Rabu, 29 September 2021

AMBISI DUNIA

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
 
🌸AMBISI DUNIA

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini, semoga pertemuan ini dirahmati-Nya. 

Sholawat dan salam kita hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Sahabat-sahabatku...

Harta dan kehormatan adalah dua elemen godaan dunia yang saling berkaitan dan cukup menggiurkan hati, sehingga manusia terdorong untuk memilikinya. Pada prinsipnya setiap orang ingin dihormati oleh sesama manusia.

Ambisi duniawi yang begitu menggelora memang bisa membuat manusia lupa daratan, sehingga menghalalkan segala cara. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

Dari Ibnu Ka’ab bin Malik al-Anshari, dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan kambing lebih merusak daripada rusaknya seseorang terhadap agamanya karena ambisinya untuk mendapatkan harta dan kehormatan.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2482)

Permisalan dalam hadits ini cukup menjadi peringatan keras bagi kita akan bahayanya ambisi yang berlebihan terhadap harta dan kehormatan dunia.

Inilah yang memicu manusia untuk menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya itu. Aturan agama pun dilanggar, sampai membuat dirinya lupa akan besarnya tanggung jawab kepemimpinan yang harus dipikulnya.

Kerakusan terhadap kekuasaan duniawi justru akan menjadi penyesalan di hari kiamat, karena beratnya beban yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan yang sesungguhnya.

Ketika di dunia berlomba-lomba untuk mendapat kedudukan, bahkan terkadang dengan menjatuhkan orang lain, agar dirinya bisa mendapatkan pangkat tinggi.

Gila hormat itulah yang berbahaya dan tidak sepantasnya ada pada diri orang beriman, karena itu akan mendorong dirinya untuk mencari kehormatan itu sekalipun dengan cara yang batil.

Gila hormat akan menimbulkan kerakusan dalam hati manusia untuk mendapatkan kedudukan tinggi agar menjadi orang terpandang di tengah-tengah masyarakat.

Sholehah...

Di hari pembalasan nanti keadaan akan terbalik seratus depalan puluh derajat. Kedudukan yang sangat dibanggakan itu justru menjadi hal yang amat disesali, apalagi kekuasaan yang diperoleh dengan melanggar aturan-aturan yang berlaku dalam syari’at agama. Rasulullah ﷺ bersabda:

Dari Abu Hurairah, Dari Nabi ﷺ beliau bersabda:  “Sesungguhnya kalian akan begitu tamak pada kekuasaan, dan kelak engkau akan menyesal di hari kiamat.” (HR. al-Bukhari no. 7148)

🔸Ambisi terhadap harta terbagi menjadi dua macam, yaitu:

◾Pertama : Sangat cinta terhadap harta, dan memforsir diri serta berlebih-lebihan dalam mencarinya meskipun dengan jalan yang halal. 

Walaupun akibat yang timbul dari ambisi terhadap harta hanyalah tersia-sianya waktu dalam hidup ini, padahal memungkinkan bagi manusia untuk memanfaatkan waktu tersebut agar mencapai kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang abadi disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, cukuplah hal tersebut sebagai celaan terhadap perbuatan ambisi terhadap harta.

◾Kedua : Disamping yang pertama, dia mencari harta dari jalan-jalan yang haram dan menahan hak-hak yang wajib ia berikan kepada orang lain. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:   

“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. at-Taghaabun: 16)

Dalam Sunan Abu Daud dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  

“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.”

Dan di dalam Shahih Muslim (4/1996, no. 56/2578) dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: 

“Hindarilah As-syuhh (kikir) sesungguhnya as-syuhh itu menyebabkan kebinasaan kepada orang-orang sebelum kalian, as-syuh itu membawa mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang dilarang oleh Alloh ﷻ buat mereka”.

Hakikat as-syuhh itu adalah kecenderungan jiwa kepada apa-apa yang diharamkan oleh Alloh ﷻ, dan tidak puasnya seseorang dari apa-apa yang dihalalkan oleh Alloh ﷻ, baik berupa harta, hubungan seksual dan selainnya, kemudian setelah itu dia melampaui batas dengan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Alloh ﷻ. 

Al-Bukhlu (pelit) itu adalah menahan diri dari mengeluarkan harta yang dimilikinya. 

Adapun as-syuh itu adalah mengambil sesuatu yang bukan miliknya secara zhalim dan permusuhan, baik berupa harta ataupun selainnya. 

Tetapi terkadang kata as-syuh juga dipakai dengan makna al-bukhlu, dan sebaliknya, tetapi pada dasarnya ada perbedaan antara keduanya sebagaimana telah kami sebutkan. 

Adapun ambisi seseorang terhadap kehormatan maka hal itu lebih membinasakan daripada ambisi terhadap harta. Sesungguhnya mencari kehormatan dunia, ketinggian dan mengejar pangkat dan jabatan karena senang menjadi pemimpin orang banyak dan melakukan kesombongan di dunia, maka hal itu lebih berbahaya bagi seseorang dibandingkan dengan bahaya yang ditimbulkan akibat ambisi seseorang untuk mengejar harta, bahkan seseorang tidak segan-segan untuk mengeluarkan hartanya demi mencapai kekuasaan dan kepemimpinan atas manusia serta mendapatkan kehormatan di dunia.

Sesungguhnya mencari kehormatan dunia, ketinggian dan mengejar pangkat dan jabatan karena senang menjadi pemimpin orang banyak dan melakukan kesombongan di dunia, maka hal itu lebih berbahaya bagi seseorang dibandingkan dengan bahaya yang ditimbulkan akibat ambisi seseorang untuk mengejar harta, bahkan seseorang tidak segan-segan untuk mengeluarkan hartanya demi mencapai kekuasaan dan kepemimpinan atas manusia serta mendapatkan kehormatan di dunia.

🔸Ambisi Terhadap Kehormatan Terbagi Menjadi Dua Macam:

◾1. Mencari Kehormatan Melalui Jabatan, Kekuasaan Dan Harta. Hal ini berbahaya sekali karena biasanya akan menghalangi nikmat akhirat dan kemuliannya.

Ambisi terhadap kehormatan sangat membahayakan pelakunya, (ia akan menghalalkan segala macam cara) dalam usahanya mencapai tujuan, dan juga sangat membahayakan pelakunya ketika telah mendapatkan kehormatan di dunia, dengan cara mempertahankan statusnya meskipun harus melakukan kezhaliman, kesombongan dan kerusakan-kerusakan yang lain sebagaimana dilakukan oleh penguasa yang zhalim.

◾2. Mencari Kehormatan Dan Kedudukan Yang Tinggi Di Mata Manusia Melalui Jalan Agama, Seperti Ilmu, Amal Shalih Dan Zuhud. Bentuk seperti ini lebih keji dari yang pertama, lebih buruk, lebih berbahaya dan lebih besar kerusakannya. Karena sesungguhnya ilmu, amal shalih dan zuhud hanyalah dimaksudkan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Alloh ﷻ, berupa kedudukan yang tinggi, kenikmatan yang langgeng dan kedekatan dengan-Nya.

Demikian dari saya, semoga bermanfaat. 

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamualaikum...

Bu, kenapa ya banyak manusia yang berambisi untuk dunia saja, sedangkan untuk berambisi ke akhirat itu sedikit?
Padahal di akhirat itu selamanya dan di dunia itu hanya persinggahan sementara.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Karena dunia itu dihiasi dengan keindahan dan kenikmatan. Sementara akhirat tidak nyata ada dihadapan saat ini, jadilah manusia itu lalai terhadapnya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum Dzah...

Ketika ambisi kita terhalang oleh manusia. Bolehkah kita terus berusaha dan kalau bisa memaksa pada kemampuan kita? 

Intinya memaksakan kemampuan yang kita miliki, boleh tidak, bisa di bilang harus dapat apa yang kita mau. 

Terima kasih.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Harus dapat apa yang kita mau? Itu adalah sebuah kesombongan, jika gagal akan kecewa sendiri. Tidak ada seorangpun yang mampu mengharuskan dirinya untuk mendapatkan apapun, kecuali Alloh ﷻ Ridho atasnya. 

Jadi berusaha dan berdoalah sekuat kemampuan, hasilnya Alloh ﷻ yang mengaturkan.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

Bagaimana bu jika berambisi mendapatkannya dengan menghalalkan segala cara?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ini adalah hal yang sangat berbahaya dan tidak sukai oleh Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. 

Karena bisa saja dilakukan kedzaliman kepada orang lain. 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda: “Kalian akan berambisi atas kekuasaan dan akan menjadi penyesalan pada hari kiamat….”

Dihari kiamat nanti, hal itu akan disesali. 

Wallahu a'lam

🔹Walau ambisinya menghalalkan segalanya itu yang baik-baik bu? Misal, memberikan apa yang dia suka begitu.

🌸Kalau yang baik, berarti bukan menghalalkan segala cara.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
Bun, maaf itu yang maksud dari ambisi dalam hubungan seksual itu yang seperti apa yah bun, dan kenapa hubungan seksual ini termasuk dalam ambisi dunia?

🌸Jawab:
Seperti zina, itu hanyalah memperturutkan ambisi. Mencapai kepuasan dengan cara yang salah. Atau pemerkosaan, itu hanyalah sebuah ambisi ingin menikmati dan melampiaskan. 

Iyaa itu hanya ambisi duniawi, sesuatu yang bukan hak dia. 

Wallahu a'lam

🔹Astagfirullah, naudzubillah mindzalik, bu di zaman sekarang ini malah hal-hal seperti ini menjadi lumrah dikalangan anak muda, malah salah dan di bully jika kita tidak tahu hal-hal seperti ini dibilang cupu bagaimana itu bun?

🌸Kita tidak perlu memandang dunia kalau itu hanya akan merusak keimanan.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Sefty ~ Bogor
Assalamualaikum bunda...

Begini bund, ambisi itu terkadang muncul dengan sendirinya dan terkadang berambisi ingin dipandang baik. Ingin mendapatkan posisi yang terbaik, tapi terkadang diri itu kurang percaya diri. Apakah niat itu salah bund?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh 

Dari apa yang dipaparkan diatas, jelas niatnya saja sudah salah, ingin dipandang baik. Baikkan saja diri, sholehahkan diri, Alloh ﷻ yang akan mengangkat derajat kita. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Riyadh 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ustadzah lantas bagaimana cara kita meredam ambisi tersebut? Bagaimana agar kita bisa stop berambisi perihal duniawi dan fokus ke akhirat?

Mohon penjelasannya ustadzah.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ambisi tersebut bukan untuk di stop, tapi diseimbangkan antara dunia dan akhirat. 

Dan apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Agama Islam, tidak keluar dari koridor yang telah ditentukan. Tidak melanggar aturan yang ada. 

Orang Islam itu harus kaya, agar dia bisa membantu saudaranya, agar bisa membantu dakwah dan syiar Islam. 

Hanya saja, niat dan cara-caranya sesuai tuntunan. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku...

Untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di akhirat diperintahkan untuk berlomba-lomba dan berambisi terhadapnya, dengan jalan berusaha berjalan di atas rel-relnya, tidak boleh merasa puas dengan rangking terakhir padahal ia mampu meraih rangking teratas. 

Adapun kedudukan tinggi di dunia, maka di akhirat akan berakibat penyesalan dan kerugian serta kehinaan dan kerendahan yang akan dirasakan oleh orang yang berambisi. 

Maka yang disyari’atkan dalam hal ini adalah menghindar dan zuhud terhadapnya.

Mohon maaf lahir dan batin.

Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar