Minggu, 31 Oktober 2021

KONSEP MENDIDIK ANAK TENTANG HUJAN MENURUT RASULULLAH ﷺ

 


OLeH: Ustadz M. Lukmanul Hakim

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸KONSEP MENDIDIK ANAK TENTANG HUJAN MENURUT RASULULLAH ﷺ.

Editor : M. Lukmanul Hakim, S.Pd.I (Founder Komunitas Dhuha Ummat)

Bermain hujan-hujanan bukan sekadar sebuah kesenangan bermain dengan rintik dari langit yang memang sangat menyenangkan. Juga bukan sekadar penelitian ilmiah tentang manfaat hujan, yang baru hangat dibahas hari-hari ini.

Seperti sebuah hal yang ‘sepele’, tetapi mari kita bahas karena anak-anak pasti senang hujan-hujanan. Sementara para orangtua hari ini cenderung berkata: Jangan, nanti sakit, nanti masuk angin, nanti demam, nanti pilek, dan seterusnya. Hujan banyak dimaknai negatif, lebih banyak yang bahas dampak negatifnya tanpa nengupas lebih jauh manfaatnya.

Apakah hujan di jadikan sumber penyakit sebagai konsep parenting yang benar?

Dengarkan kisah Anas bin Malik radhiallahu anhu berikut ini:

قَالَ أَنَسٌ: أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَطَرٌ، قَالَ: فَحَسَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَهُ، حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى»

"Anas berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kehujanan."

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyingkap pakaiannya agar terkena air hujan. Kami bertanya:

Ya Rasulullah ﷺ, mengapa kau lakukan ini?

Beliau menjawab, “Karena ia baru saja datang dari Robbnya ta’ala.” (HR. Muslim)

An Nawawi menjelaskan hadits ini,

“Maknanya bahwa hujan adalah rahmat, ia baru saja diciptakan Allah ta’ala. Maka kita ambil keberkahannya. Hadits ini juga menjadi dalil bagi pernyataan sahabat-sahabat kami bahwa dianjurkan saat hujan pertama untuk menyingkap yang bukan aurat, agar terkena hujan.” (Al Minhaj)

Ibnu Rajab dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa para sahabat Nabi pun sengaja hujan-hujanan seperti Utsman bin Affan. Demikian juga Abdullah bin Abbas, jika hujan turun dia berkata: "Wahai Ikrimah keluarkan pelana, keluarkan ini, keluarkan ituiri agar terkena hujan."

Ibnu Rajab juga menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib jika sedang hujan, keluar untuk hujan-hujanan. Jika bulan mengenai kepalanya yang gundul itu, dia mengusapkan ke seluruh kepala, wajah dan badan kemudian berkata: "Keberkahan turun dari langit yang belum tersentuh tangan juga bejana."

Abul Abbas Al Qurthubi juga menjelaskan, ini yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mencari keberkahan dengan hujan dan mencari obat.

"Karena Allah ta’ala telah menamainya rahmat, diberkahi, suci, sebab kehidupan dan menjauhkan dari hukuman. Diambil dari hadits: penghormatan terhadap hujan dan tidak boleh merendahkannya.” (Al Mufhim)

Bahkan para ulama; Al Bukhari dalam Shahihnya dan Al Adab Al Mufrod, Muslim dalam Shahihnya, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro. Semuanya menuliskan bab khusus dalam kitab-kitab hadits mereka tentang anjuran hujan-hujanan.

Apa masih ada yang sangsi?

Bahwa hujan-hujanan dianjurkan…

Mengapa kita menuduh hujan yang berkah sebagai sumber malapetaka?

Kita sebagai orang tua tentu bisa mengamati kebugaran anak kita hari itu. Saat hujan turun. Kalau mereka tidak terlalu bugar kita bisa melarangnya.

Tetapi kalau mereka sedang sehat dan bugar, mengapa kita larang. Tidak usah khawatir. Hujan adalah keberkahan. Adalah kesucian. Hujan adalah penduduk ketenangan. Hujan bahkan penghilang kotornya gangguan setan.

Selesai hujan-hujanan, silakan disuruh mandi, mengguyur kepalanya, minum madu, habbatus sauda’ dan lainnya. Agar kekhawatiran itu pergi. Dan keberkahan lah yang telah mengguyur kepala dan sekujur badan mereka.

Penulis : Ustadz Budi Ashari, Lc

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈

0️⃣1️⃣ Atikah ~ Karawang
Bagaimana cara menyampaikan atau memahamkan kepada orang yang masih awam pengetahuan tentang manfaat hujan, secara lebih sederhana? 

Karena jujur saja, tidak sedikit dari kita yang memang belum paham bahkan mungkin belum tau tentang manfaat hujan & menurut pandangan kebanyakan orang tua, mereka berpikir "Hujan itu sumber penyakit" atau sering sekali para orang tua melarang anak-anaknya untuk hujan-hujanan karena takut nantinya anaknya akan sakit setelah hujan-hujanan.

🌸Jawab:
Benar sekali, pemahaman tentang hujan daerah kita lebih mengarah pada sisi negatifnya, menimbulkan penyakit. 

Hal ini sudah turun temurun, jika kena gerimis atau hujan akan sakit kepala. Padahal apa bedanya kalau kita mandi, sama pakai air juga, pakai shower, seperti hujan, tidak sakit kepala, malah serasa lebih nyaman mandi seperti alami. 

Dengan cara menghilangkan sugesti, bahwa hujan itu merupakan sumber rezeki bahkan bisa jadi penyembuh penyakit. 

Contoh kecil, ana punya 3 anak waktu kecilnya dilatih hujan-hujanan, dibiarkan, hasilnya bukan sakit malah mereka senang, wajah ceria timbul ketika di izinkan hujan-hujanan. Wajah polos senang ini yang menandakan bahwa hujan itu bukan sumber penyakit tapi sumber kebahagiaan dan sumber rezeki.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Hildawati ~ Mamuju, Sulbar
Bagaimana memberikan pemahaman kepada orang-orang disekitar kita bahwasanya hujan adalah sebuah Rahmat dari Alloh ﷻ. Karena kebanyakan yang masih belum paham, dan menganggap hujan adalah penghalang dari Aktifitas yang akan diselesaikan. 

Mohon penjelasannya pak Ustadz.

🌸Jawab:
Berikan pemahaman sederhana, bahwa air hujan adalah air yang lebih bersih, kotor itu ketika melewati atap yang berdebu atau permukaan kotor. Ketika hujan-hujanan langung justru air bersih yang mengandung rahmat dan banyak manfaat.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Aisya ~ Riyadh
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu...

Afwan ustadz bagaimana dengan hadis ini?
Dan Pengartiannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan umatku adalah seperti hujan, tidak diketahui apakah yang pertama yang lebih baik ataukah yang akhirnya.” Menurut al Baidhawi, “Yang dimaksud adalah mengingkari perbedaan, karena setiap tingkatan di antara mereka memiliki keistimewaan yang pasti mengandung sisi kelebihbaikannya, sebagaimana setiap naubah dari naubnya hujan, memiliki faedah dalam menumbuhkan, tidak mungkin dapat diingkari dan dihukumi tidak bermanfaatnya. Hal itu karena generasi pertama-tama telah beriman dengan apa yang mereka saksikan yang berupa mu’jizat, menerima dakwah Rasul dan beriman. Sedangkan orang-orang yang akhir, mereka beriman kepada perkara ghaib, karena telah sampai kepada mereka secara mutawatir, yaitu ayat-ayat, mereka mengikuti generasi yang sebelumnya dengan baik."
(Faidh al-Qadir, jilid 5, hlm. 517)

Mohon penjelasannya.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Air hujan itu baik, bersih dan mengandung zat-zat yang diperlukan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang maka dalam konteks ini tentang air hujannya dan zat yang terkandung di dalamnya semuanya baik dan bermanfaat. 

Yang dikatakan dalam sabda Nabi ﷺ manusia seperti hujan yang pertama yang lebih baik, itu hujan memang ketika turun menumpahkan hal-hal yang baik yang diperlukan semua makhluk hidup, tetapi pada akhirnya tergantung manusia atau makhluk hidup dalam pemanfaatannya bisa lebih baik di awal atau lebih baik di akhir. 

Contoh lebih baik di akhir air hujan ini diserap tanah, mengalir air bawah tanah yang sudah tercampur lebih banyak mineral dan kembali jadi mata air yang lebih baik kandungannya di banding  hujan awal. Tetapi manusia juga pada akhirnya banyak yang mengingkari kebaikan kandungannya, menganggap bahwa hujan sebagai sumber persoalan atau sumber penyakit atau bisa menimbulkan banjir dan lain-lain. 

Walau semua itu merupakan akibat dari ulah manusia sendiri yang suka merusak alam semau sendiri. 

Wallahu'alam bishowab... 

0️⃣4️⃣ Hesti ~ Yogya
Tentang pawang hujan, bagaimana memberitahu kepada yang melakukan (masih saudara) bahwa itu dilarang dalam agama?

🌸Jawab:
Mengenai pawang hujan ada 2 pengertian: 

1) Ada orang yang mempunyai kemampuan do'anya lebih baik dari kita (seorang kyai yang tidak terhijab do'anya) sehingga banyak orang meminta di doakan, salah satunya agar ketika ada acara yang baik di musim hujan agar tidak turun hujan (itu inti doanya). 
Ada sebagian orang menyebutnya pawang hujan, padahal beliau hanya hamba Alloh ﷻ yang dimintai tolong untuk mendoakan sesuatu lewat dia. Memintakan doa kepadanya itu boleh dan baik, selama menganggap hasil akhir Alloh ﷻ lah yang menentukan doa itu di kobul atau tidak. 
Orang semacam ini tidak dikategorikan pawang hujan. 

2) Pawang hujan, ada seorang dukun memang berprofesi seperti ini dan merasa memiliki kemampuan seperti ini dan bersekutu dengan jin atau setan, menggunakan jampi-jampi dan semua ritualnya tidak syar'i. Maka jika meminta tolong dan mempercayai dukun tersebut, maka orang tersebut termasuk berbuat syirik (mempersekutukan Alloh ﷻ) maka termasuk dosa besar.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Safitri ~ Banten 
Assalamualaikum ustadz, 

Dari dulu sampai sekarang kebanyakan orang memaknai hujan itu membawa sakit, kalau hujan repot, kalau hujan tidak bisa ini tidak bisa itu malah banyak ngeluh, kenapa begini yah ustadz?
Apa karena orang-orang belum tahu manfaat hujan yang sesungguhnya?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Pertanyaan ini jawabannya masih terkait dengan pertanyaan, jadi jawabannya ada di jawaban 1-3. Silahkan di baca kembali.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar