Minggu, 31 Oktober 2021

PEMUDA ISLAM DI ZAMAN FITNAH

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎PEMUDA ISLAM DI ZAMAN FITNAH

Mendengar kata pemuda, pasti akan muncul dibenak kita bahwa pemuda itu  identik dengan kenakalan, susah diatur, pembuat onar, dan juga masih banyak pemikiran negatif  lainnnya.

Assalamu'alaikum sahabat-sahabat ku.... 

Tiba kembali saatnya kita sharing malam ini.
Segala puji hanya tertuju untuk Alloh ﷻ yang telah mengizinkan kita bersama di majlis ini.
Sholawat dan salam kita haturkan untuk Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Sehingga muncullah asumsi bahwa semua pamuda atau remaja itu sama. Pemuda dianggap sebagai pembuat onar, karna dalam lingkungan yang menjadi tempat kita bernaung memperlihatkan kenyataan bahwa pemuda itu pembuat onar dan juga kerusuhan.

Seorang pemuda yang tahu akan agama, mereka tidak akan melakukan apa yang telah dilarang oleh Alloh ﷻ. 

Namun sebaliknya jika pemuda tidak kurang pengetahuan akan agama, mereka akan melakukan apapun yang mereka anggap benar.

Di zaman yang serba moderen ini banyak hal yang bisa dilakukan oleh para pemuda, dengan gadged, semua yang ingin diakses langsung bisa didapatkan tanpa harus bersusah payah mencarinya. 

Namun sebaliknya gadged juga bisa memberikan dampak negatif jika menggunakannya pada tempat yang tidak sesuai. misalnya mangakses tontonan yang tidak berpendidikan dan lain sebagainya.

◾Sahabat-sahabat ku...
Zaman ini, zaman yang disebutkan Nabi bahwa ini adalah zaman yang terakhir, dimana telah berlalu tiga zaman yakni zaman kenabian, zaman khulafaur rasyidin,  zaman penguasa “mengigit” dan sekarang ini kita berada pada zaman yang terakhir yaitu zaman pemimpin yang dzolim. 

Sesungguhnya Alloh ﷻ telah menceritakannya didalam Al-qur’an dalam surah Al-ma’arij ayat 19-20, artinya : 

“Sungguh manusia diciptakan suka mengeluh. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan ia menjadi kikir.” (QS. Al-Ma’arij: 19-20).

Ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa semua pergerakan manusia di bumi ini telah Alloh ﷻ tentukan melalui ayat-ayat yang telah Alloh ﷻ turunkan.

Mengelola masa muda agar mamiliki karakter kuat dalam beragama, merupakan suatu perjuangan yang tidak mudah dan sederhana. Sebab pertentangan yang paling berat dan sulit serta menantang dalam fase kehidupan kita  adalah menundukkan masa muda untuk tumbuh dalam beribadah kepada Alloh ﷻ. Dorongan kebaikan dan keburukan masing-masing sama kuatnya, semakin sering kita kalah dalam menghadapi godaan, maka seperti itulah akhir kehidupan kita. Semakin sering kita menang dalam pertarungan melawan musuh internal dan eksternal (nafsu), akan seperti itulah akhir kehidupan kita. 

Itulah sebabnya mengapa Rasulullah ﷺ menyebutkan di antara tujuh golongan yang memperoleh naungan pada hari tidak ada naungan  kecuali naungan dari-Nya pada hari kiamat adalah pemuda yang tumbuh dalam kerangka beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala.

◾Zaman akhir atau akhir zaman ini, dimana pergeseran budaya dan pencampur adukkan budaya tak pernah disadari, bahkan sudah  Menjadi hal yang lumrah yang dianggap biasa-biasa saja. Budaya khas orang timur yang terkenal akan sopan santunnya itu kini tersamarkan oleh budaya barat yang masyhur akan kebebasan dan jauh dari adab, sopan dan santun. 

Dahulu, seorang wanita akan merasa risih ketika keluar rumah berpakaian di atas lutut dan terlihat sebagian tubuhnya,  bahkan dianggap tabu, tapi kini, justru yang menutup auratnya secara sempurna malah dianggap aneh dan berlebihan. Inilah yang dimaksud fenomena akhir zaman, semua menjadi serba terbalik, yang baik jadi terlihat buruk, dan yang buruk justru dianggap sebaliknya.

◾Solusi yang terbaik bagi muda-mudi yang sedang dalam masa pencarian jati diri adalah dengan selalu menjaga diri dari berbagai macam godaan syahwat, menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti menggali potensi atau bakatnya, menghadiri majelis-majelis ilmu, dan yang paling penting adalah berteman dengan orang yang berakhlak baik dan tinggal dilingkungan yang mendukung untuk terus berbuat baik dan terhindar dari syahwat dan maksiat.

Pemuda dan pemudi yang besar dalam naungan kebaikan islam adalah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan juga naungan dari Alloh ﷻ di akhirat kelak.

Muda-mudi yang harusnya menjadi harapan emas masa depan ummat disibukkan dengan cinta roman picisan, bukannya sibuk dengan menuntut ilmu yang bermanfaat, justru waktunya habis digunakan untuk merusak diri dalam kemaksiatan dan kemungkaran.
 
Muda-mudi yang hatinya selalu terpaut dengan kebaikan akan sangat besar godaannya,  jika mereka tidak istiqamah dengan prinsip yang mereka pegang, maka tidak mustahil akan terjerumus juga kedalam kemaksiatan dan syahwat.

Semoga Alloh ﷻ jadikan pemuda pemudi Indonesia sebagai generasi muda Islam yang akan mengembalikan kejayaan ummat sebagaimana kejayaan yang pernah dicapai oleh generasi islam terdahulu.

Jika kamu ingin melihat masa depan sebuah negara lihatlah pemuda-pemudinya pada hari ini. (Sayyidina Ali r.a)

Pemuda, salah satu tonggak dan tolak ukur kemajuan peradaban. Jika ingin menengok masa depan Islam, maka lihatlah generasi muda Islam pada hari ini. Lihatlah peran mereka di dalam masyarakat saat ini, bagaimana mereka berinteraksi, bagaimana mereka berjuang di jalan dakwah, dan bagaimana adab dan akhlak mereka kepada masyarakat, apakah sudah sesuai dengan generasi muda di zaman Rasulullah ﷺ?

◾Perkenalkan, berikut generasi kebanggaan Rasulullah ﷺ.

1. Usamah bin Zaid (18 tahun). Memimpin pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.

2. Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun). Yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Alloh ﷻ. Termasuk dari enam orang ahlus syuro.

3. Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun). Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam selama 13 tahun berturut-turut.

4. Zubair bin Awwam (15 tahun). Yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Alloh ﷻ. Diakui oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawari-nya.

5. Zaid bin Tsabit (13 tahun). Penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.

6. Atab bin Usaid (18 tahun). Diangkat oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah pada umur.

7. Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.

8. Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun). Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.

9. Muhammad Al Fatih (22 tahun). Menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa.

10. Abdurrahman An Nashir (21 tahun). Pada masanya Andalusia mencapai puncak ke emasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.

11. Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.

Demikian dari saya, semoga bermanfaat. 

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Fadhila ~ Padang
Assalamu'alaikum ustadzah.

Jika kita lihat perkembangan teknologi dan informasi begitu pesat. Anak muda lah menjadi tongkat estafet perubahan demi perubahan itu. Yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana caranya agar kita selalu mawas diri terhadap perkembangan-perkembangan tersebut ustadzah? Terkadang pemuda bisa hancur disebabkan oleh jiwa yang tidak bisa menjaga diri dari hal-hal negatif dari perkembangan teknologi tersebut. 

Apa ada langkah-langkah atau solusi yang dapat kami lakukan selaku pemuda pemudi akhir zaman ini ustadzah? Apakah kami akan mampu ustadzah? 

Sekian terimakasih.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Solusinya, yaa benar-benar mawas diri, dan jangan pernah lupa memperdalam ilmu agama, menjaga lingkungan pertemanan, jangan pernah tinggalkan majlis ilmu agama, berdoa agar Alloh ﷻ menjaga dari fitnah akhir zaman. 

Apa akan sanggup? Kita berharap, dengan harapan yang besar kepada Alloh ﷻ, semoga Alloh ﷻ menguatkan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Wahai pemuda, bertahanlah dari godaan dunia, dan dahsyatnya fitnah akhir zaman. 

Untuk itu, maka: 

✓ Pelajari agama Islam mu.
✓ Tegakkan tauhid, berantas lah syirik dan tinggalkan maksiat apapun bentuknya.
✓ Tautkan hatimu dengan masjid.
✓ Bersiaplah untuk berdakwah di jalan Alloh ﷻ.
✓ Selektif lah dalam mengambil teman dekat, namun tidak kurang pergaulan.
✓ Peka lah terhadap zaman mu.
✓ Milikilah fisik dan jiwa yang sehat.
✓ Aturlah waktumu sebaik mungkin.

Kebangkitan Islam ada ditangan mu.

Mohon maaf lahir batin. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar