Sabtu, 31 Desember 2016

Keutamaan Tauhid



OLeh : Ustadz Jayyad Al Faza

Bismillahirrahmanirrahim.
Syaikh Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi’ hafizhahullah berkata, “perkara yang pertama kali diperintahkan kepada [Nabi] al-Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu untuk memberikan peringatan dari syirik.
Padahal, kaum musyrikin kala itu juga berlumuran dengan perbuatan zina, meminum khamr, kezaliman dan berbagai bentuk pelanggaran.
Meskipun demikian, beliau memulai dakwahnya dengan ajakan kepada tauhid dan peringatan dari syirik.
Beliau terus melakukan hal itu selama 13 tahun. Sampai-sampai sholat yang sedemikian agung pun tidak diwajibkan kecuali setelah 10 tahun beliau diutus.
Hal ini menjelaskan tentang urgensi tauhid dan kewajiban memberikan perhatian besar terhadapnya.
Ia merupakan perkara terpenting dan paling utama yang diperhatikan oleh seluruh para nabi dan rasul…” (lihat ta’liq beliau dalam Mukhtashar Sirati an-Nabi wa Sirati Ash-habihi al-’Asyrati karya Imam Abdul Ghani al-Maqdisi, hal. 59-60)
Oleh karena itu pada malam ini in syaaAllah kita akan menyampaikan tentang Tauhid, dari pengertian nya, pembagiannya dan keutamaan nya.
๐Ÿ”ทMakna Tauhid
a. Secara bahasa
Tauhid secara bahasa adalah :
ู…ุดุชู‚ ู…ู† ูˆุญุฏ – ูŠูˆุญุฏ ุงู„ุดูŠุก ุฃูŠ ุฌุนู„ ุงู„ุดูŠุก ูˆุงุญุฏุง
“Pecahan dari kata wahhada-yuwahhidu as syai’ yang artinya menjadikan sesuatu itu menjadi tunggal.”
Tauhid merupakan mashdar (pokok kata) dari ูˆุญุฏ – ูŠูˆุญุฏ yang artinya menjadikan sesuatu menjadi tunggal.
b. Secara istilah
Tauhid secara istilah syar’i adalah mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala sesuatu yang dikhususkan pada-Nya dari rububiyah, uluhiyah, asma’ dan sifat.
๐Ÿ”ทPembagian Tauhid
Tauhid dibagi menjadi tiga :
1. Tauhid Rububiyah, yaitu mengesakan Allah Ta’ala dalam segala perbuatan-Nya berupa penciptaan, memberi rizki, menghidupkan, mematikan dan lain sebagainya.
2. Tauhid Uluhiyah, atau Tauhid Ibadah, yaitu mengesakan Allah Ta’ala dalam hal ibadah berupa shalat, puasa, haji, zakat, nadzar, menyembelih dan lain sebagainya.
3. Tauhid Asma’ wa Shifat, yaitu mensifati Allah Ta’ala sebagaimana Allah Ta’ala sifatkan pada diri-Nya dan apa yang Rasul sifatkan pula dan menamai Allah Ta’ala sebagaimana Allah Ta’ala menamai akan diri-Nya dan apa yang Rasul namakan pula tanpa tasybih, tamtsil, tahrif dan ta’thil.
๐Ÿ”ทKeistimewaan Tauhid
1⃣ Tauhid merupakan sandaran paling besar dalam motifasi melaksanakan ketaatan. Karena seorang muwahid beramal hanya untuk Allah Ta’ala. Dia beramal untuk Allah Ta’ala dalam kondisi tersembunyi maupun terang-terangan. Hal ini berbeda sekali dengan seorang yang tidak bertauhid, misalnya orang beramal karena riya’.
Dia hanya bersedekah, shalat, dzikir ketika ada orang yang melihatnya. Berkata sebagian orang salaf :
ุฅู†ู‰ ู„ุฃูˆุฏ ุฃู† ุงู„ุชู‚ุฑุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุจุทุงุนุฉ ู„ุง ูŠุนู…ู„ู‡ุง ุฅู„ุง ู‡ูˆ
“Sesungguhnya aku menyukai betaqorub kepada Allah Ta’ala dengan ketaatan yang tidak dikerjakan kecuali hanya untuk-Nya.”
2⃣ Seseorang yang bertauhid mendapatkan keamanan (di akhirat) serta mendapat petunjuk (di dunia).
Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak menodai iman mereka dengan kedzaliman (syirik) mereka itulah orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang menepati jalan hidayah.”
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat tersebut berkata, “Maksudnya mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala saja. Mereka tidak menyekutukannya sama sekali, mereka itulah orang-orang yang tenteram pada hari kiamat dan mendapatkan petunjuk di dunia dan di akhirat.”
Iman di sini artinya keihklasan kepada Allah Ta’ala.
Sedangkan dzolim artinya adalah syirik.
Diriwayatkan ketika turun ayat ini terasa beratlah para sahabat. Mereka berkata, “Adakah dari kita yang tidak pernah mendzalimi dirinya?”, Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam, “Tidaklah perkara ini sebagaimana yang kalian sangka. Maksudnya (dzolim) adalah syirik. Tidakkah kalian mendengar perkataan laki-laki sholeh Luqman (Sesungguhnya syirik adalah kedzaliman yang besar).”
๐ŸŒธKedzaliman dibagi menjadi 3 bagian :
1. Adzlamut Dzulmi (kezaliman yang besar), yaitu menyekutukan dalam hak Allah Ta’ala.
2. Kezaliman manusia pada dirinya sendiri.
Dia tidak memberikan haknya sendiri. Contohya berpuasa tidak pernah berbuka.
3. Kedzaliman pada orang lain, seperti menyakiti orang lain dengan memukul, membunuh, mengambil harta (tanpa hak) atau yang semisal dengannya.
Seorang muwwahid yang tidak menodai tauhidnya dengan kedzaliman maka ia akan mendapatkan keamanan sempurna secara mutlak.
Sedangkan seorang muwahid yang menodai tauhidnya dengan kemaksiatan, maka baginya keimanan yang tidak sempurna, namun baginya tetap mendapatkan keselamatan dari kekekalan di neraka.
3⃣ Orang yang betul-betul bertauhid, Allah Ta’ala akan memasukkannya ke Surga betapapun amal yang diperbuatnya.
Dari Ubadah bin Shomit Radhiyaallahu ‘anhu menuturkan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Barangsiapa yang bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah Ta’ala saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan bersyahadat bahwa Isa adalah hamba Allah Ta’ala, rasul-Nya dan kalimatnya yang disampaikan Maryam serta ruh dari pada-Nya (serta bersyahadat pula bahwa) Surga adalah benar adanya dan Neraka pun benar adanya, maka Allah Ta’ala pasti memasukkannya ke dalam Surga betapapun amal yang telah diperbuatnya.”
4⃣ Allah Ta’ala mengharamkan orang yang bertauhid masuk Neraka.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan neraka bagi orang yang mengucap *laa ilaha illallah* dengan ikhlas dari hatinya dan mengharap (pahala melihat) wajah Allah.
Berkata Imam Hasan Al Bashri, “Bukanlah iman itu hanyalah hiasan dan angan-angan, akan tetapi apa yang tertanam dalam hati dan dibuktikan melalui perbuatan. Barangsiapa berkata baik dan berbuat buruk, maka ia tidak akan diterima.”
5⃣ Kalimat tauhid lebih berat timbangannya daripada tujuh langit dan bumi serta penghuninya selain Allah Ta’ala.
Diriwayatkan dari Abi Sa’id Al Khudzri Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa Salam bersabda, “Musa berakta, ya Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk berdzikir dan berdoa kepada-Mu, Allah Ta’la berfiman, “Katakan hai Musa laa ilaha illalah.” Musa berkata lagi, “Ya Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini, “Allah pun berfiman, “Hai Musa, andai kata ketujuh langit dan penghuninya selain Aku serta ketujuh bumi diletakkan pada salah satu timbangan sedangkan laa ilaha illallah dalam dtimbangan yang lain, maka niscaya lebih berat timbangannya (laa ilaha illallah).
6⃣ Tauhid menghapuskan segala dosa selain syirik.
Imam At tirmidzi meriwayatkan hadits, yang dinyatakan hasan dari Anas bahwa ia mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa Salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, hai anak adam, seandainya kamu dating kepada-Ku dengan penuh dosa sepenuh bumi, kemudian kamu berjumpa dengan-Ku (di akhirat) dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku niscaya akan Aku berikan kepadamu ampunan sepenuhnya pula.”
๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
Demikian yang dapat saya sampaikan, silahkan di baca-baca lagi dengan seksama.
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita seorang ahli tauhid yang selalu berpegang teguh pada manhaj as salaf sholih amin, wallohu a’lam.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒŸTaNYa JaWaB๐ŸŒŸ
1⃣ Sisca
1. Contohnya Tauhid Asma’ wa Shifat itu apa?
2. Apakah tidak terlambat mengetahui tauhid ketika sudah dewasa?
Jawab:
1. Asma' wa Shifat (Nama dan Sifat) Allah Ta'ala.
Seperti Ar Rohman dan Ar Rohim dsb.
2. Tidak.
2⃣ Widi
Iya trmksih mba momod ksempatannya.
Ustadz, td pada materi ustad. Kan ada keutamaan tauhid dan sgla sesuatu ttg meng esakan Allah swt serta "pahala melihat", maaf ustadz, kita memang boleh ya berniat untk melihat wajah Allah azza wajalla. Saya membayangkannya saja sudah deg2an dan takut ustadz.
Katanya kita kan tdk boleh menebak2 ttg Allah.
Sprti itu saja ustdz mohon penjelasannya.
Jawab:
Mengharap bisa melihat Allah diperbolehkan sebagaimana nikmat orang yang berbuka puasa yaitu diantaranya ketika diakhirat nanti dapat berjumpa dengan Allah.
Yang tidak boleh adalah membayangkan wajah Allah Ta'ala.
Allahu a'lam.
3⃣ Arika
ustadz mhn dijelaskan
Untuk:
Tauhid Asma’ wa shifat....... tanpa tasybih, tamtsil, tahrif dan ta’thil...
4⃣ Nur
Assalamu'alaikum..
Ustadz apa maksud dari tasybih, tamtsil, tahrif dan ta'thil itu??
Terima kasih..
Jawab:
*1. Tahrif (ุชุฎุฑูŠู )*
Tahrif secara bahasa ialah merubah
Adapun menurut istilah ialah merubah nash dari segi lafazh atau maknanya. Perubahan pada lafazh yang disertai merubah maknanya dan terkadang tidak merubah maknanya, sehingga terbagi menjadi tiga jenis:
Pertama:
Tahrif pada Lafazh sekaligus merubah makna; Sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang terhadap firman Allah ta’ala:
ูˆَูƒَู„َّู…َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…ُูˆุณَู‰ٰ ุชَูƒْู„ِูŠู…ًุง
“Dan Allah telah berbicara dengan langsung” (QS. An-Nisaa`: 164)
Mereka me-nashab-kan (fat-hah) [ูˆَูƒَู„َّู…َ ุงู„ู„َّู‡َ] lafazh Allah agar yang berbicara adalah Musa.
Kedua:
Tahrif pada lafazh tanpa disertai perubahan makna; Seperi mem-fathah-kan huruf dal pada firman Allah ta’ala:
ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (QS. Al-Fatihah: 2)
Hal ini pada umumnya tidak terjadi kecuali dari seorang yang bodoh, karena pada dasarnya mengandung maksud atau tujuan yang buruk dari pelakunya.
Ketiga:
Tahrif Ma’nawi
Yaitu menyimpangkan sebuah lafazh dari zhahirnya tanpa disertai dalil, seperti tahrif makna “Kedua tangan”yang disandarkan kepada Allah ta’ala menjadi “kekuatan”, “nikmat” dan sejenisnya.
*2. Ta’thil (ุชุนุทูŠู„ )*
Ta’thil menurut arti bahasa ialah mengosongkan. Adapun menurut istilah ialah mengingkari apa yang wajib ditetapkan untuk Allah dari asma’ dan shifat-Nya atau mengingkari sebagiannya saja, sehingga ta’thil terbagi menjadi dua jenis:
Pertama:
Ta’thil Keseluruhan
Sebagaimana ta’thil yang dilakukan sekte sesat Jahmiyyah yang mengingkari semua shifat Allah dan bahkan sekte ekstrim mereka mengingkari nama-nama (asma’) Allah pula.
Kedua:
Ta’thil Sebagian
Sebagaimana ta’thil yang dilakukan oleh Asy’ariyyah yang mengingkari sebagian shifat saja.
Orang pertama yang dikenal melakukan ta’thil dari ummat ini adalah Ja’d bin Dirham.
*3. Takyiif (ุชูƒูŠู )*
Takyiif adalah menjabarkan cara atau bentuk shifat Allah, seperti perkataaan seseorang; “Seperti apa bentuk tangan Allah?”, atau “Bagaimana cara Allah turun ke langit dunia?”, caranya adalah begini dan begitu.
*4. Tamtsil (ุชู…ุซูŠู„ ) dan Tasybih (ุชุดุจูŠู‡)*
Tamtsil adalah menetapkan sesuatu serupa dengan sesuatu yang lainnya.
Tasybih adalah menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Tamtsil mengandung persamaan dari segala segi dan Tasybih mengandung persamaan pada sebagian besar shifat. Keduanya itu terkait satu sama lainnya, adapun perbedaan antara keduanya dengan Takyiif dari dua sisi:
Pertama:
Takyif ialah mengilustrasikan kaifiyah (bagaimananya) secara umum maupun khusus dan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Tamtsil & Tasybih menunjukkan bentuk atau cara yang dipersempit dengan menyamakannya atau menyerupakannya dengan sesuatu.
Di sini takyif bersifat umum, karena setiap pelaku tamtsil di saat yang sama melakukan takyif pula, bukan sebaliknya.
Kedua:
Takyif Khusus pada masalah shifat, adapun Tamtsil terjadi pada masalah ukuran (kadar), shifat dan dzat.
Di sini tamtsil menjadi lebih umum, karena berkaitan dengan dzat, sifat dan ukuran.
Adapun Tasybih yang telah menyesatkan sebagian orang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Menyerupakan makhluk dengan Khaliq (Pencipta)
Maksudnya ialah menetapkan bagi makhluk sesuatu yang khusus dimiliki Allah berupa perbuatan, hak, dan shifat.
Pertama:
Seperti perbuatan orang yang melakukan kesyirikan dalam tauhid Rububiyah yang menyangka ada pencipta lain bersama Allah.
Kedua:
Seperti perbuatan kaum musyrikin terhadap berhala-berhala mereka, yang mana mereka menganggap berhala-berhala itu memiliki hak untuk diibadahi sehingga mereka menyembahnya seperti menyembah Allah ta’ala.
Ketiga:
Seperti perbuatan orang-orang yang berlebihan dalam memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau lainnya. Seperti perkataan Al-Mutanabbi ketika memuji Abdullah bin Yahya Al-Bahturi:
“Maka jadilah seperi yang engkau kehendaki, wahai yang tiada sesuatu pun yang menyamainya.”
Jadilah bagaimanapun yang engkau kehendaki, karena taak ada satu maakhluk pun yang menyamaimu.
2. Menyerupakan Khaliq (Pencipta) dengan makhluk
Maksudnya ialah menetapkan bagi Allah dalam dzat-Nya atau Shifat-Nya berupa kekhususan-kekhususan seperti yang dimiliki makhluk. Seperti perkataan seseorang bahwa tangan Allah seperti tangan para makhluk dan bersemayam-Nya di atas Arsy-Nya seperti bersemayamnya makhluk dan perkataan-perkataan serupa lainnya.
Ada yang berkata: bahwa yang pertama kali dikenal melakukan hal ini adalah Hisyam bin Hakam, seorang Rafidhah. Wallahu a’lam
[Disarikan dari Kitab Fathu Rabbil Bariyyah bi-Talkhiisil Hamawiyyah (hlm. 12-18), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Daar Ibnul Jauzi, th. 1427 H]
5⃣ iiN
Ustadz bagaimana cara mengajarkan tauhid pada anak, agar bisa dipahami oleh pola pikir mereka..., maksudnya tuk balita
Jawab:
Ajarkanlah dengan pengetahuan yang benar dan mudah dipahamai anak. Dalam hal ini saya sarankan kepada orang tua untuk membaca buku "Anak Bertanya Anda Kelabakan" karya Layla TM.
6⃣ Widi
Ustdz, benar tdk kalo org yg meninggal atau yg merasakan trjdnya hari kiamat itu seburuk2nya manusia? *amal manusia
Afwan.
Jawab:
Benar.
Rasulullah bersabda, “Di antara manusia terburuk adalah mereka yang mendapati Hari Kiamat dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid.” (Riwayat Ibnu Hibban. Isnad-nya hasan).
7⃣ Rinda
Jika ada orang yang suka pergi k orang2 pintar, trus dia meninggal tanpa dia tahu ilmu ttg ketauhidan ini.. bagaimna itu ustadz...?
Jawab:
Hal ini perlu perinciannya, sejauh mana tentang orang tersebut. Karena perbuatan syirik pun terbagi-bagi lagi perinciannya. Dan juga perlu pengkajian lebih dalam lagi.
8⃣ Farihah
Assalamualaikum,,apa kita hrs percaya pembicaan seseorang yg ktnya bisa menebak,,,sprt melihat mata batin,,ayahku tau ayahmu ,,walaupun blm prnh ketemu,,dan ktnya akan berjodoh antara aku dan anaknya (seseorang yg bisa membaca mata batin)
Apa hrs mempercayainya,,, apa udh mulai luntur tauhidku,,tapi kdg kepikiran kata " nya
Mohon penjelasannya๐Ÿ™๐Ÿผ
Jawab:
Wa'alaikumussalam.
Tidak boleh mempercayainya. Karena itu sama halnya percaya kepada dukun dan peramal.
Abaikan saja omongannya.
9⃣ Nurlaela
Asslmkm,, ust mohon bertanya..
1. Seberapa penting nya kita perlu belajar Tauhid ust?
2. Sering disebutkan dlm zikir,, Afdholu bizzikri fa'lam Laaa ilaa haillallah.. apkh ini brkaitan dg ketauhidan kita.. mohon pnjlsn lbh detail utk ini ustd?
3. Jika ada muwahid tp dia menyalahgunakan kalimat2 zikirnya utk nakal trhdp sesama misal mengguna2 wanita agar menyukainya.. itu bgmn ust hukum ny?.. Trmksh..
mohon maaf byk tanya nya ustd๐Ÿ˜ฌ๐Ÿ™
Jawab:
Wa'alaikumussalam.
1. Sangat penting, karena hal ini yg dapat menentukan kita di akhirat kelak, apakah di Surga atau di Neraka Nya.
Dan juga ini merupakan dakwah yang disampaikan para Nabi dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad.
2. Iya sebaik-baik dzikir adalah kalimat Tauhid. Karena kalimat ini jika ditimbang dengan amalan sebesar dua gunung uhud pun masih berat kalimat Tauhid. Dan barangsiapa yang meninggalkannya dengan kalimat Tauhid in syaaAllah masuk Surga. Tapi, konsekuensinya dr kalimat ini sangat besar. Oleh karenanya ikhlas dalam beriman dan beramal itu juga penting.
3. Tablis iblis, merupakan perangkap setan. Haram hukumnya.
Allahu a'lam bis showab.
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒŸCLoSiNG STaTeMeNT๐ŸŒŸ
Syaikh Ibnu Abul 'Izz mengemukakan :
Ketahuilah, sesungguhnya tauhid adalah materi dakwah para Rasul yang pertama, adalah terminal pertama, adalah langkah awal yang harus diambil oeh mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah 'azza wa jalla.
(Syarhu Aqidatut Thahawiyah, I/21)
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒŸPeNuTuP๐ŸŒŸ
Mari kita tutup dg beristighfar...
Astaghfirullohal adzim...
Mengucap hamdallah bersama...
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Dan Do'a Khafaratul Majelis...
ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒ ุฃุดู‡ุฏ ุงู†
ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุช
ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุขุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu anlaaillaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik...
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar