Sabtu, 31 Desember 2016

Selamat Berjuang Menjemput Kepastian



OLeh : Ustadzah Rochma Yulika

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله، الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه ووالاه، أما بعد:
Tak ada yang pasti dalam kehidupan ini kecuali satu hal yakni KEMATIAN
Bahkan menikah pun juga bukan suatu yg pasti
Muhasabah di Penghujung Penantian
Tak pernah kita tahu helaan nafas
kita kapan berujung
Tak pernah kita mengerti apakah kita akan beruntung
Terlalu hina kala jiwa tertambat oleh dunia
Terlalu nista bila tautan hati hanya pada manusia
Terlalu naif bila kita hanya bisa berbincang tentang yang fana
🌸
Sejenak kita menakar keimanan kita
Seberapa besar cinta kita pada Nya
Seberapa teguh kita sanggup Agungkan Nama Nya
Seberapa tangguh kita mampu berjuang untuk menegakkan kalimat Nya
Sahabat surgaku...
Waktu terus melaju begitu saja
Sudahkah kita menghargai waktu
yang telah dianugerahkan pada kita
Terkadang kita lalai hingga banyak kesempatan tersia-sia
Sementara kita terlalu yakin akan dengan amal kita
Tak satu pun diantara kita yang tahu tentang keadaan diri kita
Apakah kita selamat hingga ke surga atau ke jurang neraka
Sahabat surgaku...
Sesal kemudian tiada berguna
Terlanjur kita sudah di alam baka
Tanpa sanak dan saudara
Hanya amal yang akan kita bawa
Sahabat Surgaku...
Terlalu hina bila kita berseteru tentang urusan dunia
Terlalu nista bila kita berselisih tentang hal yang tak ada titik temunya
Bahkan bermusuhan antar saudara
Sahabat Surgaku...
Sekecil apa pun apa yang kita perbuat
Akan dipertanggunjawabkan di akhirat
Sedikit kata yang terucap dalam maksiat
Akan tercatat tanpa ada yang terlewat
‘Abdullah ibn Mas’ud ra. Pernah menggambarkan: Sesungguhnya seorang mukmin itu ketika memandang dosa-dosanya, ia seolah-olah sedang duduk di bawah sebuah gunung yang ia khawatirkan akan jatuh menimpanya. Tetapi seorang yang fajir ketika memandang dosanya, seolah-olah seperti seekor lalat saja yang lewat di depan hidungnya lalu ia mengibaskan tangannya begitu saja. (HR. Bukhari)
Dan kita tergolong yang mana???
Demi Allah.......
Dunia dibanding dengan akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut.
Yang tersisa di jarinya itulah kehidupan dunia.
(HR Muslim)
🌸
Sahabat surgaku...
Waktu terus melaju begitu saja
Sudahkah kita menghargai waktu
yang telah dianugerahkan pada kita
Terkadang kita lalai hingga banyak kesempatan tersia-sia
Sementara kita terlalu yakin akan dengan amal kita
Tak satu pun diantara kita yang tahu tentang keadaan diri kita
Apakah kita selamat hingga ke surga atau ke jurang neraka
Sahabat surgaku...
Sesal kemudian tiada berguna
Terlanjur kita sudah di alam baka
Tanpa sanak dan saudara
Hanya amal yang akan kita bawa
Menjelang Lembaran Amal Ditutup
Ketika tubuh mulai lemah tak berdaya
Ketika tangan tak bisa lagi berkarya
Ketika mata tak lagi mampu terbuka
Ketika mulut mulai sulit berbicara
Dan ketika sang Malakul maut bersiap mengambil nyawa
Nafas pun mulai satu-satu
Badan pun sedikit demi sedikit mulai kaku
Lidah semakin kelu
Suasana makin tak menentu
Terdengar tangis sanak keluarga
Mereka merasakan sedih tak terkira
Lantaran kan ditinggal menuju alam baka
Tak bisa lagi bersua untuk bertegur sapa
Lembaran amal mulai ditutup
Berharap bekal yang dibawa cukup
Kini tinggalah sendiri
Di bawah nisan berteman sepi
Inilah sebuah kepastian yang datangnya tak tahu kapan.
Bisa jadi ketila senja telah tiba apakah kita yakin bahwa kan berjumpa mentari pagi hari.
Sama halnya ketika kita berjumap matahari apakah diri yakin kan sampai langkah kita hingga senja hari???
TIDAK
SAMA SEKALI TIDAK
Tokoh penuh hikmah Luqmanul Hakim pernah menasihati anaknya. ”Anakku, hiduplah untuk duniamu sesuai porsi yang Allah berikan. Dan hiduplah untuk akhiratmu sesuai porsi yang Allah berikan.” Tak seorangpun tahu berapa lama jatah hidupnya di dunia fana ini. Ada yang mencapai 60, 70 atau 80-an tahun. Ada yang bahkan berumur pendek. Wafat saat masih muda belia. Yang pasti tak seorangpun bisa memastikan porsi umurnya di dunia.
🌸
Pendek kata Wallahu a’lam, Allah saja yang Maha Tahu.
Adapun jatah hidup kita kelak di akhirat adalah tidak terhingga. Kita insyaAllah bakal hidup kekal selamanya di sana. Artinya, jika kita bandingkan lama hidup di dunia dengan di akhirat, maka jatah hidup di dunia sangatlah sedikit. Sedangkan hidup manusia di akhirat sangat luar biasa lamanya.
Praktis, hidup manusia di dunia seolah zero time (nol masa waktu) dibandingkan hidup di akhirat kelak.
Wajar bila Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sampai mengibaratkan dunia bagai sebelah sayap seekor nyamuk. Artinya sangat tidak signifikan.
Lantas... sudahkah kita sibuk mengevaluasi diri? Atau justru kita sibuk mencari kesalahan saudara kita?
Apakah nisan yang berjajar di depan mata tak mampu jadi pengingat? Bahwa kelak kita akan menjadi penghuninya.
Masihkah diri terbelenggu oleh nafsu. Masihkah jiwa selalu tergoda dalam nista. Masihkah mulut sering bergunjing tentang hal yang tak penting. Dan masihkah nafsu menjadi belenggu yang membuat hati keras membatu. Berhentilah sejenak..... mari bersegera bertafakur jangan sampe terlena dan tanpa sadar diri sudah tiba di kubur. Mari beristighfar agar kubur kita jembar. Mari segera memerbaiki diri agar tak nista di kehidupan hakiki.
Hasan Al Bisri menasihati:
”Waktu adalah kehidupan, menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan kehidupan.”
Waktu kita sangatalah sedikit di dunia yang sangat sempit. Waktu kita sangatlah singkat kawan, maka berhati-hatilah jangan sampai terjerumus pada kemaksiatan.
Usia kita tak terukur. Tak pernah tahu kapan saatnya kan tersungkur di alam kubur. Dan bila tiba masa, samapailah kita di alam baka. Bukan harta benda yang akan kita bawa, namun amal kebaikan yang akan menjadi teman dalam perjalanan kita. Menjauhkan hati dari cinta dunia yang fana dan beralih untuk mendekat pada Nya. Berharap selamat hingga akhirnya.
Lantas apa yang seharusnya kita perjuangkan?
Apakah rela kita terbelenggu oleh dunia smntara akhirat tiada berbatas
Agar jiwa terjaga hingga ke surga maka istiqamahlah dalam menjaga amal kita.
Agar jiwa selamat hingga akhirat maka jauhkan akhlak dari maksiat.
Tetap belajar dan senantiasa belajar dan yakinlah bahwa bersama kafilah dakwah ini adalah jalan yang benar.
🌸
Jika hati beralaskan kebaikan niscaya kan waspada dalam mengisi kehidupan.
Jika hati bersandar pada kebenaran tak kan lagi menempuhi jalan kesesatan.
Akhlak terpuji kan terpatri di dasar hati.
Akhlak mulia kan tersimpan di dalam dada.
Kesantunan kan menjadi tabiat.
Keshalihan kan hindarkan diri dari jalan yang sesat.
Bila hati beralaskan kebaikan..
Lahir jiwa-jiwa pengusung tegaknya peradaban.
Bila hati beralaskan kebaikan.
Kan hadir manusia-manusia yang memiliki kepribadian.
Tiada nikmat yang mampu kami rasakan kecuali menebar kebaikan.
Tiada karunia yang mampu membahagiakan kecuali kebersamaan dengan orang yang beriman.
Tiada keindahan yang mampu terperikan kecuali menikmati perjalanan mencari kemuliaan.
Ada seorang tabi'in mulia, bernama 'Aun bin 'Abdullah ia berkata:
"Dulu, orang-orang baik satu sama lain menuliskan dan menasehatkan tiga kalimat berikut:
1. Siapa yang beramal untuk akheratnya, Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupi dunianya.
2. Siapa yang memperbaiki hubungan antara dirinya dengan Allah Ta'ala, Allah akan memperbaiki hubungan dirinya dengan manusia yang lain.
3. Dan siapa yang memperbaiki keadaan batinnya, Allah subhanahu wa ta'ala akan memperbaiki keadaan lahirnya.
(ROCHMA YULIKA)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Smg kita menjadi pribadi yang selamat senantisa menjaga tabiat agar tak terlaknat di akhirat aamiin.
🌸🌸🌸🌸
TaNYa JaWaB
0⃣1⃣ iNdah
Bagaimana mengajarkan/mengenalkan pada ank2 umur 7 mengingat Allah berkaitan dgn kematian
🔷Jawab:
KETIKA terjadi kematian anggota keluarga, anak-anak sering menanggapinya dengan cara yang tidak terduga, membuat orang-orang dewasa bingung dan ragu-ragu bagaimana mendekati mereka untuk membantu mengatasi rasa dukanya. Karena anak-anak yang masih kecil kurang bisa menangkap konsep-konsep abstrak, kebanyakan psikolog perkembangan menganggap anak-anak yang umurnya kurang dari dua tahun belum bisa memahami konsep kematian.
Orang tua yang khawatir bagaimana mengatasi duka anak-anak musti memahami tahap-tahap perkembangan setiap anaknya. Lebih baik menjawab hanya pertanyaan yang anak-anak ajukan. Kita sering menganggap anak-anak meminta informasi lebih banyak daripada yang bisa mereka cerna.
Yakinkan pada anak bahwa kita akan selalu ada pada saat mereka membutuhkan. Dengarkan pertanyaan mereka, jawablah dengan ringkas, jujur (sesuai kebenaran), bersikap terbuka. Kalau anak puas dengan jawaban kita, tunggulah sampai ia bertanya lebih lanjut. Mungkin kesiapan anak tentang kematian baru sampai disitu. Biarkan anak memperoleh pengetahuan sesuai kesiapannya dan ia akan mulai mengumpulkan informasi yang bisa membantunya membentuk konsep kematian.
Ketika Anda sedang berduka, ekspresikan saja, jangan sembunyikan perasaan duka Anda dari anak-anak. Kalau Anda menyembunyikan ekspresi kesedihan, anak-anak akan menilai bahwa mengekpresikan kesedihan merupakan hal yang tidak baik. Rasa sedih dan kesepian merupakan perasaan yang wajar ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi. Dengan melihat hal tersebut, anak-anak belajar yang nantinya juga bisa menunjukkan perasaan itu secara normal dan alamiah.
0⃣2⃣ Riska
Assalamualaikum ustadzah saya mau tanya,
Sebesar apa ampunan Allah terhadap dosa hambanya yg ahli maksiat jika dia bertaubat benar benar bertaubat?
🔷Jawab:
Sebesar kesalahan yng kita perbuat.
Jika seseorg melakukan beberapa kali keslaahn dan ia bertaubat maka Allah akan mengampuninya.
Dalam sebuah hadits qudsi..
Kuraang lebih begini:
Ada serong hamba berbuat dosa lantas berucap allahumaghfili dzanbi kmdn Allah memaafkan, trs berbuat dosa lg istighfar lg.
Allah berkata bahwa bambaku telah menyadari kesalahanny maka Aku akan ampuni dosanya semua
Begitu kira2.
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.”
(HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan kepada beliau.
Abu Musa radhiallahu’anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا )
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).”
(HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
(( مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ)) رواه مسلم.
“Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat niscaya Allah menerima taubatnya.” (HR. Muslim).
Sebab jika matahari telah terbit dari barat maka pintu taubat serta merta ditutup.
Demikian pula tidak ada gunanya taubat seseorang ketika hendak meninggal dunia. Allah berfirman:
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan:
“sesungguhnya aku bertaubat sekarang.”
(An-Nisaa’: 18).
0⃣3⃣ Bahrah
Dikatakan pada materi yg disampaikan sebelumnya bahwa tidak ada yg terlewat dari catatan, yg ingin sy tanyakan bagaimana jika seseorang yg sebelum hijrah , hari-harinya dilewati dengan penuh dosa maksiat kemudian ia bertaubat, apakah dosa maksiat tersebut akan tetap dihisab dialam kubur?
Seperti kisah sahabat Rasulullah yg menangis ketika melewati sebuah kuburan yg didalamnya terdengar penghuni kubur tsb sedang merintih kesakitan karna disiksa d dalam kubur, kemudian sahabat Rasulullah itupun menangis.
Rasulullah pun bertanya, mengapa engkau menangis ,bukankah engkau sudah dijamin dalam golongan orang yg masuk surga?
Lalu sahabatpun menjawab, iya benar aku memang sudah d jamin surga, tapi tidak ada yg bisa menjamin bahwa aku akan lolos dari siksa kubur atas dosa2ku.
Semoga sy tidak salah ingat menceritakan kisah tsb.
Djazakillah ustadzah
🔷Jawab:
Stiap dosa tercatat tanpa terlewat namun kita sbg mns punya hak sbg wujud kasih syg Allah kpd hamba Nya yakni pengampunan.
Bahkan dalam surat ttg zina saja kan kalimat awal gmn mereka kan masuk neraka ttp pahami ayat secara utuh nah kelanjutannya bila bertaubat maka Allah hapus.
0⃣4⃣ Chindy
Bagaimanakah cara menyeimbangkan antara di dunia maupun diakhirat?
Saya tidak jarang melihat orang2 cenderung menggunakan istilah "bigot" untuk orang yg terlalu relijius dan orang yang berjuang untuk Allah dan Rasulnya itu terlalu radikal dan narrow-minded katanya.
🔷Jawab:
Kita diajarkan ttg tawazun maka kita adapted dg aturannya.
Antara fikriyah yakni asupan otak.
Ruhiyah yakni asupan batin dan fisik harus dijaga dg banyak olahraga.
0⃣5⃣ iLya
▶Bagaimana mengetahui takaran hidup kita, agar bisa hidup sesuai takaran?
🔷Jawab:
Ukurannya ada di qur'an hadits nasihat ulama.
▶ Masing bingung ummi😬
🔷Standar hdp kan quran hadits nasihat ulama nah itu yg jd ukuran,
Krn dr bbrp hadits bhw pernyataan Allah maha pengampun itu sgt jls,
Bahkan...
Ada sebuah hadits dr abu hurairah,
Ada dosa yg bs jd tdk diampuni dg istighfar bhkan umroh haji sekali pun tp diampuni bila bekerja keras krn Allah.
Nah terutama di jalan dakwah,
Dan kitab yusuf qarhawi ada ttg taubat lengkap.
0⃣6⃣ iNdah
Jika org tua menggambarkan ttg kematian kpada ank utk megerem anak spya tdk berbuat "nakal"apakah tindakan trsebut dbenarkan,,
Mohon penjelasan??
🔷Jawab:
Cerita kematian boleh tp bukan menakuti. Dengan bahasa yg indah bhw semua akan berbalas.
🌸🌸🌸🌸
PeNuTuP
Baiklah, kajian malam ini kita cukupkan sampai disini...
Kurang lebihnya Ana sbg moderator dan mewakili Trio BS mohon maaf yg sebesar-besarnya atas segala khilaf.... 🙏🙏
Marilah kajian malam ini kita akhiri dengan doa kafaratul majlis,,
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar