Minggu, 29 Desember 2019

MEMAHAMI TAKDIR YANG SULIT DICERNA AKAL



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

           💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Allah atas semua karunia-Nya.  Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah ﷺ. 

InsyaAllah kajian kita sore ini tentang Takdir. 

🌸MEMAHAMI TAKDIR YANG SULIT DICERNA AKAL


Takdir adalah aksiomatika dari Alloh ﷻ.  Ketentuan yang telah terjadi dan tak dapat dirubah oleh siapapun kecuali oleh-Nya. Saat seseorang telah ditentukan takdirnya maka yang bisa dilakukan adalah menerimanya dan menjalaninya dengan sebaik-baiknya. Sebab melawan takdir hanyalah menyebabkan kebinasaan.

Terkadang akal manusia tak sanggup memahami takdir. Tidak berterima dengan kondisi yang ada dan telah terjadi. Akalnya kadang berontak dan mengambil tindakan yang salah. Hasilnya adalah sebuah penyesalan yang tak berujung. Bahkan kadangkala ia mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya.

Apapun yang terjadi di muka bumi ini sesungguhnya dalam pengetahuan Alloh ﷻ. Tak ada yang luput dari ilmu-Nya.
Firman Allah Ta'ala  :

مْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَافِي السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. Al Hajj/22 :70).

Persoalan takdir adalah hakikat kehidupan, sebab semua yang terjadi dan akan terjadi sudah tertulis di lauh mahfuzh, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Sabda Rasulullah ﷺ:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“… Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)

Islam mengajarkan kita untuk memahami takdir secara benar. Bahwa semua ketentuan Alloh ﷻ baik adanya karena tak mungkin Alloh ﷻ 'sengaja' menjerumuskan hamba-Nya pada takdir buruk. Itulah sebabnya ketika seseorang menjalani takdir (dalam kacamata manusia takdir buruk), Rasulullah ﷺ mengajarkan agar tetap bersemangat dalam melakukan kebaikan-kebaikan. Sabda Nabi ﷺ :

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)

Ulama mengajarkan bahwa hikmah menerima takdir adalah agar selalu bersandar kepada Alloh ﷻ; agar tidak sombong ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Alloh ﷻ, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Alloh ﷻ; agar muncul ketenangan dalam hati, sehingga tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintai atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibenci. 

Firman Allah Ta'ala :

مَآأَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {22} لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَافَاتَكُمْ وَلاَتَفْرَحُوا بِمَآ ءَاتَاكُمْ …{23}

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” (QS. Al Hadiid/57:22-23).

Wallahu'alam.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yani ~ Tangsel.
Mengenai takdir buruk. Saya pernah membaca bahwa takdir buruk bisa di rubah yaitu dengan doa-doa kita, terutama doa di malam bulan ramadhan.

Benarkah demikian ustadz?

🌴Jawab:
Iya benar,  takdir bisa diubah dengan doa,  sebab takdir adalah hak veto Allah. Jika misal kita tertakdirkan dengan yang 'buruk' maka dengan doa-doa, bisa saja Allah selamatkan kita dari takdirnya. 

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Atin ~ Pekalongan
Jika seseorang selalu dalam kesusahan apakah itu juga takdir?
Karena pada akhirnya orang itu 'marah' dan merasa Allah tidak adil karena selalu menimpakan kesulitan padanya.

🌴Jawab:
Saat itu iya, tapi tak boleh putus asa. Sebab takdir di masa depan tidak ada yang tahu. Sekalipun kita selalu dalam kesusahan, terus saja usaha, asah kemampuan, terus belajar, lebih rajin, dan sebagainya.

Yakinlah bahwa tidak ada usaha yang sia-sia disisi Allah. Jerih payah seseorang dalam. mencari karunia Allah,  bisa menghapus dosa-dosanya.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Ridha ~ Bekasi
Ustadz, Alloh ﷻ ciptakan Qada dan Qadar. Apakah benar qadar masih bisa dirubah manusia?

Apakah dosa yang diperbuat seseorang akan dibalas dengan takdir buruk?

Walaupun sudah taubat, itu hanya menghapuskan balasan diakhirat namun, balasan akibat maksiat tetap diterima di dunia.
Subhanallah..

Tolong penjelasannya ustadz, bagaimana kata Islam?

🌴Jawab:
Iya benar, Qadha adalah takdir yang belum terjadi.  Allah saja yang Maha Tahu. Disnilah sebenarnya doa berperan, bahwa jika dikabulkan Allah bisa merubah takdir hamba-Nya.

Terkait dengan dosa, jika sudah mohon ampun kepada Allah, apakah akan ada musibah. Mungkin saja terjadi, akibat dari perbuatannya. Tetapi yang jelas, Allah akan 'merangkul' orang yang bertaubat nasuha. Allah akan menjaga dan melindunginya.

Wallahu'alam

0⃣4⃣ Maimunah ~ Jakarta
Bagaimana tips agar kita legowo menerima takdir, baik takdir baik maupun takdir buruk. Kadang terhadap suatu kejadian yang sebelumnya didiskusikan, kadang suka keceplosan "guwa bilang juga apa, kaga percaya sih" atau kalaupun tidak keceplosan, ada terbersit lintasan pikiran seperti itu. Biasanya langsung istighfar, tapi kadang terbersit lintasan pikiran seperti itu terulang lagi?

🌴Jawab:
Semuanya kuncinya tawakkal, dan berfikir positif. Sebab apa yang baik buat manusia, sudah Allah tetapkan. 

Sebaliknya yang baik menurut manusia,  belum tentu demikian di sisi Allah. Maka jika takdir itu datang,  baik atau buruk, maka kita harus siap. 

Jika takdir buruk yang datang, bisa jadi itu cara Allah untuk mendidik hamba-Nya agar sabar dan tidak sombong dan selalu introspeksi dirinya.  Sebaliknya jika takdir baik yang datang, bisa jadi karena syukurnya hamba dan ketaatannya pada Allah. 

Wallhu'alm

0⃣5⃣ Yani ~ Tangsel
Dalam menyikapi sebuah takdir buruk, ketika kejadian atau takdir itu menimpa pada diri kita, manusia sering bilang itu adalah sebuah bencana atau musibah.

Apakah antara takdir dan musibah itu berkaitan? Letak bedanya dimana ya ustadz?

🌴Jawab:
Musibah itu adalah bagian takdir, sebab sudah terjadi. Mungkin saja itu cara Allah pada hamba-Nya, agar kembali kepada Allah. Atau jika ia hamba yang shalih, tapi dapat musibah, agar ia jadi jadi hamba yang lebih sabar dan diuji keimanannya. 

Wallahu'alam

0⃣6⃣ Yeyen ~ Bandung Barat
Bagaimana cara agar bisa menerima takdir buruk? Menjalani kehidupan hanya terus-terusan hidup tersakiti bukan dengan orang lain tapi orang terdekat, iya termasuk orang tua.

Bagaimana cara menerimanya? Kalau itu bukan takdir kenapa terus menerus terjadi pada diri saya selama ini?

Mohon pencerahannya ustadz.

🌴Jawab:
Setiap peristiwa yang sudah terjadi namanya takdir. Bisa juga buruknya hubungan dengan orang tua merupakan bagian takdir. Tapi hal ini rasanya lebih kepada cara komunikasi.

Bagaimanapun buruknya orang tersebut, dia adalah orang tua kita yang harus kita hormati. Ngalah saja, lapangkan dada, sembari berdoa kepada Allah, agar hubungan dengan orang tua lebih baik lagi. Tidak lagi yang tersakiti.

Wallahu'alam

🔷 Bagaimana hati jika terlalu kecewa kepada orang tua?

🌴 Darah daging itu masih ada hubugan,  sekecewa apapun,   maafkan saja. Terima saja dengan lapang dada. 

Kecuali jika orang tua mengajak kepada kemaksyiatan dan kemusyrikan, maka tinggalkan saja orang tuanya hingga ia taubat. Jadi ya, tetap saja itu orang tua kita.

0⃣7⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz bagaimana biar kita tahu kalau memang ini takdir dari Allah. Cara mengetahui kalau itu takdir seperti apa? Ada yang bilang takdir tidak bisa dirubah dan ada yang bilang takdir bisa dirubah.

Seperti misal Allah sudah menuliskan jodohkan dan jodoh kita tergantung dari pada diri kita, awal diri kita ini nakal dan sebagainyalah tapi kita ingin jodoh kita itu baik dan dengan cara memperbaiki diri pasti allah juga merubah jodoh kita tergantung dengan kitanya?
Mohon penjelasannya ustadz.

Terimakasih

🌴Jawab:
Ya benar. Takdir pada manusia itu mengikuti apa yang dikukan. Jika iya rajin belajar, takdirnya jadi pintar. Tidak ada orang rajin belajar jadi bodoh. Orang yang giat bekerja dan sering silaturahim, rezekinya akang datang. Rumusnya.  Tapi kalau salah 'tekan' yang di dapat adalah takdir buruk.

Misal tadi, disuruh rajin belajar, tetapi ia malas dan menghindar, maka takdir ya bukan orang pintar, tapi jadi bodoh. Ibarat kalkulator, Allah perintahkan 3 x 5, yang tentu hasilnya (takdirnya)  15. Tapi kita membantah Allah, yang ditekan malah tanda kurang ( - ), maka hasilnya negatif, atau takdir buruk.
Demikianlah sunnatullahnya. 

Wallahu'alam

🔹Hemmm iya iya ustadz.

Pak ustadz kalau seorang menikah berarti mereka sudah ditakdirkan berjodoh sama Allah terus kalau misal mereka bercerai kemudian mereka menikah dengan orang lain berarti takdir mereka gimana itu tulang rusuk manusia itu ada berapa kalau misalkan mereka menikah kemudian menikah lagi bahkan sampai tiga kali berarti dia punya tulang rusuknya banyak dong, terus takdir dia sebenarnya sama siapa begitu?

Minta penjelsanya pak ustadz

🌴Ya gimannalah, coba di cek dulu tulang rusuknya,  apa masih utuh.

Jadi takdirnya memang demikian, bahwa istrinya harus berganti karena tidak akur atau tidak cocok mungkin. Makanya segala apa di masa depan, masihlah teka teki. Kita disuruh beramal shalih, berdoa, bekerja, belajar, dan sebagainya untuk meraih takdir yang baik. 

Wallahu'alam

0⃣8⃣ Evi ~ Jakarta Selatan
Assalamualaikum ustadz,

Menyikapi hal takdir soal jodoh apakah jodoh yang Allah takdirkan kepada kita sudah takdir tertulis atau kelalaian kita mencari pasangan.

Karena kisah nyata adik ipar menikah dengan seorang janda yang awalnya bercerita kalau dia masih perawan tapi ketika sudah menikah dia membuka semua kebenaran kalau janda anak 2 dan ibu mertua saya tidak terima hal ini sampai istrinya hamil dan punya anak. Bagaimana menyikapinya?

Terimakasih

🌴Jawab:
Wa'alaykumussalam, 

Jika ini terjadi maka yang rusak adalah hubungan kekeluargaan. Sebab diawal niatnya tidak benar, walaupun tujuannya baik.  Ia berdusta tentang statusnya, maka ia berdosa.

Dan wajar saja ibu mertuanya itu tidak terima. Anak laki-laki adalah hak ibunya. Bisa saja ia suruh anaknya menceraikan istrinya.  Tidak boleh melakukan sesuatu yang baik, dengan cara yg salah. Misal mau sholat, tapi dengan cara mencuri, tidak boleh.

Wallhu'alam

0⃣9⃣ Ririn ~ Hongkong
Assalamualaikum,

Ustadz, misalnya ana berkerja di tempat non muslim. Ana ingin menjalankan sholat dengan sembunyi-sembunyi itu hukumnya bagaimana pak ustadz?

Mewakili teman-teman ana yang lagi di perantauan.

🌴Jawab:
Wa'alaykumussalam, 

Jika dirasakan merepotkan dan mengganggu ibadah sholat, alangkah baiknya mencari pekerjaan lain.  Jika sudah dapat pekerjaan baru boleh pindah kerja.

Wallahu'alam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Selamat liburan, semoga tambah sehat dan gemuk, tambah dana belanja dari suami, dimudahkan urusannya, tambah semangat ibadahnya dan ditakdirkan menjalani kehidupan ini dalam keadaan bahagia. 

Amin...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar