Minggu, 31 Oktober 2021

BEGITU BANYAK DOSAKU YA RABB...

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎BEGITU BANYAK DOSA KU YA RABB

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini. Sholawat dan salam kepada Rasulullah,  keluarga dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Sahabat...

Setiap hamba pasti pernah terjerumus dalam dosa bahkan juga dosa besar. 

Mungkin saja seseorang sudah terjerumus dalam kelamnya zina, membunuh orang lain tanpa jalan yang benar, pernah menegak arak (khomr), atau seringnya meninggalkan shalat lima waktu padahal meninggalkan satu shalat saja termasuk dosa besar berdasarkan kesepakatan para ulama. 

Inilah dosa besar yang mungkin saja di antara kita pernah terjerumus di dalamnya. 

Lalu masihkah terbuka pintu taubat?

Sebuah hadits yang patut jadi renungan, Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)

Hadits di atas menunjukkan bahwa Alloh ﷻ benar-benar Maha Pengampun. Setiap dosa baik dosa kecil, dosa besar, dosa syirik bahkan dosa kekufuran- bisa diampuni selama seseorang bertaubat sebelum datangnya kematian walaupun dosa itu sepenuh bumi. Hal ini dikuatkan pula pada ayat dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh ﷻ. Sesungguhnya Alloh ﷻ mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

Ibnu Katsir mengatakan, ”Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Alloh ﷻ. Ayat ini mengabarkan bahwa Alloh ﷻ akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagai buih di lautan.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Alloh ﷻ akan mengampuni setiap dosa walaupun itu dosa kekufuran, kesyirikan, dan dosa besar (seperti zina, membunuh dan minum minuman keras). Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan, ”Berbagai hadits menunjukkan bahwa Alloh ﷻ mengampuni setiap dosa (termasuk pula kesyirikan) jika seseorang bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Alloh ﷻ walaupun begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Alloh ﷻ begitu luas.”

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh ﷻ dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah  bahwa makna taubat yang tulus (taubatan nashuhah) sebagaimana kata para ulama adalah,

“Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.”

Sahabat-sahabat...

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di atas, syarat taubat yang mesti dipenuhi oleh seseorang yang ingin bertaubat dapat dirinci secara lebih lengkap sebagai berikut.

Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.

Menyesali dosa yang telah dilakukan dahulu sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali. Sebagaimana dikatakan oleh Malik bin Dinar, “Menangisi dosa-dosa itu akan menghapuskan dosa-dosa sebagaimana angin mengeringkan daun yang basah.”
‘Umar, ‘Ali dan Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa taubat adalah dengan menyesal.

Tidak terus menerus dalam berbuat dosa saat ini. Maksudnya, apabila ia melakukan keharaman, maka ia segera tinggalkan dan apabila ia meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Dan jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf.

Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa akan datang karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat. Hal ini sebagaimana tafsiran sebagian ulama yang menafsirkan taubat adalah bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Bunda, bagaimana jika seseorang yang banyak dosanya kemudian ia bertaubat tetapi amal baiknya sedikit sekali, bahkan merugi karena di akhirat banyak orang yang meminta pahalanya.

🔷Jawab:
Jika saat ditimbang, ternyata amal kebaikannya sedikit, dan dosanya banyak, seperti yang telah Alloh ﷻ jelaskan bahwa dia akan diseret dan dibenamkan ke neraka serta dihukum sampai habis dosa-dosanya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bu,

1. Apa hukumnya melakukan sebagian perbuatan maksiat, terutama dosa-dosa besar, dan apakah ada pengaruhnya terhadap keIslaman seseorang?

2. Apa pengaruh dosa yang kita lakukan atau perbuat terhadap rezeki kita atau rezeki keluarga bu?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Ada dosa-dosa yang membatalkan keislaman. Seperti meninggalkan sholat, Syirik dan lain-lain. 

2. Kesalahan dan dosa-dosa itu menghambat kelancaran rezeki tentunya, seperti syirik, durhaka kepada orang tua, meninggalkan sholat dan lain-lain.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yosi ~ Slawi
Assalamualaikum bu.

Bolehkah kita mendahulukan kepentingan lembaga sosial, sementara memenuhi kebutuhan keluarga hanya sekedarnya saja, bahkan kurang.
 
Afwan, Terima kasih bu.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Untuk kebutuhan, tentunya harus keluarga dulu, tercukupi kebutuhan, tapi perlu digaris bawahi adalah kebutuhan, bukan keinginan, karena kebutuhan itu ada batasnya, tapi keinginan itu bisa tidak berbatas. 

Jangan sampai karena ingin membantu sementara keluarga kekurangan. 

Wallahu a'lam

0️⃣4⃣ Aisya ~ Riyadh 
Assalamualikum warahmatullahi....

Jika Alloh ﷻ Maha Pengampun, Mengapa dalam Islam hukum berzina dirajam sampai mati? Bagaimanakah jika melakukan zina akan tetapi hukum positif berbeda dengan hukum agama? Bukankah gugurnya sebuah dosa harus melalui proses hukum secara agama. Berdasarkan surah An Nur ayat 2.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Hal yang perlu kita pahami lebih dulu adalah..... Dosa didalam Islam itu dihapus dengan taubat, bukan dengan hukuman yang dijalankan. Meski telah dijalankan hukuman tapi didalam hatinya tidak menyesali dan bertaubat atas dosanya, maka dosanya belum gugur. Jadi walaupun seorang pezina dijatuhi hukum rajam, tetapi bila di dalam dirinya sendiri dia tidak bertaubat, maka tidak akan diampuni. Sebaliknya, meski tidak diterapkan hukum rajam dengan berbagai problematikanya, asalkan seorang pezina sudah bertaubat, tentu Alloh ﷻ Maha Pengampun. Kita tidak bilang pasti diterima taubatnya, namun kita tahu Alloh ﷻ Maha Penerima taubat.

Kenapa dalam Islam ada hukuman rajam? Itu adalah gambaran betapa besarnya sebuah dosa, maka hukumannya juga berat, tapi tidak mudah untuk melaksanakannya, harus terpenuhi syarat-syaratnya, jika tidak terpenuhi maka hukum tidak bisa dilaksanakan.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Riyadh
Jadi kan Nca punya temen, dia tuh orang nya pemabuk, suka malak, badannya penuh sama tato. Beberapa hari yang lalu dia ngajak beberapa teman Nca yang lainnya balik lagi ke jalanan, terus teman-teman Nca bilang,

A : Ngga ah, mending kamu saja ikut kita, sama-sama perbaiki diri.

B : Dosa saya sudah banyak, tidak mungkin Alloh ﷻ ampuni.

A : Alloh ﷻ akan terima tobat kamu kalau kamu memang benar-bener ingin kembali ke jalan yang benar.

B : Tidak tahu, belum ada niatan buat taubat.

Disini Nca bingung mau ngajak dia bagaimana.
Masa bilang taubatnya tidak bakalan diterima kan tidak lucu begitu, pertanyaan:

1. Bagaimana caranya yakinin dia kalau Alloh ﷻ bakalan nerima tobat nya dia?

2. Bagaimana caranya bikin dia semangat buat taubat?

3. Tips biar dia selalu positif thinking sama Alloh ﷻ?

🔷Jawab:
1. Ketiga pertanyaan itu jawaban utamanya adalah hidayah Alloh ﷻ, sekarang bagaimana caranya dia menjemput hidayah Alloh ﷻ. Teman-teman hanya bisa mengingatkan, menyampaikan dan berdoa. 

Sering-sering lakukan diskusi agar keagamaan khusus tentang luasnya ampunan Alloh ﷻ. Betapa bahagianya Alloh ﷻ menyambut hamba-Nya yang bertaubat. 

Bagaimana caranya agar dia positif thingking kepada Alloh ﷻ, itu butuh muhasabah. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Yaa Allah...

Lihatlah raga yang letih ini
Menapaki hari-hari dengan durjana
Lihatlah jiwa yang penuh nestapa 
Bergelimang noda-noda dosa

Allahu rabbi...
Ku mohon hidayah-Mu untuk insan lemah ini
Tancapkan kekuatan untuk keluar dari lumpur dosa

Inilah Rabb.... hamba-Mu yang telah tersesat begitu jauh
Bermohon kepada-Mu untuk diberi ampunan seluas langit dan bumi-Mu
Lelah jiwa ini bersahabat dengan kegundahan saat jauh dari-Mu
Penat sukma ini dengan ambisi yang tak pernah padam
Memburu semua mimpi hanya menyesakkan dada
Jauh dari dari-Mu, jauh dari ketenangan
Lebur dalam kemaksiatan, luluh bersama kegundahan

Sejenak ingin ku menepi  merehatkan penatnya jiwa
Semakin jauh kaki melangkah
Semakin dekat liang lahat kedepan mata

Raga semakin tergerus usia
Dan akhirnya akan pulang keharibaan-Nya

Ku mohon keampunan-Mu ya Ilahi
Tuk Menghapus jejak-jejak kedzaliman diri
Yang menggenggam dunia dengan balutan dosa

Dengan wajah legam berbalut dosa
Ku eja butiran doa berharap pintu taubat untukku segera engkau Buka
Yaa Allah .. Yaa Ghafar... yaa Ghafuur

Menyusuri jejak buram dilingkaran penyesalan
Yang menyisakan luka beling kehidupan yang mencandu dunia kegelapan
Jiwa sendu mengupas waktu bersama birama kekosongan
Lena dalam kemungkaran
Hingga rupa sempoyongan, mabuk  dibejana durja

Senyum ketamakan menatap singgasana permata
Menghempaskan nurani pada titik nadirnya
Lunturkan welas asih
Bahkan Tuhanpun dianggap tiada

Berjalan dibumi dengan kepongahan 
Jiwa merasa tiada lagi tandingan, heii akulah sihebat itu!!
Astaghfirullah

Lupa bahwa nafas akan sampai pada titik henti
Denyut nadi akan hilang bersama rasa nyeri di tusuk beribu duri
Bisikan setan laksana desahan bidadari 

Kawan... dengar.. sini aku berbisik digendangmu
Sadarlah dari jiwa dzalim mu
Segeralah bersujud memohon ampunan

Wahai diri...
Sudahilah aroganmu, berhenti dan berdamailah dengan ketaatan pada ilahi
Basuhlah jiwamu dengan keampunan rabbulizzati
Kembalilah pulang  ke fitrahmu sebagai insan sejati

Allahu Rabbi

Begitu hina diri ini
Bukan aku yang enggan
Ternyata kebaikan yang menjauh karena dosa-dosaku

Yaa Allah Hanya nur-Mu yang bisa terangi lagi hati ini Rabb
Dan aku kembali kudekap hidayah-Mu
Hanya pada-Mu tempat kembali jiwaku

Yaa Allah berikan Aku Hidayah-Mu

Oleh : Irnawati Syamsuir Koto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar