Kamis, 30 Juni 2022

BIRRUL WALIDAIN


OLeH: Ustadz Abdillah Noor Rahmat 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 BIRRUL WALIDAIN

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah dalam kesempatan ini Alloh ﷻ memberikan kesempatan bagi kita untuk sama-sama menuntut ilmu. Alloh ﷻ telah menyampaikan kedudukan ilmu itu sangat tinggi di dalam Islam ini, bahkan ketika Alloh ﷻ menghendaki kebaikan bagi seseorang maka orang itu akan dipahamkan nya terhadap urusan agama. Dan ketika kita mempelajari ilmu agama maka insyaallah limpahan hidayah akan terhampar di depan kita. Tetapi kawan-kawan sekalian perlu kita ingat, hidayah itu bukan hanya ilmu saja. Tetapi kemauan dan kemampuan untuk mengamalkan ilmu itu sendiri, inilah yang disebut dengan irsyadiyah atau hidayah taufikqiyah. Kawan-kawan yang berbahagia, InsyaAlloh dalam kesempatan ini kita akan membahas berkenaan dengan pentingnya berbakti dengan kedua orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua itu merupakan salah satu amal shalih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali di dalam Al Qur'an tentang keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. Yang perlu kita ingat adalah ketika ada satu ayat saja yang menyebutkan atau sesuatu yang dibahas di dalam Al Qur'an itu menunjukkan hal penting dalam agama. Apalagi yang sifatnya yang sampai berulang-ulang, maka ini menunjukkan betapa sangat pentingnya perkara ini. Dan berbakti kepada orang tua ini, Alloh ﷻ sebutkan secara berulang-ulang di dalam Al Qur'an. Berarti menunjukkan betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua ini.

1) Alloh ﷻ menyampaikan di dalam firman-Nya, Alloh ﷻ memerintahkan: "Sembahlah Alloh ﷻ saja dan janganlah kamu memepersekutukan Alloh ﷻ dengan sesuatu apapun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua ibu dan bapak." (QS. An Nisa: 36)

Dalam ayat yang mulia ini Alloh ﷻ menggandengkan dua amal yang sangat utama, yaitu yang pertama adalah Tauhid, sementara kita ketahui inti dari ajaran Islam adalah Tauhid. Maka siapa yang tidak menTauhidkan   Alloh ﷻ maka gugurlah keIslamnya. Sementara perkara yang kedua yang Alloh ﷻ gandengkan dalam ayat ini adalah perintah berbuat baik kepada kedua orang tua. Maka kawan-kawan yang berbahagia jagalah kedua orang tua ibu dan bapak kita ini. Perhatikan baik-baik keadaannya, tanyakan senantiasa kabarnya dan perhatikan saja apa yang menjadi kebutuhannya dan apa saja yang bisa menyebabkan mereka nyaman, tenang dan merasa bahagia. Maka hendaknya seorang anak memperhatikan itu dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya.

2) Kemudian di dalam surah Al Isra' ayat 23, Alloh ﷻ menetapkan kepada kita semua agar kita ini hanya beribadah kepada Alloh ﷻ saja dan jangan mempersekutukan Alloh ﷻ dan hendaknya berbuat baiklah, berbaktilah kalian kepada kedua orang tua. Dan kedudukan berbakti kepada orang tua di dalam Islam ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi, agung lagi mulia. Yang pertama kita ketahui Alloh ﷻ langsung menggandengkan perintah Tauhid dengan perintah berbakti kepada kedua orang tua. Kemudian yang kedua Alloh ﷻ memerintahkan setiap muslim untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya meskipun mereka kafir. Jadi kawan-kawan sekalian, bukan hanya ketika orang tua kita ini muslim kita berbuat bakti tetapi ketika ada seseorang yang mohon maaf awalnya kafir misalnya, kemudian sang anak ini masuk ke dalam Islam, maka dia tetap harus berbakti berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana Alloh ﷻ firmankan dalam Al Qur'an surah Luqman ayat 15. Disini Alloh ﷻ memerintahkan kalau mereka berupaya mengajak berbuat syirik kepada Alloh ﷻ yang jelas-jelas tidak ada pengetahuan tentang hal itu, tidak ada dalilnya tentang itu, dan malah bertentangan dengan firman Alloh ﷻ, maka janganlah kalian mengikutinya, jangan menurutinya. Alloh ﷻ memerintahkan kita, namun perlakukan lah keduanya secara baik di dunia ini. Meskipun berlainan akidah antara anak dengan orang tua, sang anak tetap wajib hukumnya untuk berbakti dan menghormati kedua orang tuanya. Kecuali ketika orang tuanya memerintahkan sesuatu yang melanggar syariat, maka dalam hal ini tidak ada kewajiban untuk melaksanakan perintah mereka. Manakala perintahnya berseberangan dengan syariat. Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Alloh ﷻ. Sesungguhnya ketaatan itu hanya ada dalam perkara yang makruf saja.

3) Berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua ini merupakan salah satu bentuk jihad kepada Alloh ﷻ. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin ask. Meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki meminta ijin berjihad kepada Rasulullah ﷺ. Maka Nabi bertanya, apakah kedua orang tuamu masih hidup? Maka laki-laki itu menjawab, masih ya Rasulullah ﷺ. Maka beliau bersabda, berjihad lah dengan berbuat baik kepada kedua orang tuamu. Dalam hadis ini dapat kita ketahui bahwasannya salah satu bentuk jihad itu adalah berbakti kepada kedua orang tua dan hendaknya seorang anak ini serius untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. 

Bahwasannya akhir-akhir ini sering saya temui, seorang anak membentak kepada orang tuanya, seorang anak yang ketika menginginkan suatu barang atau makanan atau apapun itu yang pas tidak bisa dipenuhi oleh kedua orang tuanya sang anak berani membentaknya, menghardiknya, bahkan sampai menjelek-jelekkan dan juga sampai berani melanggar kehormatan orang tuanya. Maka inilah salah satu bentuk dosa dan Naudzubillah... Ada dua dosa yang akan dibalas oleh Alloh ﷻ langsung di dunia. Maksudnya adzab nya itu sangat cepat, yaitu yang pertama adalah seseorang yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Islam yang sah, kemudian yang kedua adalah seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Maka Naudzubillah jangan sampai kawan-kawan sekalian kita mendapatkan adzab oleh Alloh ﷻ dengan sebab kedurhakaan kita kepada kedua orang tua.

4) Taat kepada orang tua adalah salah satu bentuk penyebab seseorang itu masuk surga. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya sungguh celaka, sungguh celaka, sungguh celaka." Sampai tiga kali disebutkan. Lalu sahabat bertanya, siapa yang celaka ya Rasulullah ﷺ, maka beliau menjawab: orang yang sempat berjumpa dengan kedua orang tuanya, kedua-duanya atau salah satu diantara keduanya, saat umur mereka sudah menua, namun tidak bisa membuatnya masuk surga. Maksud hadis ini adalah ketika orang tua kita sudah lanjut usia, kita mengabaikan hak-hak mereka, kita tidak menjaga orang tua kita, kita meninggalkan mereka, tidak memperhatikan kesejahteraan mereka, tidak memperhatikan makanan mereka, tidak memperhatikan kesehatan mereka dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui kawan-kawan sekalian pada saat kita masih kecil, ketika kita ini sakit, bukan hanya kita yang sakit tetapi orang tua kita jauh lebih sakit. Mereka memikirkan bagaimana caranya anak itu supaya kembali sehat, kembali ceria. Meskipun tidak jarang diantara mereka yang tidak memiliki uang lantas melakukan pinjaman, atau hutang dengan orang lain dan tidak jarang sampai harus rela berurusan dengan riba demi keselamatan sang anak. Kemudian pada saat orang tua ini, saat ibu mengandung kita dalam keadaan yang semakin berat, semakin payah, ketika jalan pun juga merasa tidak nyaman, tidak leluasa kemudian ketika menggunakan kendaraan bermotor kita ketahui polisi tidur dilintasi oleh kendaraannya, maka sang ibunya akan merasakan kontraksi. Kemudian pada saat melahirkan, organ-organ beliau banyak yang rusak, kemudian saat menyusui kita dan lain sebagainya. Mereka sangat mencintai kita disaat kita masih kecil, maka sudah sewajarnya bagi kita memperhatikan mereka disaat mereka sudah berusia udzur. Dan kawan-kawan sekalian, jangan sampai pintu surga kita yang paling tengah ini tertutup rapat-rapat disebabkan dengan abainya kita terhadap mereka.

Demikian dari saya, semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Ustadz, patuh dan taat kepada suami apakah itu bentuk bakti kepada orang tua ustadz? 
Afwan

🔷Jawab:
Benar sekali. 
Dan pada saat wanita sudah menikah. Maka perwalian sudah pindah pada suami, dan kedudukan lebih utama dibanding orang tua. 
Ini adalah bentuk ujian bagi wanita tapi bisa jadi wasilah meraih jannah. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Substansi pesan saya, 

Hormati, muliakan dan berbaktilah pada kedua orang tua. Mereka adalah manusia yang paling tulus mencintai kita, merekalah pahlawan kita, pejuang kebahagiaan kita. Tidak jarang demi mencukupi kebutuhan kita mereka rela memeras keringat, air mata dan rasa malunya.

Mereka sanggup mengorbankan apapun yang mereka miliki demi kita anaknya.

Maka, sudah sewajarnya kita berbakti pada mereka. Disaat kita sudah dewasa, ambillah peran yang dapat membantu meringankan beban mereka. Jangan siksa perasaannya dengan tanpa berkirim kabar, doakan mereka, karena mereka adalah pintu surga kita yang paling dekat dan paling tengah.

Wakaf lah Al Qur'an dan semisalnya atas nama mereka. Semoga Alloh ﷻ mengangkat derajat mereka setinggi-tingginya.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar