Rabu, 29 September 2021

ABU BAKAR AS SIDDIQ, KEKASIH RASULULLAH ﷺ DAN KHALIFAH PERTAMA

 


OLeH: Ustadz Undang Suherlan

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸ABU BAKAR ASSIDDIQ, KEKASIH RASULULLAH ﷺ DAN KHALIFAH PERTAMA

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله 
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

*ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, 
bahwa Rasulullah ﷺ mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil: 
Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya, “Siapa manusia yang paling engkau cintai?” 
Beliau bersabda : ”Aisyah” (putri Abu Bakar ra)

Aku berkata : “Kalau dari lelaki?” Beliau menjawab : “Ayahnya (Abu Bakar)” 

Aku berkata : “Lalu siapa?” Beliau menjawab: “Umar”
lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Juga Pesan Rasulullah ﷺ berikut ini: 

“Sesungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan kepadaku dengan harta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku boleh mengambil seorang kekasih (dalam riwayat lain ada tambahan: “Selain Rabb-ku”), niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ini adalah persaudaraan dalam Islam." (HR. Bukhari & Muslim)

Sangat spesial posisi Abu Bakar di hati Rasulullah ﷺ.

🔹Bagaimana Posisi Kita Di Hati Rasulullah ﷺ?

Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu`anha, 
bahwa ketika Rasulullah ﷺ wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu kemudian masuk ke masjid. 

Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya beliau masuk ke dalam rumah Aisyah. 

Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah ﷺ yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keningnya. 

Abu Bakar pun menangis, 
kemudian berkata: 
“Demi ayah dan ibuku sebagai tebusan mu, Alloh ﷻ tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun ajal yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engkau memang telah wafat.”

Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara (dengan emosi) dihadapan para Sahabat. 

Maka Abu Bakar berkata : “Duduklah wahai Umar!”
Namun Umar enggan untuk duduk. 

Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan meninggalkan Umar. 

Abu Bakar berkata: “Amma bad`du, barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat. Namun jika kalian menyembah Alloh ﷻ, maka sesungguhnya Alloh ﷻ Maha Hidup dan tidak akan pernah mati."

Sesungguhnya Alloh ﷻ telah berfirman:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Alloh ﷻ sedikit pun; dan Alloh ﷻ akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. 3: 144)

Ibnu Abbas radhiyallahu`anhuma berkata: 
“Demi Alloh ﷻ, seakan-akan orang-orang tidak mengetahui bahwa Alloh ﷻ telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakannya."

"Maka semua orang yang menerima keberadaan ayat Al-Qur`an itu, tidak seorangpun diantara mereka yang mendengarkannya melainkan ikut melantunkannya pula.”

🔹Bagaimana Reaksi Dari Umar Bin Khattab?

Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata: 

Bahwa Umar bin Khattab ketika itu berkata: 
“Demi Alloh ﷻ, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar, sampai-sampai aku tidak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke tanah ketika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa Rasulullah ﷺ memang telah wafat.”

Seorang Umar bin Khattab yang begitu kuat fisiknya, langsung kedua kakinya menjadi lemas begitu mengetahui orang yang sangat disayanginya, Rasulullah ﷺ telah wafat.

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

```
Setelah meninggalnya Rasulullah ﷺ.

Berkumpullah orang-orang Anshar untuk memilih pemimpin.
Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah ra bersegera mendatangi musyawarah tersebut.
Pendapat Kaum Anshar : “Harus ada pemimpin dari kami dan pemimpin dari kalian.”

Memahami konsekuensi dari pendapat kaum Anshar diatas yang akan berbahaya bagi kesatuan umat, maka Umar bin Khattab ra segera berpesan: “Dua pedang dalam satu sarung tidak baik.”

Lalu Umar bin Khatab ra membacakan ayat berikut ini, untuk menekankan betapa dekatnya Abu Bakar ra dengan Rasulullah ﷺ:  QS. At Taubah: 40

ِلاَّ تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Alloh ﷻ telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Alloh ﷻ beserta kita." Maka Alloh ﷻ menurunkan ketenangan-Nya kepadanya dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Alloh ﷻ menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Alloh ﷻ itulah yang tinggi. Alloh ﷻ Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Kaum Anshar pun mulai menundukkan kepalanya mendengar Umar membacakan ayat diatas.

Kemudian umar bertanya kepada golongan Anshor.

Siapakah diantara kalian yang paling pemurah dan mampu mengalahkan pemurahnya Abu Bakar? 
(Padahal Kaum Anshar sangat terkenal dengan sifat pemurah nya)

Mereka menjawab : ‘Kami berlindung kepada Alloh ﷻ dari mengaku-aku dapat mengalahkan sifat pemurah nya Abu Bakar.”

Lalu Umar menghadap Abu Bakar : “Ulurkanlah tanganmu, aku akan membai’atmu.”

Lalu semua yang hadir ikut berdiri dan membai’at Abu Bakar 
(HR. Hakim)

Alhamdulillah...
Satu moment penting pergantian kepemimpinan dalam Islam dapat berlangsung dengan sangat hikmah...

Apa yang di lakukan abu bakar setelah di bai'at? Beliau memberikan sambutannya.

Saudara-saudara sekalian, saya bukan yang terbaik diantara saudara, namun saya telah diberi tanggungjawab untuk memimpin saudara sekalian. 

Saudara-saudara sekalian, saya seorang pengikut Nabi, bukan seorang pembaharu.
Oleh karena itu kalau saya mengerjakan pekerjaan dengan baik, bantulah saya. 

Dan kalau saya menyimpang, luruskanlah saya.

Saya akan anggap orang-orang yang terlemah diantara saudara-saudara adalah kuat, sampai saya memberikan hak-hak yang memang merupakan hak mereka. 

Dan orang-orang yang terkuat di antara saudara-saudara akan saya anggap lemah,
sampai saya ambil dari mereka apa-apa yang memang bukan hak mereka. 

Dan lakukanlah perhitungan atas diri saudara, sebelum saudara diperhitungkan orang!

Kaum yang meninggalkan jihad di jalan Alloh ﷻ, maka Alloh ﷻ pasti akan timpakan kehinaan atas mereka. 

Setiap kemaksiatan yang tersebar bebas di suatu kaum, maka mereka semua akan terkena bencana dari Alloh ﷻ. 

Oleh karena itu patuhilah saya selama saya patuh kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. Tetapi kalau saya tidak patuh kepada Alloh ﷻ & Rasul-Nya, saudara tidak berkewajiban mematuhi saya!

Saya sebenarnya lebih senang kalau salah seorang dari Saudara yang diberi tanggungjawab ini sehingga saya terhindar dari tanggungjawab tersebut. 

Dan jika Saudara mengharapkan saya untuk melakukan peran yang sama seperti Nabi dalam hubungannya dengan wahyu, maka saya tidak dapat mengerjakannya. Saya hanya seorang manusia biasa, jadi maafkanlah saya. 

(Kitab Al Bidayah wa An Nihayah hal 306  & Kanz’l-’Ummal III 130-135)

Masya Allah...
Jika para Pemimpin memahami Amanah Kepemimpinan seperti Abu Bakar memahaminya, maka sangat sedikit yang akan bernafsu menjadi Pemimpin.

ABU BAKAR selalu mengikuti kebiasaan  Rasulullah ﷺ.

Abu Bakar mengajak Umar bin Khattab untuk menjenguk Ummu Aiman 
sebagaimana dahulu Rasulullah ﷺ sering melakukannya.

Ucapan Ummu Aiman saat dijenguk oleh Sang Khalifah: 

"Aku menangis bukan karena aku tahu apa yang di sisi Alloh ﷻ lebih baik untuk Rasulullah ﷺ, namun aku menangis karena wahyu telah terputus."

Di sebuah sudut jalan, ada seorang pengemis buta yang setiap harinya selalu mengumpat Rasulullah ﷺ. 
Ia berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya!”

Tiada hal lain yang dilakukan si buta setiap hari, kecuali menengadahkan tangan dan mengumpat meneriakkan kata-kata itu berulang kali. Namun demikian, setiap hari di waktu pagi selalu ada seorang pria yang mendatangi pengemis itu dengan membawakannya makanan. Dan, tanpa berucap sepatah kata pun, pria itu selalu menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis buta itu.

Suatu ketika, pria yang biasanya datang memberinya makan tidak lagi datang kepadanya. Pengemis buta itu semakin hari semakin lapar dan bertanya-tanya dalam dirinya apa yang terjadi terhadap pria itu. 

Sampai suatu pagi ada seorang pria yang mendatanginya dan memberinya makan.
Namun, ketika pria itu mulai menyuapinya, si pengemis buta itu marah sambil menghardik, 
“Siapakah kamu? Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku!” “Sebab, apabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah,” jawab pengemis buta itu lagi.

Mendengar jawaban si pengemis buta itu, pria tadi tidak dapat menahan air matanya. Dia menangis sambil berkata kepada pengemis itu. “Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Dan orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Dia adalah Muhammad ﷺ.”

Pengemis buta itu terkejut. Tubuhnya bergetar. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Hanya air mata yang mengalir di pipinya. Deras, seolah tidak terbendung, mengenang “Manusia Mulia” yang selalu dimakinya setiap hari. Subhanallah, sungguh luhur keikhlasan dan kesabaran Rasulullah ﷺ.

🔹Bagaimana Akhlak Abu bakar Kepada Orang Tuanya?

Abu Bakar berangkat umrah pada tahun 12 H.

Beliau mendatangi Ayahandanya di Makkah dan memohon do’a darinya.

“Ayahanda, ananda diberikan tugas yang sangat berat (sebagai Khalifah), dan tidak ada daya dan upaya ananda melainkan karena pertolongan Alloh ﷻ, mohon do’akanlah Ananda untuk dapat menjalani amanah ini dengan sebaik-baiknya.”

🔹Bagaimana ABU BAKAR Dengan Perniagaannya?

Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bertemu Abu Bakar hendak ke pasar, padahal Beliau sudah menjadi Khalifah.

Umar bin Khattab: "Mengapa kamu hendak ke pasar wahai Abu Bakar? Padahal engkau telah diberi tanggung jawab untuk menangani urusan kaum muslimin!"

Jawab Abu Bakar: "Lantas, dari mana aku akan memberi nafkah keluargaku?"

Maka sejak itu dimulaikah Baitul Mal mengeluarkan alokasi bagi keperluan rumah tangga Khalifah dan keluarganya.

Untuk malam ini cukup sekian dulu ya, kalau di undang lagi kita bahas episode abu bakar season 2.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
Ustadz, bagaimana cara orang tua mendidik anak supaya bisa berlaku atau mempunyai akhlak seperti Abu Bakar?

🌸Jawab:
Tetaplah berpedoman dengan Al Quran dan hadist.

Alloh ﷻ telah memberikan petunjuknya lewat kisah-kisah lukman dalam Al Quran dan Rasulullah ﷺ pun telah memberikan sabdanya lewat hadist-hadist nya bagaimana orang tua mendidik anak. Caranya jangan sungkan-sungkan untuk mengikuti dan belajar parenting tentang menjadi orang tua yang baik.

Karena sejatinya manusia yang senantiasa mau memperbaiki diri agar lebih baik setiap harinya.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sampai ketemu di Part 2 yaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar