Minggu, 31 Oktober 2021

PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT

 


OLeH: Ustadzah Tribuwhana Kusuma Wardhani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎PENYAKIT SYUBHAT DAN SYAHWAT

◾Defenisi Syahwat dan Syubhat

Syubhat berasal dari bahasa Arab yang artinya, "samar" atau "Rancu". 

Adapun secara istilah maknanya adalah segala sesuatu yang tidak jelas dan tidak terjamin nilai kebenarannya, karena itu cenderung orang yang mengikutinya kepada kebatilan dan kerugian. 

Inti sari syubhat adalah pola pemikiran dan konsep keyakinan, yang berbeda bahkan menyimpang dari arus utama (mainstream) kebenaran, yang selalu mewarnai, mempegaruhi serta mengendalikan jalan hidup seseorang.

Fitnah syubhat ini disebabkan karena lemahnya bashirah (Penglihatan) dan sedikit ilmu yang dimiliki seseorang terhadap apa yang Alloh ﷻ telah mengutus Rosulnya.  

Adapun syahwat, yang juga merupakan bahasa arab, berarti dorongan keinginan atau gairah. Adapun secara istilah, syahwat berarti segala sesuatu yang menjadi pendorong jiwa untuk melakukan segala hal.

Walaupun makna syahwat sebenarnya netral, bisa positif maupun negative, masyarakat cenderung memberi konotasi yang negative, yakni sesuatu yang menjadi kepanjangan tangan dari nafsu dan setan yang keduanya identik dengan keburukan.

Perbedaan antara keduanya adalah syubhat bisanya terkait dengan aspek keilmuan, pandangan hidup, dan pemikiran yang menjadi landasan serta dandaran bersikap dan berbuat.

Sedangkan syahwat terkait dengan aspek perasaan yang menjadi penggerak, pendorong, penguat seseorang untuk menjalankan sikap dan perbuatan yang sudah dilegitimasi oleh dalil pemikiran tersebut. Dengan kata lain syubhar bersemayam di kepala sedangkan syahwat bersemayam di hati.
            
Adapun cara kerja keduanya adalah seperti virus yang terus merusak tanpa disadari oleh orang yang dijangkitinya. Sering kali kedua virus ganas ini saling berkerja sama. Ketika syubhat mampir dikepala seseorang, kerap kali syahwat akan terpanggil untuk selalu berupaya merealisasikan apa yang sudah difatwakan oleh syubhat tersebut.

Sebaliknya, ketika muncul dorongan syahwat dari dalam untuk melanggar syareat, maka ia akan berupaya memanggil syubhat untuk mencarikannya sandaran dalil dan membuat alasan agar merasa aman dangan mendapat jaminan untuk menjalankannya.

◾Ruang Lingkup Syubhat dan Syahwat

Syubhat dan syawat meliputi bidang-bidang akidah, ibadah, dan akhlak, akidah merupakan sumber kekuatan keimanan seseorang muslim. Dari kekuatan inilah muncul konsep, arah dan tuntunan dalam diri seseorang untuk mengaplikasikan jalan hidup yang sesuai dengan fitrah serta syariat Alloh ﷻ. Bentuk syubhat dan syahwat ini tidak lain adalah kesyirikan dengan berbagai bentuk dan menifestasinya, serta dengan berbagi level dengan klasifikasinya.

Contoh syirik akbar seperti menyembah berhala, meminta kepada kuburan, pohon dan batu keramat, meyakini dan menjalani praktek perdukunan, memelihara jin, menyimpan jimat, mempersembahkan sesaji serta mengkultuskan sesama manusia sudah jelas syubhatnya secara maknawiyah atau sudah jelas keharamannya secara hukum. 

Tapi contoh kasus seperti mengagungkan kesenangan dunia, silau terhadap dunia barat, menganut da menyebarkan pemikiran sesat, bahkan sekedar mengeluh dan pesimis terhadap kehidupan, sebenarnya juga merupakan bagian dari fitnah syubhat dan syahwat.

Di bidang ibadah, syubhat dan syahwat ini tidak lain adalah melakukan bentuk-bentuk ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah ﷺ, alias bid'ah.

Syubhat ini, paling disukai iblis, karena pelaku maksiat akan bertaubat dari kemaksiatannya. Sementara pelaku bid'ah tidak akan bertaubat dari kebid'ahannya karena ia merasa tidak bersalah. Atau sebaliknya syubhat dan syahwat ibadah bisa berupa kemalasan serta tidak khusyu'-an beribadah.

Adapun syubhat dan syahwat di bidang akhlak contohnya adalah pola hidup hedonis-materialistis, pragmatis dan permisif, jahiliyah dalam keseharian, serta bermaksiat sepanjang kehidupan. Misalnya, banyak menonton tv, kebiasaan merokok, pergaulan bebas dan lain sebagainya.

◾Keganasan Syubhat dan Syahwat

Di lihat dari faktor pemicunya yang sangat dekat dengan manusia bahkan menjadi bagian hidup mereka, syubhat dan syahwat bisa menjadi virus yang senantiasa menimbulkan bahaya, dari yang paling ringan sampai yang peling berat. 

Secara individual, keduanya akan menimbukan hal-hal yang bisa menghancurkan diri antara lain:

🔹Tumbuhnya sikap taklid buta, mengikuti sesuatu tanpa ilmu.

Karena taklid, muncul kesesatan, yaitu tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang batil, yang halal dan yang haram, yang mulia dan hina serta yang utama dan tidak penting.

Akibat itu adalah mudahnya tergelincir untuk melakukan perbuatan yang haram tidak menyadari konsekuensinya yang merugikan.

Pada saat yang sama akan muncul kecenderungan untuk mengabaikan nilai-nilai ilahiyah dalam menjalani kehidupan. Kalau sudah jauh menyimpang seperti itu, segala aktivitas hidupnya akan berjalan hanya untuk memenuhi kepuasan nafsu.

Dan bila nafsu sudah berkuasa, maka sunatullah yang berlaku adalah munculnya berbagai kebinasaan dan kesengseraan hidup didunia serta penderitaan di akhirat.

Tidak ada cara lain untuk menghadapi serbuan syubahat dan syahwat selain selalu berusaha mati-matian dan habis-habisan dengan gairah keilmuan dan meujahadah keimanan. 

🔹Beberapa tips konkrit yang bisa dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman dan penhayatan terhadap Islam, dengan melakukan tarbiyah secara intensif dan berkesinambungan. Misalnya dengan mengikuti berbagai kuliah atau kajian keislaman (halaqoh maupun kajian umum), dan banyak membaca buku-buku islami.

2. Selalu bersikaplah hati-hati (wara) dan menjauhi segala yang masih samara samara, tidak jelas antara halal dan haram.

3. Jika menghadapi suatu masalah yang meragukan atau tidak dipahami, hendaklah selalu bertanya kepada orang yang memiliki otoritas dibidangnya. Jangan sekalipun memutuskan perkara tanpa ilamu.

4. Tumbuhkan keyakinan, bahwa dunia itu hanyalah kesenangan belaka yang sementara. Jangan tertipu dengan keuntungan dan kesenangan sesaat dengan mengorbankan kebahagian yang abadi. Jadikan dunia sebagai jembatan untuk menuju kebahagian akhirat. Jangan jadikan sebagai tujuan hidup karena ia pasti akan tertinggal.

5. Berjamaah dengan orang yang shalih dan hindari bergaul dengan orang-orang yang cinta dunia dan tidak takut berbuat dosa. Karena berjamaah dengan orang yang shalih merupakan kebutuhan setiap mukmin agar bisa saling  taushiyah, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar. 

Wallahu a'lam.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadzah tri, adakah doa atau amalan khusus agar kita terhindar dari fitnah syubhat ini dzah?

🌸Jawab:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: “أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو، فَيَقُولُ: اللَّهمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى”

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan.” (HR. Muslim)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ، وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ، وَالْهَرَمِ، وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ»

Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim)

عَنْ عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ” أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلاَةِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ ” فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ المَغْرَمِ، فَقَالَ: «إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ، حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ»

Dari Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dalam shalatnya, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.” Kemudian ada seorang yang bertanya, “Alangkah seringnya engkau berlindung dari hutang.” Maka Beliau bersabda, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka apabila berbicara berdusta, dan apabila berjanji mengingkari.” (HR. Bukhari)

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Aisya ~ Riyadh 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ustadzah, apa hukumnya tawwasul?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dasar Hukum Bertawasul

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh ﷻ dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

Dari ayat tersebut, ulama memutuskan bahwa tawasul adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Islam.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Ukhtifillah rahimakumullahu

Tetap berpegang teguh kepada tali agama Alloh ﷻ hingga ajal menjemput, harus kita tekad kan dalam hati dan amal perbuatan.

Tidak ada yang lebih penting daripada akhirat di banding dunia dan seisinya, janganlah kita lalai dengan kehidupan dunia yang fana ini.

Ambillah dunia secukupnya untuk bekal di akhirat kelak.

Wallahu a'lam bishshowwab.

Mohon maaf atas segala khilaf karena kesempurnaan hanya milik Allah Ta'ala.
Billahi taufiq wal hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar