ibu akan menjawab, "ya baca saja dulu", ada timbal balik begitu loh. Tidak kemudian mereka tidak melakukan kewajiban, saya ngomong iya. Jadi aturan tidak berlaku kalau sudah seperti itu. Dan itu berlaku sampai sekarang, sampai besar ini. Dengan seperti itu, kalau orang tua itu begitu sangat khawatir dengan yang namanya gadget. 

Saya justru dari mereka SD pegang hp, kalau orang tua koar-koar kalau anak saya, tidak akan saya kasih hp, blablabla, saya cuek saja, kalau saya justru hp itu senjata buat saya.

Kamu boleh lebih main HP ini dari jam yang ditentukan misalnya, saya kasih waktu 1 jam 30 menit atau boleh 2 jam, tetapi ada target yang harus lebih dikasih ke ibu. Maka mereka bilang, "Ibu aku kan setiap hari satu ayat, aku sekarang hafalannya 3 ayat tapi boleh lebih ya Bu main gamenya."

Kenapa tidak? Toh saya juga tahu game apa yang dimainin. Kan bukan sesuatu yang tidak-tidak. Dan satu hal prinsipnya, mereka itu harus tahu, bahwa Alloh ﷻ itu ada di manapun kalian berada. Ibu tidak pernah bisa menjangkau dengan tangan dan matanya Ibu, tetapi Alloh ﷻ Maha Melihat, ada malaikat, kalian Ibu titipkan, kalian sudah ibu hibahkan kepada Alloh ﷻ.

Jadi ketika kalian melakukan kemaksiatan, kemungkaran, naudzubillah, maka Alloh ﷻ yang akan langsung menegur, karena Ibu tidak lihat. Jadi Alloh ﷻ yang akan menegur kalian. Jadi mereka takut, kalau mau buka-buka situs yang tidak benar, nonton-nonton hal yang aneh-aneh begitu kan, yang untuk konten dewasa itu, mereka tidak akan berani. Karena perjanjian dengan Alloh ﷻ, bukan dengan orang tuanya. 

Ini pentingnya akidah itu. Kenapa mereka masing-masing ketika SMP mereka beli pakai uang sendiri, hp berkamera dan lain sebagainya ya. Itu nggak masalah buat bunda, karena mereka baik-baik saja, alhamdulillah prestasi justru. Hp itu membuat mereka tuh sangat-sangat optimal, karena apa, mereka bisa berselancar di dunia maya, mencari apa yang mereka inginkan sampai sekarang itu ya seperti itu.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Waktu ibarat pedang, jika kita tidak menebasnya maka dia yang akan menebas kita.

Waktu ibarat aliran air di sungai, saat kau sentuhkan jarimu, maka kau tidak pernah menyentuh air yang sama.

Intinya adalah maksimalkan waktu tersisa saat ini. Karena mati itu pasti. Mati tak menunggu antrian usia. Kapan pun siapapun akan menemuinya tanpa menunggu kita sempat taubat apa tidak.

Mensyukuri waktu itu dengan cara mengisinya dengan optimal. Karena setiap detiknya ada pertanggungjawabannya kelak.

Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar