Minggu, 31 Oktober 2021

GENERASI BUTUH PENDIDIK ISLAM BUKAN MODERASI

 


OLeH: Ustadzah Tely Herliyani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸GENERASI BUTUH PENDIDIK ISLAM, BUKAN MODERASI

Pelibatan generasi muda dalam penguatan moderasi beragama sedang terus digencarkan pemerintah. Targetnya adalah dalam rangka mencegah dan menanggulangi paham radikalisme dan terorisme yang digadang-gadang sebagai ancaman serius dan berbahaya bagi bangsa ini. 

Dengan upaya ini, diharapkan nuansa keberagamaan kaum milenial bisa lebih ramah, santun dan toleran, serta mengedepankan kedamaian; bukan kebencian, hoaks atau tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Pengaruh utama gagasan Islam moderat di kalangan milenial ini sejalan dengan klaim bahwa terorisme dan radikalisme kian memapar entitas potensial ini.

Penangkapan besar-besaran teroris milenial di daerah Lampung, serta temuan video pelatihan militer pemuda Jamaah Islamiyah baru-baru ini seakan mengonfirmasi semua klaim tadi. Hal ini lalu dikuatkan dengan hasil survei PPIM UIN Jakarta beberapa waktu lalu yang menyebut ide-ide radikal sudah menjamur melalui media sosial yang mayoritas penggunanya adalah kaum milenial.

Sehingga pemerintah merasa berkepentingan untuk memastikan lebih banyak pemuda yang aktif di media sosial turut terlibat dalam melawan ide-ide radikal dengan mengadopsi gagasan moderasi Islam.

🔹Benarkah Yang Dibutuhkan Generasi Adalah Moderasi Islam?

Proyek moderasi Islam dan deradikalisasi kini seakan menjadi primadona kebijakan penguasa hari ini, sejalan dengan proyek penyempurnaan liberalisasi ekonomi di tengah pengukuhan politik oligarki dan politik dinasti.

Adapun untuk menancapkan paham Islam moderat di kalangan milenial, selain melalui perubahan kurikulum, digagas pula kegiatan-kegiatan inovatif untuk menginfiltrasi pemikiran rusak ini. Misalnya melalui propaganda di media massa dan media sosial, kegiatan-kegiatan seremonial, agenda-agenda super camp, perlombaan-perlombaan, webinar, dan lain-lain.
LEBIH ironis lagi, keseriusan pemerintah melawan dakwah Khilafah yang distigma sebagai paham radikal ini, ternyata tidak diikuti dengan kesungguhan mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat yang terus bermunculan, termasuk menyangkut kondisi milenial yang potretnya kian tampak buram.

🔹Generasi Butuh Pendidik Islam

Dunia kapitalis sekuler telah melahirkan banyak dan beragam problem perempuan, keluarga, dan generasi. Alih-alih bertanggung jawab menyelesaikan problem, rezim sekuler justru mendikte (Islam) untuk melakukan moderasi agama menyesuaikan diri dengan syahwat kuffar. Make over “ayat-ayat” kesetaraan gender hasil ratifikasi konvensi-konvensi internasional di-setting untuk mengangkangi nas-nas suci Al-Qur’an.

Karenanya perlu adanya perubahan arah pandang kehidupan ditengah tengah umat, termasuk kalangan milenial. Harus Ada kesadaran umat untuk menerapkan Islam secara kafah dalam naungan Khilafah yang agung. Ulama perempuan harus hadir dalam kancah pergolakan politik untuk mengungkap kefasadan konsep-konsep moderasi agama dikte Barat, bukan untuk mengokohkan moderasi. Hanya dengan Islamlah smua permasalahan akan selesai karena Islam membawa Rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu'alam.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bund, terkait terorisme dan radikalisme kenapa selalu di kaitkan dengan Islam? Seperti pembantaian dan pembunuhan sadis di Papua oleh OPM dan juga pengeboman dari ataupun penembakan-penembakan yang dilakukan oleh non muslim tidak disebut teroris namun hanya dikatakan kejahatan bersenjata dan apalah istilahnya. Padahal korban begitu banyak. Tetapi kalau itu yang melakukan orang yang berhijab, berjenggot orang muslim walau hanya satu korbannya langsung dikatakan Teroris. Mengapa bund bisa tidak adil dan tidak fair seperti itu?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Terkait masalah radikalisme dan terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam, kenapa demikian, kalau kita berbicara tentang  konstilasi politik internasional atau percaturan politik maka di dunia ini ada tiga ideologi.

Yang pertama adalah kapitalis, yang kedua adalah sosialis, yang ketiga adalah Islam.

Nah, saat ini yang sedang berkuasa di dunia adalah ideologi kapitalis dan yang namanya ideologi itu ingin menguasai dunia dan diemban untuk mengalahkan ideologi yang lainnya, sehingga dia bisa berkuasa atas ideologi-ideologi yang lainnya. Nah, itulah sifat dari ideologi. 

Dan hari ini yang sedang menguasai dunia secara global itu adalah ideologi kapitalis. Nah, pengemban ideologi kapitalis begitu ya, yang sebagai sehari ini menjadi negara adidaya, dalam hal ini adalah Amerika Serikat, melihat ada geliat-geliat. Kemunculan kembali ideologi Islam di tengah-tengah kaca kehidupan. Setelah kalau misalnya kita melihat dulu Islam pernah berkuasa selama 13 abad ya di dalam naungan Khilafah Islamiah.

Yang menguasai 2/3 dunia sampai kemudian akhirnya mengalami kelemahan dan dihancurkan, di tangan Kemal Ataturk begitu ya, yang kemudian akhirnya, pada tanggal 3 maret 1924, kekhilafahan hancur dan berganti dengan sistem kapitalis yang kemudian berkuasa sampai hari ini.

Ketika melihat geliat, munculnya Islam itu bangkit, kaum muslim. Sistem kekhilafan Islam begitu ya. Mereka menemukan satu cara yang terbaik, ya sampai mereka mengatakan atau cara yang terbaik untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin itu adalah dengan merubah cara berpikir kaum muslimin. Nah karena apa? Kalau mereka yakin akan kalah. Kenapa? Begitu. Karena ruhul jihad yang ada pada diri kaum muslim itu sangat besar. Tidak takut mati. Jadi kalau diserang secara fisik, maka kaum muslimin itu akan menang dan mereka akan mengalami kekalahan. Nah, oleh karena itu, mereka terus berpikir bagaimana kemudian menghancurkan Islam itu sampai ke akar-akarnya. Nah dan ternyata begitu ya.

Mereka menemukan suatu cara. Menemukan satu jalan bahwa cara yang terbaik untuk menghancurkan Islam dan kaum muslim itu dari sisi pemikirannya. Nah sehingga kalau tadi, pemikiran kaum muslimin itu jauh dari Islam. Maka kaum muslimin itu akan hancur. Sehingga dulu kalau Ran converration itu badan intelijennya Amerika, begitu ya. Mentargetkan di tahun 2020 kaum muslimin itu 50% itu rusak akidahnya. Mereka tidak mentargetkan begitu ya, kaum muslimin itu menjadi murtad, tetapi yang ditargetkan itu adalah 50% kaum muslimin itu rusak pemikirannya.

Nah, ini yang kemudian mereka targetkan. Karena kalau sudah dirusak pemikirannya, kaum muslimin jauh dari Islam, maka tadi kaum muslimin tidak akan mengemban ideologi Islam dan menerapkan syariat Islam secara kafah. Inilah yang kemudian mereka lakukan untuk merusak Islam dan kaum muslimin.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Riyanti ~ Yogja
1. Ustadzah, apakah kita memang benar-benar harus melawan total terhadap efek ideologi tersebut, sementara kita di sisi lain menikmati hasil kapitalisme. Contoh produk gadget yang murah. 

Apakah kita tidak mungkin melihat celah lain agar kita tetap bisa berselancar "di atas ideologi kapital" sambil membawa ideologi Islam?

2. Kemudian, sebenarnya ada apa dengan pertumbuhan ulama perempuan khususnya di Indonesia?

3. Kalau kita berkaca pada gerakan feminisme, mereka butuh waktu dan daya tahan yang dengan fokus isu tersebut. Sementara umat Islam, tidak benar-benar fokus pada masalah atau isu-isu tertentu, tapi mudah diombang-ambingkan dengan isu dari luar umat. Mengapa ini bisa terjadi Dzah?

🌸Jawab:
1. Yang harus kita pahami adalah bahwa di dalam Islam itu ada yang namanya Hadoroh dan Madania. Yang namanya Hadoroh itu adalah sekumpulan atau sekumpulan pemahaman kehidupan yang berdasarkan kepada ideologi tertentu. Itu yang namanya hadoroh sedangkan Madania itu adalah benda atau askal atau materi hasil dari perkembangan sains dan teknologi.

Sedangkan ideologi kapitalis adalah sekumpulan pemahaman tentang kehidupan. Sekumpulan pemahaman tentang kehidupan yang disandarkan atau berdasarkan kepada asas tertentu atau ideologi tertentu. Yaitu apa? Ideologinya adalah memisahkan atau asasnya itu adalah memisahkan antara agama dari kehidupan. Jadi kalau misalnya kita berbicara masalah agama, ya sudah di masjid saja.

Kalau kita berbicara masalah politik, jangan di masjid, misalnya seperti itu. Atau misalnya ketika kita berpakaian, ini urusan dunia. Enggak usah dikait-kaitkan dengan agama. Misalkan seperti itu. Nah itu asas dari ide kapitalis, memisahkan agama dari kehidupan. Atau misalnya ketika kita jual beli, enggak usah bawa-bawa agama deh, ini mah urusan dunia kan seperti itu. Nah itu di dalam ideologi  kapitalis. Nah berbeda dengan Islam.

Kalau Islam itu adalah akidah Islam. Tolak ukur di dalam kehidupan kita itu haruslah Islam. Apa pun yang kita lakukan itu harus berdasarkan kepada Islam. Ya karena memang Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Sehingga dari mulai bangun tidur ya, sampai kita tidur lagi. Ada sebenarnya aturannya di dalam Islam. Muamalah, jual beli, ada di dalam Islam. Dalam surat al-Baqarah Alloh ﷻ mengatakan, Alloh ﷻ menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Sehingga dalam setiap muamalah kita, tidak boleh ada kaitannya dengan riba. Itu berkaitan dengan muamalah. Pakaian misalnya, ada begitu dalam Islam, ada.

Coba akhwat lihat begitu ya. Di dalam surat An-Nur ayat 31. Perintah untuk memakai khimar atau memakai kerudung. Alloh ﷻ katakan dia Alloh ﷻ berfirman kan begitu ya. Ulurkanlah kain-kain kerudung kalian di atas kalian. Kalau diterjemahkan itu jujur itu dada ya. Padahal secara bahasa Arab itu adalah bukaan kancing yang pertama. Memang bukan kancing yang pertama itu sekitar dada begitu ya. Sehingga didefinisikan sebagai dada. Nah, kemudian lihat lagi di dalam surat al-Ahzab ayat 59, "hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka atas seluruh tubuh mereka."

Nah, ini kan aturan berpakaian di dalam Islam. Bagian atas ada penutup kepala sampai juyub terus ke bawahnya, kita juga harus memakai jilbab. Kalau sekarang itu dikenal sebagai gamis, begitu ya. Nah itulah pakaian wanita ketika dia keluar rumah. Nah, kemudian apa lagi? Aturan berumah tangga, begitu ya. Terus kemudian apa namanya tentang pendidikan anak dan lain sebagainya,1 itu semua ada di dalam Islam. Sehingga kalau berdasarkan ideologi Islam gitu ya tidak boleh kita fasludin tidak boleh memisahkan sedikit pun urusan kehidupan itu dari agama.

Justru agama atau Islam itu harus menjadi aturan dan pemecah atau solusi di dalam setiap permasalahan yang kemudian kita hadapi. Sudah lengkap sebenarnya semua ada di dalam Islam. Nah sehingga kumpulan itu kita tidak boleh mengambil kapitalis. Nah, berbisnis dengan Madania. Tadi yang sampai saya sampaikan, Madania itu adalah askal atau materi atau benda, begitu ya. Yang dia itu merupakan hasil dari teknologi atau sains dan teknologi. Sehingga kalau misalnya tidak terkait dengan Islam dan Alloh ﷻ pun sudah mengatakan bahwa sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Alloh ﷻ itu hanyalah Islam.

Kemudian Alloh ﷻ pun berfirman di dalam surat al-Maidah ayat 44, dilanjutkan di ayat-ayat selanjutnya. Surat al-Maidah itu tentang orang-orang yang fasik dan orang-orang yang zalim. Sehingga memang kita tadi tidak bisa atau tidak boleh begitu ya, mengambil ideologi lain selain ideologi Islam. Sehingga memang ideologi kapitalitas itu harus dicampakkan.

Kalau mengutip kata-kata Ustadz Bachtiar Nasir, dulu saya pernah mendengar menyampaikan bahwasanya ketika kita mengambil dari sistem selain dari sistem Islam, dalam hal ini adalah kapitalis demokrasi itu adalah syirik akbar. Karena apa? Sudah menyekutukan Alloh ﷻ ya dengan aturan yang kemudian dibuat. Sehingga yang harus dibuang secara total itu adalah ide-ide kapitalisnya bukan askalnya atau bukan madania yang dia dihasilkan dari sains dan eleknologi.

Contohnya misalnya HP, HP itu memang dihasilkan oleh oorang-orang barat, maka itu boleh-boleh saja kita pakai. Di HP misalnya, HP kan tidak terkait begitu ya dengan apa terbuat dari darah, bangai kan tidak. Begitu ya. Ini murni hasil dari teknologi. Sehingga boleh kita pakai. Nah inilah yang kemudian harus kita bisa bedakan. Begitu ya antara hadoroh dengan madania. Jadi kalau hadoroh itu benar-benar harus dibuang kalau memang bukan berasal dari Islam. Tapi kalau madaniah yang dihasilkan dari sains dan teknologi begitu ya, perkembangan teknologi. Nah itu boleh kemudian kita pakai.

2. Terkait dengan pertumbuhan ulama perempuan kalau dilihat dari wasilah-wasilah atau runutan dari cara-cara berpikir orang-orang kapitalis mereka menyasar berbagai kalangan termasuk kaum perempuan.

Karena apa? Ide-ide yang kemudian harus mereka sebarkan begitu ya. Itu harus diterima. Istilahnya harus diterima oleh berbagai kalangan, termasuk kaum perempuan. Nah, untuk menyasar kaum perempuan, maka ini akan mudah untuk menghancurkan keluarga dan generasi. Jadi kembali lagi ke target ideologi mereka, bahwa mereka ingin menghancurkan Islam sehancur-hancurnya dari berbagai sisi, termasuk ranah yang terkecil yaitu keluarga. Dan keluarga itu yang paling sensitif itu adalah kaum perempuan.

Sehingga mereka itu mencoba untuk  mengangkat sisi sensitifitas dari perempuan. Banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan perempuan, mereka coba untuk gali, mereka coba untuk tafsir ulang. Sehingga ada bias gender ketika adanya ketidakadilan yang kemudian diterima oleh perempuan. Nah, sehingga mereka merasa, orang-orang feminis merasa, bahwa perlu ada ulama-ulama perempuan yang mendukung ide mereka. Karena kaum muslimin itu masih banyak yang percaya kepada ulama. Sehingga ya tadi satunya cara mereka itu, bagaimana juga merusak para ulama, termasuk ulama-ulama perempuan.

Nah, sehingga mereka mencari tadi, dukungan ide-ide yang kemudian mereka emban itu bisa kokoh tengah-tengah kaum muslimin. Nah seperti misalnya, dulu Aminah wadud. Terus sekarang banyak ustadzah atau ya ulama-ulama perempuan yang kemudian tersinggung atau apa ya namanya tercemari lah ya oleh ide-ide feminis ini. Mereka banyak sekali menggugat ayat-ayat Alloh ﷻ yang menurut mereka itu bias gender.

Artinya menjadikan wanita itu ada di level yang kedua. Alloh ﷻ mengatakan bahwa laki-laki itu dijadikan sebagai kepala, karena dia memberikan nafkah. Nah sehingga hari ini ketika wanita itu menjadi tulang punggung, wanita itu menjadi penghasilan nafkah begitu ya. Maka tidak berlaku lagi katanya ayat itu. Ada seperti itu. Atau misalnya ayat berkaitan dengan waris ya, yang dua banding satu misalnya seperti itu. Mereka mengatakan ini tidak adil, begitu ya.

Kenapa laki-laki harus mendapatkan dua bagian sementara wanita itu satu?

Nah, mereka kemudian melihat hikmah-hikmah di balik ayat-ayat yang kemudian Alloh ﷻ sudah sampaikan kepada kita. Ya, dan banyak lagi ayat-ayat yang kemudian mereka tafsir ulang. Yang menurut mereka itu bias gender dan adanya ketidakadilan mereka sampaikan, mereka katakan bahwa itu tidak adil. Dan tidak ada kebenaran yang sempurna.

Jadi semua kebenaran itu adalah relatif. Itu yang kemudian mereka sampaikan. Dan untuk tadi, mengokohkan ide mereka, maka butuh menurut mereka ulama-ulama begitu. Yang kemudian omongannya masih diterima oleh masyarakat. Terutama perempuan, sehingga digencarkanlah tadi, bagaimana kemudian ulama-ulama perempuan itu bisa menjadi pendukung. kemudian meratifikasi ulang ayat-ayat Alloh ﷻ, hadis-hadis rasul. Nah, ini yang kemudian dilakukan.

Nah, sehingga termasuk yang tadi di Indonesia. Nah, mereka masuk terus kemudian tidak sesuai dengan perkembangan zaman atau tidak moderat begitu ya, tidak mengambil jalan tengah dan banyak yang kemudian mendeskreditkan perempuan. Nah sehingga tadi mereka menyatakan bahwa, butuh ulama perempuan untuk meratifikasi ulang tafsir-tafsir Al Quran sebagai pengukuh. Yang akan menguatkan ide-ide mereka di tengah-tengah kaum muslimin. Sehingga kaum muslimin rusak begitu ya. Seperti ada duri di dalam daging, begitu ya. Jadi yang merusak Islam itu adalah kaum sendiri. Dan mereka bisa cuci tangan, begitu ya. Nah, inilah yang kemudian terjadi hari ini dan itulah kenapa.

Pertumbuhan ulama perempuan itu diangkat ya, di ini kan. Nah, itu karena memang tadi. Untuk benar mengukuhkan ide-ide feminisme begitu ya dan menghancurkan Islam dari sisi sampai kepada ranah yang terkecil yaitu ranah keluarga, yang menjadi penopangnya adalah kaum perempuan.

3. Ide feminisme yang butuh waktu dan konsentrasi disebarkan. Sedangkan kita kaum muslimin itu mudah sekali terombang-ambing, mudah sekali ikut atau tergerus oleh arus yang ada. Jadi kenapa bisa demikian? Tadi di awal saya sampaikan, di jawaban yang pertama bahwa orang-orang kafir itu mungkin siang malam biasa selama 24 jam. Mereka benar-benar concern untuk menciptakan cara-cara bagaimana kemudian bisa menghancurkan kaum muslimin sampai kepada akar-akarnya. Nah ini yang kemudian mereka lakukan karena apa? 

Karena ya tadi mereka sudah menemukan cara yang terbaik dia untuk merusak kaum muslimin itu adalah merusak pemikirannya. Itu seperti itu. Sehingga akhirnya mereka berupaya untuk menjauhkan, menjauhkan Islam dari kaum muslimin.

Supaya kalau yang terakhir sempat viral tentang bahasa arab dan kemudian orang yang mengajarkan bahasa arab itu adalah ciri-ciri untuk mengajarkan teroris dan radikalisme kan seperti itu. Sampai ada kemarin itu viral juga ya, bantahan dari orang mesir, itu seorang ustadz bahwa seandainya begitu, apa namanya, Alloh ﷻ  melihat bahwa yang mulia itu bukanlah orang-orang arab, tentu Alloh ﷻ akan menurunkan Islam itu Indonesia misalnya. Sebetulnya tidak ada diajarkan sampai hari ini.

Nah, tetapi ya tadi, karena adanya cara-cara kafir untuk kemudian merusak begitu ya, pemikiran-pemikiran Islam dan kaum muslimin, maka yaitu TNI, mereka berupaya untuk menjauhkan kaum muslimin itu dari Islam dengan berbagai cara. Kalau misalnya perempuan-perempuan dengan ide feminisnya. Terus kemudian dengan pelajar atau kaum mile dengan kurikulum, terus kemudian dengan hidup bebas, dan lain sebagainya.

Nah ini yang kemudian mereka cekokan. Bagaimana dengan kaum muslimin?

Karena kaum muslimin merasa bahwa mengemban ide yang berasal dari barat itu adalah suatu yang kemudian modern, suatu yang kemudian lebih canggih, suatu yang kemudian lebih baik begitu ya. Dianggap seperti itu, maka itulah yang kemudian mereka ambil. Sehingga kalau misalnya kita melihat, coba balik gaya-gaya remaja sekarang, begitu ya. Banyaknya kan berkiblat ke drakor, drama-drama korea. 

Terus kemudian sekarang makanan, minuman, segala macam itu sudah ala-ala korea banyak ya kan, seperti itu. Ini yang lagi tren hari ini. Nah, sehingga kalau misalnya kita melihat fakta-fakta tersebut, begitu memang sudah banyak kaum muslimin ya memang dirusak pemikirannya. Dan dikatakan bahwa orang-orang kafir barat itu cukup berhasil dalam merusak kaum muslimin. Menjauhkan Islam ya dari benak-benak mereka. Dan menakut-nakuti kaum muslimin agar mereka tidak memegang Islam secara teguh.

Makanya tadi dikatakan isu, adanya isu teroris radikalismelah. Apa dia? Sehingga setiap orang yang kemudian dia konsen terhadap Islam kafah, itu dikatakan sebagai terorisme. Ditakut-takutin, kan begitu. Dipersekusilah, ditangkap, dan lain sebagainya. Nah, ini yang dilakukan sehingga akhirnya memang kaum muslimin jauh dari Islam.

Dan akhirnya begitu karena memang tadi  Islam itu sudah jauh dari kehidupannya, maka dia akan mudah terbawa oleh arus yang ada. Nah inilah penyebabnya. Nah sehingga ketika ingin merubah kondisi masyarakat yang ada, maka rubahlah pemikiran-pemikirannya. Ganti pemikiran-pemikiran kapitalis yang bercokol di dalam benak-benak kaum muslimin ya, diganti sampai ke akar-akarnya, ya, dengan apa?

Dengan Islam. Sampaikan bagaimana Islam yang sebenarnya itu seperti apa. Islam yang mencakup atau menjadi solusi atas setiap permasalahan kehidupan. Ya Islam yang dijadikan sebagai arah pandang di dalam kehidupan yang dijadikan sebagai kiadah atau kepemimpinan di dalam berpikirnya. Serta dijadikan sebagai landasan ketika dia berpikir, sehingga akhirnya Islam menjadi solusi di dalam setiap permasalahan kehidupannya. Nah inilah yang kemudian harus kita lakukan ya. Jadi merubah arah pandang tentang kehidupannya. Dari kapitalis begitu ya, yang memang sudah mekar kuat di dalam benda-benda kaum muslimin, diganti, dicabut begitu ya, diganti dengan Islam.

Nah, inilah yang kemudian harus kita lakukan. Sehingga akhirnya, keimanan kita, keimanan kaum muslimin bisa kokoh. Begitu ya. Tidak akan tergoyahkan oleh apa pun. Karena apa? Karena ada keimanan yang kuat. Yang menjadikan Islam itu sebagai pandangan hidupnya sebagai solusi di dalam setiap permasalahan yang mereka hadapi.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten 
Dari materi yang bunda paparkan sepertinya agama Islam itu sangat dipojokkan sekali ya bund, tentang apapun itu Islam selalu dibawa dan pemerintah pun sibuk ikut mengurusi bukanya kasih solusi tapi justru kasih polusi.

Pertanyaannya bun, kenapa negeri ini bisa sekacau ini dan pemerintah lebih sibuk ngurus hal-hal kecil yang selalu dikait-kaitkan dengan agama, dan apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan ini terjadi?

🌸Jawab:
Ya karena kembali lagi tadi saya sampaikan di awal, bahwa orang-orang kafir sebetulnya hari ini sudah betul-betul ketakutan begitu ya. Ketakutan akan kebangkitan Islam. Karena kalau sudah Islam bangkit mereka pasti kalah. Kalau Islam bangkit, kaum muslimin mengemban Islam yang hakiki. Islam yang sebetulnya dan Islam kaffah. Pasti mereka itu kalah, ini yang mereka takutkan. Karena mereka akan kalah dan kaum muslimin mengalami kejayaannya kembali seperti sebelumnya, sejak masa Rasulullah ﷺ sampai Bani Utsmaniyah berjaya, menguasai 2/3 belahan dunia. Maka orang-orang kafir itu merasa, bahwa mereka tidak akan hidup bebas. Nah ini yang kemudian mereka takutkan.

Sehingga akhirnya begitu kuatnya mereka, untuk menghadang kebangkitan Islam dan kaum muslimin. Dengan berbagai cara. Dan mereka merasa bahwa mereka bersikap secara frontal. Secara frontal artinya mereka sendiri yang kemudian berhadapan langsung dengan kaum muslimin yang katakan agamis.

Maka mereka pun akan kalah. Nah sehingga akhirnya bagaimana kemudian menciptakan boneka-boneka atau membuat antek-antek di setiap negeri-negeri kaum muslimin. Sehingga kaum muslimin itu hancur atau kaum muslim itu rusak oleh kaum muslimin itu sendiri. Kemudian kalau di sini ditanyakan faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hal ini terjadi. Sebenarnya faktornya adalah bahwa tidak menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Ya bagi kaum muslimin.

Sehingga segala sesuatunya diukur dengan materi. Sebagai contoh misalnya, ketika menghadapi kasus pandemi hari ini. Justru alih-alih diurusi masyarakat itu sampai hari ini ya. Berlarut-larut ini sudah hampir dua tahun belum benar-benar selesai, belum benar-benar tuntas begitu ya pandemi ini. Nah tidak ada, karena tidak ada keseriusan untuk kemudian mengurusi rakyatnya.

Karena apa? Ya yang namanya kapital, kapital itu kan yang pemilik modal, begitu ya. Maka yang ada di dalam benaknya itu adalah bagaimana kemudian mendapatkan keuntungan. Nah, sehingga alih-alih begitu menyelesaikan masalah, malah justru menyengsarakan rakyat. Ya, bahkan kalau misalnya kita ikut tes PCR saja, berarti itu awal-awal tuh sampai 900 ribuan atau ada yang sampai 1,5 jt begitu ya. Nah ini yang kemudian terjadi hari ini. Ini faktor penyebabnya itu adalah dari ideologi yang kemudian ada hari ini adalah ideologi kapitalis dan yang diterapkan hari ini.

Ya di tengah-tengah kaum muslimin itu adalah sistem kapitalis bukan Islam. Nah itulah fakta penyebabnya, kenapa akhirnya tadi ya, dalam hal ini para penguasa pun tidak mengurusi. Padahal kalau di dalam Islam yang namanya seorang penguasa itu dia adalah penggembala. Jadi dia akan bertanggung jawab dan dia akan bertanggung jawab atas apa yang kemudian diurusinya. Ya di hadis yang lain Rasul mengatakan bahwasanya, penguasa itu adalah perisai. Yang urusan umat. Ya, mengurus.

Jadi yang namanya aktivitas politik di dalam Islam itu adalah umat, begitu ya. Mengurusi urusan umat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Nah itu di dalam Islam seharusnya itu adalah mengurusi urusan umat sampai yang sekecil-kecilnya. Ketika misalnya umat itu miskin, kelaparan dan lain sebagainya itu yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Alloh ﷻ itu adalah rahimnya. Adalah penguasanya.

Ya kalau hari ini ya. Karena memang yang diberlakukan itu adalah sistem kapitalisme yang ada di otaknya itu adalah bagaimana caranya mendapatkan keuntungan begitu ya. Sampai kalau misalnya kita melihat rakyat sudah miskin, sudah sengsara sekarang dimunculkan kembali ya. Bahwa tiap orang yang memiliki KTP maka dia harus punya NPWP jadi nanti NPWP itu nomornya nomor NIK ya, nomor NIK yang ada di KTP jadi setiap yang sudah punya KTP menjadi orang yang wajib pajak begitu ya. Dipajakin begitu ya, kalau misalnya kita melihat kita misalnya, ibu rumah tangga begitu ya. Yang tidak punya usaha apapun, atau misalnya anak-anak yang masih sekolah begitu masih dibiayai oleh orang tua juga. Begitu ya.

Nah inilah tadi. Karena negara itu sudah keblinger untuk membayar hutang saja sampai triliunan begitu ya, 12 triliun itu hanya membayar bunganya saja. Sehingga mereka memang kebingungan dimana lagi ya untuk bayar hutang. Akhirnya ya tadi. Karena negara kapitalis itu sumber permasalahan utamanya adalah pajak, maka segala rupa begitu ya, diotak-atik bagaimana untuk caranya mendapatkan pajak dari rakyat. Nah itu, ya, karena memang dalam sistem kapitalis begitu ya, yang di hanyalah keuntungan pribadi. 

Bukan kemudian mengurusi urusan umat. Sehingga suatu hal yang kemudian wajar begitu ya, jika hari ini tadi dikatakan bahwa bukan kasih solusi tapi justru mengasih polusi katanya. Nah ini, karena memang tadi sistem kapitalis yang memang tidak layak dan tidak manusiawi sebenarnya. Sehingga apa namanya, ya kembali lagi bahwa karena memang sistem yang berlaku hari ini itu rusak dan merusak. Harus kita campakkan dan kita ganti dengan Islam, yang insyaallah akan membawa rahmatan lil alamin. Bukan hanya kepada kaum muslimin saja sebenarnya, tetapi kepada orang-orang kafir, itu pun akan membawa rahmat, akan membawa keadilan dan keberkahan seluruh. Itu mungkin.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sebagai seorang muslim, kita harus menjadikan Islam sebagai solusi dalam memecahkan berbagai masalah dan kita tidak boleh memisahkannya Islam di dalam kehidupan.

Dan kita harus menjadikan Islam sebagai tolak ukur di dalam setiap perbuatan kita. Menjadi solusi atas setiap permasalahan yang kemudian kita hadapi. 

Kita tidak boleh terbawa oleh arus yang ada. Kita sebenarnya harus kritis terhadap  pemahaman-pemahaman yang kemudian berada di luar dari Islam.

Karena apa? Karena setiap apa yang kemudian kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah subhanahu wa taala.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar