Minggu, 29 Desember 2019

TREN HIJRAH DAN ISTIQOMAH ZAMAN MILENIAL



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💘M a T e R i💘

Sahabat-sahabatku, jamaah RAK yang dicintai Alloh ﷻ…

Saat ini sedang marak fenomena remaja hijrah di Indonesia, satu hal yang patut kita syukuri,  apa sebab meningkatnya ketakwaan secara drastis dari para remaja Indonesia? Satu jawaban yang pasti adalah “hidayah datang tidak mengenal tempat dan waktu”.

Banyak para remaja menggunakan istilah hijrah untuk menunjukan kepada publik bahwa mereka sudah berubah, dari yang dulunya buruk menjadi lebih baik. Penghapusan gambar-gambar pribadi di sosial media yang pada saat itu belum menurut aurat dan menggantinya dengan beberapa karikatur kartun wanita muslimah, membagikan beberapa video dakwah online dari ustadz yang terkenal di jagat maya seperti Hanan Attaki, membagikan quotes dan potongan arti ayat yang terkesan islami, berpakaian syar’i seperti kerudung longgar serta celana cingkrang, mengubah beberapa istilah bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan mencoba menafsirkan segala hal dengan kacamata agama. Hal tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa para remaja Indonesia saat ini tengah menjalani proses yang bernama ‘HIJRAH’.

Dan fenomena trend hijrah justru terjadi dikalangan masyarakat menengah atas perkotaan yang sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi. Puluhan komunitas hijrah mulai bermunculan dan disambut antusiasme para pemuda pemudi milenial. Mulai dari komunitas yang berlevel nasional hingga yang berlevel lokal.

Bahkan, ada juga komunitas hijrah yang dibentuk oleh para artis dan selebritis. Komunitas tersebut beranggotakan banyak artis tenar yang telah berhijrah. Selain banyaknya komunitas, fenomena hijrah kaum milenial ini juga didukung oleh banyaknya event-event hijrah yang diselenggarakan.
Jika dikembalikan pada maknanya, hijrah adalah suatu proses perpindahan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana peristiwa hijrahnya Rasulullah ﷺ dan para sahabat dari Mekkah yang masih jahiliyah menuju Madinah yang telah menerapkan Islam.

Melalui peristiwa hijrah inilah, umat Islam akhirnya mampu menjalankan ajaran agamanya dengan sempurna, tanpa terganggu oleh tradisi jahiliyah. Berkaca pada peristiwa hijrah Rasulullah ﷺ tersebut, fenomena hijrah di masa sekarang juga diartikan sebagai perubahan seseorang menuju kondisi yang lebih baik.

Misalnya, seseorang yang awalnya tidak menutup aurat, kemudian menyadari bahwa di dalam Islam terdapat perintah untuk menutup aurat, lalu ia pun memutuskan untuk menutup auratnya dengan hijab. Atau seorang anak band yang awalnya bertato, kemudian memutuskan untuk menghapus tatonya karena ingin taat kepada Alloh ﷻ.
Apakah hal-hal positif seperti ini patut dicurigai?
Terlepas dari pro-kontra yang muncul, fenomena gelombang hijrah kaum milenial ini sejatinya menunjukkan potensi besar kebangkitan Islam dari generasi milenial di Indonesia untuk masa depan umat. Maka, sudah seharusnya kita ikut mendukung perubahan positif dari kaum milenial ini.

Apalagi fenomena hijrah ini mampu menjadikan kaum milenial bangga dengan identitas keislamannya. Kita tentu akan merasa senang dan bangga ketika melihat semakin banyak generasi milenial yang gemar memakmurkan masjid, memadati majelis ilmu, sibuk menambah hafalan Al-Qur’an, kuat menjalin ukhuwah walaupun berbeda harakah atau mazhab, serta tekun mendalami ilmu agama di tengah minimnya pelajaran agama yang mereka dapatkan di sekolah atau kampusnya.

Namun, kita tidak ingin fenomena hijrah kaum milenial ini hanya sekedar menjadi tren semata. Yang akan hilang seiring berkembangnya jaman, dan berganti dengan tren yang lebih modern. Kita ingin agar kaum milenial tetap istiqomah dalam hijrahnya, sekalipun arus hijrah tidak sederas hari ini.

Maka, perlu ada upaya untuk mengawal proses hijrah kaum milenial ini menuju perubahan dan hijrah hakiki sebagaimana hijrahnya Rasulullah ﷺ.  “Hijrah itu berpindah dari satu tempat ke tempat lain."
Rasulullah ﷺ pindah dari Mekah ke Madinah. Kemudian istilah ini berkembang, ada beberapa ulama yang mengatakan, hijrah ini juga berarti berpindahnya dari kebatilan ke kebaikan. Di sini muncul istilah baru, contohnya pemuda hijrah, misalnya pemuda nakal lalu jadi baik.

‘Hijrah’ ala generasi milenial tak mengharuskan untuk meninggalkan suatu tempat. Alih-alih pindah, yang harus di lakukan adalah mengubah sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntunan Islam.
Generasi milineal yang berhijrah identik dengan perubahan yang signifikan terhadap cara berpakaian, yang dulunya memakai jeans dan pakaian ketat, kini berubah menjadi lebih syar’i, dengan kerudung panjang dan lebar menutupi dada dan baju yang longgar, bahkan bercadar. Laki-laki cenderung memanjangkan jenggot dan memendekkan celananya di atas mata kaki.

🌸🌷🌸
Sholehah…
Kalau ditilik sebenarnya ada beragam motivasi berhijrah anak-anak muda sekarang.

Umumnya dikarenakan kegagalan dalam percintaan, diputusi atau diselingkuhi oleh sang pacar sehingga merasa terluka dan mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ, agar segera digantikan dengan jodoh baru yang lebih baik.

Ada  yang memandang hijrah sebagai tren, sehingga untuk memperkukuh eksistensinya sebagai generasi kekinian yang islami, mereka juga ikut berhijrah. Namun, ada juga yang memang sungguh-sungguh dari awal ingin memperbaiki diri dikarenakan kesadaran dari dalam diri, bukan dipengaruhi oleh kegagalan percintaan di masa lalu atau ikut tren belaka.

Ketika memutuskan berhijrah, mereka perlahan menarik diri dari pergaulan dan gaya hidup yang tidak bernapaskan Islam.

Hal ini dikarenakan esensi hijrah yang memang erat kaitannya dengan nilai-nilai religius. Selain cara berpakaian, mereka pun menghindari penggunaan bahasa Inggris dalam interaksi di media sosial. Istilah seperti Good luck, Get well soon, Thank you dan sebagainya dicarikan padanannya ke dalam bahasa Arab karena identitasnya sebagai “bahasa umat Islam”.

Idola mereka pun berpindah haluan kepada para hafiz dan tokoh-tokoh Islam.
Dibutuhkan keteladanan, keikhlasan, dan kepemimpinan politik Islam yang kuat untuk mengawal gelombang hijrah ini.

Seluruh komponen masyarakat harus bersatu, merapatkan barisan demi membina generasi milenial ini menjadi generasi emas khairu ummah.

Generasi yang akan menjalankan Islam secara totalitas (kaffah). Generasi yang akan membangun peradaban negara yang gemilang di masa mendatang.
Menelisik fenomena hijrah yang tengah begitu ramai dilakoni para generasi muda. Apakah sebetulnya memang yang namanya hijrah itu mudah untuk dilakukan?

“Hijrah itu gampang-gampang susah. Gampang kalau bersamaan dengan hidayah. Ada keinginan untuk hijrah, bukan sekedar keinginan tapi juga hidayah dari Alloh ﷻ.

Di sisi lain harus berusaha bisa hijrah, Karena hidayah itu harus dicari dan diusahakan, bukan ditunggu begitu saja".

Berikut ada beberapa  tips bagi para anak muda yang ingin berhijrah dan istiqomah di jalan Alloh ﷻ :

√Tips pertama adalah harus berlatih diri, diawali karena mengikuti orang lain atau idola itu boleh. Namun hakikatnya tetap harus berlatih diri, agar hijrah yang dilakukan itu semata-mata ikhlas hanya untuk Alloh ﷻ. Bukan sekedar gengsi atau ikut-ikutan tren, tapi benar-benar karena ingin kembali pada Alloh ﷻ.

√ Kedua ialah menimba ilmu dari guru yang jelas kredibelitasnya. Selain belajar otodidak, belajar langsung dari guru juga sangat diperlukan, namun pilih guru yang kredibelnya jelas. Bisa juga dengan rajin mendatangi ceramah atau kajian, dengan catatan bukan kajian atau ceramah yang keliru. Kajian yang baik adalah ceramah yang tidak pernah mencaci maki, dan tidak memfitnah. Kajian Ahlusunnah Waljama'ah

√ Tips berikutnya ialah dengan tidak hanya mencari seorang guru. alangkah baiknya untuk mencari guru dan referensi sebanyak-banyaknya, agar tidak merasa benar seorang diri. Agar kebenarannya tidak hanya satu, semakin banyak guru semakin banyak kebenaran yang didapat. Makin banyak pilihan, nanti bisa memilih mana yang paling benar. Kalau cuma satu? Jadinya seolah-olah yang lain itu salah, hanya fanatisme buta. Belajar yang banyak, semakin banyak belajar agama maka orang itu makin terbuka, semakin toleran, semakin menghormati perbedaan. Paham kalau perbedaan itu biasa, cari banyak leteratur dan referensi sebanyak mungkin.

Dan yang paling penting dalan hal ini adalah Niat dan azzam yang kuat untuk merubah diri dan bertahan didalam kebaikkan, karena jika tidak ada niat dan azzam yang kuat kita hanya akan menjadi pribadi yang rapuh.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum ustadzah, 

Beberapa tahun yang lalu ada seorang artis, maaf saya sebut namanya,  Caes*** yang hijrah, dan dakwah kemana-mana,  ke seluruh Indonesia.
Namun sayang, dalam tempo yang tidak lama beliau kembali ke dunia artis yang dulu ditekuninya.

Bagaimana kalau hal seperti ini dicontoh oleh generasi milenial ustadzah? 
Apakah ini sebuah contoh bahwa istiqomah itu memang tidak mudah? 

Syukron atas jawabannya.

💎Jawab:
Wa'alaikumussalam mba Setya,

Kita bisa ambil contoh beratnya istiqomah dari orang-orang yang berbalik ke dunianya semula. 

Dan juga kita bisa belajar bahwa hidayah itu hak milik Alloh ﷻ,  jika Alloh ﷻ akan mencabutnya maka tidak ada yang mampu menahannya. Maka jagalah amanah tersebut dengan terus berdoa dan memohon kepada Alloh ﷻ. 

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Astri ~ Wonogiri
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ustadzah.

Dalam proses Hijrah itu, kadang kala semangat menurun.
Adakah cara agar tetap bersemangat dalam Hijrah tersebut?
Misalnya dalam sholat, sebelum haid biasanya sangat mudah dan bisa sholat diawal waktu.
Nah setelah haid, kadang terlena pada saat haid.
Terima kasih sebelumnya.

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Hal ini sering dibahas didalam tema futur.
Yang wajib kita lakukan adalah memaksakan diri untuk terus beribadah.  Karena jika tak memaksakan diri maka futur itu akan terus menguasai kita.

Berikutnya memperbanyak istighfar,  karena ibadah bisa terhalang karena dosa-dosa kita
Hadiri majelis-majelis ilmu karena didalam majelis itu ada keberkahan yang membuat kita kembali bersemangat.

Sering-sering temui sahabat-sahabat sholehah kita.
Sering-sering lakukan muhasabah.
Masih banyak yang lain, tapi garis besarnya seperti itu.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah,

Kan sekarang sudah banyak sekali yah generasi-generasi muda yang mulai berhijrah tapi banyak juga yang menghujat dan mengolok-ngolok islam.  Itupun kaum muslimnya sendiri sama yang seperti itu.

Kenapa orang muslim sendiri malah mengolok-ngolok atau mengejek agamanya sendiri? Apa diri mereka itu tidak mempunyai iman ustadzah apa hati mereka benar-benar sudah tertutup dan tidak mempunyai pikiran,  kenapa orang seperti itu Alloh ﷻ kasih kesempatan hidup dan menikmati hidupnya dengan tenang. Kenapa Alloh ﷻ tidak memberikan balasanya secara langsung terhadap orang seperti itu?
Mohon penjelasanya ustadzah.

Terimakasih.

💎Jawab:
Kenapa yang sering menghujat dan mengolok-olok, ternyata juga banyak yang dari Islam sendiri? 
Karena mereka tidak memahami apa itu Islam,  ada yang tahu tapi tidak paham, ilmunya tidak Alloh ﷻ beri keberkahan hingga ilmunya hanya sampai lidah saja. 

Lantas kenapa Allah memberi mereka kehidupan padahal mereka sudah mengolok-olok agama?  Bahkan hidup mereka terlihat lebih senang. 

Didalam Islam kita mengenal sebuah istilah yaitu istidraj, Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Alloh ﷻ.

Nikmat tersebut semakin membuat jauh dari Alloh ﷻ, maka  jadilah Istidraj yang akan semakin mendekatkan mereka dengan azab-Nya.

Jangan terkejut jika ada yang mengolok-olok agama Alloh ﷻ tapi hidupnya makmur, itulah cara Alloh ﷻ untuk membuatnya semakin dekat ke neraka paling bawah. 

Na'udzubillah

Wallahu a'lam

🌸Ustadzah, kan jika berhijrah itu dari meninggalkan yang buruk beralih ke yang baik kan. 

Tapi saya sepertinya belum bisa meninggalkan keburukan saya ini. Saya masih suka baca-baca novel romance, masih suka dengan Korea tapi tidak fanatik yah cuma sekedar suka saja.

Astagfirullah belum bisa istiqomah...
Pokoknya saya masih suka mengagumi cowok-cowok ganteng itu kenapa yah!
Apa karena diri saya sendiri yang tidak mau berubah, apa karena iman saya yang terlalu lemah dengan hal-hal begitu?

💎Hijrah adalah berpindah, kapan perpindahan itu terjadi?
Bisa jadi setelah 25 tahun, 30 tahun, atau lebih.

Naah... apakah sifat kebiasaan yang telah tertanam sekian lama akan bisa hilang begitu saja? Tentu tidak, akan butuh waktu untuk benar-benar hilang.

Hijrah adalah perubahan parsial dari kebiasaan buruk itu sendiri. Karena parsial, ada residu sifat buruk yang masih tertinggal, terutama pada fase awal berhijrah. Beberapa kebiasaan buruk tentu tidak langsung berubah cepat.

Hijrah dan perubahan sifat buruk mungkin perlu waktu lama selama kebiasaan itu terbentuk.
Untuk mengubah kebiasaan buruk yang menjadi residu hijrah, diperlukan waktu lama atau kejadian luar biasa yang membuat mau tidak mau seseorang meninggalkan kebiasaan buruknya.

Dan disini juga dibutuhkan keinginan untuk berubah dan berhenti serta jauh dari hal-hal buruk dimasa lalu.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadzah,

Bagaimana caranya berhijrah untuk bisa melupakan luka dihati dimasa lalu untuk menuju move on. Ketika senang tidak terlalu senang ketika sedih tidak terlalu sedih. Syukur malah bisa menjadi netral adanya.

Agar selalu ingat tujuan perjalanan kita ke surganya Alloh ﷻ hinga sakit kecewa dan sedih sudah tidak ngefek lagi karena senantiasa ingat hendak kemana kita... Kesurganya Alloh ﷻ dengan gambaran surga berbagai keindahannya...

Mohon solusinya.

💎Jawab:
Wa'alaikumussalam,

Cara untuk MOve On adalah ikhlas dan memaafkan. Karena untuk menghapus sesuatu yang telah terjadi itu sangat tidak mungkin, yang bisa kita lakukan adalah memaafkan dan mengikhlaskan.

Jika kita tidak mampu memaafkan dan mengikhlaskan maka sangat sulit untuk Move On.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Han ~ Gresik
Bu, kasih Tips dan Nasihat yaa...
Bagaimana biar Hijrahnya itu tidak hanya sekedar di ucap dan biar bisa juga Istiqomah terus-menerus tanpa kembali lagi atau terpengaruh ke yang Negatif egeennn!!!

💎Jawab:
Caranya adalah yang pertama berdoa kepada Alloh ﷻ sang pemilik hidayah, karena tanpa hidayah dari Alloh ﷻ kita tidak bisa berbuat apapun.

Sering-sering hadiri majlis ilmu. Berteman dengan  orang-orang sholehah, jangan yang sholeh ya, kalau mencaari yang sholeh cukup 1 saja yaitu Imam, tidak direkomendasikan berteman dengan beda jenis.

Bertahan didalam keta'atan meski ujiannya berat sekali.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Sahabat-sahabaku yang kucintai karena Alloh ﷻ...

Hijrah memang tidak semudah yang diucapkan ini adalah sebuah janji seorang hamba yang berdosa kepada sang pencipta.

Hijrah ini tentang niat-niat seorang Pendosa yang menginginkan ampunan dan rahmat-Nya dan berharap Alloh ﷻ menerima taubatnya karena kita sadar bahwa kita tidak akan selamanya hidup di dunia yang fana, akan ada satu tempat indah yang menunggu seorang bidadari masuk ke dalamnya.

Hijrah itu tentang konsisten-konsisten tentang apa yang telah diikrarkan kepada sang pencipta, konsisten untuk membunuh dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa jahiliyah agar tidak terulang kembali.

Hijrah adalah tentang bertahan, bertahan untuk selalu sabar dan ikhlas.
Di Saat Dunia mulai menjauhi, saat teman mulai mengkhianati, saat keluarga tak sepenuhnya mendukung, saat menjadi terasingkan di masyarakat dan di saat rasa lelah mulai menghampiri.

Hijrah adalah tentang Istiqomah.

Istiqomah dengan keputusan besar yang telah kita ambil.
Istiqomah agar rasa lelah ini berubah menjadi lillah.

Istiqomah agar rasa sakit ini berubah menjadi sebuah semangat,  Istiqomah agar iman tidak naik turun. 
Istiqomah agar rasa sabar ini akan berubah menjadi indah. 

Istiqomah agar hati terus bertahan berada di jalan yang diridhoi Alloh ﷻ.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar