Minggu, 29 Desember 2019

ISPA PADA ANAK



OLeH: dr. Barry Army Bakry, Sp.A

           💎M a T e R i💎

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh

Alhamdulillah kita kembali berdiskusi masalah kesehatan.
Kali ini kita akan membahas ISPA pada anak ya...

🌸ISPA PADA ANAK


Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) atau common cold  merupakan salah satu penyakit pada bayi yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, dari data yang diperoleh di Pulo Gadung Jakarta, dari 40,7% balita yang menderita keluhan saluran pernafasan hampir seluruhnya (97,6%) menderita ISPA tanpa komplikasi.

◼FAKTOR PENYEBAB ISPA

Penyebab ISPA adalah infeksi virus yang menyebabkan radang pada jaringan di hidung dan tenggorokan.

Rhinovirus merupakan etiologi terbanyak dari sekitar 200 jenis virus yang dapat menyebabkan ISPA. Si Kecil dapat menderita ISPA sebanyak 6-8 kali dalam setahun dan meningkat jika ia dititipkan di tempat penitipan anak atau sekolah. Angka kejadian ISPA ini akan berkurang seiring pertambahan usia.

Penyebaran virus penyebab ISPA ini adalah melalui partikel-partikel di cairan saluran pernafasan akibat bersin atau batuk dari orang yang sedang menderita ISPA dan kontak langsung pada hidung dari tangan yang bersentuhan dengan partikel pernafasan tersebut.

Gejala ISPA timbul 1 hingga 3 hari sesudah kontak dengan virus. Tenggorokan gatal dan tidak nyaman merupakan gejala pertama yang dapat ditemukan pada anak, kemudian diikuti dengan hidung mampet dan keluarnya cairan ingus bening yang encer.

Gejala tenggorokan akan menghilang dalam 1-2 hari, kemudian gejala akan diikuti oleh keluhan di hidung disertai batuk, baik berdahak maupun kering. Pada Balita, gejala pada hidung ini akan sangat dominan, sehingga menganggu tidur. Gejala demam juga sering dijumpai pada si Kecil dengan gangguan ISPA.

Keluhan ISPA umumnya berlangsung selama 7-10 hari, namun gejala batuk dan keluar cairan ingus dapat bertahan hingga 2 minggu. Perubahan warna cairan ingus menjadi pekat dan berwarna kekuningan atau kehijauan biasa terjadi dan bukan merupakan tanda infeksi bakteri.

◼HATI-HATI FAKTOR RISIKO

Apakah Anda menyadari bahwa Anda lebih sering melihat Anak Anda atau orang terdekat Anda mengalami batuk pilek saat perubahan musim?

Ya! Perubahan musim merupakan salah satu faktor risiko ISPA. Faktor lainnya yang turut berperan dalam penyakit ini adalah usia (anak-anak di bawah usia 2 tahun), status gizi kurang, dan sanitasi lingkungan yang buruk. 

◼PENANGANAN SECARA UMUM

Berikut adalah beberapa cara penanganan ISPA secara umum:
1) Istirahat yang cukup.

2) Jaga asupan cairan untuk membantu bersihkan jalan napas.

3) Bila demam, beri obat penurun panas.

4) Stop penularan dengan cara: Menutup mulut atau hidung jika batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun setelahnya, dan gunakan masker.

5) Tunda antibiotik sebelum diberikan intruksi oleh Hati-hati, penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya membuat bakteri kebal!

◼CEPAT BAWA KE DOKTER JIKA:

1) Sesak napas.

2) Terdengar napas berbunyi ngik-ngik (wheezing) atau merintih (grunting).

3) Dada tampak tertarik ke dalam bila anak bernapas (retraksi).

4) Bibir atau ujung tangan atau jari tampak biru.

5) Kesulitan menelan.

6) Anak tampak sangat lemah bahkan tidak sadar.

Dalam mengobati ISPA, sebaiknya Ibu berhati-hati memberikan obat-obatan pada si Kecil. Sering dijumpai kejadian efek samping penggunaan obat batuk yang dijual bebas.

Obat-obatan untuk mengatasi gejala ISPA pada orang dewasa dapat menimbulkan masalah bagi si Kecil.

Penggunaan balsam atau vapor rub di dada dan leher dapat meningkatkan kualitas tidur si Kecil dengan gejala ISPA. 

◼PENCEGAHAN

Pencegahan ISPA merupakan hal yang penting untuk Ibu ketahui. Kegiatan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah memegang benda yang berisiko terpapar virus, serta tidak mengusap hidung dengan tangan merupakan salah satu cara mencegah penularan ISPA melalui kontak langsung.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum dokter, 

Kalau bayi terkena ISPA itu bisa jadi tidak sih malah menjadi penyakit ASMA pada bayi atau anak apa memang penyakit ASMA itu keturunan dok?

Terus kalau pemberian antibiotik itukan memang tidak boleh yah dan tidak baik juga malah dapat memicu bakteri. Terus kalau misalkan ada pasien yang ngotot minta dikasih antibiotik karena sudah biasa itu bagaimana dok bisa membahayakan pada si anak tidak berakibat fatal tidak sih dok kalau yang terbiasa mengkonsumsi antibiotik?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

ISPA dan asma adalah dua penyakit berbeda, yang satu karena infeksi, asma karena sensitif atau alergi. Sehingga asma tidak menular, dan ISPA tidak menjadi asma.

Pemberian antibiotik yang tidak sesuai aturan memang berbahaya, tapi berbahayanya bukan karena berbahaya untuk badan pasien, tapi karena menyebabkan kuman jadi kebal dan tidak mempan lagi bila kena obat antibiotik itu.

🔷Hemmm iya dok, tapi dok berarti kalau orang yang sudah terbiasa mengkonsumsi antibiotik secara terus menerus kalau sudah tidak mempan dengan antibiotik ini atau dengan dosis rendah otomatis dia naikan dosisnya dong. 

Dia minum dosis yang tinggi dan bakal terus seperti itu, nah kalau terjadi kasus seperti ini tindakan apa yang mesti dilakukan supaya si pasien ini berhenti atau supaya tidak tergantungan sama antibiotik?

🌷Ya tidak seperti itu.
Tindakannya sangat tergantung case by case tidak bisa disama ratakan.

0⃣2⃣ Elok ~ Malang
Assalamu'alaikum dok,

Gejala pada hidung ini apakah bisa menyebabkan telinga anak ikut bermasalah? Apakah bisa mengobati anak hanya dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Saya kira ini dua hal yang berbeda.
Tergantung penyakitnya, kalau ringan, mungkin bisa dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya.

0⃣3⃣ Andri ~ Jawa Tengah
Assalamu'alaikum dok,

Anak dibawah 2 tahun sering batuk atau pilek timbulnya cuma dini hari saja.
Perlu diobati? Atau bagaimana pencegahannya?
Terimakasih Dokter.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Kemungkinan karena alergi, baiknya hindari penyebab alergi seperti udara dingin, serta barang-barang mengandung debu seperti karpet, kain berbulu, dan lainnya.

0⃣4⃣ Sabiili ~ Sidoarjo
Assalamu'alaikum,

Dok bagaimana cara mencegah pilek bayi yang berawal dari alergi menjadi infeksi bakteri?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Upayakan agar menghindari faktor resiko penyebab pilek, jika tidak, kuman bisa tumbuh di sekret yang terkumpul itu dan jadi infeksi.

0⃣5⃣ Febry ~ Depok
Assalamualaikum dokter,

Anak saya usia 2 tahun pernah terdiagnosa TB hanya karena parunya ada flek dari hasil ronsen. Penegakan diagnosa TB tidak dengan mantau nya dan tes darah. Sudah menjalani pengobatan selama 6 bulan. Dinyatakan bersih juga dari hasil ronsen.

Nah setelah pengobatan batuk pilek dan demam ini masih terus berulang. Tiap bulan bisa 2x terkena batuk pilek dan demam.

Apakah anak saya perlu cek TB lagi? Atau memang ada penyebab lain selain TB? Bagaimana langkah selanjutnya dok?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Saya kira bukan TB, silahkan ke dokter untuk dicari penyebabnya ya. Bisa infeksi ataupun alergi.

0⃣6⃣ Yanti ~ Jakarta
Apakah penggunaan balsem anak atau vicks diperbolehkan untuk bayi dokter? Pada umur berapa bayi aman menggunanakannya?

Apakah penggunaan balsem atau vicks itu bisa membantu anak yang terkena ISPA?

🌷Jawab:
Baiknya tidak, karena kulit bayi sensitif, berikan yang sudah dianggap aman buat bayi.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Demikian pembahasan dari saya, mengenai ISPA pada anak.

Pesan dari saya:
Sebagian besar infeksi ISPA adalah infeksi virus penyebabnya yang merupakan kondisi yang ringan.

Sehingga yang paling utama adalah menghindari faktor resiko yang membuat Penyakit bertambah berat. Serta dibarengi dengan istirahat dan asupan makan yang cukup.

Demikian.
Semoga bermanfaat.

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatauh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar