Kamis, 30 Juni 2022

ISTIQOMAH DI AKHIR ZAMAN


OLeH: Ustadz H. Tri Satya Hadi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 ISTIQAMAH DI AKHIR ZAMAN

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Ummayah asy-Syabani, ia berkata: “Aku pernah mendatangi Abu Tsa’labah al-Khusyani dan bertanya kepadanya: Bagaimanakah mengamalkan ayat ini? Ia lalu balik bertanya: Ayat yang mana? Aku berkata: Firman Alloh ﷻ, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Alloh ﷻ kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surah al-Maidah: 105). Ia menjawab: Demi Allah, sesungguhnya aku telah menanyakan hal itu kepada orang yang benar-benar mengerti. Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rasulullah ﷺ, maka Nabi menjawab: “Bahkan hendaklah kalian saling menyuruh berbuat makruf dan saling mencegah kemungkaran, sehingga jika engkau melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dunia yang diutamakan, dan kekaguman setiap orang kepada pendapatnya. Hendaklah engkau menjaga dirimu sendiri dan tinggalkanlah orang-orang awam, karena di belakang kalian masih ada hari-hari yang panjang. Orang yang sabar di dalam hari-hari itu tidak ubahnya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. at-Tirmidzi).

Hari-hari yang panjang itu adalah zaman penuh fitnah (kekacauan) dan orang yang sabar di dalam hari-hari itu adalah orang yang memiliki karomah (keutamaan) yang besar yaitu Istiqamah.

Dari berbagai nash Qur'an dan hadits fitnah akhir zaman itu yang sesuai di era sekarang adalah mewabahnya tha’un (penyakit menular), berlimpahnya harta, hingga tidak ada yang mengeluarkan dan menerima sedekah, muncul nabi-nabi palsu, hilangnya amanat pada suatu kaum, diangkatnya ilmu dan fenomena kebodohan, banyaknya kelompok-kelompok- pendukung kezhaliman, makin maraknya perzinahan, dan LGBT, praktek riba, dan masih banyak lagi.

Masa-masa yang penuh dengan fitnah dan kelalaian adalah masa-masa yang membutuhkan kesiap-siagaan pada diri setiap muslim. Keteguhan pendirian di jalan Alloh ﷻ dan Rasul-Nya dalam menghadapi fitnah itulah Istiqamah. Dan ketika kita mampu beribadah dengan Istiqamah itulah laksana hijrah untuk Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda, “Beribadah di kala fitnah berkecamuk laksana berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)

Tiada balasan yang paling indah bagi orang yang berhijrah adalah Surga Firdaus, yaitu surga yang paling tinggi dan mulia. Seperti yang dijelaskan dari Anas bin Malik Radiallahuanhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling utama.” (HR. Turmudzi dan Al-Albani).

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Alloh ﷻ” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Alloh ﷻ kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat: 30-32)

Menjadi orang yang teguh di atas kebenaran di saat manusia tenggelam dalam kesesatan jelas merupakan sebuah keutamaan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ, “Islam datang dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)

Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang asing itu? Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa mereka itu adalah, “Orang-orang yang berbuat baik tatkala orang-orang lain berbuat kerusakan.” (HR. Thabrani, disahihkan sanadnya oleh Syaikh al-Albani)

Bagaimana kita bisa Istiqamah dalam kebaikan dan ketaatan di akhir zaman ini?

🔸1. Rajin Ibadah Janganlah Sesaat

Ibadah tidak semestinya dilakukan hanya sesaat di suatu waktu atau musiman. Perilaku seperti ini bukanlah perilaku yang baik. Pasalnya, Alloh ﷻ senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita
setiap waktu. Maka, tidak pantas rasanya bila kita hanya mengenal-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya pada waktu tertentu saja.

Atas dasar inilah, para ulama mengatakan, 
"Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya rajin beribadah di bulan Ramadhan. Sesungguhnya orang yang salih adalah orang yang rajin beribadah dan shalat malam sepanjang tahun."
Ini menegaskan kepada kita bahwa melakukan ketaatan kepada Alloh ﷻ tidak terbatas oleh waktu. Bahkan, selama nyawa kita masih dikandung badan, kita wajib taat kepada Alloh ﷻ.

🔸2. Beramal Secara Kontinyu (Rutin) Walau Sedikit

Di antara kelebihan suatu amalan atas amalan lainnya adalah amalan yang rutin dilakukan. Ya amalan yang rutin walau sedikit akan mengungguli amalan yang tidak rutin walaupun banyak. Amalan inilah yang lebih dicintai olah Alloh ﷻ. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ yang artinya: "Amalan yang paling dicintai oleh Alloh ﷻ adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit." (HR. Muslim)

Sebagian orang ada yang sengaja menyedikitkan amalannya dengan menjadikan hadis ini sebagai dasar. Ini kesalahan yang fatal, Karena dalam hadis ini, Rasulullah ﷺ sama sekali tidak melarang kita untuk memperbanyak amalan. Beliau hanya mengingatkan kepada kita bahwa amalan yang rutin dilakukan, meskipun sedikit, itu lebih baik daripada amalan yang jumlahnya banyak tetapi tidak dilakukan secara rutin.

Dari sini dapat kita pahami bahwa ketika seseorang mampu melakukan amalan yang jumlahnya banyak dan dilakukan secara rutin, maka itu lebih baik daripada amalan yang sedikit dan dilakukan secara rutin. Hadis ini membuktikan betapa pentingnya melakukan amalan secara rutin atau istiqamah. 

Saking pentingnya, maka Nabi pernah berpesan kepada Abdullah bin 'Amr bin al-Âsh, "Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti Fulan, dulu ia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi." (HR. Bukhari).

Hasan al-Bashri, seorang ulama yang diberi julukan singa podium pernah mengatakan, "Jika setan melihatmu kontinyu dalam melakukan amalan ketaatan, maka ia pun akan menjauhimu. Namun, setan melihatmu beramal, kemudian engkau meninggalkannya setelah itu, bahkan engkau melakukannya sesekali saja, maka setan pun akan semakin tamak untuk menggodamu."

Orang yang melakukan amalan dengan Istiqamah akan mendapatkan banyak keutamaan, di antaranya:

✓ 1. Dimasukkan ke dalam surga Firdaus

Dalam hal ini, Alloh ﷻ menjelaskan dalam Al-Qur'an (QS. Fushshilat: 30) yang artinya seperti di atas tadi.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa siapa saja yang memiliki sifat istiqamah, maka Alloh ﷻ akan memberinya kabar gembira saat ia sedang mengalami sakaratul maut, di mana seseorang mengalami rasa sakit yang luar biasa. Dalam kondisi seperti itu, Alloh ﷻ mengirimkan para malaikat kepadanya untuk menghiburnya seraya mengatakan, "Janganlah kamu takut terhadap apa yang akan kamu alami setelah kematianmu, karena keridhaan dan rahmat Alloh ﷻ akan terlimpah untukmu. Janganlah pula kamu bersedih terhadap apa yang telah engkau tinggalkan di dunia dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Alloh ﷻ kepadamu."

✓ 2. Mendapat pahala meskipun tidak melakukannya karena uzur

lbnu Rajab al-Hambali mengatakan, 
"Sesungguhnya seorang hamba hanya diberi balasan sesuai amalan yang ia lakukan. Barangsiapa meninggalkan suatu amalan bukan karena uzur syar'i, seperti sakit atau safar, maka ia tidak akan mendapatkan balasan pahala bila ia meninggalkan amalan tersebut. Namun bila seseorang meninggalkan amalan yang rutin ia lakukan karena alasan sakit, bepergian (safar), atau uzur syar'i lainnya, maka ia akan tetap memperoleh pahala dari Alloh ﷻ.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar, maka ia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika muqim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat." (HR. Bukhari)

✓ 3.Tidak akan terkena virus futur (jenuh dalam beramal)

Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa malas dan jenuh. Sebaliknya, jika seseorang beramal sedikit namun kontinyu (terus-menerus), maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu ada.

Al-Hasan al-Bashri mengatakan, "Sesungguhnya bangunan surga dibangun oleh para malaikat disebabkan amalan dzikir yang terus menerus dilakukan. Apabila seorang hamba merasa bosan untuk berdzikir, maka malaikat pun akan berhenti dari pekerjaannya. Lantas malaikat berkata, "Apa yang terjadi kepadamu, wahai Fulan?" Sebab malaikat bisa menghentikan pekerjaan mereka karena orang yang berdzikir tadi mengalami futur (kemalasan) dalam beramal."

Berbahagialah orang-orang yang dapat menjaga keimanan dan keistiqamahan dalam beramal. Pasalnya, iman dan istiqamah akan membuahkan keselamatan dari segala macam keburukan dan meraih segala hal yang dicintai. 

Orang yang istiqamah juga akan dianugerahi kekokohan dan kemenangan, serta kesuksesan dalam memerangi hawa nafsu.
Beruntunglah mereka yang mampu beristiqamah dalam melakukan ketaatan kepada Alloh ﷻ, khususnya di zaman yang penuh fitnah sekarang, ketika cobaan, ujian, dan godaan selalu mewarnai kehidupan kita.

Maka Istiqamahlah

Wallahu a’lam bishawab

✓ Sumber buku: Syarah hadits Arbain-an Nawawiyah, disusun oleh M Suhadi, Lc.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
1. Soal LGBT, ada salah satu kedai kopi yang pemiliknya membuat pengakuan bahwa dia mendukung LGBT. 

Apakah bila kita beli kopi disitu, kita juga ikut mendukung secara tidak langsung?

2. Bagaimana cara kita menjaga keluarga kita, supaya tetap istiqamah menjalankan ibadah yang benar, di antara gempuran pengaruh yang kurang baik?

🔷 Jawab:
1. Benar, salah satu bentuk dukungan tidak langsung walaupun kita tidak setuju atas pemikirannya. Masih banyak kedai kopi yang lebih aman dan berkah.

2. Singkatnya agar kita bisa rajin ibadah yang tidak sesaat dengan kontinyu. Itu perlu didukung lingkungan yang kondusif, pergaulan yang baik dengan berkumpul (berteman dekat) dengan orang-orang shalih, belajar terus tentang agama dengan ustadz(ah) yang faqih, selalu recharge iman, serta doa di ⅓malam.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal bathil." (Ibnu Qoyyim Al zauziyah)

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar