Kamis, 30 Juni 2022

MANUSIA YANG TERBAIK

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MANUSIA YANG TERBAIK

Mari kita cermati satu persatu agar kita bisa mengamalkannya dalam keseharian.

✓ Pertama, manusia yang berkualitas, menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, adalah mereka yang panjang umurnya, dan baik amal perbuatannya. Hal ini sesuai dengan jawaban Rasulullah ﷺ manakala ditanya oleh salah seorang sahabatnya.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ ».

“Abdurrahman bin Abu Bakrah meriwayatkan dari bapaknya radhiyallahu anhuma, bahwa ada seorang bertanya: ‘Wahai Rasulullah ﷺ, manusia manakah yang paling baik?”, beliau menjawab: “Barangsiapa yang panjang umurnya dan baik perbuatannya”, ia bertanya (lagi): “Lalu manusia manakah yang paling buruk?”, beliau menjawab: “Barangsiapa yang panjang umurnya dan buruk perbuatannya.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi tadi menunjukkan tips pertama dari Rasulullah ﷺ, yaitu manusia yang berkualitas, yang punya potensi unggul dalam dirinya adalah yang panjang umurnya serta baik perbuatannya. Demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, kita layak berpikir, apakah kita bagian dari manusia yang baik ini? Selama hidup, kita lebih banyak berbuat baik atau buruk? Dengan karunia usia hingga saat ini, sejauh manakah kebermanfaatan kita bagi sesama? Bagaimanakah kualitas ibadah kita? Bagaimanakah kita menghabiskan umur kita? Untuk hal yang sia-sia belaka, atau justru untuk kebermanfaatan bagi sesama?

Kita harus berusaha menjadi salah satu tipikal manusia terbaik versi Rasulullah ﷺ yang sudah saya jelaskan tadi.

✓ Kedua, manusia yang berkualitas, menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, adalah mereka yang paling diharapkan kebaikannya dan orang lain pun merasa aman dari keburukannya. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyatakan:

خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR. At Tirmidzi)

Hadis ini jelas menilai, mereka yang berkualitas adalah yang senantiasa menebarkan kebaikan. Sebaliknya, yang banyak berbuat buruk adalah mereka yang tidak memiliki kualitas. Di lingkungan kita, ada orang yang kehadirannya senantiasa membawa dampak positif. Sebaliknya, ada juga yang ketika namanya disebut, orang lain enggan, bahkan menjauh karena dikenal dengan tabiat buruknya.

Hadirin hadirat yang berbahagia, sudah seharusnya apabila anugerah usia panjang yang diberikan oleh Alloh ﷻ, kita isi dengan kegiatan positif yang bisa menjadikan diri kita berkualitas sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Syukron notulen juga Moderator

Ustadz, ciri manusia berkualitas seperti yang kedua .

Pertanyaannya: Seperti apa ciri-ciri manusia seperti itu baik dari intern maupun extern dirinya?

🌸Jawab
 Sama-sama...

Kebaikan seseorang terdapat di dalam dan di luar sebagaimana yang Rasulullah ﷺ contohkan berbagai keadaan.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ustadz,

Kadang seseorang merasa sudah berbuat baik tapi di mata orang lain dia tidak baik. Ukuran baik kadang tidak sama. Lalu bagaimana mensikapi hal seperti ini? 

Bagaimana dengan orang yang panjang umur tetapi lemah sehingga hidupnya seolah tidak bermanfaat?

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Berbuat baik ukurannya adalah bernilai ibadah. Karena Alloh ﷻ bukan dari manusia, maka bersikap dengan lapang dada dan sabar.

Panjang umur akan bermanfaat hidupnya bila senantiasa selalu di isi dengan ibadah dan amal shalih.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Bestiar ~  Pekanbaru
Ustadz, ada orang yang sangat baik kepada orang lain dan orang banyak suka akan kehadirannya, tapi dia tidak taat kepada Alloh ﷻ, seperti meninggalkan sholat dan lain-lain. Itu kenapa bisa seperti itu ya ustadz. Kenapa tidak seimbang?

🌸Jawab:
Sangat baik berawal dari ibadah dan ketaatan kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. Bila sangat baik tetapi meninggalkan ibadah. Sesungguhnya dihadapan Alloh ﷻ dan Rasul-Nya menjadi manusia yang paling buruk.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu 

Tadz , bolehkah kita minta umur panjang?
Bagaimana contoh baik kita berdoa untuk minta panjang umur dan berkah umur tadz?

Bagaimana kah contoh cara menjadi manusia baik Tadz?

Bisakah kita bersikap atau bertindak agar cara pandang bahwa kita baik atau tidak di mata manusia?

Karena baik dimata manusia pasti berbeda-beda. Dan baik di mata sendiri belum tentu baik di mata orang lain. Bagaimana jika baik di mata sendiri ternyata dzalim di mata orang lain tadz.

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Sangat boleh. Caranya dengan senantiasa berada di jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi dan menegakan Dinul islamnya.

Dengan senantiasa memperbaiki diri dan kokoh dalam menebarkan kebaikan.

Sikap baik hanya tertuju pada syari'at, jadi kembali kepada sumber ajaran Islamnya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Yang terbaik senantiasa teguh pada ajaran Islam.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar