Selasa, 27 Desember 2016

Berburu Teman Sholih



Oleh : Ustadz Satria Ibnu Abiy


بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم
الــسلام علــيكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillahilladzii anzala 'ala 'abdihil kitaaba wa lam yaj'allahu 'iwaja...
Wa sholAllahu wa salam wa baarok 'ala imaamal muttaqien...
Wa sayyidil mursaliin...
Wa a'lamu ahlal ardhu ajma'iin...
Wa 'ala aalihi wa shohbihit thoohiriin...
Wawarotsatul anbiyaa-i al 'ulamaa-ir robbaniyyiin...
Wa 'ala kulli min saari 'ala nahjihim, wattaba'u sabiilahum ila yaumiddin...
Segala puji bagi Allah, Dzat yang telah menurunkan untuk hamba-Nya Al Kitab (Quran) dan Dia tidak akan mungkin menjadikannya (kitab tersebut) bengkok (saling bertentangan isinya)...
Sholawat dan salam serta keberkahan semoga dilimpahkan kepada Imamnya orang-orang yang bertaqwa...
Pemimpin para Nabi...
Orang yang paling berilmu di antara seluruh penduduk bumi...
Dan semoga juga (keselamatan & keberkahan) dicurahkan kepada Ahlul Bayt dan seluruh sahabatnya yang senantiasa menyucikan diri...
Dan juga kepada para ulama Rabbaniyyin pewaris para nabi...
Dan juga kepada seluruh orang yang terus berjalan di atas manhaj mereka (Rasulullah & para sahabatnya), serta mengikuti jalan hidup mereka sampai datang hari kiamat...
Amma ba'd...
Allah ﷻ berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
_"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk"_. (QS. Ali 'Imran : 103)
Di lain tempat, Allah ﷻ juga telah berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
_"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"_. (QS. Al-Hujurat : 13)
_Akhowati fillah... Rohimany wa RohimakunnAllah..._
Pada dasarnya manusia itu diciptakan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk membantunya serta mengisi hari-hari bersamanya. Tidak peduli seperti apa rupa dan warna kulitnya, bahasa dan juga asal negaranya, semua manusia itu tidak akan mampu untuk hidup seorang diri di dalam hidupnya.
Lihat saja misalnya ketika NabiuLlah Adam 'alayhis salam diciptakan seorang diri, ia merasa sangat kesepian di dalam Jannah. Padahal kita ketahui bahwa seluruh kenikmatan telah tersedia di dalam Jannah, aneka buah-buahan yang lezat dan manis, sungai-sungai yang beraneka ragam, kebun-kebun yang hijau, istana-istana yang megah, itu semua tidak mampu membuat Nabi Adam merasa tenang.
Akhirnya dengan izin Allah, diciptakanlah pasangannya yaitu Hawa yang diciptakan dari tulang rusuknya. Maka, ketika Nabi Adam terbangun, kagetlah ia tatkala mendapati seorang wanita telah duduk dengan anggunnya di hadapan kepalanya, dengan terbata-bata Adam berkata, "Siapakah kamu?". Lalu Hawa menjawab, "Aku adalah Hawa yang diciptakan dari tulang rusukmu, dan aku diciptakan agar selalu membuatmu merasa tenang dan tentram".
 *Lihatlah Siapa Temanmu!* 🚧
_Akhowati fillah... Arsyadany wa ArsyadakunnAllah..._
Sebagai sebuah _dien_ (agama) yang agung, Islam telah mengatur bagaimana seharusnya kita berteman dan memilih teman di dalam kehidupan kita. Karena jika hidup ini boleh diibaratkan sebuah perjalanan, maka teman kita adalah orang yang akan senantiasa menemani kita di dalam perjalanan tersebut. Jika kita salah dalam memilih teman, maka akan menjadi berat lah perjalanan kita untuk sampai ke tujuannya. Namun jika teman yang kita pilih benar, maka perjalanan sejauh dan seberat apa pun akan mampu kita lalui dengan sangat mudah.
Dalam hal memilih teman ini, Rasulullah ﷺ pernah berpesan kepada kita selaku ummatnya,
ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُم ﻤَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞ
_“Seseorang itu tergantung pada (kualitas) agama temannya, maka hendak kalian senantiasa memperhatikan kepada siapa kalian berteman"_. (Hadits Shohih)
_Akhowati fillah... 'aazaniyAllahu wa iyyakunna..._
Inilah kaidah agung yang ditawarkan oleh Islam dalam rangka menyelamatkan kita serta memberikan kita kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Berteman dengan orang yang agamanya baik, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dengan perlakuan mereka yang menjunjung tinggi agamanya. *Bersahabat dengan orang sholih, maka peluang untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat akan sangat terbuka besar di hadapan kita.*
Bahkan para sahabat Rasulullah ﷺ lebih merasa nyaman ketika mereka berkumpul bersama sahabat-sahabatnya yang sholih, karena mereka merasa bahwa ketika berkumpul dengan sahabat yang sholih, maka hanya akhirat lah yang selalu menjadi perhatian dan pembicaraan mereka, seolah-olah mereka adalah orang yang akan segera berkumpul di dalam Jannah. Namun lain halnya ketika mereka kembali kepada keluarga mereka, maka mereka kembali berkutat dengan permasalahan dunia, dan hanya sibuk memikirkan kebahagiaan dunia saja. _Na'udzubiLlahi min dzaalik..._
👭 *Kriteria Seorang Teman Yang Baik* 👬
Para ulama juga telah menyebutkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang teman (sahabat). Ibnul Jauzi menyebutkan lima kriteria seorang teman yang baik, yaitu :
1. Hendaknya ia seorang yang berakal.
2. Berakhlak baik.
3. Tidak fasik (suka bermaksiat kepada Allah)
4. Bukan ahli bid’ah (suka melakukan amalan-amalan yang bukan dari Islam)
5. Tidak ambisius terhadap dunia.
Para ulama mengatakan,
*_“Siapa saja yang kriteria-kriteria itu terkoleksi pada dirinya, maka pertemanannya tidak hanya akan bermanfaat di dunia semata, tetapi juga bermanfaat di akhirat kelak"_*.
📚 *Sahabat Yang Sholih Akan Menyelamatkanmu!* 📚
_Akhowati fillah... Arsyadany wa ArsyadakunnAllah..._
Suatu ketika di dalam sebuah majelisnya, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah menyelamatkan orang-orang beriman dari api neraka. Maka tidaklah pendebatan salah seorang di antara kamu bagi saudaranya dalam kebenaran yang diperbuatnya di dunia lebih keras dari pendebatan orang-orang beriman terhadap Rabb mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke neraka.
Mereka berkata, "Wahai Rabb kami, mereka itu adalah saudara-saudara kami yang dulu shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan berhaji bersama kami, namun mereka telah Engkau masukkan ke neraka". Lalu Allah berfirman kepada mereka, "Pergilah, lalu keluarkanlah orang yang kamu kenal di antara mereka". Lalu mereka mendatangi mereka (para penghuni neraka itu), lalu mengenal mereka dengan rupa-rupa mereka, dimana api tidak melahap rupa-rupa mereka itu; di antara mereka ada yang disambar api hingga pertengahan kedua betisnya, ada lagi yang
disambar hingga kedua tumitnya, lalu orang-orang beriman tersebut pun mengeluarkan mereka.” (HR.Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)
Senada dengan hadits ini, Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis tersedu : "Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku, "Wahai Rabb Kami... Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU.. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu".
_Akhowati fillah... Rohimany wa RohimakunnAllah..._
Demikianlah betapa pentingnya bagi kita untuk selalu mencari dan terus mencari serta memperbanyak teman dan sahabat yang sholih. Yang senantiasa mengingatkan kita dengan santun tatkala kita sedang lupa, yang selalu merangkul tangan kita dengan mesra untuk selalu membimbing kita agar senantiasa menyelesaikan jatah bacaan 1 juz kita, yang selalu menghadapi kita dengan senyumnya yang manis tatkala mendengarkan segala keluh kesah kita, mereka itulah sebaik-baik teman,
*_Demi Allah... mereka itulah sebaik-baik teman yang harus kita cari._*
Untuk menutup materi singkat ini, kami kutipkan transkrip ceramah singkat namun kaya akan manfaat berikut ini,
Hasan Al Bashri _rahimahuLlah_ mengatakan :
”Perbanyaklah teman-teman yang sholih di dunia, sungguh mereka akan bermanfaat pada hari kiamat.” Lalu ada yang bertanya kepada beliau, ”Bagaimana bisa bermanfaat?”
Hasan Al Bashri mengatakan, “Manakala ahlul Jannah telah masuk ke dalam Jannah, maka mereka akan mengingat-ingat teman-teman mereka di dunia. Dan keadaan mereka di dunia. Maka di antara mereka ada yang berkata, ”Apa yang dilakukan temen ku si fulan?". Maka dikatakan, ”dia di neraka”, maka mukmin ini berkata,
“Ya Allah, tidak sempurna kenikmatanku di Jannah kecuali dengan kehadiran temanku si fulan”.
Pada saat itu Allah perintah untuk mengeluarkan temannya dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga.
Dia ditarik dari neraka dan dimasukkan ke dalam Jannah, bukan karena amal sholihnya berupa sholat malam atau berpuasa di siang hari atau membaca Al Qur’an atau bersedekah. Akan tetapi karena syafa'at temannya yang sholih.
Penghormatan bagi temannya yang di Jannah, dia dikeluarkan dari.neraka dan dimasukkan ke Jannah. Berkatalah para penghuni neraka keheranan siapa yang telah memberinya syafaat, ”Apakah bapaknya syahid?” dikatakan, "tidak“, "Apakah saudaranya syahid?” dikatakan "tidak". “Apakah dia diberi syafa'at oleh malaikat atau para nabi?” dikatakan lagi, "tidak". Akan tetapi, dia diberi syafaat oleh TEMANNNYA si fulan.
فَمَا لَنَا مِنْ شَافِعِينَ
وَلَا صَدِيقٍ حَمِيم
فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِين
"Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa´at seorangpun, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman". (QS. Asy-Syu'ara' : 102)
اللهم اجعلنا من اهل الجنة و الرزقنا صديق حميم الذين هم من الشافعين...
اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
اخير الدعو انا، ان الحمد لله رب العلمين
Semoga bermanfaat,,
Akhukum fiLlah,
🌴 Satria Ibnu Abiy
🌸🌸💫🌸
🍓 *TaNYa JaWaB* 🍓
1⃣Chie
Ust, bagaimana menghadapi teman yg posesif. Jika dinasehati agak sedikit susah.
Jawab :
1. Harus difahami bahwa nasehat itu tidak selalu harus dengan kata-kata loh ya, bs jg dgn perbuatan atau dengan hanya sekedar senyuman.
2. Dalam memberi nasehat, kita hrus memahami karakter saudara qt tsb, jg hrus mencari waktu yg tepat.
3. Perbaiki hubungan kita dgn saudara kita tsb, barangkali penyebab ia tdk mndengar nasehat qt krn sakit hati atau yg smisalnya
4. Perbanyak doa kpd Allah ﷻ, agar Allah ﷻ melembutkan hatinya dan mau mendengarkan nasehat kita
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
2⃣Haifa
Assalamu'alaikum.... Ust gmn menghadapi sodara yg baperan...atau cemburuan😁🙊🙈jd klo aku deket sama yg lain pasti jealous..(sodaraku perempuan ya)
Jawab :
Harus adil dalam memberi perhatian dan kasih sayang berarti
Jangan lantas ketika dpt saudara baru, saudara yg lama dilupakan...
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
3⃣Bahrah
Lebih utama mana birulwalidain dgn berkumpul bersama sahabat2 sholih?
Terkadang orang tua yg masih belum paham tentang dakwah sering merasa cemburu jika kita berada d lingkungan dakwah, katanya terkesan melupakan keutamaan berbakti kpd ortu.
Djazakallah atas jawabannya ustadz
Jawab :
Keduanya sama pentingnya dan gak boleh zholim dengan mengabaikan salah satu dari keduanya...
Orang tua dan teman sholih adalah sama2 tiket bagi kita untuk bisa sampai ke Jannah, bi idzniLlah...
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
4⃣Henny
Assalamu'alaikum wr.wb .
Ustad td d sebutkan bhwa ktriteria tmnnyg baik salah satux adalah *seorang yg berakal*
Bgmn jk berakal tp sukax ngakalin n ngerasa sok paling bener sperti pahlawan kpagian???
Jawab :
Berakal itu maksudnya bs menggunakan akalnya dalam pergaulan, bukan menggunakannya utk mengakal-akali temen2nya, bukan...
Teman yg berakal, tentu akan suka membuat temannya bahagia, juga akan senang membuat temannya nyaman saat bersama dengannya...
Itulah teman yg berakal...
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
5⃣Nafis
Gmn menyikapi bila sahabat yg qt sayang memanfaatkn kelemahan qt yg ga tegaan. Sll meminta d stlh dikasih mau menang sendiri. Baikx gmn. Ditinggalkn apa dibaiki. Kl dibaiki krn dia tau kl qt ga mgkn menolak apa2 permintaanx. D dia pinter mencari celah agar permintaanx dikabulkan. Solusix gmn
Jawab :
Ada yg salah dengan pertemanannya berarti...
Coba dibaca ulang apa ciri dr teman yg baik dan sholih di materi...
6⃣Eka
izin bertanya ustad..
Bagaimana hukumnya berteman dengan non muslim? Kalau seandainya gak baik, bagaimana cara menghindarinya ustad? Sementara berteman sudah lama, juga sudah dekeett banget. Dianya juga baik anaknya, sayang beda agama..
Jawab :
Berteman boleh aja, hanya jangan sampai akrab dan sangat percaya.
Sebab hanya ada 2 kemungkinan jika brteman dgn non muslim,
1. Dia yg kagum dan akhirnya mengikuti kita, atau
2. Kita yg terwarnai dan terpengaruh oleh pola pikirnya...
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
7⃣ Linda P.
Assalamualaikum.. ustadz mau nanya...
1.ustad bagaimna dngn pertemanan yang terjalin seperti ini.. kita dsini blum pernah bertatap muka.. tapi alhamdulilah saya pribadi merasakan bnyak sekali pelajaran dan ilmu2 yg d dapat..apakah bisa memberi syafaat juga ustadz...?
2.ada orang yang mengagungkan ulama/habib dan dia berpendapat bahwa ulama/habib itu akan memberikan syafaat.tapi orang itu sering melalaikan shalat.. bagaimna itu ustadz...?
Jawab :
1. Sahabat itu gak harus pernah bertemu muka kok, walau memang akan lebih berkesan jika sudah pernah bertemu.
Sama spt kita selaku ummatnya RasuluLlah ﷺ, apakah kita pernah bertemu muka dgn RasuluLlah ﷺ???
2. Kalau tdk sholat, lantas bagaimana caranya teman atau saudara kita yg sholih akan mengenali dan memberi syafaat kpd kita?
🌸🌸💫🌸
🍓 *PeNuTuP* 🍓
Mari kita tutup dg beristighfar...
Astaghfirullohal adzim...
Mengucap hamdallah bersama...
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Dan Do'a Khafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان
لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu anlaaillaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik...
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar