Rabu, 29 September 2021

MUTIARA YANG TERJAGA

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎MUTIARA YANG TERJAGA

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua yang berada di majelis ini, kita syukuri rahmat dan nikmat terbesar yang kita terima, yaitu iman Islam yang tidak semua manusia menerimanya, dan juga tidak semua yang telah menerima diberi ketetapan hidayah untuknya. 
Alhamdulillah kita yang berada disini saat ini masih diizinkan dan diridhoi Alloh ﷻ untuk bersyahadat kepada-Nya. 

Sholawat dan salam kita persembahkan kepada Rasulullah ﷺ yang telah membawa kita kepada jalan yang lurus jalan yang terang, salam juga kita persembahkan kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir masa.

Sholehah yang dicintai Alloh ﷻ...

Ada berapa banyak kata untuk menggambarkan sosok wanita?

Apakah mereka yang ketika dipandang menentramkan, atau mereka yang dipandang menggiurkan?

Akankah mereka yang terjaga atau malah mereka yang menggoda?

Yang digambarkan bak bunga mawar atau yang tergambarkan seperti mutiara di lautan yang dalam?

Ketika membicarakan wanita kita tak akan lupa dengan pahlawan-pahlawan wanita, dokter wanita, guru, polisi, pilot, bahkan presiden wanita. Sebuah keberhasilan besar dari emansipasi wanita. Namun perlu diketahui, emansipasi wanita dicetuskan bukan untuk mengungguli kaum laki-laki. Wanita tetaplah wanita, yang kodradnya menjadi seorang istri juga ibu dari anak-anaknya.

Jika kita lihat dunia sekitar kita, agaknya emansipasi sudah melaju melebihi batas kewajarannya. Bahkan, emansipasi membisukan kaum laki-laki. Seorang ayah menjaga anak dan rumah sedang si ibu bekerja sudah bukan hal yang mengherankan, hal tersebut sudah menjadi hal yang wajar di dunia kita saat ini. Banyak yang melupakan hak dan kewajiban laki-laki karena tuntutan ekonomi.

Bukan hanya emansipasi yang berlebihan, kini dunia dibuat heboh dengan rusaknya moral seorang muslimah. 

Begitu bebasnya mereka untuk berteman dan mendekati apa yang Alloh ﷻ haramkan. 

Kemuliaan wanita benar-benar hanya menyisakan sebuah nama. Tidak seperti dulu, seorang wanita yang diselimuti rasa malu, hormat, juga sopan santun. Perkembangan jaman membawa para wanita dengan mudahnya meninggalkan jati dirinya. Apa yang seharusnya ditutup malah dibuka dan dijadikan sebagai sebuah kebanggaan. Apa yang seharusnya dijaga dibiarkan terbengkalai dan dibebaskan begitu saja.

🔹Ada beberapa hal yang dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi buruk kaum muslimah saat ini seperti:

1) Memulai perbaikan diri dengan mengajarkan muslimah agar terbiasa dengan pakaian takwa.

2) Membatasi pergaulan antara laki-laki dengan wanita.

3) Menekankan bahwa pacaran itu dilarang dan haram hukumnya.

4) Membiasakan untuk menjaga lisan dan pandangan.

5) Memperdalam ilmu agama.

6) Memperbaiki sholat dan menertibkannya.

7) Menumbuhkan rasa cinta terhadap keluarga dan sesama manusia.

8) Memupuk rasa cinta Al Qur’an.

9) Memperkenalkan hukum-hukum islam dan konsekuensinya jika dilanggar.

10) Mengenalkan betapa indahnya surga yang milyaran kali lebih baik dari kehidupan dunia yang sementara.

Wahai muslimah...
Jadilah muslimah, yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untukmu. 

Jadilah wanita merdeka, mutiara yang terjaga. Amalmu dengan agama Islam mencakup seluruhnya akidahnya, ibadahnya, akhlaknya dan hukumnya. Inilah kemuliaan, kebanggaan, dan kebahagiaanmu di dunia dan akhirat. 

Islam melarang tabarruj (berhias) dan buka-bukaan. Islam melarang bersikap kebarat-baratan, kegenitan, kemanjaan dan kelembutan kepada laki-laki asing, baik dengan perkataan maupun perbuatan, demi menjaga dan melindungi wanita dari fitnah dan kerusakan.

Wahai wanita Islam, Islam menginginkanmu demi dirimu, sementara para penyeru kepada tabaruj dan buka-bukaan menginginkanmu demi kesuksesan program mereka sendiri. Dalam semua hukumnya Islam menginginkan kebaikanmu. Islam mengajakmu agar engkau terjaga, suci dan mulia. Islam mengajakmu kepada hijab, menutup diri dan berperilaku sopan.

Wahai muslimah, berhati-hatilah terhadap siapapun dari setan manusia yang mengajakmu kepada buka-bukaan, tabaruj, tidak menutup diri, membuang hijab dan rasa malu. Secara umum, siapapun yang mengajakmu kepada perkara yang tidak dibolehkan secara syariat, maka katakanlah ucapan yang berhak dicatat oleh sejarah. Katakan dengan terus terang dan penuh keberaniaan, “Tidak ada pendengaran, kemuliaan dan ketaatan bagi siapapun yang menyeru kepada keburukan dan kerusakan.”

Wahai puteri Islam, wahai saudara setiap muslim! 

Kebersihan diri, kesucian akhlak, menutup diri, hijab dan pakaian tertutup adalah hiasan yang termulia dan terindah bagi wanita muslimah.

Wahai muslimah, hijabmu adalah perlindungan yang kokoh. Baju perang yang kuat, benteng yang kokoh dan tempat yang aman, dalam kemuliaan dan kehormatan, kebaikan dan kebahagiaan. 

Peganglah itu baik-baik. Banggalah terhadapnya di setiap tempat. Muliakanlah dirimu, wahai putri fitrah, dengan hijab dan menutup diri, karena itu merupakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.  Alloh ﷻ lah pemberi taufik dan hidayah ke jalan yang lurus.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Riyanti ~ Yogja
Dzah, ada gerakan dari agama lain yang juga menganjurkan pakai baju tertutup. 

Menurut Dzah Ir, perlu tidak umat Islam melakukan gerakan untuk meng-counter itu?

Cukupkah kita dakwah bil lisan dalam rangka menjaga mutiara Islam ini?

🔷Jawab:
Itu bukan anjuran, tapi memang ajaran dari agama mereka, Kristen ortodok syiria, pakaian mereka tertutup, layaknya pakaian muslimah, kitab mereka juga bahasa arab, mereka juga sholat seperti Islam, sholat wajib mereka 7, mereka punya grup gambus juga kalau di Indonesia. 

Pahami agama Islam, pahami hukum-hukumnya, dan taati, dengan sendirinya ajaran Islam akan terlihat. 

Dan dakwah itu tidak bisa hanya dari satu aspek saja, tapi harus dengan berbagai aspek. Kita berdakwah dengan berbagai cara. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadzah.

Bagaimana resepnya agar mental kita tahan banting karena dakwah di group WA yang membernya heterogen, yang kadang responnya menyakitkan atau kurang nyaman.

Tetapi setiap saya left grup, selalu ditarik kembali.

Mohon nasihatnya Ustadzah.
Syukron, jazaakillah khoiron.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Resepnya, jangan baperan. Bagi da'i, luruskan niat, ingat, tugas kita hanya menyampaikan, bukan merubah, yang merubah adalah hidayah Alloh ﷻ.

Bagi jamaah, sadarilah bahwa adab di dalam majelis itu harus dikedepankan. Jika ada yang tidak beradab, bicarakan dengan japri, ingatkan. 

Jika ilmu yang disampaikan tidak selaras dengan apa yang kita pahami, jangan ajak da'i untuk berdebat di majelis tersebut, tapi silakan dikonfrontir lewat japri. 

Yang harus kita pahami bahwa, kita di majelis itu banyak kepala, banyak pemikiran, kembalilah ke niat awal bahwa di sana kita sharing ilmu agama, jangan baperan. 

Jika ada sesuatu yang membuat tidak nyaman, maka bicarakan. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ iNdika ~ Semarang
Assalamu'alaikum.

Bagaimana caranya agar seorang wanita tidak melupakan kodratnya sebagai seorang ibu dan istri disaat dia juga membantu ekonomi keluarga, agar seimbang keduanya?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sebenarnya wanita itu tidak akan melupakan kodratnya jika dia paham siapa dan bagaimana posisinya. Hal inilah yang harus diketahui dan dipahami sebelum wanita tersebut bekerja, dan harus ada kompromi dan support dari pasangannya. Dan tetap ada rem agar tidak bablas. Jika dibiarkan maka dia akan melupakan. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
1. Ketika kita berusaha untuk memakai pakaian yang baik tapi sering kali dipandang tidak menarik, seperti ibu-ibu, keliatan tua, kelihatan gendut banget, katanya cowok melihatnya males, dilihatnya tidak cantik dan lain-lain, tidak ada cowok yang deketin loh, jika seperti ini bagaimana bun?

2. Wanita-wanita zaman sekarang ingin lebih unggul dari laki-laki, apalagi ketika wanita yang mempunyai pekerjaan yang lebih baik daripada suaminya dari soal gaji, sekarang wanita lebih sayang meninggalkan pekerjaan ketimbang keluarga, di zaman yang seperti ini bagaimana cara agar kita benar-benar kokoh dengan pendirian untuk menjadi istri yang baik dan sholehah agar tidak tergoda dengan iming-iming ekonomi bun?

🔷Jawab:
1. Yaa banyak terjadi seperti itu, pandangan-pandangan keluarga itu yang kadang membuat muslimah yang hijrah terpukul. Sebenarnya, disaat kita memantaskan diri, maka Alloh ﷻ telah siapkan juga orang yang pantas untuk kita. Maka berserah dirilah pada-Nya. Disaat kita dalam ketaatan, kenapa mesti takut? Orang saja dalam kemungkaran tidak takut, masa kita dalam ketaatan harus takut. Tetaplah teguh dalam sunnah. Jodoh Alloh ﷻ yang ngatur. 

Berpenampilan lah yang baik, rapi dan bersih, jangan acak-acakan. 

2. Ingin lebih unggul? Inilah yang disebut dengan emansipasi yang kebablasan. 

Bagaimana caranya agar menjadi istri yang sholehah? Hidayah Alloh ﷻ, itu yang harus kita raih lebih dulu. Selanjutnya ilmu tentang wanita, hak, kewajiban dan tugasnya adalah senjata wajib wanita. Kita harus paham itu. 

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Riyanti ~ Yogja
1. Dzah, saya sering miris dengan kisah buruh migran Indonesia perempuan yang sudah LDR tapi begitu pulang suami sudah selingkuh.

Sementara kerjaan suami tidak mencukupi kebutuhan hidup.

2. Sudah berhijab, rapi, kenapa masih ada laki-laki yang lakukan pelecehan seksual ya dzah. Apa yang salah?

🔷Jawab:
1. Untuk nomor 1, saya tidak menemukan pertanyaan, mungkin itu hanyalah ungkapan perasaan saja. 

2. Yang salah adalah otak pelaku, kurangnya ilmu dan iman. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadzah, tugas kita sebagai muslimah memang wajib menutup aurat. Dan tugas kita sebagai hamba mengingatkan bukan memaksa kepada sesama muslimah.

Nah, pertanyaan saya bagaimana cara mengingatkan yang syar'i kepada teman kita agar mau istiqomah dalam menutup aurat?
Dan bagaimana cara istiqomah berhijrah untuk saya pribadi.

Mohon pencerahannya ustadzah.
Terimakasih 

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Cara mengingatkan orang lain, dan juga bagaimana agar mampu istiqomah, yang utama adalah ilmu, ilmui, cari ilmu tentang apa yang akan kita lakukan, tentang hijab, gali ilmu tentang hijab itu lebih dalam lagi, ajak teman-teman tersebut untuk mengaji, ikut halaqah, ikut majlis kajian, sekaligus kita juga mendalami hukum hukum Islam. Bergaul dengan orang-orang yang juga tengah bersemangat untuk hijrah, bersamai orang-orang yang telah hijrah. Dan berdoalah kepada Alloh ﷻ agar diberi kekuatan, dan doakan teman-teman yang belum hijrah agar Alloh ﷻ beri hidayah. 

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bu,

1. Bagaimana dengan perempuan yang berkerudung menutup auratnya tapi tidak menjaga akhlaknya, bebas pacaran, bermesraan dan banyak disentuh, apalagi sudah tidak perawan?

2. Dan bagaimana pula dengan perempuan yang merasa tidak perlu menutup aurat yang penting bisa menjaga diri sehingga tetap menganggap dirinya perempuan terhormat?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Kita harus memisahkan antara kewajiban dengan akhlak pelaku. Menutup aurat adalah kewajiban. Kewajiban tidak menuntut kita harus baik dari segi apapun terlebih dahulu. Karena masing-masing hal tersebut berdiri sendiri. 

Jangan menghakimi jilbab mereka. Jangan berharap orang yang menutup aurat itu akan selalu baik. 

Tapi mereka telah melakukan satu kewajiban. 

Akhlak mereka, kurang, bisa jadi karena ketidakpahaman mereka, ketidaktahuan mereka, atau juga karena keingkaran mereka dalam hal tersebut. 

2. Menutup aurat bukan pilihan, tapi kewajiban. Bukan kita yang menentukan, tapi Alloh ﷻ yang menetapkan. Siapa saja bisa menganggap diri terhormat, terbaik, dan banyak ter ter ter lainnya. Tapi satu yang pasti, saat itu dia dalam keingkaran terhadap perintah Allah Azza Wajalla.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sholehah...

Menutup aurat bagi wanita adalah hikmah dari Alloh ﷻ untuk menyelamatkan kaum wanita dari bahaya fitnah.

Ketatnya Islam membicarakan soal aurat wanita ini tentunya tak lepas dari hikmah dan manfaat untuk kaum wanita itu sendiri.

Jagalah auratmu sholehah. Karena itu adalah marwahmu.

Mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar