Kamis, 30 Juni 2022

KITA DAN ISLAM

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸KITA DAN ISLAM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala karunia-Nya. Sholawat serta salam, semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad ﷺ. 

Sore ini, kita lanjutkan kajian. InsyaAllah tentang ada apa dengan keIslaman kita. 

Tidak perlu ditanya mengapa Kita menjadi muslim atau beragama Islam, sebab sebagian besar Kita terlahir sebagai muslim karena orang tua juga muslim. Dan hakikatnya, sejak lahir orang tua yang muslim sudah mengarahkan anaknya sama dengannya, menjadi muslim atau beragama Islam. 

Tentunya sebuah hidayah yang patut disyukuri karena seolah tidak lagi perlu mencari agama, karena sudah melekat sejak balita hingga dewasa. Kondisi ini sesuai dengan hadist Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan dari Abu Hurairah : 

“Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari Muslim)

Tapi... ternyata tidak cukup sampai disitu saja. Tidak ada jaminan anak yang terlahir dari orang tua yang beragama Islam akan menjadi muslim yang baik. Anak yang sudah baligh (dewasa), maka sesungguhnya wajib baginya tidak hanya sekadar 'ikut' agama orang tuanya, namun harus mencari hakikat beragama, yaitu mengenal Alloh ﷻ. 

Kecintaan pada Islam biasanya akan muncul ketika menjalankannya secara komprehensif. Memaknai secara mendalam tujuan dari setiap ibadah. Terlebih yang paling utama, kecintaan itu akan kuat apabila bisa berinteraksi dengan Al Qur'an secara intensif. 

Saat ini, entah mengapa Islam mulai terasing. Pembelaan pada Islam seolah tidak lagi terlihat, walaupun sebenarnya yang terlihat tidak selalu benar. Karena yakinlah, akan selalu ada orang-orang yang berjuang untuk Islam sampai hari kiamat. 

Kita dan Islam. Entah seberapa cinta kita pada Islam, hanya Alloh ﷻ yang Maha Tahu. Lihat saja pemikiran-pemikiran yang berkembang, yang bersiliweran dimana-mana, seolah Islam tidak lagi dibutuhkan. Pembelaan-pembelaan justru kepada yang golongan yang dulu dihancurkan Alloh ﷻ. Sebut saja misal LGBT, atas dasar hak asasi manusia. Disaat yang sama, ulama banyak yang dicaci maki dan dihujat padahal mereka adalah tonggak ajaran Islam, penerus para Nabi. 

Kita dan Islam. Apakah karena takdir saja, terlahir sebagai muslim, lalu kecintaan pada Islam dan pembelaan padanya tidak maksimal? Bagaimana dengan orang-orang yang menjadi muslim setelah pencariannya, lalu dia bersyahadat. Nampaknya mereka lebih terlihat sebagai muslim sejati, bisa istiqomah dan berjuang untuk Islam. 

Kita dan Islam. Islam awalnya asing dan akan terasing, sementara Kita? Bisa jadi Kita tetap dalam Islam dan ikut terasing, atau memilih jalur yang lain. Terseret arus zaman, dan tidak lagi mengenal Islam. Na'udzubillah. 

Cukuplah ayat ini sebagai pengingat agar Kita tetap cinta dan istiqomah dalam Islam. 

{ فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ ٱلۡقَيِّمِ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٞ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِۖ يَوۡمَئِذٖ يَصَّدَّعُونَ }

"Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Alloh ﷻ suatu hari (kiamat) yang tidak dapat ditolak, pada hari itu mereka terpisah-pisah." (QS. Ar-Rum: 43) 

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Hidayah itu harus dijemput, jangan dibiarkan begitu saja.
Dan semakin miris dengan sebagian moral umat Islam.

Bagaimana supaya Istiqomah dalam menjemput hidayah dan tidak bertentangan dengan moral Islam?

🌸Jawab:
Istiqomah itu biasanya dipengaruhi bi'ah atau lingkungan. Jika ingin istiqomah carilah lingkungan yang memang semngat keislamannya. Juga bisa ditopang dengan ilmu. Seseorang yang paham akan hakikat ibadah, InsyaAllah lebih dapat istiqomah. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Apni ~ Garut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

'Bagaimna ketika orang tua menyarankan kita untuk tidak terlalu memperdalam misalnya' belajar fiqih, hukum-hukum lainnya dalam agama? Dan hanya boleh sekedar tahu mana yang boleh atau tidak dalam hukum agama. 

Wa'alaikium salam warahmatullahi wabarakatuh.

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh 

Dalam Islam ilmu fiqih sangat penting. Ya baiknya dikomunikasikan saja, diberi gambaran pada orang tua, bahwa tidak boleh membatasi diri dalam belajar ilmu-ilmu agama.  Ilmu agama itu, ibarat penerang di kegelapan. Buat apalah jadinya, misal kita jadi doktor, tapi tidak tau hukum bersuci, tata cara wudhu, atau sholat mayyit. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sehat-sehat selalu kita semua. Amiin

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar